NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Ayah Sahabat Ku

Menikah Dengan Ayah Sahabat Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.4
Nama Author: Mey(◕દ◕)

Ganti judul: Bunda Rein-Menikah dengan Ayah sahabat ku

"Rein, pliss jadi bunda gue ya!!" Rengek Ami pada Rein sang sahabat.

"Gue nggak mau!" jawab Rein.

"Ayolah Rein, lo tega banget sama gue!"

"Bodo amat. Pokok nya, gue nggak mau!!" tukas Rein, lalu pergi meninggalkan Ami yang mencebik kesal.

"Pokoknya Lo harus jadi bunda gue, dan jadi istri daddy gue. Titik nggak pake koma!" ujarnya lalu menyusul Rein.

Ayo bacaa dan dukung karya iniii....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey(◕દ◕), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Rein berjalan menuju perpustakaan, wanita itu hendak mencari beberapa buku untuk dijadikan referensi tugas kuliah nya.

Lorong kampus sudah sangat sepi, hanya ada beberapa mahasiswa saja, mungkin mereka masih ada mata kuliah lagi.

"Rein!" Sebuah suara memasuki indera pendengaran nya, membuat wanita itu menghentikan langkahnya.

Rein menoleh pada sumber suara, iris nya menemukan seorang pria dengan balutan kemeja kotak-kotak merah di padukan dengan kaos putih, serta memakai jeans hitam dan sebuah sneaker putih. Tak lupa juga sebuah ransel hitam berada di pundak nya.

"Kak Aldo?" Gumam Rein pelan. Ya, yang memanggil Rein tadi adalah Aldo, senior Rein serta crush dari Ami. Entah ada urusan apa hingga pria itu memanggil nya.

"Kenapa kak?" Tanya Rein sopan, karena bagaimanapun Aldo ada Senior nya.

Aldo tersenyum pada Rein. Beberapa kali ia melihat wanita ini, namun tak pernah bertegur sapa.

"Saya Aldo," Ucap nya memperkenalkan diri, padahal Rein juga sudah mengetahui nya.

"Oh iya kak. Sebelum nya ada perlu apa ya?" Tanya Rein karena dia harus segera pulang jika sudah menyelesaikan urusan nya.

"Saya ada perlu penting sama kamu. Kamu ada waktu kan?" Tanya Aldo yang terlihat semangat.

Rein yang melihat semangat Aldo jadi tak enak jika menolak. "Iya ada kak." Jawab Rein.

"Oke. Nanti bisa kan kita ketemu di taman yang ada di seberang kampus? saya tunggu di sana," ucap Aldo.

Rein mengangguk lalu berpamitan menuju perpustakaan, meninggalkan Aldo yang masih tersenyum senang entah sedang memikirkan apa.

***

Ami mengerutkan keningnya saat melihat siluet tubuh seseorang yang sangat mirip dengan Rein.

Senyum Ami mengembang saat melihat di taman seberang kampus, ada sosok pria yang sudah mencuri hati nya sejak menjadi MABA.

Ya, siapa lagi jika bukan Aldo. Saat ini, pria itu sedang berjalan menuju sebuah bangku panjang yang tak jauh dari kampus.

Dengan senyum yang masih mengembang, Ami hendak berjalan menuju ke sana, bukan

untuk menghampiri pria itu namun hendak menunjukkan bahwa ia ada di sana juga.

Tapi langkah itu terhenti, saat seorang wanita yang sangat ia kenali lebih dulu menghampiri pria pujaan hatinya.

"Rein...?" Gumam Ami pelan. Suaranya bahkan terasa tercekat ketika melihat Rein mengobrol dan bercengkrama layak nya sudah kenal lama dengan Aldo.

Air matanya bahkan hampir jatuh. Bukan nya lebay, hanya saja ini terasa menyakitkan, apalagi ini Rein yang sudah ia anggap seperti ibu nya.

Ami menggeleng pelan, menghalau pikiran yang baru saja terlintas. Ini artinya Rein juga berselingkuh dari sang Daddy kan? Pikir Ami khawatir.

Tak ingin semakin sakit hati. Ami segera berlalu dari sana dengan air mata yang membanjir pipi nya.

***

"Dia sudah pergi," gumam Rein pelan sambil menatap Aldo yang kini terlihat khawatir.

"Tapi dia tadi nangis!" Ucap pria itu sendu. Bagaimana bisa ia membuat wanita yang sangat ia cintai menangis. Aldo merutuki dirinya dalam hati.

"Nggak papa. Hanya kali ini aja dia nangis, tapi lain kali jangan buat dia nangis lagi!" Ucap Rein yang di akhiri sebuah penegasan.

Aldo mengangguk pasti. "Jadi rencana selanjutnya gimana?"

Rein terdiam sebentar, hingga sebuah senyum perlahan muncul.

Rein berucap pelan pada Aldo takut ada yang mendengar, padahal tidak ada orang selain mereka berdua.

"Ya setuju-setuju. Makasih calon ibu mertua sudah membantu dalam persoalan ini," ucap Aldo sambil tertawa kecil.

Rein menatap kaget serta malu pada Aldo. Bagaimana pria itu bisa tahu. "Nggak usah kaget, aku biasa aja kok," sambung Aldo saat melihat raut panik Rein.

Rein mengembuskan nafas lega. "Kalau gitu aku pulang dulu, nanti kabarin aja kalau perlu bantuan."

"Oke. Thanks ya sekali lagi." Rein mengangguk kemudian berlalu dari sana.

***

Sekarang yang Rein pikiran adalah bagaimana cara nya agar Ami tidak marah padanya.

Tentu saja tadi itu adalah rencana nya dan Aldo untuk membuat Ami cemburu.

Kebetulan sekali Ami tadi meminta untuk menjemput nya dan kesempatan itu mereka gunakan dengan sangat baik untuk membuat wanita itu cemburu.

Rein memberikan selembar uang berwarna biru kemudian melangkah memasuki area rumah Davin.

Jantung nya berdetak cepat, tentu saja ia deg-degan akan respon Ami nanti padanya.

Saat melihat Davin di ruang tengah, Rein langsung menghembuskan nafas lega. Setidaknya ada pria itu yang akan menjadi tameng nya saat Ami marah.

Jangan heran jika Davin tidak marah, itu karena Rein sudah memberitahu pada Davin rencana nya dan Aldo meskipun dengan sedikit drama penolakan, namun dengan sesuatu yang ia janjikan pada pria itu akhirnya Davin dengan berat hati membiarkan kekasih nya mendekat dengan seorang pria.

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Davin khawatir setelah melihat keberadaan Rein.

"Nggak papa kok mas, yang perlu di khawatir kan itu Ami, dia pasti lagi sedih banget," jawab Rein sambil berjalan menuju sofa.

Davin mengangguk membenarkan, ingatan nya berputar kembali pada beberapa jam yang lalu, saat sang putri pulang dengan wajah sembab.

"Ami dimana mas, aku khawatir dia ngelakuin sesuatu yang membahayakan dia." Tanya Rein. Jujur saja ia sudah sangat menyayangi Ami. Tadi Ia bahkan sudah memastikan bahwa Aldo benar-benar mencintai Ami, dengan menginterogasi pria itu di taman.

"Di kamar. Biarin dia nenangin diri dulu, dan kamu jalanin aja rencana kamu." Ucap Davin dengan wajah cemberut.

Rein tertawa pelan melihat raut tak berdaya Davin. "Kamu cemburu?" Tanya Rein pura-pura polos.

Davin berdecak pelan kemudian mengangguk tanpa ragu. Tentu saja dia cemburu, karena Rein hanya milik nya dan hanya dia yang boleh mendekati nya tidak orang lain. Terdengar posesif memang, namun itulah Davin, apa yang sudah menjadi miliknya tidak ada yang boleh menyentuh nya.

"Cemburu lah, siapa coba yang nggak cemburu kalau kekasih nya mesraan sama orang lain!" Rein berusaha menahan tawa nya, ternyata pria di hadapannya ini benar-benar sayang padanya, dan Rein senang akan hal itu.

"Itu kan cuma akting, lagian aku juga cinta nya sama kamu, bukan yang lain." Dan kalimat Rein itu berhasil membuat seorang Davin ingin terbang jika bisa. Jarang-jarang Rein akan mengutarakan rasa sayang nya, sehingga saat wanita itu mengatakan nya maka Davin akan bereaksi seperti itu.

Davin langsung mengangkat Rein ala bridal style membuat Rein memekik kaget, dan membawa wanita itu kedalam kamar nya.

Ia ingin bermanja-manjaan sesuai janji Rein tadi.

Kedua nya bahkan melupakan Ami yang berada di kamar nya, wanita itu menangis entah sedih karena Rein mendekati pria yang ia sukai atau karena Rein menyelingkuhi sang Daddy dan tidak akan menjadi bunda nya.

"Mom, Ami kangen..," gumam Ami sambil memeluk sebuah bingkai foto.

TBC....

1
Hillong 1983
Luar biasa
남성
luar biasa
Yola Yosy
Kecewa
Yola Yosy
Buruk
Arin
/Heart/
Ariva
apaan dah
alay bgt
Linda Liddia
Terlalu lebay gak sih buat surprisenya
Nur baeti
Luar biasa
bhunshin
bejubuneeeeng maen nyosor Bae dah tuh bibir duda😅🤣
bhunshin
si rein yg di cium,pipi aku yg merah jadinya😅
Nuy
Ayah anak koplak seru 😅😅🤪🤪🤪🤪
nana supriyatna
Luar biasa
Solaya
ah.. ami nama ibuku.. jdi sulit mmbayangkan jika ami sbg anak gadisnya
Qaisaa Nazarudin
Akhir nya kebongkar,Udah ku duga kalo Fitriana itu bukan ibu kandungnya Davin,Mana ada ibu kandung yh jahat banget sama cucu fan anaknya,..Jangan nilang kalo Carissa meninggal juga ulahnya..
Qaisaa Nazarudin
Oh Ternyata kembaran toh,Semoga aja yg ini baek orangnya..
Qaisaa Nazarudin
Pasti Fitriana nyuruh Rein ninggalin Davin tuh, Karena dia pengen Davin nikah sama Bella,percaya deh..
Menurut Davin tetlalu lelet utk nikahin Rein,Kenapa juga harus nunggu wisuda dulu,Bisa aja kan nikah dulu,Resepsinya baru nunggu Rein wisuda..yg penting udah di halalin Biar Fitriana gak bisa recokin lagi hubungan kalian..
Qaisaa Nazarudin
Sejak kapan ngakuin Cucu?? Katanya ANAK HARAM lah,PEMBAWA SIAL lah...lha ini malah ngaku2..
Qaisaa Nazarudin
Harus gitu ya DRAMA ya,Gak masuk akal banget,Walaupun niatnya Aldo ingin meliat Ami cemburu tapi gak harus juga dengan bercumbu gitu,Kalo aku jadi Ami langsung aja aku tolak,Persetan dengan Cinta..
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Duuh aku ikut deg degan nih thor..Pasti lamaran dari Aldo kan? Tapi sebelum itu akan ada DRAMA nya kan...😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!