NovelToon NovelToon
Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Trauma masa lalu / Chicklit
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nysa Yvonne

Akibat salah bergaul dan tidak pernah mendengarkan nasehat orang tua. Vivian, baru saja duduk kelas 3 SMP mendapati dirinya tengah hamil. Vivian bertekad akan menjaga bayi tersebut tanpa ada niat sedikit untuk membuangnya. Vivian sangat menyayanginya, janin tersebut adalah darah dagingnya dan Aksel, mantan pacarnya. Disisi lain, hal yang paling Vivian hindari adalah Aksel. Vivian cukup menderita, Vivian tidak ingin Aksel masih dalam bayangnya.

Mereka masih sangat belia dan Aksel adalah anak laki-laki yang bisa menghilang seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Sedangkan Vivian seorang perempuan, yang menghadapi berbagai stigma masyarakat. Vivian memiliki tekad bahwa selagi otot yang kuat, tulang yang keras dan otak yang cerdas untuk mencukupi kebutuhan anaknya, dan yang terbaik untuk anaknya.

Lalu bagaimana Vivian melalui semua ini? Bagaimana dengan kedua orang tuanya?

Yuk ikuti kisah perjalanan, perjuangan serta tekad Vivian dalam Novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nysa Yvonne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9-Pertemuan tak sengaja

Keesokan harinya Christian sudah siuman, dirinya cukup lemah tapi kata dokter tidak perlu dikhawatirkan. Christian hanya butuh istirahat maksimal dan mengontrol emosi saja. Vivian hari ini berencana membuat perhitungan dengan Aksel. Ia pamit pada Mariana dan Christian dengan alasan ke sekolah karena ada beberapa hal yang hal ia urus. Sebenarnya ada termasuk menemui Aksel, tapi ia sempat ragu. Tapi kepercayaan dan teguh pendirian Vivian akan berani menemui Aksel.

Di sisi lain.

Seorang pemuda duduk di ruangan gelap dan mencekam. Keadaan pemuda tersebut tidak baik-baik saja. Sejak kehilangan sang pujaan hati, dirinya seperti tidak ada gairah hidup. Cukup memprihatinkan, ditambah dengan keadaan kesehatannya memburuk. Sejak dua bulan yang lalu dirinya selalu mual, muntah kehilangan selera makan dan sensitif dengan bau-bau menyengat. Itu sungguh menyiksakan baginya.

Aksel pemuda itu kini berada dikamarnya. Minggu ini adalah hari-hari dimana semua siswa kelas 3 mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Akhir Sekolah, tapi inilah yang terjadi pada pemuda itu.

Tok...tok...tok... Terdengar ketukan dari balik pintu kamarnya.

"Tuan Muda, ini sarapannya Saya bawakan" pelayan itu sudah masuk mengantarkan makanan untuk Aksel seperti biasanya.

"Pergi! Gue bilang pergi! Buang makanan itu! Gue nggak butuh itu, yang Gue butuh kembalikan Vivian kepelukan Gue!" teriak Aksel dengan mata yang merah tajam menatap pelayan itu. Pelayan itu ketakutan tak berani membantah bahkan langsung keluar begitu saja.

Prang... Bunyi nampan jatuh, alhasil semua makanan itu berserakan dilantai kamar itu.

"Aaaakh.... Kenapa? Kenapa? Kenapa Lo ninggalin Gue Vi... Hiks...Hiks..."teriak Aksel kembali dan diakhiri isakan pilunya.

Wajah Aksel lebih tirus dari 2 bulan yang lalu, tidak ada makanan yang cocok untuknya. Terakhir dirinya dirawat hanya diberikan cairan infus sebagai sumber tenaganya saat ini. Setelah 2 hari dirumah dirinya tak ingin makan makanan apapun.

Orangtuanya pasrah, tidak tau lagi harus melakukan apa. Sebab keduanya tau Aksel yang sangat terobsesi dengan gadis bernama Vivian, yang mereka tau dia salah satu siswa yang berprestasi dan sudah 2 bulan izin mengatakan dirinya sakit. Keduanya sempat curiga bahwa pelakunya adalah Aksel. Tapi setelah mendapatkan informasi terkait kondisi yang terjadi mereka tidak menyalahkan Aksel, itu murni dia sakit. (Jelas-jelas karna ulah anak kalian).

"Pa... Gimana ini? Aksel nggak mau makan, kondisinya semakin memburuk apa sebaiknya kita rehabilitasi saja? Mama nggak tega Pa..."ucap Olivia ibu dari Aksel.

"Nggak! Nggak bakalan Papa izinin! Anak kita tidak gila, kamu tau itukan..."jawab Alexander ayah dari Aksel.

Alexander Maximus seorang paling tersohor di kota ini. Ia merupakan pebisnis yang paling ditakuti oleh lawannya. Alexander sendiri tak segan-segan membunuh dan menyiksa siapa saja yang main-main dengannya.

Salah satu bagian dari bisnisnya adalah Yayasan pendidikan yang salah satunya sekolah tempat Vivian dan Aksel menimba ilmu. Maka dari itu Aksel diberi hak istimewa disekolah tersebut. Murid-murid yang menjadi korban Aksel selama ia masih menjadi pacar Vivian, mereka berikan uang sebagai tebusan sebagai permintaan maaf. Tentunya dengan berbagai ancaman.

Sungguh kejam? benar memang kejam, tidak diragukan lagi bahwa sifat Aksel menurun dari Alexander Ayahnya sendiri.

Di sekolah

Vivian kembali bersekolah, setelah tubuhnya dirasa baik. Tapi semua orang tidak tau bahwa dirinya tengah mengandung. Vivian masih bisa menutupinya untuk kenyamanan bersama. Ia bertekad setelah ujian selesai ia akan menghilang dan melanjutkan hidup baru.

Sesuai tujuan awal Ia akan menemui Aksel, walaupun sebenarnya masa libur untuk mempersiapkan diri. Tapi Vivian datang untuk melengkapi tugas-tugas sekolah yang sempat tertunda, ia menyempurnakan nilai-nilai itu.

"Eh Vi... kamu udah baikan?" ujar Bu Intan wali kelas Vivian.

"Eh... Ud-udah bu..." yang sedikit terkejut karena sedari tadi, Vivian fokus mengerjakan tugas-tugas itu.

"Oh ya Vi... Hmm... kamu kan dulu pernah dekat dengan Aksel. Kamu tau keadaan Aksel nggak sekarang, sebab sejak kamu sakit diapun nggak pernah muncul lagi disekolah. Kira-kira kamu tau nggak? Kata Pak Alex sih anaknya itu lagi sakit..."ucap Bu Intan lagi, untuk memancing gosip. Seperti biasa, baik itu guru maupun murid kalo nggak ada gosip nggak indah rasanya hidupnya.

"Owh... nggak Bu..."jawab Vivian singkat cuek padahal dalam hati bertanya-tanya. (Ah... Ternyata dia nggak sekolah ya, kira-kira kenapa ya? Kalo hanya sekedar bertemu kali ini mungkin nggak bisa sih... Hmm... udah ah bodo amat) pikirnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan berusaha fokus pada lembaran-lembaran yang ada dihadapannya.

Tak terasa Vivian selesai juga menyelesaikan tugas-tugas tersebut. (Akhirnya selesai juga, syukurlah... Berarti aku nggak repot-repot lagi datang ke sekolah. Aku datang lagi saat dilaksanakan ujian saja nanti...)ucapnya dalam hati segera membereskan barang-barangnya dan pamit undur diri dari kantor guru tersebut.

Dugh... "Awh... Stt..." suara Vivian meringis tak sengaja menabrak orang didepannya hingga terjatuh.

"Ups sorry, gue nggak sengaja, Lo nggak papa?" ujar seorang pemuda didepannya, sambil mengulurkan tangannya

"Eh... Udah nggak papa kok, makasii ya"Vivian masih merasakan perutnya kram dan menyambut uluran tangan tersebut.

Pemuda tersebut masih melihat dengan seksama wajah Vivian, terlihat sedikit pucat "Lo... Vivian bukan?" tanyanya. "Iya, kalo lo?" jawab Vivian menoleh sedikit mengadahkan kepalanya melihat wajah orang di depannya. Terasa familiar tapi Vivian tidak mengingat nama pemuda tersebut.

"Gue Kai, Lo bisa panggil itu. Tapi lo beneran nggak papa kan?"tanya Kai lagi.

"Iya Gue nggak papa kok, cuma lemes aja dari tadi belum makan Gue."jawab Vivian seadanya.

"Kebetulan Gue mau ke kantin mau bareng nggak? Gue traktir, anggap aja sebagai permintaan maaf Gue ke Lo. Gimana?"ajak Kai pada Vivian. Vivian yang masih trauma menatap aneh ke arah Kai.

Kai yang tak merasa enak sedikit canggung "Eeh... Gue nggak maksud apa-apa, Gue tulus kok. Ayoo..."ucap Kai sambil menarik pelan tangan Vivian, yang ditarik pun hanya bisa terbengong-bengong dan melihat ke arah telinga dan kuduk Kai yang memerah.

(Hihi... Cowok ini lucu juga...) ucap Vivian dalam hati mengikuti langkah Kai.

Di Kantin

"Lo mau pesen apa? Sekalian Gue pesenin Lo duduk disini aja dulu..."tanya Kai mereka sudah duduk disalah satu meja yang ada di kantin tersebut.

"Ehm... Gue mau mie ayam pake bakso aja deh"ucap Vivian cepat dan langsung Kai memesan pesanan mereka berdua.

Tak lama yang dipesen pun datang, Vivian sedari tadi ngiler langsung menambahkan cabe sebanyak-banyaknya. Kai yang menatap ngeri-ngeri sedap, pasalnya itukan sangat pedas lidahnya bisa terbakar jika memakan itu.

"Lo yakin makan itu?"tanya Kai menatap ngeri melihat Vivian bersiap menyantapnya.

Belum sempat masuk ke mulut Vivian menjawab "Yakin lah, lo mau?"Vivian menyodorkan mie ayamnya ke Kai.

"Eeh, nggak usah Lo makan aja, Gue punya sendiri kok. Kita kan mesennya sama"jawab Kai cepat dan memakan mie ayam miliknya.

Terlihat Vivian makan dengan lahapnya, walaupun bercucuran keringat tapi dirinya masih memakannya dengan sangat cepat.

Glek... Kai bisa merasakan betapa pedasnya makanan tersebut.

Setelah beberapa saat kemudian, mereka pun selesai makan dan beranjak dari kantin tersebut.

"Makasih ya, udah traktir Gue. Kapan-kapan Gue juga bakalan traktir Lo. Yaudah itu jemput Gue dah datang, Gue duluan ya Kai"ujar Vivian kemudian menjauh dan ketika kendaraannya melaju Vivian sempat melambaikan tangan ke arahnya, tentu saja Kai membalasnya.

Setelah ditinggal, Kai pun sedikit terdiam entah apa dipikirannya kali ini.

1
Jeje
Next
IamEsthe
"Maksud lo apaan, Sel?"
IamEsthe
berlari dan berteriak...
tanpa tanda koma. tanda koma sbg penghubung dua kalimat biasanya pada kata penghubung akan tetapi, meskipun, walaupun, melainkan, sedangkan dll.
IamEsthe
dipanggil, bukan di panggil.

harus tau penggunaan kata 'di' sbg penunjuk dan sbg kata kerja
Nysa Yvonne: Okee kak, terimakasih atas perbaikannya kak, sangat berguna sekali ilmunya🤗
total 1 replies
IamEsthe
"Yang, tunggu,"
Nysa Yvonne: Okee kak, terimakasih atas perbaikannya kak, sangat berguna sekali ilmunya🤗
total 1 replies
Serena Serenity
Kira-kira berapa tahun ya jarak antara Alexander dan Olivia?
Nysa Yvonne
Halo guys, jika ada kritik dan saran pada penulisanku silahkan di komen ya guys, aku sangat membutuhkannya saat ini, terimakasih🤗🤗
Harmoni_ny
Kai sepertinya...
Nysa Yvonne: Terimakasih sudah mengunjungi karyaku, ikuti terus ceritanya ya...🤗🤗
total 1 replies
Bidak Catur
Serem juga papanya Aksel, nggak kebayang Ibunya pasti tersiksa kaya Vivian deh, bahkan bisa jadi lebih parah dari itu...🤔(jidi pinisirin.../Hey/)
Nysa Yvonne: Terimakasih sudah mengunjungi karyaku, ikuti terus ceritanya ya...🤗🤗
total 1 replies
Serenarara
Kelas 3 SMP gw lagi resep nonton film barbie loh. /Shy/
Nysa Yvonne: Haha bener banget, tapi lingkungan sekolah gw emang dah gak aman gitu dulu, tapi gw nonton dance practice blackpink... Jadi nylis salah satu pengalaman lingkungan sekitar juga/Hey/
total 1 replies
Zilong Epic Abadi
Wait, kenapa nih kok sampah dibilang Vivian oleh ibunya sendiri ya?
lunaa~✯
Hai kak aku mampir,yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Serenarara
Aksel mau tanggung jawab nggak ya?
Serenarara: Paling nggak kirim duit aja dah buat nafkah anak. Bikinnya mau die
Nysa Yvonne: Kalo tanggungjawab bagus juga sih, tapi masalahnya kan Aksel sendiri rada-rada gitu orangnya, dan Vivian kayaknya nggak bakalan mau tinggal bareng dia./Frown//Frown/ Rumit sekali hubungan mereka....
total 2 replies
Zilong Epic Abadi
Lanjutkan....
Bidak Catur
Suka ceritanya, lanjutkan👍
MailsukaMeimei
Lanjutkan kak...
Xavier
🔥🔥🔥
Harmoni_ny
Keren ceritanya, semangat kak dalam berkarya🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!