Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Apa-apa
Fathaan yang masih sangat khawatir dengan keadaannya Azila kini dia sangat setia sekali menemaninya saat Dokter mulai memeriksa keadaannya.
Tatapan Fathaan yang fokus kepada Azila membuatnya merasa sangat sedih sekali. Sambil menunggu Dokter selesai memeriksa keadaannya.
Setelah beberapa menit kemudian.
" Bagaimana keadaannya Dokter?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Maafkan saya tuan, saya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh anda" ucap Dokter itu dengan nada lembutnya
Sementara Dokter itu merasa bingung saat Fathaan mulai menggunakan bahasa isyaratnya. Untungnya saja Ferdy masih disana sehingga dia yang mengartikannya.
" Tuan bertanya kepada anda, bagaimana keadaan Nyonya?" ucap Ferdy kepada Dokter itu
" Oh itu" sahut Dokter dengan tersenyum" Anda tidak perlu khawatir tuan, keadaan istri anda baik-baik saja hanya saja di trimester pertama memang selalu merasakan seperti mual dan muntah tapi itu hal yang wajar tuan" jelas Dokter itu
Fathaan menghelakan nafasnya saat mendengar penjelasannya Dokter tersebut, namun dia masih penasaran sampai kapan Azila akan merasa seperti itu.
" Lalu sampai kapan istri saya seperti itu?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Dokter itu kembali menatap kearah Ferdy agar tau apa yang diucapkan oleh Fathaan.
" Tuan bertanya, sampai kapan Nyonya akan merasakan mual-mual dan muntah?" jelas Ferdy
" Biasanya jika masuk ke trimester kedua mual-mual dan muntah akan hilang, tetapi itu tergantung dari kondisi istri anda tuan. Tetapi anda jangan khawatir untuk sementara saya akan memberikan vitamin serta obat untuk pengurang rasa mual serta muntahnya, namun besoknya atau jika istri merasa sudah enakkan anda harus membawa istri anda untuk melakukan pengecekkan lengkap tuan" jelas Dokter itu kembali
Fathaan menganggukkan kepalanya seraya dia sangat paham apa yang dijelaskan Dokter itu, kini Dokter itu mulai beres-beres setelah selesai memeriksa keadaan Azila.
Lalu dia memberikan buku KIA nya serta beberapa obat mual dan vitamin untuk Azila agar dia mendapatkan nutrisinya.
Karena biasanya jika sering mual-mual dan muntah makanan seenak apapun tidak akan bisa masuk kedalam mulutnya itulah mengapa Dokter memberikan beberapa obat serta vitamin.
" Kalau begitu saya pamit dulu, semoga keadaan istri anda cepat membaik ya tuan"
" Terima kasih Dokter"
Dokter itu hanya menganggukkan kepalanya walaupun dia tidak paham apa yang dimaksud Fathaan.
Kini Dokter itu pergi meninggalkan kamar mereka berdua sambil diantar oleh Ferdy, setelah Dokter dan Ferdy pergi dimana Azila membuka matanya secara perlahan-lahan.
Rasanya begitu berat sekali, tetapi Azila memaksanya.
" Mas" panggil Azila dengan nada lemahnya
Seketika Fathaan terkejut dan terdiam saat mendengar panggilannya Azila, dia terkejut dan terdiam karena Azila memanggilnya dengan sebutan 'Mas'.
" Mas" panggil Azila kembali seketika Fathaan sadar
Fathaan langsung mendekat kearah Azila, dimana tatapan mereka saling bertemu.
" Ada apa sayang?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Dimana Azila mulai mengangkat kedua tangannya untuk menjawab pertanyaannya Fathaan.
" Mas, aku ingin rujak" jawab Azila dengan bahasa isyaratnya
Mata Fathaan melotot saat melihat jawabannya Azila.
" Rujak?" ulang Fathaan dengan nada bingungnya
Azila menganggukkan kepalanya.
" Iya aku ingin rujak mas"
" Tapi dimana belinya itu?"
" Aku tidak tau mas dimana, tapi aku sangat ingin itu mas"
Fathaan merasa sangat bingung sekali, karena seumur hidupnya baru ini harus mencari rujak itulah mengapa Fathaan bisa sangat bingung.
" Baiklah, aku akan mencoba mencarikan untukmu sayang"
Azila menggelengkan kepalanya.
" Tapi aku tidak ingin mas pergi"
Fathaan sangat lebih bingung sekali saat melihat jawabannya Azila.
" Jika aku tidak pergi, lalu bagaimana dengan rujakmu sayang?"
Tiba-tiba.
" Aku tidak ingin mas pergi, aku ingin mas tetap disini" ucap Azila dengan nada tangisnya
Fathaan benar-benar sangat panik saat melihat Azila yang tiba-tiba menangis. Dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi kepada Azila.
Sangking paniknya, dia tidak tau harus bagaimana ini untuk pertama kalinya Azila menangis yang secara tiba-tiba.
Puk. Puk. Puk.
Fathaan menepuk pipinya Azila dengan lembut agar dia membuka matanya dan melihat Fathaan sedang berbicara menggunakan bahasa isyaratnya.
" Baiklah-baiklah, aku tidak akan pergi dan tetap disini, aku akan menyuruh Ferdy yang mencarikan rujakmu" ucap Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Seketika saja Azila langsung berhenti menangis dan memasang wajah senyum senangnya. Fathaan merasa heran melihat Azila hanya dalam sekejap dia langsung berubah.
" Apa memang seperti ini mood ibu hamil? Yang tadinya menangis secara tiba-tiba namun dalam sekejap bisa berubah menjadi tersenyum bahagia" gumam Fathaan dalam hatinya
Iya mungkin ini adalah pertama kalinya yang dirasakan oleh Fathaan, makanya dia begitu sangat bingung sekali saat mengetahui perubahan mood Azila.
Dimana Azila merentangkan tangannya agar Fathaan mendekat kearahnya, Fathaan hanya bisa menghelakan nafasnya sajanya merasa begitu frustasi yang harus sabar menghadapi mood Azila saat ini.
Fathaan pun menghampiri Azila kembali, dia membawanya kedalam pelukannya dimana Fathaan merasakan sepertinya Azila yang sedang bermanja-manja dengan dirinya.
Wajah Fathaan seketika berubah menjadi kemerahan dia merasa sedikit aneh, namun dia senang juga saat Azila belum hamil dia tidak pernah bermanja-manja dengan Fathaan.
Namun saat sekarang mungkin drngan seterusnya Azila akan selalu bermanja-manja dengan Fathaan.
Fathaan mengambil ponselnya sambil mengelus-elus punggungnya Azila memberikan sentuhan manja kepada Azila agar dia merasa baik setelah seharian penuh dia muntah-muntah.
Azila merasa sangat nyaman sekali sehingga membuat dirinya tertidur dalam sekejap. Fathaan pun tersenyum lalu dia mengecup keningnya Azila dengan sangat lembut sekali.
Tidak lupa dia akan mengirimkan pesan kepada Ferdy untuk mencarikan rujak yang diinginkan oleh sang istri tercinta.
" Ferdy, tolong kamu carikan rujak untuk Azila. Kalau bisa secepatnya"
Pesan yang dikirim Fathaan kepada Ferdy.
Setelah dia selesai mengirimkan pesan, kini Fathaan ikut menutup matanya sambil memeluk Azila dengan sangat erat sekali.
Sementara Ferdy.
Saat dia menerima pesannya dari Fathaan, seketika raut wajahnya berubah menjadi sangat kebingungan sekali.
" Rujak?" ulang Ferdy dengan nada bingungnya" Rujak yang seperti apa diinginkan Nyonya?" ucap Ferdy yang sambil menggaruk-garuk kepalanya
Tentu saja Ferdy sangat tau rujak, namun dia sangat tau banyak pilihannya sekali rujak tersebut.
Namun Fathaan tidak menyebutkan rujak seperti apa yang dimau oleh Azila?
" Apa aku harus membelikan beberapa jenis rujak? Tuan tidak mengatakan rujak seperti apa yang dimau Nyonya?" gerutunya Ferdy
Ferdy tampak frustasi sekali, karena dia tidak ingin kena marah oleh Tuannya makanya dia sangat bingung harus rujak seperti apa yang dimau oleh Nyonya.
Jadi Ferdy memutuskan untuk membeli beberapa macam rujak agar tidak salah, semoga saja tidak ada kesalahan saat dia membelikan beberapa macam rujak.
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....