Kekasih Virtual

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Rangga, setelah sekian waktu lamanya akhirnya dia bisa bertemu dengan gadis yang selalu diimpikannya ini, Kirana Putri, seseorang yang selama ini begitu ingin ditemuinya lebih dari siapa pun. Hampir semalaman Rangga tidak bisa tidur dia terlalu bahagia hingga enggan untuk memejamkan matanya.

Pikirannya hanya dipenuhi oleh rasa bahagia yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata, bayangan akan sosok Kirana seperti menari-nari di dalam benaknya, dan besok impiannya akan gadis itu akan dia wujudkan dalam sebuah pertemuan.

POV Rangga

"Entah apa yang akan kukatakan nanti setelah aku bertemu denganmu Kirana, rasanya sekarang pun jantungku sudah berdebar kencang tidak seperti biasanya, ini perasaan apa sebenarnya? aku tidak tahu tapi anehnya aku begitu menyukainya.

Kirana ... apa kamu juga seantusias aku sekarang ini? aku bahkan terlihat seperti anak kecil yang kegirangan karena dibelikan mainan baru yang sudah lama diidam-idamkan.

Lihatlah ... aku bahkan tidak berhenti tersenyum hanya karena membayangkannya saja, sungguh aku tidak pernah segila ini dalam hidupku."

Rangga tersadar dari lamunannya karena mendengar ponselnya berbunyi, ada notifikasi yang ditunggu-tunggu sejak tadi oleh Rangga, ada pesan dari seorang yang tengah dipikirkannya saat ini.

Rangga secepat kilat membuka pesan itu dan senyumnya merekah ketika dia membaca pesan tersebut, di sana tertera alamat lengkap di mana Rangga besok harus menemuinya, dan itu adalah alamat kantor tempat Kirana bekerja.

Rangga langsung mencari alamat itu melalui google map dia ingin memastikan tempat yang akan dia datangi besok pagi, dia tidak akan mempersiapkan semua sebaik mungkin agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan nantinya.

"Get it!" gumamnya, seraya tersenyum penuh arti.

Setelah dia dapat memastikan dengan pasti tempat yang ditunjukkan oleh Kirana kepadanya, akhirnya Rangga pun merasa sangat lega, "Sebentar lagi," katanya

kemudian ia mengirim pesan kembali pada Kirana.

("Aku pastikan besok pagi-pagi sekali aku sudah sampai di tempatmu, tunggu aku,") katanya sambil menambahkan emoji senyum.

("Iya, Mas Rangga aku akan tunggu,") balas kirana singkat.

Malam ini untuk yang kesekian kalinya Rangga begitu sulit untuk memejamkan matanya, bukankah sebaiknya dia lekas tidur agar waktu cepat pagi dan dengan begitu dia bisa segera menemui pujaan hatinya. Tapi entah mengapa sulit sekali matanya untuk terpejam, Rangga terlalu bahagia hingga tidak ingin kehilangan momen ini begitu saja.

Sementara di sudut kota lain, sama halnya dengan Rangga, Kirana pun juga tidak bisa memejamkan matanya barang sebentar, pikirannya melayang jauh kemana-mana, hatinya dipenuhi kecemasan yang teramat sangat tapi sekaligus bahagia.

Dia tidak tau apakah keputusan yang diambilnya ini adalah benar, jujur Kirana juga merasa bersalah di waktu yang bersamaan, bukankah ia sudah memiliki Satya jadi untuk apa ia masih menemui laki-laki lain selain Satya?.

Sungguh Kirana menyadari kebenaran akan hal itu, namun ada sisi lain dari hatinya yang begitu ingin sekali menemui Rangga.

Dia juga tidak tahu pada akhirnya akan seperti apa setelah bertemu dengan Rangga nanti, akankah kisah cintanya berubah? atau sebaliknya hanya akan menjadi dilema yang tak akan berkesudahan?.

Entahlah ... Kirana tidak bisa mengira-ngira, baginya ini terlalu rumit untuk dipahami.

Itulah sebabnya ia juga ingin menemui Rangga, sebab ia juga ingin menemukan jawaban atas kegelisahan yang selama ini ia rasakan.

Dan hari esok, pertemuan itu akan menjadi penentu akan ke mana langkahnya menuju.