Irene, Sebuah nama yang entah sejak kapan menjadi pemuas Presdir nya sendiri, Hidup hanya dengan ayah nya, Dan ibu nya adalah mantan Pelacur, Hingga akhir hayat nya terus di kucilkan dan di rendahkan.
Bahkan sampai pada kehidupan Irene sendiri, Dia sekolah dan kuliah dengan biaya nya sendiri, Sampai bisa menjadi sekertaris pribadi seorang pemilik perusahaan Terbesar di kota yang baru di datangi nya.
Namun nasib tidak adil pada nya, Dia terpaksa menjadi pemuas bagi dahaga birahi nya sang Presdir.
Dario Max Anderson.
Presdir sekaligus pemilik perusahaan besar, Yang sangat membenci yang nama nya wanita. Namun tetap menjerat wanita dengan berbagai pesona nya, Hingga dia memilih wanita bernama Irene untuk menjadi pemuas hasrat nya, Dan setiap kali dia menginginkan nya, Irene harus datang dan siap melayani diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersama
Setelah acara berbelanja mereka di Mall dan menghabiskan waktu berdua, Kini kedua nya tengah berada di apartemen.
Max yang berada di Rooftop dan Irene menyusul nya ke sana untuk membawakan buah buahan untuk Tuan nya.
" Apa anda ingin makan Buah tuan ??" Max yang masih merokok pun langsung melihat ke arah wanita yang baru saja datang membawa buah buahan dan segelas air putih untuk nya.
Max tidak menjawab nya, Dia masih sibuk dengan laptop nya, Serta rokok yang masih terselip di jari jari tangan nya.
Perlahan Irene mengambil rokok tersebut dan mematikan nya, Max masih menatap pada wanita yang telah berani lancang pada nya.
" Minum nya Tuan..." Bahkan kini dengan berani Irene memberikan gelas berisikan air putih dari ke bibir sang Tuan.
Dan Max meminum nya, Tapi kedua mata tajam nya masih menatap ke arah wajah cantik Irene yang tersenyum untuk nya.
" Apa ada yang salah dengan wajah saya Tuan ??" Irene merasa canggung karena Max terus saja menatap nya sejak tadi.
Bukan tatapan kagum, Tapi tatapan datar dan terkesan menusuk pada nya.
Entah apa yang di pikirkan pria itu, Irene tidak mengerti apa yang tengah di pikirkan nya.
Dan hal itu membuat nya sedikit canggung dan terkesan salah tingkah.
" Maaf Tuan..." Irene hendak menjauh dari jangkauan Max, Tapi dia terlambat karena Max lebih dulu menarik tangan nya hingga dia jatuh ke dalam pangkuan Max dan lengan kekar itu langsung membelit pinggang nya.
" Apa maksud mu melakukan hal ini pada ku ?? Apa kau ingin menjerat ku dengan wajah polos mu ini Hem ??" Max menaikan dagu Irene agar berani menatap nya.
Irene yang di tatap seperti itu oleh Max membuat nya semakin merasa serba salah.
Terlebih lagi saat ini Max menatap bola mata hitam nya yang kata nya sangat di benci oleh pria bule itu.
Dan Max sendiri ? Dia menguatkan hati nya untuk bisa menguatkan diri nya menatap mata hitam milik Irene yang sangat di benci nya.
" A-apa maksud tuan ??" Tanya Irene balik karena dia tidak mengerti apa yang di maksud tuan nya ini.
" Aku tanya apa maksud mu melakukan semua ini pada ku ? Apa yang kau rencanakan ??" Max masih menatap wajah serta mata Irene.
Dia ingin tau apa yang di rencanakan wanita ini untuk nya ? apakah ada hal lain yang di rencanakan wanita ini selain karena pekerjaan nya yang melayani Max ?
" Maksud tuan apa ?? Saya hanya melakukan tugas saya sebagai pelayan pribadi anda, Demi Tuhan tidak ada lagi. Hanya itu saja. " Irene menjawab dengan jujur karena memang itu yang sebenar nya terjadi.
" Kau yakin ??" Irene menganggukkan kepala nya untuk meyakinkan Max akan jawaban dari nya.
Dan berharap pria ini menerima dan mengerti jawaban nya.
" Baik jika itu memang jawaban mu, Dan akan ku tegas kan pada mu, Bahwa jangan pernah melibatkan perasaan apapun disini, Karena hubungan di antara kita hanya sebatas simbiosis mutualisme, Saling menguntungkan satu sama lain. Kau mendapatkan uang dari ku, Dan sebagai ganti nya, Kau harus melayani ku !" Irene kembali menganggukkan kepala nya untuk menjawab semua yang di katakan Bos nya.
Apalagi yang bisa Irene lakukan selain menurut pada pria bule yang menyeramkan ini ? Bahkan saat ini pria itu tidak benar benar memakai baju nya dengan benar.
" Kalau begitu lakukan apa yang ingin kau lakukan tadi !"
" Maksud Tuan ??" Max langsung menoyor kening Irene karena wanita ini terlalu lambat berpikir.
Dia memang pintar dalam bekerja, Tapi Irene bodoh dalam hal seperti ini.
" Aku Tidka butuh wanita bodoh ! Dan ku rasa kau tidak bodoh, Maka lanjutkan apa yang ingin kau lakukan pada ku tadi. !" Sedikit berpikir mencerna apa yang di maksud bos nya sampai akhir nya Irene melalukan nya.
Satu persatu Irene menyuapi buah yang telah di siapkan nya untuk Max.
Ada jeruk yang telah di buang kulit ari nya, Lalu ada apel,Anggur dan juga buah Kiwi yang memang sudah di bersihkan.
Irene benar benar terlatih untuk itu, Karena dia menerapkan pola makan hidup sehat bersama ayah nya yang terkena penyakit jantung bawaan, dan kini dia menerapkan nya pada Max.
Dan semoga pria ini bisa merubah kebiasaan buruk nya, Meminum alkohol dan merokok, Irene kan pelan pelan mengganti nya seperti memakan buah di sore hari sebelum makan seperti ini dan membuat kan Max berbagai macam jus buah segar.
Dan berharap pria itu bisa lepas dari bule itu lepas dari kebiasaan buruk nya.
Bukan untuk Irene, Tapi untuk diri nya sendiri.
" Kenapa kau melakukan ini pada ku ?? Jangan libatkan perasaan dalam hal ini, Kau harus tau itu, Karena aku sangat membenci yang nama nya wanita dan sebuah hubungan resmi, Aku benar benar membenci nya. !"
" Tapi kenapa ?? Bukan kah tidak semua wanita itu sama ??"
" Apa kau berpikir bahwa salah satu wanita yang kau sebut tidak sama itu kau ??"
Deg !
Irene kaget saat Max langsung menebak pada diri nya.
Irene menggelengkan kepala nya, " Bukan berarti itu saya Tuan, Siapa tau di luar sana ada wanita yang benar benar mencintai Tuan misal nya ??"
" Apa kau percaya dengan cinta ??" Irene terdiam.
Pasal nya dia bingung mau menjawab apa ? Tanpa di sadari kedua nya kali ini mereka terlibat pembicaraan panjang di sore hari yang cerah.
Apalagi kini sinar jingga menyorot wajah tampan Max yang semakin membuat siapa saja terpana pads ke tampanan nya termasuk Irene sendiri.
" Apa alasan Tuan membenci wanita dan hubungan ikatan suci ??" Sebelah sudut bibir Max terangkat membentuk senyuman miring menatap Irene.
" Karena wanita itu sama ! Mereka gila harta dan tahta, Dan jika pasangan mereka sedang susah dan jatuh miskin, Mereka akan meninggalkan nya. Dan cinta ?? Itu semua hanya kebohongan dan palsu !! Tidak ada cinta di dunia ini. " Irene melihat ada gurat kecewa yang tengah terselip di wajah Max.
Apalagi dari cara bicara pria ini, Seperti tengah memendam sebuah luka di masa lalu, Apa luka itu di sebabkan oleh mantan kekasih nya ? Atau mungkin orang terdekat nya ? Seperti ibu nya mungkin ??
" Kau tidak perlu ikut campur dalam urusan pribadi ku, Kau cukup memperhatikan ku dan mengurus ku saja, Bukan ikut campur dalam urusan internal ku !"
" Saya paham Tuan..." Irene membereskan sisa buah yang berada di piring nya, Dan membersihkan bibir Max.
Max tetap diam dengan apa yang di lakukan Wanita ini pada nya, Dan cukup baik untuk mengurus nya.
" Apa anda ingin makan malam tertentu ?? Saya bisa memasak nya ??" Max sedikit berpikir.
Dia ingin yang segar, Dan mungkin berkuah.
" Buat kan aku Sup iga bakar, Kentang rebus dan beras merah rendah kalori, Buat kan aku Jus Wortel untuk olah raga ku nanti !"
" Baik, Jika begitu saya permisi Tuan..." Irene bangkit dari pangkuan Max dan segera menuju dapur untuk mengeksekusi pesanan Max tadi.
Sementara pria itu ?? Dia menatap datar atas kepergian Irene, Wanita itu benar benar tangguh, Dia tidak membantah apa pun dengan apa yang di perintahkan nya.
Luar biasa bukan ?? Lagi pula apa yang harus di bantah Irene ? Apa dia bisa membantah juga ??
Tidak bukan ?? Maka jalan satu satu nya adalah menurut dengan apa yang di perintah kan oleh pria tampan berlidah tajam seperti samurai Jepang.
...🔥🔥🔥...