NovelToon NovelToon
Airin & Assandi

Airin & Assandi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Selingkuh / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: DewiNurma28

Airin dan Assandi adalah pasangan suami istri yang saling dijodohkan oleh kedua orang tuanya dari kecil. Namun Assandi sangat tidak suka dengan perjodohan ini. Dia merasa ini adalah paksaan untuk hidupnya, bahkan bisa bersikap dingin dan Kasar kepada Airin. Namun Airin tetap sabar dan setia mendampingi Assandi karena dia sudah berjanji kepada orang tuanya untuk menjaga keutuhan rumah tangga mereka. Akankah Airin sanggup bertahan selamanya? Ataukah Assandi akan luluh bersama Airin? Atau malah rumah tangga mereka akan retak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DewiNurma28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terfitnah

Airin berjalan dengan cepat menuju tempat kerjanya.

Dia hampir telat karena bangun kesiangan. Sebab semalam tidak bisa tidur nyenyak setelah mimpi buruk.

Davi yang juga baru datang melihat Airin berlari menuju ruang ganti. Dia berjalan menghampiri Airin yang akan masuk berganti seragam.

"Eh, Airin tumben kamu baru datang?"

Airin menoleh menatap Davi, "Iya, sebentar ya aku mau ganti baju dulu."

Airin bergegas masuk ke dalam ruang ganti. Dia menutup pintu rapat-rapat.

Davi mengendikkan bahunya lalu berbalik menuju aula untuk breafing pagi.

Airin selesai mengganti pakaiannya dengan seragam kerja.

Dia segera menuju aula untuk mengikuti breafing pagi.

Disana semua orang memandangnya kesal. Karena harus menunggunya lama, sebab jika anggota belum lengkap maka breafing tidak bisa dimulai.

"Lama banget sih kamu!! Ngapain aja baru datang??" Ucap Noona.

Airin menunduk meminta maaf, "Maafkan saya kak, tadi saya bangun kesiangan."

"Ngapain aja semalam sampai bangun kesiangan hah!!!" Sahut Ralin.

Airin meremas kedua tangannya, dia merasa bersalah karena melakukan kesalahan pertama kalinya.

"Sudahlah, kita langsung saja mulai breafing pagi hari ini." Ucap Soraya kepala bagian kebersihan.

Mereka kemudian memulai breafing pagi dengan hikmat. Semua mata tertuju pada arahan dari Soraya.

Karena pagi ini akan ada tamu penting dari luar negeri. Sehingga mereka akan membagi tugas sesuai pekerjaannya masing-masing.

Airin mendapat tugas untuk membersihkan ruang rapat utama yang sangat luas.

Dia senang karena timnya ada Davi di dalamnya. Mereka berdua tersenyum gembira bisa digabungkan satu tim.

Meski ada ketiga seniornya yang super galak itu. Tapi Airin tidak mempermasalahkannya.

Yang terpenting dia masih ada teman yang bisa membersamainya selama bekerja.

Breafing selesai mereka semua kembali ke pekerjaan masing-masing.

Airin dan Davi berjalan lebih dulu ke ruang rapat itu. Mereka membuka pintu masuk dan memandang takjub.

Karena ruangan itu sangat besar dan mewah. Apalagi disana sudah terpasang rapi alat elektronik berupa tablet dan LCD.

Semoga suatu hari nanti aku bisa memiliki ruangan yang seperti ini - Batinnya.

"Airin lihat." Tunjuk Davi.

Perempuan itu dengan beraninya menekan salah satu tombol dan membuat semua monitor di sana menyala.

"Eh, jangan Davi. Nanti kalau rusak kita kena marah."

"Tenang aja, aku hanya mencobanya saja kok."

Airin tersenyum, Davi kemudian menekan tombol off untuk mematikannya lagi.

Mereka memulai membersihkan ruangan dari lantai hingga meja dan kursi.

Sudah hampir satu jam mereka membersihkan ruang rapat itu. Ketiga seniornya baru datang dengan wajah tidak berdosa.

Mereka tersenyum remeh kearah Airin dan Davi. Bahkan mereka tidak ada yang membawa peralatan kerjanya.

"Baguslah, sudah hampir bersih." Ucap Noona.

Nara berjalan ke arah salah satu kursi. Dia duduk disana dengan kaki diangkat ke atas meja.

Airin dan Davi menggeleng melihat tingkah Nara yang tidak ada sopan santunnya.

"Heh, bersihkan semuanya. Jangan sampai ada yang kotor sedikitpun. Jika nanti ada pengecekkan terus kelihatan masih ada yang kotor. Kalian akan kami habisi." Ancam Ralin.

Airin dan Davi mengangguk pasrah, mereka berdua akhirnya yang membersihkan ruangan besar ini.

"Hisshh, memangnya siapa mereka. Bos bukan, CEO bukan, bahkan pemilik hotel ini juga bukan."

"Seenaknya menyuruh kita yang melakukannya semua." Sambung Davi.

"Sudah Vi, jangan keras-keras nanti mereka dengar."

"Biarin, aku sebel sama mereka. Pengen aku jambak satu persatu kalau bukan ditempat kerja." Omel Davi.

Airin hanya tersenyum melihat celotehan dari Davi. Dia kemudian melanjutkan membersihkan karpet yang ada disana.

Klakkk....

Suara patahan berbunyi dari arah tempat duduk yang ditempati Nara.

"Aduh, patah. Bagaimana ini." Panik Nara.

"Kamu apain sih kok bisa sampai patah?" Tanya Noona kesal.

"Aku juga nggak tau, padahal cuma aku tekan-tekan biar bisa naik turun gitu." Jelas Nara.

Ralin mendengus kesal, "Kalau sampai Bu Soraya tau bisa mampus kita."

Airin dan Davi berjalan menghampiri mereka bertiga.

Mereka berdua melihat kursi yang sudah patah dan semakin pendek.

"Kak, kok bisa sih kamu melakukan itu? Bisa kena denda dan hukuman kamu." Ujar Davi.

"Diam kamu!! Aku juga tau itu!!" Bentak Nara.

"Wah sudah bersih ruangan ini?"

Suara Soraya yang tiba-tiba datang membuat mereka berlima terkejut dan panik.

Nara gelisah mencoba mencari sesuatu yang bisa melindungi dirinya dari kecerobohannya itu.

Dia menatap Airin yang memasang wajah takut. Nara menarik lengan Airin dengan kasar.

"Bu Soraya, lihat ini." Tunjuk Nara pada kursi yang dia patahkan.

Soraya berjalan mendekati kursi itu. Dia terkejut melihat ada kursi yang rusak.

Padahal ruangan rapat itu sebentar lagi akan digunakan oleh pemiliknya.

"Siapa yang melakukan ini!!!" Bentak Soraya.

Nara menarik Airin untuk maju menghadap Soraya.

"Ini bu, Airin lah yang menyebabkan kursi itu menjadi rusak." Fitnah Nara.

Airin menggeleng cepat, "Bu-bukan saya bu."

"Halah, penjahat mana ada yang mau ngaku." Sahut Ralin.

Davi menggeram, "Heh, bu-... Emmm."

Mulut Davi sudah di bekap oleh Noona. Dia juga mengancam Davi agar tidak ikut campur urusan mereka.

"Jangan berani membocorkannya, jika kamu berkata yang sebenanrya maka kamu tidak bisa melihat adikmu lagi."

Davi melotot mendengar Noona menyebut adiknya.

Noona melepas bekapan tangannya di mulut Davi. Membuat perempuan itu menunduk tidak bisa berkutik menolong Airin.

"Kamu berani sekali merusak properti hotel ini?!!!" Bentak Soraya lagi.

Airin masih menggeleng mencoba membela diri. Dia memang tidak melakukan kesalahan itu. Semua yang dituduhkan itu adalah fitnah untuk dirinya.

"Memang bukan saya bu, sa-saya tidak berani melakukan itu."

"Halah, jangan ngeles kamu. Udah kasih hukuman aja dia bu." Sahut Nara.

Noona tersenyum senang, "Iya, kasih hukuman saja. Kalau bisa sekalian dendanya."

Airin menoleh menatap ketiga seniornya itu dengan pandangan sedih.

Matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis karena merasa difitnah seperti ini.

"Sudah, kamu ikut saya ke ruangan personalia."

"Ta-tapi bu, memang bukan saya yang melakukan itu."

Soraya menarik paksa lengan Airin, "Ayo!!! Jangan membantah!!!"

Dia dibawa ke ruangan personalia. Disana dirinya dihadapkan dengan Cristina yang pernah mewawancarainya saat masuk kerja.

Cristina bingung menatap Airin yang dibawa masuk ke ruangannya.

"Ada apa ini?" Tanya Cristina.

"Maaf Bu Cristin, Airin ini telah melakukan perusakan pada properti di hotel kita." Jelas Soraya.

"Perusakan properti? Yang mana?"

"Kursi, di ruang rapat utama bu."

"Bu-bukan saya bu, saya tidak pernah melakukan itu." Airin masih berusaha membela dirinya.

Cristina menatap Airin dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Baiklah Soraya, kamu bisa keluar. Biar dia, saya yang urus." Perintah Cristina.

Soraya mengangguk dan permisi keluar ruangan. Sekarang tinggal Airin dan Cristina saja disana.

Cristina menghela napas pelan, "Kamu sudah saya beri apresiasi karena pekerjaan kamu sangat baik. Tapi kenapa kamu melakukan kesalahan?"

Airin mendongak menatap Cristina, "Memang bukan saya bu, karena saya tidak pernah melakukannya. Apalagi sampai merusak barang di hotel ini."

"Tapi banyak saksi yang melihatmu."

Airin menunduk bingung karena dia tidak berani melaporkan ketiga seniornya itu.

"Hahh, karena disana tidak ada kamera pengawasnya. Mau bagaimana lagi, kamu harus bertanggung jawab dengan perbuatanmu." Lanjut Cristina.

Airin hanya diam dan masih menunduk. Dia meremas kedua tangannya.

"Kamu harus menjalani hukuman dan membayar denda." Ucap Cristina.

Airin mendongak menatap Cristina, "De-denda bu?"

Cristina mengangguk, "Iya, karena siapapun yang merusak peroperti hotel maka dia akan membayar denda. Jika itu karyawan kami maka akan mendapat hukuman dan membayar denda juga."

Hati Airin berdebar, dia sekarang tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar denda di hotelnya bekerja.

Apalagi kursi yang rusak tadi terlihat seperti barang mewah dan mahal.

"Kamu akan mendapat hukuman membersihkan semua kamar di lantai sepuluh sendirian." Sambung Cristina.

Mata Airin membelalak terkejut, "Membersihkannya sendirian bu?"

"Iya, dan kamu harus membayar denda seribu euro."

"Hah, seribu euro bu?"

Cristina mengangguk, "Iya."

"Tapi saya tidak mempunyai uang sebanyak itu bu."

"Tidak harus sekarang, karena akan dipotongkan dari gaji kamu." Jelas Cristina.

Sekarang Airin merasa hidupnya semakin dipersulit. Belum menerima gaji pertama dengan utuh.

Tapi malah kena potong untuk membayar denda. Mau bagaimana lagi Airin akan menerimanya.

Karena dia tidak berani menjawab jujur dan melaporkan seniornya tadi. Sebab Airin juga tidak mempunyai bukti yang kuat.

1
DewiNurma28
siappp kak, terima kasih supportnya 🥰
DewiNurma28
Coba di Refresh kak.
xiao xiao bai
sumpah thorr aku baca dari awal sampai saat ini nyesek pokoknya lanjut lagi thorr dan tetap semangat update nya
DewiNurma28: Authornya juga nyesek pas ngetik 😭

terima kasih supportnya kak, ditunggu bab selanjutnya ya 🥰😍
total 1 replies
Marifatul Marifatul
😭😭😭
risa Muawenah
lanjut thorr
DewiNurma28: siapp, ditunggu updatenya ya.

Terima kasih sudah menyukai karyaku 😍🥰
total 1 replies
DewiNurma28
Karya yang sangat luar biasa.
Kisah cinta yang cuek tetapi sebenarnya dia sangat perhatian.
Alurnya juga mudah dipahami, semua kata dan kalimat di cerita ini ringan untuk dibaca.
Keren pokoknya.

The Best 👍
Elain
Terima kasih penulis, masterpiece!
DewiNurma28: Terima kasih kak 🙏 ditunggu part selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!