NovelToon NovelToon
Desa Terkutuk. Urban Legend

Desa Terkutuk. Urban Legend

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Kumpulan Cerita Horror / Desas-desus Villa / Tumbal
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Kumpulan Kisah horor komedi, kisah nyata yang aku alami sendiri dan dari beberapa narasumber orang-orang terdekatku, semuanya aku rangkum dalam sebuah novel.

selamat membaca. Kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar. 😘😘😘😘😘😘

Lawor di mulai!!! 😈😈😈😈😈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Sekolah Berhantu

Tahun 20xx

   Namaku Keynard Lazuardi. Seorang gamers sejati. Seorang yatim-piatu, berdarah biru keturunan babu. Hehe, becanda gaes. Aku hanya seorang pelajar biasa, kelas satu SMP, sekolah di SMPN Negeri 30 Mulyorejo Kota malang. Keturunan dari juragan tanah di desa Mulyorejo ini. Tapi, aku hanya mendapatkan warisan hutang sana-sini. Ayah ibu sudah tiada sekarang setahun yang lalu karena sakit, sejak saat itulah aku menjadi sebatang kara.

   Ngomongin seorang gamers, aku beneran soal itu. Aku ga bohong, aku selalu memakai nickname Keyz, sehingga semua temanku baik di lingkungan tempat tinggal, maupun di sekolah, mereka memanggil ku dengan nama tadi. Jadi, panggil Gua Keyz juga yak!! :v

Nex

   Ini adalah hari pertama aku masuk SMP, aku lulus SD dengan banyak drama kesedihan. Tapi, itu tidak ingin aku ceritakan. Yang ingin aku ceritakan adalah. Urban Legend yang ada di sekolahku. Ini kisah bermula ketika aku memutuskan untuk masuk ke SMPN Negeri 30 Mulyorejo Kota Malang ini saat itu, wali kelasku yang bernama Sujatmoko berkata.

   "Kamu hanya bisa sekolah di SMPN Negeri 30." Kata dia. "Karena di sanalah satu-satunya sekolah yang mau menerima muridnya tanpa biaya sepeserpun."

   "Tapi, sebenarnya aku ingin langsung bekerja." Jawabku.

   "Bekerja apa? Kamu masih belum cukup umur. Fokus belajar, untuk uang makan kan kamu dapat santunan dari Desa. Itu karena penduduk Desa Mulyorejo mengetahui kalau kamu ini keturunan dari Mbah Rawi sang lurah pertama Desa Mulyorejo ini."

   "Aku bisa jualan uang Pak."

   "Haaa!!! Mau ngedarin uang palsu?" Bentak nya. "Jangan bercanda buoduoh!!"

   "Bukan uang palsu atau asli Pak. Tapi uang di dalam dunia game. Mata uang game...."

   "Gam Gem Gam Gem saja kau ini!! Fokus belajar,!!"

   "Ta.. Tapi Pak, Uang sejuta di game bisa di jual sebesar seratus ribu perak uang aseli!!!"

   "Aku ga mau tau. Pokoknya, aku sudah mendaftar kamu sekolah di sana. Kamu harus sekolah. Mau kamu tetap maen Gam Gem. Aku ga peduli. Masa depanmu di tentukan oleh pendidikan mu. Mengerti?"

   "Iya iyaaa... Pokok masuk sekolah kan? Mau naek kelas ataupun tinggal, itu urusan belakangan. Aku bukan orang yang pinter soal pelajaran."

   "Uughhhhh!!! Pantesan, Levi samasa hidupnya selalu uring-uringan. Anaknya macam ini."

   "Hiks!!" Aku berpura-pura menangis. "Jangan bawa-bawa nama ibuk saya Pak. Hiks, saya harus menanggung beban warisan hutang dari mereka Pak!! Dari game, saya bisa mencicilnya Pak. Maka dari itu...."

   "Iya iyaaa iyaaaa!! Berisik! Utang ibumu itu gara-gara dia ingin kamu mendapatkan pendidikan yang tinggi. Jadi jangan protes. Pokoknya, bulan depan aku akan mengantarmu ke sekolah itu sebagai wali mu."

   "Siap Pak Su."

   Lalu, satu bulan kemudian, setelah libur panjang, akhirnya aku melangkahkan kakiku ke sekolah dengan berat hati. Pak Sujatmoko benar-benar mengantar aku ke sana.

   Lalu, saat di depan gerbang sekolah dia berkata. "Hati-hati kalau berbicara di sebelah ini." Wajahnya sangat serius ketika menyampaikan kata-kata barusan. "Sekolah ini angker. Sekolah ini bekas penjara di jaman kolonial, banyak pembantaian yang terjadi di sana. Lalu, di awal tahun 60an juga ada tragedi berdarah di sana."

   "Woiii!!! Kenapa malah menakut-nakuti sih? Beneran ingin aku sekolah apa tidak?" Kataku penuh esmoni.

   "Pokoknya, jangan kurang ajar di sekolah ini. Sekolah ini angker. Itulah alasannya kenapa sekolah ini termasuk sekolah paling murah, bahkan banyak murid yang masuk secara gratis. Sekolah ini ang...."

   "Bodoh ah. Aku masuk dulu, Pak Su mau buat laporan ke kepala sekolah kan? Kita berpisah di sini. Dan mohon bantuannya. Bai bai."

   "Oi. Orang lagi bercerita kok di cuekin." Protes Pak Su. Aku tidak menghentikan langkah kakiku karena sebal. Dia yang memaksa untuk masuk sekolah ini. Dia pula yang menakut-nakuti. Apa sih maunya? "Ingat pesan-pesan ku!! Okay?" Teriaknya ketika aku sudah cukup jauh dari dirinya.

Nex

   "Beneran lho!!" Kata Edwin, kakak kelasku yang berperan juga sebagai ketua OSIS. Dia sedang melakukan upacara penerimaan siswa baru. "Pokoknya, nanti malam kalian harus datang ke sekolah ini jam sembilan malam!! Kalau tidak datang, aku yang akan datang ke rumah kalian!!"

   "Ya kak." Jawab para siswa baru. Para siswa baru tidak terlalu banyak. Hanya ada sekitar sembilan puluh biji siswa saja itu hanya bisa mengisi tiga kelas berbeda. Padahal, ada puluhan kelas di sekolahku ini. Entahlah, apa alasannya aku tidak tahu.

   "Baik!! Kalau begitu, pagi ini cukup sampai di sini. Bubar Grak!!"

   Dan kami pun membubarkan diri. Karena hari pertama masuk sekolah, saat ini jam pelajaran masih kosong sampai tiga hari kedepan. Karena itu aku merasa bosan, dan pergi ke belakang sekolah untuk main game online yang aku mainkan. Sekedar untuk menambah uang game, lebih-lebih ada yang membeli uangnya.

   Sepuluh menit berlalu semenjak aku mabar dengan teman-teman online. Ada anak perempuan seusiaku, aah tidak. Sepertinya dia dua tahun lebih muda dariku sedang memperhatikan aku dari tengah-tengah perkebunan singkong yang ada di belakang sekolah.

   Dia cantik, berambut lurus sepinggang. Tapi, wajahnya penuh debu dan pakaian nya kotor karena lumpur.

   Kasihan, dia pasti anak orang kurang mampu. Semua orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri.

   Aku kembali memfokuskan pada game online. Sangking fokusnya, aku tidak menyadari kalau anak perempuan tadi sudah ada di sampingku. "Sedang apa kak?" Dia bertanya.

   "Eh. Oh.." Aku terkejut, memalingkan wajah dari smartphone dan wajah anak tadi secara bergantian. "Eh, ini. Sedang main game."

   "Game?"

   "Iya. Lihat." aku menunjukkan game yang aku mainkan tanpa melepas smartphone ku dari tanganku.

   "Sepertinya seru."

  "Mau coba main?" Saat bertanya seperti itu, ada ketua OSIS memanggil ku dari jendela yang ada di atasku berada.

   "Itu game Toram Online kan?" Ternyata Si Edwin yang mengajakku berbicara.

   "Oh, kamu tahu game ini?" Aku kembali bertanya.

   "Tentu saja. Aku bahkan mendirikan guild di sana. Nickname mu siapa?" Tanya dia.

"Keyz." Jawabku singkat karena masih fokus dengan game online yang aku mainkan ini.

"Wooh. Si sultan itu?" Seru Edwin. "Menurut kabar, kamu ga ada guild kan? Gimana kalau gabung di guild ku?"

"Aku pikir-pikir dulu deh." Jawabku.

"Ok. Ok. Aku ga memaksa." Dia diam cukup lama. "Btw, tadi kamu ngobrol dengan siapa?"

Ah!! Aku baru ingat dengan gadis tadi! Dimana dia? Kok tiba-tiba saja dia ngilang? "Tadi, sama cewek kecil." Jawabku sambil celingukan mencari gadis tadi. "Tapi kok..."

"Cewek? Aku dari tadi memperhatikan dirimu, tapi kamu sendirian deh." Kata Edwin. "Aku kira kamu lagi nelepon siapa gitu."

"Suer, dia tadi ada di sini. Duduk di sebelahku, dia bilang kerja di ladang singkong itu."

"Keyz. Jaman sekarang, mana ada anak kecil bekerja seperti itu. Lagi pula, aku sudah hampir tiga tahun di sini ga pernah satu kali pun mendengar cerita ada anak gadis yang kerja di kebun itu. Lagi pula lihat." Dia menunjuk ke arah kebun singkong tadi. "Kebun itu sudah puluhan tahun tidak ada yang menjamahnya."

Pemandangan yang aku lihat tadi adalah kebun singkong biasa, yang tumbuh teratur, yang singkongnya tumbuh subur. Sekarang, kebun itu benar-benar porak poranda, banyak ilalang tumbuh di sana. Rerumputan tumbuh hingga setinggi pria dewasa.

"Mustahil!"

1
Rani_28
Tumben update lebih dari satu bab?
Rani_28
Seru sih. tapi ga ada line cerita seperti di buku pertamanya. Kasih donk, biar lebih seru.
Ady Irawan: akan di usahakan supaya ada villain nya lagi. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Emma Shania
ganti judul
Rani_28
awalan 'su' semua ya namanya? sampe mumett
Ady Irawan: 😅😅wkwkwk
total 1 replies
Hamzink
makanya apa ya?
Hamzink
/Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger/
Hamzink
/Speechless//Speechless//Speechless/
Hamzink
seru dan lucu. ga nyangka ada novel yang menarik dari penulis pemula. semangat Thor. 💪💪💪
Hamzink
di samperin orgil. kisah masa kecilku ini bang. /Sob//Sob//Sob/
Hamzink
memberi kodok?/Shy/
Hamzink
astaga. menyumpahi ibunya sendiri. 🥲
Hamzink
wah seru.
Hamzink
ketiak. 🙈
Green Force
sumbermanjing iku wes kecamatan. dudu wilayah seng melok kecamatan.
Ady Irawan: wes tak kek i keterangan boss. 😁
total 1 replies
NiaNii
😐😐
Emma Shania
Ceritanya lucu, ga membosankan. author nya beneran terbuka dengan semua kritikan. semangat Thor. semoga sukses dan menjadi novelis profesional.
Eko Wahyulianto
yang kemrin di hapus. pdahal bgus lho. kenapa bang?
Ady Irawan: ya bang, dapat kritikan. ceritanya terlalu membosankan. jadi aku tulis ulang. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Green Force
Woh, arek kuontol, di kongkon moco novel e, sek tas di nikmati malah di hapus. taek koen, awas lek mbok hapus mane.
Ady Irawan: wkwwkkw. woles cak. woles..😂😂😂
total 1 replies
Rani_28
oh. jadi maling obornya Riyono di buku pertama itu si Aditiya ini tah? Aditiya ga pernah sekalipun muncul di buku pertama. apa emang sudah di siapkan dari dulu?
Ady Irawan: wwkwkwk. masih ingat alur ceritanya yak? 😁😁😁
total 1 replies
NiaNii
Duh. bisa bisanya. 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!