"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.
Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"
Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Petuah Emak Aminah 2
Arsenio merebahkan tubuh nya di samping tubuh Syakilla yang sudah terlelap dalam tidur nya satu jam yang lalu.
Selepas melaksanakan sholat sunnah pengantin, Arsenio meminta Syakilla agar tidur terlebih dahulu, karena Arsenio masih harus mengerjakan sisa pekerjaan nya yang belum selesai, terutama pekerjaan dengan salah satu influencer muslimah yang saat ini sedang naik daun yang merupakan salah seorang penerus sebuah pondok pesantren di sudut kota yang berada tidak jauh dari kota Arsenio tinggal.
Perlahan tangan Arsenio merapikan helaian rambut pendek Syakilla yang sudah berubah warna kembali menjadi warna rambut asli Syakilla yang ternyata berwarna coklat.
Arsenio sendiri baru mengetahui setelah melihat wajah Syakilla dari dekat kalau selain warna rambut yang coklat, bola mata Syakilla juga ternyata berwarna hazel yaitu coklat kehijauan.
Arsenio memang cukup lama mengenal Syakilla, dan itu hanya sebatas kenal nama sebagai salah satu karyawan Nadilla sahabat nya yang sangat bertanggung jawab dengan pekerjaan.
Arsenio juga baru beberapa bulan ini memperhatikan Syakilla dari yang hanya sekilas namun lama kelamaan berubah menjadi penasaran akan sosok Syakilla yang seringkali di temui nya secara tidak sengaja di kampus tempat nya kuliah S2.
Dari rasa penasaran itulah berubah menjadi rasa tertarik. Rasa yang baru pertama kali Arsenio rasakan terhadap seorang kawan jenis sejak Dia remaja hingga dewasa.
Bahkan dengan Aaliyah, Arsenio tidak mersaa sedikit pun ada rasa ketertarikan terhadap wanita yang menjadi kekasih nya itu selama dua tahun lebih itu.
Justru Arsenio merasa risih, karena sikap Aaliyah yang mendekati nya terus menerus, hingga pada akhirnya Arsenio merasa jengah dan memutuskan mulai menjaga jarak dengan Aaliyah.
Belum juga sempat Arsenio memutuskan hubungan dengan Aaliyah, rahasia Aaliyah terbongkar.
Kebusukan nya dalam menjerat serta memaksa Arsenio menjadi kekasih nya itu akhir nya terbongkar dengan sendiri nya ketika pernikahan adik nya itu.
Dan pada akhir nya Arsenio pun bisa bernafas dengan lega karena terbebas dari Aaliyah dan bisa secara terang-terangan mendekati Syakilla.
Bak gayung bersambut, ternyata Bunda nya menyukai pribadi Syakilla yang selanjutnya cantik pintar memasak pula, sehingga menjadi langganan sang Bunda menyiapkan aneka menu nasi kotak untuk jumat berkah keluarga nya.
Sehingga Arsenio tidak perlu memaksa Bundanya untuk menerima Syakilla sebagai gadis yang di harapkan Arsenio menemani hidup nya dunia dan akhirat nanti.
Senyum Arsenio terukir kala tiba-tiba saja Syakilla yang masih terlelap dalam tidur nya itu merapat pada tubuh nya.
Seperti nya Syakilla yang tengah terlelap itu tidak menyadari kalau sosok yang baru saja di peluk nya erat itu bukanlah sosok guling yang tadi di katakan Syakilla sebagai pembatas jarak tidur nya dengan Arsenio.
Arsenio memejamkan kedua kelopak mata, ingatan nya kebali ke beberapa jam yang lalu ketika Emak Aminah memberikan pesan untuk nya,
"Sen"
Emak Aminah memanggil pelan nama Arsenio.
Pria itu mengalihkan pandangan kepada wanita tua yang kini tengah menangkup kedua telapak tangan nya dengan kedua telapak tangan Emak Aminah.
"Emak titip Killa, ya Sen"
Arsenio menganggu pelan, Emak Aminah mengalihkan pandangan nya sesaat kepada Syakilla dan kemudian pandangan itu kembali kepada Arsenio.
"Kalau Killa ada salah, bilangin baek baek" Pesan Emak Aminah terbata-bata.
"Kalau Elo udah nggak cinta sama Killa, pulangin ke Emak. Jangan Elo sakitin hati juga badan nye, karena Emak nggak ikhlas, nggak ridho kalau anak sebaek Killa Lo jahatin"
Tangisan Emak Aminah pun akhir nya menguar, demikian juga Bunda Farida dan Syaakilla.
"Neng!"
Panggil Emak Aminah kepada Syakilla.
"Iya Mak"
Emak Aminah meminta Syakilla mendekati nya dengan anggukan kepala kecil.
Kini Syakilla sudah berdiri berdampingan dengan Arsenio.
Emak Aminah menarik yang telapak tangan kiri Syakilla untuk kemudian di tangkupkan dengan telapak tangan Arsenio tinggal kedua telapak tangan itu menjadi saling menggenggam satu sama lain.
"Mulai sekarang Arsen udah jadi laki Lo. Jaga baek nama laki Lo, jangan sekali kali Lo nggak bisa jaga nama baik juga amanah laki Lo"
Syakilla mengangguki ucapan Emak Aminah.
"Jangan ngelawan sama laki Lo, kalau emang itu buat kebaikan. Nurut sama laki Lo selama itu buat kebaikan. Saling tegur kalau salah satu lalai"
Sepasang pengantin baru itu mengangguk bersamaan.
"InsyaAllah Emak yakin Elo berdua bisa jadi keluarga yang sakinah mawadah juga warrahmah, Aamiin"
Bunda Farida, Syakilla juga Arsenio mengaaminkan ucapan Emak Aminah secara bersamaan.
Senyuman Arsenio masih tampak setelah selesai mengingat petuah Emak Aminah itu.
"Mas janji Mas akan akan selalu menjadi orang yang akan selalu menjaga Kamu"
Sebuah kecupan di kening Syakilla menjadi terakhir Arsenio malam ini sebelum mengikuti Syakilla mengarungi mimpi.
#################################
Syakilla memarkir motor nya di tempat biasa dia parkir. Di sudut parkiran mobil Dia melihat kalau mobil milik sang suami sudah terparkir.
"Tumben udah datang" Gumam nya sambil meletakkan helm di atas kaca spion motor nya.
Keadaan toko masih sepi belum ada satu pun rekan kerja ataupun pasangan pemilik toko, jadi kemungkinan hanya ada Arsenio didalam toko.
"Assalamu'alaikum"
Syakilla mengucapkan salam yang langsung di jawab oleh Arsenio.
"Waalaikumsalam, Syayang"
Wajah Syakilla langsung merona karena panggilan lanjutan salam Arsenio.
Dengan takzim Syakilla mencium punggung tangan kanan Arsenio yang sedang duduk di lantai dengan laptop yang sedang menyala di pangkuan nya.
Syakilla mendudukan tubuh nya di samping Arsenio, karena Arsenio meminta nya untuk duduk di dekat nya.
"Mas udah lama sampai nya?"
"Belum lama, Syayang" Arsenio tertawa kecil melihat Syakilla yang kembali salting karena panggilan Arsenio.
"Sudah sarapan?"
Kedua nya bertanya bersamaan seraya saling memandang.
Arsenio tersenyum menatap Syakilla yang tertunduk malu,
"Mas belum sarapan, karena berharap istri Mas yang cantik nya kebablasan ini membawakan bekal sarapan yang Mas minta semalam"
Ucap Arsenio seraya menarik dagu Syakilla dengan mengapit ibu jari dan telunjuk tangan kanan nya.
Kedua nya saling bertatapan.
"Mas kangen, Syayang" Syakilla menutup sesaat kedua kelopak mata nya mendengar ucapan Arsenio,
"Sya juga kangen sama Mas" Cicit pelan Syakilla membuat senyuman Arsenio terbit.
Dengan sedikit memajukan wajah nya Arsenio memberanikan diri mendekatkan wajah nya kearah arah wajah Syakilla yang kini kedua kelopak mata nya sudah terbuka.
"Cantik" Syakilla tersenyum malu-malu, saat Arsenio meletakkan telapak tangan kanan nya di pipi kiri Syakilla.
"Mas suka warna bola mata Kamu, Syayang"
Kembali kedua kelopak mata Syakilla mengerjap.
"Mas baru tahu kalau warna mata Kamu unik,"
Syakilla mengulas senyuman malu karena kini kening nya sudah menyatu dengan kening Arsenio.
Bersamaan dengan saat Arsenio akan mendaratkan biebier nya kepada biebier Syakilla, tiba-tiba saja terdengar suara dehaman yang membuat Syakilla terkejut dan Arsenio meradang.
"Ganggu aja Kalian!"
typo terkadung
udah di bawa RAK pun gak kurang malah tambah edan