Niatnya ingin mengunjungi sang kakak dan berlibur ke luar negeri, tapi nahas dia malah terlibat dengan seorang mafia.
"Buat milikku berdiri, baru aku akan melepaskan mu?"
"Memangnya benar tidak bisa berdiri? Mari kita lihat, waah bener, ini lemes bener."
Brisia Aalin Winkler adalah seorang ilmuwan. Dia tertangkap mafia yang mengalami disfungsi ereksi. Pria itu ingin Brisia membantunya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang tunangan.
Lalu, apakah Brisia bisa membantu?
Dan, mengapa pria itu tidak mencari dokter malah alih-alih mencari seorang ilmuwan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pawang 03
Aaaahhh
Suara desahhan memenuhi kamar. Seorang wanita dan seorang pria tengah bercumbu, keduanya menikmati sentuhan satu sama lain.
"Apa tidak masalah kamu di sini sekarang. Jika ketahuan, dia bisa membuatmu hancur."
"Dia tidak akan tahu. Dan dia tidak akan pernah bisa membuatku hancur. Dia sangat mencintaiku, buktinya dia bahkan sudah menyiapkan pesta pernikahan mewah untuk ku. Eughhh, aah ya di sana. Itu sungguh nikmat eughhh."
Tubuh wanita itu menegang matanya membuka dan menutup saat sesuatu yang paling sensitif dari miliknya di mainkan dengan lidah.
"Huh, kenapa kau menikmatinya sendiri, Wilma?"
"Kalau begitu, mari lakukan bersama agar kita sama-sama bisa menikmatinya. Lihatlah, ini sudah sangat siap."
Wilma, ya wanita itu adalah Wilma tunangan dari Archie. Saat ini dia tengah membuka kakinya lebar-lebar, dan siap menerima batang milik pria yang bukan tunangannya.
Alasannya hanya satu Archie tidak mau melakukannya. Maka dari itu dia mencari dari pria yang lain, yang mampu memberikannya kenikmatan yang diinginkan.
Aaaah
"Bergerak lebih cepat, Tony. Aku ingin kau melakukannya dengan kekuatan mu yang paling besar."
"Cih, kau selalu tidak sabar Wilma. Nah rasakan ini."
Eughhh
Tidak pernah Archie tahu kalau Wilma termasuk wanita yang memiliki gairah seksual yang tinggi. Dia tentu butuh pria untuk menyalurkan hasratnya. Selama ini Wilma tidak mendapat dari Archie, maka dari itu dia menginginkannya dari pria lain. Termasuk saat ini adalah Tony. Pria yang ia temui di London. Pria yang jika boleh bilang, baru beberapa kali bertemu.
Tony adalah model yang dia temui di Milan. Karena Wilma sering mendatangi acara pagelaran busana di Milan, maka dia pun sering bertemu juga dengan Tony. Merasa tertarik, Wilma meminta kontak Tony, dan mereka berakhir di sini.
Dari Milan, tepatnya setelah acara, keduanya langsung terbang ke London. Untuk menyamarkan jejak, Wilma membawa beberapa rekan Tony yang lain sehingga mereka tidak tampak seperti hanya pergi berdua. Mereka juga tidak naik dengan pesawat yang sama.
"Bagaimana, apa ini sesuai dengan selera mu hmmm?"
"Eughh ya, tapi kau kurang cepat, Tony."
"Waah kau gila, Wilma. Jika biasanya mereka sudah kewalahan dengan batang milikku ini, tapi kau merasa kurang. Kau sungguh maniak seks Wilma."
Hahahaha
Wilma tertawa puas, terserah dia mau dibilang apa tapi yang penting dirinya menikmati hal tersebut.
Setelah selesai melakukannya, Wilma bergegas membersihkan diri, berganti pakaian, dan pergi dari kamar hotel tu.
"Mau kemana?"
"Pulang, tunanganku pasti sudah sangat merindukanku bukan?"
Apa?
Tony terkejut bukan main. Pulang, sungguh hal yang tidak pernah ia duga. Baru saja mereka melakukannya dan itu pun bukan hanya sekali, namun Wilma seolah tidak memiliki rasa lelah. Dia saja yang laki-laki merasa lelah akan hal tersebut.
"Kau tidak capek?"
"Tidak, karena dirimu belumlah apa-apa."
Tony membulatkan matanya mendengar ucapan dari Wilma, dan selanjutnya pria itu menggelengkan kepalanya pelan. Bagaimana mungkin dia bertemu dengan wanita yang semenakutkan ini.
Tony, dia juga bukan pria suci nan baik. Dirinya sudah bermain dengan beberapa wanita juga. Jika biasanya dia akan menjadi pemimpin, dan superior atas pasangan di atas ranjangnya, maka dengan Wilma tidak. Wanita itu lah yang sungguh-sungguh memimpin dan menjadikan dirinya hanya seorang boneka.
"Sial, dia benar-benar menakutkan,"ucap Tony saat Wilma sudah keluar dai kamar.
Tony juga merasa heran, mengapa seorang pengusaha hebat seperti Archie tidak pernah mengetahui kelakuan Wilma. Apakah saking rapinya perbuatan wanita itu, atau saking bodohnya si pria, sehingga sampai detik ini pun dia tetap begitu mencintainya.
"Bukan urusanku, bagiku dengan wanita itu hanyalah bisnis diatas ranjang saja. Urusan pribadinya, tidak akan pernah ingin ku ketahui."
Bluk!
Tony kembali merebahkan tubuhnya. Jujur saja , bermain dengan Wilma cukup membuatnya sangat lelah dan dia butuh mengembalikan tenaganya itu. Lagi pula kamar hotel itu di sewa untuk ditinggali sehari semalam, sayang kalau harus buru-buru pergi bukan?
Sedangkan Wilma dia bergerak cepat menuju ke bandara. Ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, ia bernafas lega karena masih ada waktu sekitar 45 menit untuk pesawatnya lepas landas.
Tap tap tap
Tidak banyak barang bawaan milik Wilma, hanya sebuah koper kecil saja sehingga dia pun dengan mudahnya membawa sendiri.
"Aku benar-benar tidak salah lihat. Itu memang Nona Wilma."
Stuart kini sangat yakin ketika kembali melihat ada Wilma di bandara tersebut. Wilma yang Stuart lihat begitu terburu-buru. Dan Stuart juga tidak ingin mengejarnya. Baginya tugas utama adalah mengamankan ilmuwan itu dan bukannya mencari tahu tentang apa yang tunangan tuannya lakukan.
Stuart memilih abai, dia lalu duduk untuk menunggu maskapai yang memang dia tunggu.
Beberapa jam berlalu dan pesawat yang ditunggu oleh Stuart pun datang. Dia masuk ke dalam sana dengan mudah karena dia pun juga akan menggunakan penerbangan yang sama. Tentu saja semua sudah direncanakan. Bagaimanapun Archie adalah seroang mafia, dia bisa melakukan banyak hal.
"Penerbangan dari Indonesia? Aah itu dia."
Stuart bergegas, yang dia tahu transit kali ini tidak lah lama. Terlebih dulu dia harus menemukan targetnya.
Satu persatu penumpang pesawat keluar. Stuart melihatnya dengan seksama agar tidak terlewat.
"Ketemu, dia orangnya."
Wanita dengan tinggi kurang lebih 5 kaki lebih 5 inci, dengan wajah yang tidak sepenuhnya khas indonesia dan berambut coklat sedikit ikal. Hidung mancung, bola mata berwana coklat terang.
"Wanita yang cantik,"ucap Stuart. Dia kemudian berjalan lebih dekat lagi ke tempat wanita itu berada. Dia terlihat sedang ingin makan, tingkahnya yang menurut Stuart tidak ada anggun-anggunnya tapi entah mengapa malah membuat wanita itu menarik.
"Brisia Aalin Winkler. Ku harap kau benar-benar bisa mengobati Tuan ku."
waktu transit selesai. Semua penumpang dengan tujuan Skotlandia kembali ke pesawat. Brisia sedikit heran, ketika berangkat di sisinya tidak ada penumpang lain, tapi sekarang ada.
"Ah biarin aja." Begitulah ucapnya, dia tentu tidak peduli. Perjalanan yang hanya kurang setengah lagi itu tentu sudah sangat ia nantikan. Namun apa yang ia harapkan itu agaknya tidak sesuai dengan kenyataan. Kenapa demikian, karena dia ketika dia membuka matanya, dia sudah tidak ada lagi di pesawat, melainkan sebuah kamar yang bisa dikatakan mewah. Dan terlihat begitu futuristik.
"Dimana ini? Kok aku bisa di sini? Kok aku nggak sadar udah turun dari pesawat. Buseeet, apa aku di culik?" Meskipun berusaha untuk tenang, tapi tetap saja ada rasa panik yang menyelimuti dirinya.
Brisia kemudian memeriksa semua tubuhnya, semua masih utuh, tangan kaki dan tubuhnya tidak ada yang diikat. Mata dan mulutnya juga bisa melihat dan bicara dengan lancar tanpa hambatan.
"Selamat datang Nona Brisia Aalin Winkler di mansion Wallace. Semoga Anda tidak kebingungan akan keberadaan Anda saat ini."
Apa?
TBC
selamat liburan Brisia bersama Archie yg tampan juga kaya raya 🤣
nunggu aja smp bosen....yg d tnggu mlah mau jlan2 sm clon msa dpan'ny...
🤣🤣🤣
lanjutkan yaa thorr makin seruu inii
kalao sudah tiada baru terasa karena kehadiran ny sungguh berharga
makan tuh lenyap sudah pundi pundi kekayaan yg km banggakan
situ g sadar apa emng pura pura g tau KLO letak kesalahan semua ada di dalam tubuh mu wilma