NovelToon NovelToon
Cerita KehidupanKu

Cerita KehidupanKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:543
Nilai: 5
Nama Author: Danti Romlah

apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keseharianku episode 9

Sedari bangun tidur, aku harus sudah memasak, naik itu masak nasi maupun masak menu makan. Dilanjutkan mencuci pakaian, dengan personil yang sama yaitu pakaian ku, ayahku, ibuku dan adekku. Selesai menjemur, dan dipastikan semua orang dirumah sudah sarapan, giliranku mencuci piring dan peralatan masak. Baru aku bisa berangkat sekolah, karena ibu sudah memberi aturan dirumah, kalau pekerjaan rumah belum selesai tidak boleh berangkat sekolah.

Sebenarnya aku sudah mau protes dan mengajukan keberatan pada ibuku, tapi ayahku selalu mencegahnya. "sudah nak, dikerjakan dengan ikhlas, anggap kamu belajar mandiri dan menjadi ibu yang cekatan untuk anak-anak mu besok" cegah ayahku selalu saat aku sudah terlihat emosi dan mau mengajukan protes ke ibu. Atau "kamu masa sudah lupa sama pesan ayah, bahwa manusia itu kalau sudah puasa pasti akan menemukan lebaran. Tinggal kita mau memilih lebaran dulu baru puasa atau sebaliknya, puasa dulu baru lebaran. Di masa muda kalau kamu sudah puasa dulu, yakinlah di masa mendatang kamu pasti akan menikmati lebaran nak" selalu kalimat ini yang ayahku berikan ke aku saat-saat aku mulai menunjukkan emosiku. Dan ajaibnya aku selalu bisa menenangkan diriku jika ayah sudah mengeluarkan kalimat ini.

Semuanya berjalan dengan hampir sama setiap harinya tanpa ada perubahan yang lebih baik. Dan aku yang harus selalu mengalah, harus bisa ikhlas, harus bisa menerima dan tidak boleh protes.

Memang sudah takdir Allah, saat pendaftaran ke jenjang SMA pun, ternyata aku ditakdirkan salah pilih sekolah yang memaksaku untuk kembali bersekolah di sekolah swasta. Sekolah negeri yang aku tuju menerapkan nilai NEM yang cukup tinggi, padahal prediksiku ditahun-tahun sebelumnya, dengan NEM yang aku dapat, aku bisa lolos masuk ke sekolah negeri tersebut. Ternyata saat tahunku pendaftaran, banyak sekali saingan yang juga mendaftar disekolah tersebut. Alhasil aku tersingkir dari daftar calon siswa yang diterima.

Disaat aku menginjak usia 17tahun, dengan penuh harapan aku mengajukan keinginan ke ibuku, "buk, bolehkah aku minta ayah buat diajari naik motor? Kan usiaku sudah legal untuk bisa naik motor?" ucapku dengan cemas. "buat apa? Mau pamer kesiapa? sekolah di swasta aja kog mau gegayaan naik motor!!! Ga usah ikut-ikutan temen-temen mu" cemooh ibuku. "bukan untuk gegayaan buk, tapi untuk membekaliku ketrampilan bisa mengendarai motor, kalau ada hal urgent aku bisa bantu mengantar" kucoba memberi arguman ke ibu, "Halah wes ga usah, jalan kaki aja nek sekolah, biar sehat, kalau ada hal urgent masih ada mas dan ayahmu" sergah ibu. Dan sekali lagi, aku harus nurut, ga boleh membantah, ga boleh protes.

Akan tetapi jiwa mudaku memberontak, pokoknya aku harus belajar naik motor, terserah bagaimana caranya.

Semalaman aku memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa belajar naik motor, mau minta tolong ke temanku kuatir kalau merepotkan, kalau ada apa-apa dengan motornya juga pasti ibu akan lebih marah lagi. Mau minta mas Levi untuk mengajari diam-diam, aku bisa pastikan kalau mas Levi ga bakalan mau dan bersedia karena mas Levi sangat penurut sama ibu. Mau minta tolong ayah untuk diam-diam mengajari pun ga mungkin karena tadi ibu sudah mewanti-wanti bahkan mengancam kalau sampai ayah mengajariku. Aaaaarrrggggggghhh rasanya dadaku sesak, penuh dengan emosi dan amarah yang tak bisa ku luapkan dengan benar. Dan pada akhirnya secara tidak sadar aku menangis, menangis emosi....

1
aprilla Tarigan
novel nya bagus
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak
total 1 replies
Marsha Danti
mohon dukungan nya
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi
o^┢┦apΡy
Bermain dengan emosi
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak 🙏🙏
total 1 replies
Yaky De la rosa
Jleb banget emosinya!
Marsha Danti: terimakasih banyak dan mohon kritik sarannya kak/Angry/
total 1 replies
Yuri Lowell
Gempar
Marsha Danti: terimakasih banyak sudah berkenan hadir dan mampir kak/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!