TRANSMIGRASI OF JIANG MENG

"Ayah"

Mendengar suara putri nya memanggilnya, Jiang weigo menoleh dan mendekati Jiang Meng.

"Putri, mobil ini menghalangi rumah kita, Orang-orang pada menghalagi pintu gerbang, jika pemilik nya melihat atau mobil nya ada yang cacat, keluarga kita akan di salah kan. "

Jiang weigo tidak tahu jika mobil itu Jiang Meng yang memarkir nya di sini.

"Ayah, buka gerbang aku akan memasukan mobil ke halaman dalam rumah"

"Aaaaa..... "

Telinga Jiang weigo merasa berdengung, dan Jiang hongjun tercengang melihat adik perempuan nya membuka pintu mobil,

"Adik perempuan, adik perempuan, jangan di sentuh, jika pemilik mobil melihat nya, mereka akan marah"

Jiang hongjun bergegas menghentikan Jiang Meng, dia takut adik perempuan nya sembrono.

"Kakak kedua, mobil ini aku yang mengendari"

Jiang Meng tidak berdaya, dia juga paham dengan ketakutan kakak laki-laki kedua nya.

Warga di sekitar juga terkejut melihat Jiang Meng masuk ke mobil dan mengendarai mobil tersebut,

"Astaga, putri Jiang membawa mobil"

"Dia menjalan kan nya"

"Bagaimana bisa putri keluarga Jiang bisa menjalan kan mobil"

Satu persatu warga berseru, mereka merasa tidak percaya kalau yang mengendari mobil adalah putri keluarga Jiang.

"Ayah buka gerbang"

Jiang Meng berteriak, Jiang weigo dan Jiang hongjun yang linglung sadar, mereka membuka pintu gerbang dalam keadaan kaku.

Jiang Meng membunyikan klakson agar warga menyingkir, Orang-orang disana terkejut mendengar suara itu dan mundur jauh.

Kemudian Jiang Meng masuk ke halaman rumah, memarkirkan mobil dan mematikan nya.

Jiang hongjun mendekat ke mobil dan memegang body mobil, dia menoleh ke arah adik perempuan nya dan berkata.

"Adik perempuan, apa kah mobil ini yang kamu kendarai? "

"Ya, aku pulang dengan mobil"

Mata Jiang hongjun bersinar, lalu berkata

"Adik perempuan, boleh kah aku mesuk ke dalam nya"

"Ohhh... Masuk lah"

Jiang Meng membuka pintu mobil, dan Jiang hongjun masuk dengan hati-hati. Sedangkan Jiang weigo masih terpaku di tempat, dia shock mendengar Jiang Meng pulang dengan mobil.

Dia menatap anak perempuan nya, yang terlihat berbeda, dari tempramen dan bahasa tubuh nya dia tahu jika anak perempuan nya berbeda tapi di tidak bisa menebak apa.

Jiang Meng juga menatap ayah nya, dia dapat melihat keraguan Jiang weigo, tapi bagaimana dia bisa mengatakan bahwa putri mereka sudah tiada, dan dia menempati tubuh anak nya. Itu kedengaran tidak masuk dia akal. Seperti nya dia harus mengarang cerita.

"Ayah kita bicara di dalam"

Jiang weigo menutup gerbang dan mengikuti Jiang Meng ke dalam rumah. Jiang hongjun juga bingung dia juga mengikuti ayah dan adik nya ke dalam.

"Aku kan berbicara, jangan ada yang menyela,"

Sebelum Jiang Meng berbicara lebih lanjut terdengar teriak ibu nya. Jiang Meng menghela nafas dan menyuruh Jiang hongjun memanggil ibu nya.

Ketika Wen Lan masuk dan ingin bertanya, Jiang hongjun lebih dulu menahan ibu nya dan membawa duduk.

"Baik lah, kalian pasti bertanya-tanya masalah makanan yang aku tinggal kan"

Mereka bertiga mengangguk seperti ayam mematuk nasi.

"Perhatikan ini"

Jiang Meng melambai kan tanggan nya lalu keluar sebuah apel, makanan kaleng, permen dan lain nya di udara tipis.

"Astaga"

"Apa-apaan ini"

"Bagaimana bisa"

Mereka terkejut melihat jiang Meng mengeluarkan barang di udara tipis.

"Ingat waktu aku pingsan tak sadar kan diri selama dua hari? "

Mereka bertiga kembali mengangguk.

"Aku bermimpi, aku bertemu dengan cara lelaki tua abadi, dia berkata sudah lama menunggu kedatangan ku, lalu dia mengajar kan ku seni bela diri yang aneh, aku belum pernah melihat gerakan itu dan sangat berbeda dengan ayah ajar kan, dia berkata ini adalah warisan yang akan di turun kan kepada orang yang tepat, ibu tau kalung giok yang ibu berikan pada ku? "

Wen Lan menggangu dengan bodoh, jiang Meng menghela nafas dengan karangan cerita di buat nya, dia tidak bisa berbuat apa-apa, ayah nya sangat lah waspada dan seperti bisa melihat di dalam diri nya, tidak heran shen julai sangat menyenangkan ketika ayah nya pensiun.

"Itu adalah sebuah harta yang digunakan dia mencipta kan nya, banyak orang iri dan ingin merebut kalung itu, di dalam nya ada sebuah ruangan yang besar dan memiliki berbagai makanan dan buah. Serta harta yang di kumpul kan nya, suatu hari dia dihianati oleh wanita yang di cintai nya , wanita itu merencanakan untuk menghabisi lelaki abadi itu dengan pria yang ingin di nikahi nya, hingga suatu saat mereka bertempur beradu ilmu keabadian, wanita dan pria itu memiliki 500 orang membantu nya. Sedangkan lelaki abadi itu hanya sendiri, mereka berkelahi selama satu bulan, laki lelaki abadi itu kalah dengan tipu daya dari musuh. Dengan sisa tenaga nya dia menyegel kalung itu lalu mengirim nya pergi, dia berkata kalung ini tidak bisa di buka jika bukan orang yang di takdir kan. Lalu leluhur ibu mendapatkan nya dan kalung ini jadi benda pusaka yang diturunkan secara turun temurun. "

Hening, ruangan itu menjadi hening , mereka merasa shock mendengar cerita jiang Meng.

"Lalu aku pingsan tak sadar kan diri, tanpa di ketahui darah ku terkena kalung ini, mungkin aku lah orang yang di takdir kan jadi ruangan itu terbuka. Di ruangan itu memiliki pusat perbelanjaan seperti departemen store disini tapi luas dan memiliki lima lantai. Di sana memiliki berbagai macam barang, salah satu nya mobil yang di depan rumah"

"Hah"

Mereka kaget, tak bisa berkata-kata lagi, mereka belum bisa mencerna cerita yang disampaikan jiang Meng.

Sedangkan jiang weigo sudah kembali tenang dan menatap serius ke arah jiang Meng.

"Putri, jangan memberi  tahu kepada orang lain, itu akan membahayakan mu"

"Ya.ya.ya adik perempuan ayah benar"

"Tuhan memberkati, Tuhan memberkati. " Wen Lan membungkuk de arah pintu.

"Lalu adik perempuan, barang apa saja yang berada di dalam sana"

"Kau mau apa"

"Hehehe,,,  adik perempuan boleh kah aku meminta sepeda"

Pakkkk....

Aduh....

Jiang weigo menampar kepala putra nya, jiang hongjun kesakitan dengan pukulan ayah nya.

"Kau ini"

"Hehehe,, ayah, adik perempuan berkata memiliki berbagai macam barang disana, aku hanya menguji nya"

Jiang Meng menggeleng kan kepala dan melambaikan tangan, seketika sepeda muncul di depan mereka.

"Aaahhhh"

Mereka kembali terkejut melihat sepeda di depan mereka, jiang hongjun menatap adik perempuan nya dengan mata membara.

"Ambilah ini untuk mu"

"Hahahahah,,, terimakasih adik perempuan"

Sedangkan Wen Lan dan jiang weigo saling memandang. Sungguh ajaib bahwa putri mereka bisa mengeluarkan barang mewah hanya dengan lambaian tangan.