NovelToon NovelToon
Desa Penjahit Kain Kafan

Desa Penjahit Kain Kafan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Rumahhantu / Hantu / Iblis
Popularitas:231
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. Fmz

Di pinggiran hutan Jawa yang pekat, terdapat sebuah desa yang tidak pernah muncul dalam peta digital mana pun. Desa Sukomati adalah tempat di mana kematian menjadi industri, tempat di mana setiap helai kain putih dijahit dengan rambut manusia dan tetesan darah sebagai pengikat sukma.
​Aris, seorang pemuda kota yang skeptis, pulang hanya untuk mengubur ibunya dengan layak. Namun, ia justru menemukan kenyataan bahwa sang ibu meninggal dalam keadaan bibir terjahit rapat oleh benang hitam yang masih berdenyut.
​Kini, Aris terjebak dalam sebuah kompetisi berdarah untuk menjadi Penjahit Agung berikutnya atau kulitnya sendiri akan dijadikan bahan kain kafan. Setiap tusukan jarum di desa ini adalah nyawa, dan setiap motif yang terbentuk adalah kutukan yang tidak bisa dibatalkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Tamu di Balik Pintu

Di ambang kesadarannya yang hampir hilang, Aris melihat pintu besi tua di depan mereka mulai mengetuk-ngetuk sendiri dari arah luar dengan sangat keras. Suara dentuman logam itu bergema hebat, meruntuhkan debu purba dan serpihan tulang dari langit-langit ruangan yang pengap. Setiap ketukan membawa gelombang getaran yang membuat parasit di bawah kulit leher Aris meronta kesakitan seolah-olah ketukan itu adalah sebuah mantra pengusir.

"Siapa pun yang ada di balik pintu itu, tolong buka sekarang juga!" jerit Sekar Wangi dengan sisa kekuatan yang ia miliki.

Kakek buyut Aris mendadak berhenti merapal mantra, wajahnya yang kaku menunjukkan ekspresi terkejut yang sangat jarang terlihat. Ia mundur beberapa langkah, seolah-olah ketukan pada pintu besi itu adalah sesuatu yang sangat ia takuti melebihi apa pun. Gunting tulang di tangannya bergetar hebat, mengeluarkan cairan hitam kental yang menandakan kegelisahan sang pemilik sihir tersebut.

"Belum waktunya dia datang, belum saatnya takdir ini dijahit ulang!" geram lelaki tua itu dengan suara yang serak.

"Siapa yang datang, Kek? Siapa yang bisa membuat penjahit nyawa sepertimu merasa ketakutan?" tanya Aris sambil terbatuk darah.

Pintu besi itu mendadak terlepas dari engselnya, melayang jatuh menghantam lantai hingga menciptakan lubang besar di tengah tumpukan tengkorak. Dari balik kegelapan lorong yang baru terbuka, muncul sesosok pria tinggi dengan jubah kain mori yang sangat bersih dan putih. Wajahnya tertutup caping bambu yang lebar, namun aroma kapur barus segar menyebar cepat mengalahkan bau busuk parasit hitam.

"Tamu tidak diundang biasanya membawa kabar duka bagi mereka yang mencuri umur manusia," ucap pria misterius itu sambil melangkah tenang.

Sekar Wangi terpaku melihat simbol yang terukir pada caping bambu pria itu, sebuah lambang timbangan yang dijepit oleh dua jarum perak silang. Ia menyadari bahwa pria ini adalah bagian dari kaum penjaga batas, kelompok yang bertugas memburu para penjahit nyawa yang melanggar hukum alam. Aris merasakan parasit di lehernya mendadak lemas dan mulai menyusut kembali ke arah lengannya seiring dengan kehadiran pria tersebut.

"Jangan ikut campur urusan keluarga kami, penjaga batas yang sombong!" teriak kakek buyut Aris sambil menerjang maju dengan gunting raksasanya.

Pria bercaping itu hanya mengangkat tangan kanannya, menangkap bilah gunting tulang yang tajam tersebut hanya dengan dua jari yang dilapisi benang sutra putih. Suara dentingan logam yang beradu terdengar sangat jernih, menciptakan percikan cahaya emas yang menerangi seluruh ruangan bawah tanah. Aris melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana gunting pusaka itu mulai retak dan hancur berkeping-keping di tangan sang tamu misterius.

"Keluargamu sudah berakhir sejak kamu menjahit jiwa istrimu sendiri ke dalam kain kafan terkutuk ini," balas pria itu dengan nada dingin.

Aris mencoba meraih kaki pria itu, berharap mendapatkan pertolongan agar parasit di lengannya benar-benar bisa dikeluarkan. Namun, pria bercaping itu justru menatap Aris dengan pandangan yang sangat tajam di balik bayangan bambu capingnya. Ia melihat garis hitam di tangan Aris bukan sebagai sebuah luka, melainkan sebagai sebuah benih yang harus segera dimusnahkan sebelum mekar.

"Anak ini sudah terlalu dalam terinfeksi, dia harus dibawa ke sumur tua untuk dibersihkan kulitnya," ujar pria itu sambil melirik ke arah Sekar Wangi.

"Apakah dia akan selamat, atau kalian hanya akan menjadikannya tumbal yang baru?" tanya Sekar dengan nada penuh curiga.

Tamu misterius itu tidak menjawab dan justru mengayunkan jubah putihnya, menciptakan badai angin yang membawa aroma bunga kamboja yang sangat kuat. Seketika, kakek buyut Aris terpental ke dinding dan tertimbun oleh gulungan kain kafan yang mendadak hidup dan melilit tubuh rentanya. Ruangan itu mulai berguncang hebat, tanah di bawah mereka retak menciptakan jurang yang sangat dalam dan gelap gulita.

Aris merasakan tubuhnya diangkat oleh kekuatan yang tidak terlihat, melayang di atas jurang sambil melihat parasit hitam di lengannya mulai terbakar api putih. Ia mencoba memanggil nama Sekar, namun suaranya hilang ditelan oleh gemuruh runtuhnya bangunan di atas mereka. Tamu misterius itu menggenggam pergelangan tangan Aris, menekan garis hitam itu dengan kuku jempolnya yang sangat runcing dan tajam.

"Selamat datang di perjalanan menuju neraka yang sebenarnya, wahai pewaris benang hitam," bisik pria itu tepat di depan wajah Aris.

Aris melihat langit-langit ruangan itu pecah, memperlihatkan ribuan jarum perak yang jatuh dari langit menyerupai hujan meteor yang mematikan. Hujan jarum itu mengarah tepat ke posisi mereka, menembus apa pun yang ada di bawahnya dengan kekuatan yang menghancurkan. Di saat yang bersamaan, Aris melihat wajah asli pria di balik caping itu yang ternyata tidak memiliki mata sama sekali.

Di saat yang bersamaan, Aris melihat wajah asli pria di balik caping itu yang ternyata tidak memiliki mata sama sekali.

 

1
Siti Arbainah
baru baca lngsung tegang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!