NovelToon NovelToon
Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Bad Boy
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

Apa yang akan kalian pilih, jika kalian di minta untuk memilih antara menikah dengan pria yang tak lain adalah sahabat kecil kalian, atau dengan pria yang kalian cintai, tapi tanpa adanya hubungan yang pasti?

Pilihan seperti itu lah yang kini di hadapi oleh Alisya, si gadis bodoh perihal cinta. Tapi siapa sangka di cintai dan menjadi hasrat cinta dua pria tampan, kaya dan terbilang incaran para kaum hawa lainnya.

Akankah salah satu dari mereka akan menjadi jodoh Alisyah? atau malah tak dari satupun mereka yang dapat menjadi jodoh Alisya.

*lebih bijak dalam membaca yah kakak*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Lagi-lagi hanya mampu dalam hati

"Em, rumah aku. Kamu belum pernah datang ke rumah aku kan?" jawab Adriel.

"Bukannya ada orang tua kamu di rumah?"

"Aku anak tunggal, orang tua aku meninggal. Sekarang aku nggak punya siapa-siapa." Jawab Adriel tanpa adanya kesedihan dari binar matanya.

Alisya terdiam.

Keadaan kembali hening.

Suara Adriel terdengar, seakan ingin memecahkan keheningan. "Yang direstoran tadi orang tua kamu?"

"Hem."

"Ayah kamu orang mana?"

"Orang Amerika."

"Pantes anaknya cantik."

Pujian Alisya dapatkan. Membuat pipinya bersemu merah.

Tangan Adriel tiba-tiba mengarah ke pinggang Alisya.

Sontak Alisya pun tersentak kaget. Sambil memberi tatapan kebingungan akan sikap Adriel.

"Luka lebam kamu gimana?"

'Lagi, dia selalu saja bisa membuatku merasa di cintai.' batin Alisya.

"Sya! Kok diem." Adriel memanggil dengan penuh kelembutan.

"Udah sembuh kok."

Senyuman sekaligus anggukan Adriel berikan. Tangannya pun memberi belaian lembut di pangkal rambut Alisya.

Mendapat perlakuan hangat. Alisya menatap kearah jalanan, dan menjauhkan tangan Adriel dari rambutnya.

Bukannya bertanya akan sikap Alisya. Akan tetapi Adriel malah tertawa ringan sambil mencubit pelan pipi Alisya. Tatapan pun kembali fokus untuk menyetir.

'Lagi, apa dia memang sungguh mencintai ku? Apa ini benar-benar cinta? Tanpa menikah? Tapi aku nyaman dengannya.' ucap Alisya dalam hatinya.

Tak lama mobil pun terparkir di depan rumah megah nan indah.

Mata Alisya menatap takjub. Sambil bertanya memastikan. "Ini rumah mas Adriel?"

"Rumah kita."

"Apa?"

Tak ada jawaban, Adriel keluar dari mobil. Dan membuka kan pintu untuk Alisya keluar dari mobil.

Alisya pun bergegas keluar dari mobil Lamborghini milik Adriel.

'Seberapa kaya pria ini sebenarnya? Apa dia seorang miliader?' lagi-lagi Alisya bergumam dalam hatinya.

"Alisya, Ayok!"

"Hem."

Mereka berdua masuk kedalam rumah yang pria itu bilang kalau itu rumahnya.

Ketika kaki Alisya memasuki rumah itu. Ia di sambut oleh beberapa pembantu.

Meski Alisya tak asing dengan pembantu banyak di rumah. Karna di rumah papanya pun juga banyak pembantu. Akan tetapi, ia tak pernah mendapati rumah pria yang menyukainya akan sekaya dan setajir ini.

"Makanan yang Anda inginkan sudah kami siapkan tuan."

Adriel mengangguk.

Kini mata pria itu menatap kearah gadis di sampingnya. "Ayok!"

"Ha! Emm.. Iyah."

Langkah kaki Alisya meninggal kan beberapa pembantu yang masih berdiri di samping pintu dengan posisi menunduk.

******

(Di meja makan)

Makanan mewah telah tersaji di meja makan.

Mata Alisya tak henti-hentinya menatap takjub kearah Adriel. Pria tampan, pintar, kaya raya, bisa masak. Semua mendekati kata sempurna untuk pria itu.

"Kamu suka daging setengah matang atau matang yang sempurna?" Adriel bertanya, sambil tangan yang hendak mengambil daging yang telah tersaji di meja makan.

Melihat daging yang memiliki kematangan yang berbeda. Alisya menunjuk kearah daging setengah matang. "Emm... Tapi tadi aku sudah makan di restoran." Sahut Alisya.

"Aku tadi melihat mu nggak makan dengan luluasa di sana." Mata mereka berdua saling adu pandang. "Kamu pasti masih lapar." Terka Adriel, sembari tersenyum.

Dibuat terkejut. Karna ternyata Adriel memperhatikan nya sejak tadi di restoran. Dengan hati-hati Alisya bertanya. "Mas Adriel lihatin aku tadi?"

"Em, ada gadis yang aku cintai makan di restoran yang sama dengan ku. Bagaimana aku tidak terpaku melihatnya?"

Alisya mengangguk paham dan tersenyum.

'Apa dia selalu menggoda wanita dengan cara yang seperti ini juga?' tanya Alisya, akan tetapi hanya sampai dalam hatinya saja.

Entah mengapa? Alisya tak ingin membuat Adriel tak nyaman dengan pertanyaan yang selalu ingin ia tanyakan. Seakan ia takut kehilangan pria yang kini ia cintai.

"Ini." Adriel menaruh daging kepiring Alisya. "Makan! Setelah itu, kita istirahat." Imbuh Adriel.

"Apa? Ki-kita?"

"Em, kita. Kau tidak ingin istirahat?"

"Bukan seperti itu, tapi.... Setelah ini aku pulang saja."

Adriel tersenyum hangat. Bibir yang selalu melambai kearah Alisya pun berkata."Ini sudah malam, kamu menginap disini saja."

"Tapi... "

"Ayok makan." Selak Adriel langsung.

Membuat Alisya tak mampu lagi membantah. Dan kembali meneruskan aktivitas makannya yang tadi sempat terhenti.

(10 menit kemudian )

Kini Alisya dan Adriel berjalan kearah kamar.

Dengan sedikit canggung Alisya bertanya. "Emm... Mas, kita tidur terpisah kan?"

"Buat apa? Bukankah kita kekasih? Apa kau tidak ingin tidur dengan ku?"

'Kekasih? Bukankah harusnya suami istri yang tidur bersama? Apa dia benar-benar mencintaiku? Apa dia hanya ingin berpacaran dengan ku secara diam-diam saja?' hati Alisya tak berhenti bergemuruh.

Akan tetapi bibir dan lidahnya terasa keluh untuk berucap.

Pinggang ramping Alisya di peluk erat oleh Adriel. "Kamu mau tidur dengan ku malam ini kan?"

'Tidak! Aku ingin menikah dulu dengan mu, baru kita tidur bersama.' ucap Alisya dalam hatinya.

Mata Alisya menatap pesona ketampanan Adriel yang membuat kaum hawa tak akan mampu untuk menolak.

"Em, aku mau." Berbeda dengan hatinya, bibir Alisya malah mengiyakan ucapan Adriel.

Adriel tersenyum dan mencium singkat pangkal rambut Alisya.

"Ayok! Aku tunjukkin kamar kita."

Alisya hanya mengangguk. Sekaligus mengikuti langkah kaki Adriel.

Cekklek

Pintu kamar utama milik Adriel terbuka.

Terlihat luas, hingga seakan seluas apartemen nya.

Tiba-tiba Adriel memeluk tubuh Alisya dari arah belakang.

Ciuman pada leher jenjang Alisya. Pria itu berikan, Alisya mengerang kenikmatan.

"Ememem... "

Tubuh Alisya dibalik untuk menghadap kearah Adriel.

Sungguh pesona Adriel membuat Alisya tak mampu menolak akan apa yang pria itu lakukan sekarang. Bahkan tubuh Alisya seperti meronta ingin disentuh lebih dalam lagi.

Adriel berkata pelan. "Kita sikat gigi dulu, setelah itu... Boleh kan aku tidur dengan mu malam ini."

Alisya terdiam sesaat. Akan tetapi, bibirnya lagi-lagi berkata. "Em, aku mau."

Senyuman kembali terukir di kedua sudut bibir Adriel.

Cup

Ciuman singkat mendarat di bibir pink milik Alisya.

"Anggap itu ciuman pembuka, untuk ciuman panas nanti." Imbuh Adriel.

Bersambung. 

1
kipi
bagus poll/Heart/
ChoIruelz FriendsTer
Lanjut Thor💯
Rifa Riris
Novel dengan segala pemikiran dewasa nya
Rifa Riris
Selamat datang kalian semua...semoga suka dengan novel ku ini yah, di peringatkan lagi untuk bijak dalam membaca /Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!