NovelToon NovelToon
Gigoloku Bossku

Gigoloku Bossku

Status: tamat
Genre:Suami Tak Berguna / Selingkuh / Cinta Terlarang / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

“Satu malam, satu kesalahan … tapi justru mengikat takdir yang tak bisa dihindari.”

Elena yang sakit hati akibat pengkhianat suaminya. Mencoba membalas dendam dengan mencari pelampiasan ke klub malam.

Dia menghabiskan waktu bersama pria yang dia anggap gigolo. Hanya untuk kesenangan dan dilupakan dalam satu malam.

Tapi bagaimana jadinya jika pria itu muncul lagi dalam hidup Elena bukan sebagai teman tidur tapi sebagai bos barunya di kantor. Dan yang lebih mengejutkan bagi Elena, ternyata Axel adalah sepupu dari suaminya Aldy.

Axel tahu betul siapa Elena dan malam yang telah mereka habiskan bersama. Elena yang ingin melupakan semua tak bisa menghindari pertemuan yang tak terduga ini.

Axel lalu berusaha menarik Elena dalam permainan yang lebih berbahaya, bukan hanya sekedar teman tidur berstatus gigolo.

Apakah Elena akan menerima permainan Axel sebagai media balas dendam pada suaminya ataukah akan ada harapan yang lain dalam hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sepuluh

Langkah Elena masih gemetar ketika keluar dari ruang CEO. Dadanya naik-turun, pikiran berputar-putar. Baru saja ia dipaksa berhadapan dengan Axel, pria yang seharusnya sudah ia lupakan, dan kini takdir seperti mempermainkannya, dia menjadi bos besar di perusahaan.

Namun, Elena tak sempat menenangkan diri. Seseorang tiba-tiba menarik pergelangan tangannya.

“Elena!”

Elena terkejut. Tubuhnya hampir oleng sebelum ia mendongak dan menemukan sosok Aldi berdiri di hadapannya. Wajah suaminya tegang, matanya tajam seperti sedang menyelidiki.

“Mas Aldi …,” suara Elena lirih.

“Masuk.” Aldi tidak memberi kesempatan untuk bicara. Ia langsung menarik tangan istrinya, membawanya masuk ke ruang kerjanya.

Pintu ditutup rapat. Suasana di dalam ruangan hening, hanya terdengar napas mereka berdua.

“Aku pikir kalian sudah saling kenal,” ucap Aldi langsung, nada suaranya dingin. “Tadi waktu di aula, cara Axel melihat kamu … seperti kalian sudah akrab.”

Elena terdiam beberapa detik, lalu menghela napas. “Kami nggak kenal sebelumnya, Mas. Aku bahkan baru lihat dia dari dekat ya hari ini, pas pengumuman CEO tadi.”

Aldi menatap Elena dengan dahi berkerut. “Tapi tadi kamu dipanggil ke ruangannya. Lama pula. Dan kamu keluar dengan wajah pucat. Kamu yakin cuma urusan kerja?”

Elena menegakkan bahu, suaranya sedikit bergetar tapi tegas. “Ya, urusan kerja. Dia bos, aku bawahan. Dan kamu jangan berpikir yang macam-macam, Mas.”

Aldi menahan napas, tapi tidak langsung menjawab. Ia bersedekap, menatap Elena lama.

Elena yang merasa terpojok akhirnya melontarkan kalimat yang sejak tadi menyesakkan dadanya. “Mas, aku ini bawahan Axel. Aku nggak akan bisa bermanja atau dekat dengan atasan seperti Lisa padamu.”

Ucapan itu membuat Aldi langsung mengangkat wajah. “Maksudmu apa?”

Elena menatap Aldi tajam. “Aku cuma bilang, aku profesional. Nggak akan bisa bersikap terlalu akrab sama bos kayak kamu dan Lisa, Mas. Bukankah kalian berdua sudah sangat dekat?”

Aldi mengerutkan kening. “Kamu mencurigaiku sekarang?”

Elena menahan senyum miring. “Tidak, Mas. Aku cuma mengingatkan. Bukankah kamu memang sangat dekat dengan sahabatku itu? Kamu sering cerita kalau kalian sering keluar bareng, rapat bareng, bahkan lembur bareng. Jadi wajar kan kalau aku merasa … ya, kalian lebih dari sekadar rekan kerja.”

Aldi terdiam beberapa detik, menatap Elena dalam-dalam. “El … kamu serius ngomong begini?”

Elena mendongak menantang. “Serius. Aku cuma ingin kamu tahu kalau aku nggak akan pernah melakukan hal yang bikin kamu marah atau cemburu. Jadi jangan kamu yang duluan curiga sama aku, Mas.”

Aldi menarik napas dalam. “Kamu salah paham soal aku dan Lisa.”

“Benarkah?” Elena menahan senyum getir. “Aku harap begitu, Mas. Aku tak mau ada hubungan selain kerja. Aku mendengar desas desus kalau kamu dan Lisa sangat akrab melebihi dengan aku sebagai istrimu."

"Elen, aku dan Lisa hanya partner kerja. Jika kami terlihat akrab karena memang aku menghargainya sebagai sahabat kamu."

"Kamu tak terima'kan dituduh yang bukan-bukan. Dan sekarang kamu mempertanyakan aku hanya karena aku dipanggil bos ke ruangannya?”

Suasana ruangan mendadak sunyi. Aldi akhirnya mendekati Elena, meletakkan tangannya di bahu istrinya. “Aku cuma khawatir, El. Aku lihat cara dia melihatmu. Axel bukan tipe yang gampang peduli sama orang. Kalau dia sampai memanggil kamu pribadi … aku takut kamu jadi sasaran perhatiannya.”

Elena menarik napas panjang. “Aku bisa jaga diri, Mas. Kamu percayalah sama aku.”

Aldi menatap wajah istrinya lama, lalu akhirnya menghela napas berat. “Baik. Tapi kalau dia bikin kamu nggak nyaman, kamu harus cerita ke aku. Jangan kamu pendam sendiri.”

Elena mengangguk. “Jangan kuatir.”

Aldi akhirnya memeluk Elena, meski pelukan itu terasa sedikit kaku. “Aku cuma nggak mau kehilangan kamu.”

Elena menutup mata, tapi dalam hatinya tetap ada luka. Luka yang tak pernah benar-benar sembuh sejak Lisa masuk terlalu jauh dalam kehidupan rumah tangganya.

Dan kini, luka itu ditambah dengan kehadiran Axel yang kembali mengusik batinnya.

Axel baru saja berjalan keluar dari ruangannya, berniat menuju lift untuk menghadiri rapat dengan beberapa direksi. Namun langkahnya terhenti ketika melewati koridor lantai eksekutif.

Pintu ruang kerja Aldi tidak tertutup rapat. Dari celah kecil itu, Axel melihat Elena berdiri di pelukan Aldi.

Axel berhenti. Matanya menyipit, sudut bibirnya perlahan terangkat. Pemandangan itu seperti percikan bensin di bara api yang sudah ia nyalakan sejak tadi.

“Menarik …,” gumam Axel pelan.

Tatapannya menajam. Dalam hatinya, ia berbicara pada dirinya sendiri. “Nikmatilah pelukan itu, Aldi. Karena itu akan jadi pelukan terakhirmu pada Elena. Dia milikku sekarang.”

Axel berdiri sebentar, memastikan dirinya tidak ketahuan, lalu melanjutkan langkah dengan santai seolah tak terjadi apa-apa. Tapi di balik wajah tenang itu, pikirannya berputar cepat.

Begitu sampai di ruangannya, Axel duduk di kursi CEO yang baru resmi ia tempati hari ini. Ia memutar kursinya menghadap jendela besar, menatap keluar kota yang dipenuhi gedung-gedung tinggi.

“Kalau dia terus ada di bawah pengawasan Aldi, aku akan susah mendekatinya. Aku butuh dia di dekatku. Di ruanganku. Di bawah kendaliku.”

Senyum tipis terukir di bibirnya. Axel lalu menekan tombol interkom di mejanya.

“Hubungkan saya dengan kepala bagian personalia.”

Tak lama kemudian, suara dari seberang terdengar. “Ya, Pak Axel?”

“Saya ingin mengangkat satu orang dari bagian produksi menjadi asisten pribadi saya. Namanya Elena.”

Ada jeda sejenak di seberang. “Baik, Pak. Saya akan segera mengurus administrasinya.”

“Dan pastikan dia mulai bekerja di sini … hari ini.” Suara Axel tegas. “Saya tidak suka menunggu.”

“Baik, Pak.”

Axel mematikan interkom. Ia bersandar di kursinya, jemari mengetuk pelan meja kerja. Bayangan wajah Elena tadi di ruangannya, ekspresi gugupnya, tatapan matanya yang campur aduk antara marah dan takut semuanya membuat darahnya berdesir.

“Sekarang kita lihat, Elena. Masih mau menghindar kalau kamu harus berhadapan denganku setiap hari?”

Sementara itu, Elena baru saja selesai membereskan berkas di mejanya ketika telepon kantor berdering.

“Ya, Elena di sini,” jawab Elena dengan nada lembut.

“Elena, tolong ke bagian personalia sekarang,” kata suara sekretaris dengan nada formal.

Elena sempat kaget. “Ada apa, Bu?”

“Kami akan jelaskan di sini saja. Segera ke lantai tiga.”

Jantung Elena mendadak berdegup lebih cepat. Ada rasa cemas yang merayap. Ia mengambil map dan segera menuju lantai tiga, tempat ruang personalia berada.

Begitu masuk, ia langsung disambut kepala personalia dengan senyum profesional. “Elena, selamat. Mulai hari ini, kamu tidak lagi di bagian produksi.”

Elena tertegun. “Maksudnya, Bu?”

“Kamu diangkat menjadi asisten pribadi Pak Axel.”

Jantung Elena seakan berhenti berdetak. Rasanya tak percaya dengan pendengarannya.

“Asisten … pribadi …?” suaranya tercekat.

Kepala personalia mengangguk. “Iya. Keputusan langsung dari Pak Axel. Semua sudah diproses. Kamu mulai bertugas sore ini di ruang CEO.”

Elena berdiri kaku. Dunia seolah berputar.

"Tidak … ini pasti cuma mimpi buruk …," gumam Elena dalam hatinya.

1
Mamah Dini11
mending jadi patung tuh si songong dari pada menjawab, malukah kmu aldi atau ada yg lain, kmu gak bisa membanggakan om kmu aldi, orang yg udh korop masih bisa tenang hidupnya apa pak surya begitu percaya sm si aldi kelihatan nya msh aman2 saja
Si Memeh
sangat bagus thor..penuh dgn nasehat hidup
Mamah Dini11
semangat buat kalian ya axel alena semoga kedepannya lbh baik dari yg terbaik,
Elly Rasmanawati
wah Lena hamidun nii...
Mamah Dini11
semoga apa yg kamu katakan sm pak surya cepat terbukti xel kmu yg terbaik walaupun kmu anak angkat, dan heran nya sm surya dn Ratna cepet sekali ganti posisi axel dn sm si aldi lagi emang gk yg lain gitu yg lbh bisa di percaya, kan tau pak surya axel udh beri bukti2 kalau aldi korup kok malah di kasih jabatan tinggi lagi ahhh gk bener ini, mungkin saking marahnya pak surya lgsung beri tau saudara2 bahwa axel bkn anak kandungnya, pdahal jgn dulu di buka rahasia itu om niat banget bikin axel menderita di mana hati nurani kalian hah hah, semoga axel sm lena bisa kuat menjalani rumah tangga nya walaupun dgn keterbatasan di waktu sekarang jgn kecil hati lena axel kmu pasti bisa menjalaninya dgn baik dn penuh cinta.
Mamah Dini11
kalau Alena bener anak nya surya dn Ratna kenapa ya waktu ketemu di apartemen axel gak ada mirip2 mereka apa biasanya kan gitu, kalau iya anakny pasti ada satu kemiripan salah satunya misalkan mirip surya atau Ratna, tpi gk ada kalinya sehingga mereka bebas berkata2 yg nyakitin alena, atau blm waktunya terungkap, tpii kalau lena bener anak mereka suatu saat nanti terbongkar, pasti mereka bilang makasih sm axel telah menjaga alena dn dgn penuhpenyesalan dari surya dn Ratna.
Mamah Dini11
mungkin saja Alena anak Ratna dn surya, waaah bakal ada penyesalan yg gk ada ujungnya kalau Alena benar anak mereka, kalau iya selamat menikmati penyesalan nanti, moga itu benar semua, nanti ke adaan nya bisa berbalik.
Mamah Dini11
semoga baik2 semuanya, Alena baru saja balik jgn ambil ke bahagian nya thor, dan semoga axel bisa menyelesaikan segala masalahnya.
Mamah Dini11
moga aja sadar ortu axel dan warasnya pulih, awas axel jaga Alena jgn tinggalkan dia sendirian ingat pesan doktr , walaupun keadaan darurat tetap Alena no satukan dulu xel.
Mamah Dini11
kalau berat ninggalin Alena kenapa gk suruh raka beli untuk kmu axel, ah kmu mh aneh axel
Mamah Dini11
tolong selamatkan Alena thor jgn sampai kenapa2 dn selamatkan juga bayinya, alhmduliah gk drama bertahun2 ini yg ku suka, makasih thor 🙏 author baik dehhh,
Mamah Dini11
ya good axel kenapa gk dari dulu ceritakan sm ortumu, mungkin Alena gk pergi kalau semua di bongkar dari awal tpiii nasi udh jadi bubur, sekarang kita berdoa ya semoga Alena cepat di temukan dlm ke adaan baik2 gak kurang suatu apapun ok.
Mamah Dini11
puas puas rasain tuh aldi, itu baru benar axel makasih kmu udh buka aib si bejat aldi, maaf tdi ku sempat sebut bodoh kmu xel he he, mungkin ini kerjaan author agak di ulur2 waktunya, jdi gemess duluan kan, makasih juga buat author axel udh buka semuanya, moga aja agak melunak ortu axel dn moga aja anak buahmu cepat nemuin Alena kasian dia sedang terluka hatinya, lena ayo balik axel bisa gila tanpamu.
Mamah Dini11
kamu axel kenapa sih mungpung ada si aldi ceritakan semuanya biar ortumu tau ke bejatan si aldi jago gk nyalahin kmu terus, susah banget ngomongin kebenaran jadi kesel deh, ayo cerita axel ayo axel bodoh, biar Alena gk di benci sm ortumu, mungkin kalau udh tau semuanya mereka bisa memaafkan Alena xel iiihhh kesel da ka si axel teh, mau sampai kapan di tutupin terus axel itu mh enakan si aldi ath,
Mamah Dini11
ya hampir semua novel pasti ada drama pergi atau kabur atau culik culikan ahhh udh langganan itu mh, tpii maaf thor jgn kayak cerita sbelah sampai bertahun2 lamanya sebenarnya ku kurang suka kalau di bikin berlarut2 sampai 7 tahun 5 tahun piiisss thor gk suka, kalau memang Alena harus pergi dulu di cerita ini ist ok, tpi jgn di bikin lama thor.
Mamah Dini11
lena ayo tlpon axel jgn pergi dulu jgn ambil keputusan sendiri, ortu axel blm tau cerita sebenarnya tentang kmu lena, jgn pergi lena kmu harus kasih tau axel bertahan Alena pasti kmu bisa kmu perempuan yg kuat.
Mamah Dini11
ayo Alena ngomong jgn diam aja dn jgn termakan omongan ortu axel lena ingat axel sangat mencintaimu, sayang sekali ya axel gk pasang cctv yg bersambung dgn HP axel , jgn pergi dulu lena sebelum axel tau semua nya.
Ari Nuryanti
ealahhhhh
Mamah Dini11
elena ayo kabari suamimu cepat ke kamar dulu
Mamah Dini11
tpiii Alena blm abis masa idahnya kan ,, kalau aldi tau Alena hamil pasti ngaku2 itu anak, tpi moga aja itu beneran anak axel sebab ada rasa gk ikhlas kalau lena hamil anak si aldi, thor yakinkan ya... anak yg dikandung Alena anak axel asli he he.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!