NovelToon NovelToon
Baby Sitter Untuk Yayah

Baby Sitter Untuk Yayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Pengasuh / Menikah Karena Anak
Popularitas:241.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Plak!
" Percuma aku menikahi mu, tapi sampai sekarang kamu belum juga memiliki anak. Kamu sibuk dengan anak orang lain itu!"

" Itu pekerjaanku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

Lagi dan lagi, Raina mendapatkan cap lima jari dari Rusman di pipinya. Dan yang dibahas adalah hal yang sama yakni kenapa dia tak kunjung bisa hamil padahal pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun lamanya.

Raina Puspita, usianya 25 tahun sekarang. Dia menikah dengan Rusman Pambudi, pria yang dulu lembut namun kini berubah setelah mereka menikah.

Pernikahan yang ia harap menjadi sebuah rumah baginya, nyatanya menjadi sebuah gubuk derita. Beruntung hari-harinya diwarnai oleh wajah lucu dan tingkah menggemaskan dari Chandran Akash Dwiangga.

" Sus, abis nanis ya? Janan sedih Sus, kalau ada yang nakal sama Sus, nanti Chan bilang ke Yayah. Bial Yayah yang ulus."

Bagaimana nasib pernikahan Raina kedepannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Sitter 33

Rizka merasa bingung, Bagus hanya memberi tanggapan mengangguk, oh, dan sejenisnya ketika dia bercerita.

Tidak ada imbal balik apapun, bergantian bercerita atau bertanya. Tidak sama sekali, Bagus tidak melakukan itu. Alhasil Rizka merasa sangat kebingungan.

Seperti yang dia tahu dulu tentang Bagus saat masih duduk di bangku SMA, pria itu benar-benar datar.

"Gus, apa kamu ... ."

Ting tooong

Ketika Rizka hendak bertanya tentang hal yang paling inti dalam pembicaraan ini, tiba-tiba bel pintu utama berbunyi.

Raina yang tengah sibuk bersama Chan di taman belakang, dan Bik Yah yang akhirnya harus masak sendiri karena Raina tidak jadi membantunya, membuat Bagus lah yang harus melihat siapa yang datang. Hal tersebut membuat obrolan mereka terhenti.

"Sorry ya Riz, bentar aku lihat siapa tamunya."

"Its oke Gus, santai aja."

Rizka menjawab dengan senyuman tapi percayalah hatinya begitu gondok bin kesal.

Saat dia hendak mengeluarkan senjata terakhir, malah harus gagal karena ada tamu.

"Sialan!" gumamnya lirih. Terang saja dia tidak berani mengumpat dengan keras. Saat ini dirinya tengah menampakkan wanita yang lembut. Jika umpatannya sampai terdengar di telinga Bagus maka pria itu akan ilfeel terhadapnya.

"Dimana cucu ku sama Raina, Gus?"

"Di belakang Bu, lagi main. Oh Bu, ini lagi ada temen SMA ku dulu. Namanya Rizka."

Degh!

Ternyata tamu yang datang dan sempat ia umpat tadi adalah ibu dari Bagus. Rizka merasa salah tingkah. Dia buru-buru bangun dan menyalami Asri.

"Selamat pagi, Tante."

"Aah temennya Bagus ya, iya selamat pagi. Ya udah kalian lanjutin ngobrolnya dulu, Ibu mau ketemu sama Chan dan Raina. Maaf ya, Tante tinggal dulu."

Asri nampak buru-buru ke belakang. Dari apa yang terdengar di telinga Rizka, wanita itu tampak merasa tidak nyaman. Asri begitu akrab berbincang dengan Raina dan terkesan tidak ada batasan.

Tapi Rizka mencoba acuh tak acuh. Kali ini dia akan berusaha agar dirinya ikut dalam acara makan siang keluarga ini. Dia ingin merasakan makan satu meja bersama dengan Bagus, Chan dan Asri.

"Oh iya Riz, tadi kamu mau nanya apa?"

"Aah itu, soal kamu Gus. Gus, apa kamu nggak ada keinginan buat berumah tangga lagi?"

Bagus seketika mengerutkan alisnya, dia sebenarnya sudah dari tadi tidak nyaman berbicara berdua dengan Rizka. Bahkan dia sudah memberi kode kepada Rizka dengan berkali-kali melihat ke arah jam yang ada di dinding dan juga melihat ke arah belakang.

Namun agaknya Rizka sama sekali tidak peka akan hal tersebut. Dan kini Bagus tahu tentang maksud dari apa yang wanita itu lakukan.

Awalnya dia masih sekedar mengira-ira, tapi kali ini menjadi yakin dengan pemikirannya tentang teman SMA nya itu.

"Ehmm berumah tangga ya, entahlah. Ku pikir itu masih terlalu dini buat ngomongin nya ya."

"Bukankan almarhum istri kamu sudah tidak ada selama 3 tahun ini? Apa kamu nggak butuhin istri buat mu dan ibu buat Chan?"

Bagus menyeringai, jika sudah seperti ini, maka waktunya bagi Bagus untuk meng-cut wanita di depannya itu. Dia tidak mau lagi basa-basi.

"Maaf ya Riz, aku jujur belum kepikiran buat menikah lagi. Tapi seandainya pun aku mau punya istri sekaligus ibu buat Chan, maka semua itu harus atas persetujuan dari Chan. Dan Chan, anak aku itu udah punya kandidatnya sendiri. Wanita pilihannya sendiri yang akan jadi ibunya."

Jegleeer

Bak di sambar petir siang hari, Rizka sungguh sangat terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar. Perkataan yang diucapkan Bagus sangat membuatnya merasa kalah sebelum berperang. Ya, Bagus seolah sudah membuat garis pertahanan bahkan barikade yang sulit untuk dia tembus.

"Maksudmu, kamu akan menikah dengan wanita yang dipilih oleh putramu begitu?"

"Ya, begitulah."

"Termasuk jika itu adalah baby sitter anakmu?"

Bagus mengangguk dengan sangat pasti. Bukan sebagai alibi saja, saat ini kandidat yang memenuh segala syarat untuk jadi ibu nya Chan memang terdapat pada diri Raina. Dan benar kata Ridwan, tidak ada salahnya mencobanya.

"Kamu serius ngomong gitu, Gus? Atau jangan-jangan kamu udah kena guna-guna lagi, kayak yang ada di film-film. Dia cuma baby sitter, Gus."

"Maaf ya Riz, hal ini bukan ranah kamu buat ikut campur. Kamu dan aku nggak dekat. Kita juga baru ketemu belum lama ini, jadi kamu nggak tahu siapa aku, nggak tahu siapa anakku dan ngga tahu siapa Raina. Jadi jangan pernah melihat apapun. Dan sepertinya pertemuan kali ini akan jadi pertemuan terakhir buat kita. Setelah ini, aku mohon jangan pernah menemui ku lagi. Kita sebelumnya nggak ada urusan, dan sampai kapanpun kita tetap nggak akan ada urusan."

Gluph!

Rizka menelan saliva nya dengan susah payah. Rupanya cara menembak langsung yang ia perkirakan akan berhasil itu gagal total. Sekarang Bagus malah terang-terangan melarang bertemu.

"Tapi Gus, aku cuma mau berteman dengan mu."

"Nggak Riz, kamu bukannya mau berteman, tapi kamu punya tujuan lain dan maaf aku nggak bisa. Sorry ya, aku bukannya ngusir, tapi week end adalah waktu ku untuk anakku dan kita udah ngobrol terlalu lama. Jadi, sebaiknya kamu pulang karena aku mau main sama anak aku."

Wajah Rizka seketika menjadi merah padam. Antara malu dan kesal, tapi dia tentu tidak bisa menunjukkan rasa kesalnya itu. Yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah segera angkat kaki dari rumah Bagus.

Tanpa bicara apa-apa lagi, Rizka pun segera pergi. Dia juga membawa kembali paper bag yang katanya akan dia berikan kepada Chan.

Fyuuuh

Bagus hanya membuang nafasnya kasar. Dia tidak ingin sebenarnya bicara seperti tadi. Tapi dia juga tidak ingin mengulur dan membuat Rizka berharap. Jadi lebih baik segera memutuskan untuk membuat jarak yang semestinya.

"Lho Gus, temennya mana?"

"Udah pulang, kebelet katanya."

Asri mengerutkan alisnya, dia sama sekali tidak mengerti mengapa Bagus menjawab seperti itu. Tapi bagus juga jika teman sang anak sudah pulang. Dia jadi lebih leluasa bicara dengan Bagus.

"Ya udah kalau gitu, ayo ke belakang. Itu Chan nggak mau udahan. ini udah semakin panas lho."

"Iya Bu, biar Bagus yang bilang."

Asri sedikit heran, selama ini belum pernah ada teman Bagus yang datang berkunjung selain teman kantor pastinya. Tapi Asri juga tidak ingin bertanya apapun, biarlah apapun itu menjadi urusan Bagus sendiri.

TBC

1
afifah aefa
Luar biasa
Elizabeth Zulfa
sprtinya si othor msih pengen muter2 alur... haaaiiisssttt zh sat set gitu loh Thor 😅😅
Endang Sulistia
semangat
Eni Istiarsi
dua orang yang sama2 punya trauma. jika Raina trauma karena disakiti,maka Bagus trauma akan kehilangan.jadi ketika tidak menemukan Raina dalam kamarnya dia menjadi ketakutan
Eni Istiarsi
good job Ida, perbaiki diri dengan tulus maka kedepannya pasti hidupmu akan lebih baik
Mahendra Sari Anwar
terima ai..seperti kata bagus..biar jangan ada fitnah..jd saling kenalnya dlm ikatan yg sah...🔥🫶🥰
Mahendra Sari Anwar
yups. .
tetap semangattt thor💪💪🫶🔥
oca rm
adik2 Chan ngk tuh🤣🤣
Mahendra Sari Anwar
alhamdulillah..ida udh sadar ..mau berubah kebih baik lagi...semangattt ida💪🫶🔥
Listuti
Nah gt donk gercep Gus, drpd ntar di rebut Rusman sedeng lg kn...
Lebih cepat lebih baik🤣
Fani Indriyanie
Semangat Ida semoga kamu bs berubah dan dpt pekerjaan,memang benar sih kata Raina sebenernya Ida tuh pd dasarnya baik tp sayang didikan keluarganya salah
GiZaNy
woiii Bagus gercep benerrr abis dapet ilham... 😁😁🤣🤣
Siti Hafsah
Ayok Ai..jwb aku bersedia mas Bagus
Rina Wati.S
betul bagus,hal baik harus disegerakan,biar tdk fitnah.
mom'snya devadhamian
aku mau mas bagus malahan mau bangeeet...lama nunggu Raina jawab mah jadi aku wakilkan aja jawab nya ya heeee
GiZaNy
heh Bagus... yang bener aja blm keluar dari RS dah di confess.... ngebet amat si Bagus ini.. 😁😁
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑩𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒈𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑 𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕 𝒚𝒂 𝑹𝒂𝒊𝒏𝒂 𝒅𝒊 𝒈𝒐𝒏𝒅𝒐𝒍 𝒄𝒐𝒘𝒐𝒌 𝒍𝒂𝒊𝒏 😅😅
Galih Galvin
bagus banget ceritanya g bertele-tele
mama_im
gercepnya yayah, terima aja ai
Iccha Risa
yups setuju Kaka emang ga mudah banget butuh waktu malah, susah banget nyembuhin trauma itu sendiri pelan2 biar bener2 sembuh banget...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!