Malam pertama yang indah untuk sepasang suami istri yang sah,menjadi sangat buruk untuk Nesya.
Bagaimana tidak!!Dia harus mendapati suaminya berbicara dengan lantangnya bahwa Ia tak mencintainya.
Kedatangan kembali mantan pacarnya dihari pernikahan,membuat Raka ingin kembali mengejar mantan kekasihnya .
Raka mengungkapkan sebuah kenyataan bahwa Ia melakukan pernikahan dengan Nesya adalah karena sebuah warisan yang Ibunya janjikan.
Namun pada perjalanan pernikahan mereka,Nesya tidak bisa berpisah begitu saja karena sebuah kenyataan yang Ia dengar langsung dari Ibu mertuanya.
Bagaimana kehidupan Nesya dan Raka selanjutnya?apakah mereka akan terus bersama?
Ikutin kisahnya disini ya!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
Nesya menikmati cuti terakhirnya dengan bermalas-malasan dirumah Ibunya,Ia hanya tidur-tiduran dan bangun saat lapar dan membersihkan diri.
Malam harinya Nesya terpaksa harus pergi kerumah Ibu mertuanya setelah Ibu mertuanya terus menghubunginya.
Nesya membawa 1 koper ukuran sedang berisi baju kerjanya,karena Ia berniat masih akan sering pulang kerumah Ibunya.
Saat Nesya tiba,sudah ada Raka yang datang bersama Asistennya yaitu Radit.
Nesya langsung digiring begitu saja oleh Ibu mertuanya untuk duduk disampingnya.
"Baiklah karena sudah ada Raka dan juga Nesya,maka kita bisa rundingkan surat persetujuan tentang warisan yang dimiliki Ibu,karena Ibu tidak mau,apa yang Ayah dan Ibu perjuangkan selama ini akan membuat hancur semuanya,jadi Radit bisa menjadi saksi ya?",tanya Ibu Lastri menanyakan.
Radit hanya mengangguk,karena dia tidak tau perkara apa yang harus Ia ketahui.
"Sebagai istri sekaligus menantu Ibu,Nesya berhak memiliki 90% semua harta yang ada,dan Raka hanya memiliki sisanya yaitu 10%".
"Ibu,tapi kan Raka anak Ibu,kenapa Ibu tega seperti ini sama aku Buk!!",teriak Raka tiba-tiba.
"Raka!!!dengerin dulu!!!",bentak Ibu Lastri kepada anaknya.
Raka hanya diam tapi menatap kesal Nesya yang hanya duduk santai tanpa ekspresi apapun.
"Kenapa Ibu lakuin itu semua,karena Ibu nggak mau kamu semakin tidak jelas kehidupannya,apalagi dengan kembali menjalin hubungan dengan mantanmu itu,Ibu kecewa sama kamu Raka!!Andai kamu tau siapa dia sebenarnya,pasti kamu akan sama sekecewanya dengan apa yang Ibu rasakan".
"Tapi Raka mencintainya Bu,hanya dia yang Raka cintai,harusnya sebagai Ibu,Ibu harus merestui apa yang Raka inginkan,bukannya menolak dan jadi seperti ini kehidupan Raka,ini semua gara-gara Ibu!!!!",bentak Raka dan berlalu pergi,tapi Radit mencegahnya dengan cekalan yang begitu keras.
"Selesaikan dulu baru kabur,ada Nesya yang jadi korban dari ulah kalian",tegas Radit pada Raka.
Raka kembali duduk,sekarang Nesya yang bersuara membuat semuanya menyimak dengan baik.
"Maaf Bu,Nesya tidak bisa menerima begitu saja apa yang Ibu inginkan,karena Nesya punya keinginan tersendiri untuk masa depan Nesya,yaitu Nesya akan memberikan waktu kepada Mas Raka untuk bisa meninggalkan perempuan itu dan memulainya dari awal lagi pernikahan ini,tapi jika waktu 3 bulan yang Nesya berikan tidak bisa merubah apapun,terpaksa pernikahan harus berakhir,Nesya juga tidak ingin disentuh selayaknya seorang istri sebelum Mas Raka benar-benar janji akan menjadikan Nesya satu-satunya,mengenai warisan,walaupun Ibu sudah menggantikan aset atas nama Nesya,tapi Nesya tak mengharapkan satu perak pun warisan itu,karena Nesya tidak ada hak apapun dalam warisan itu,karena Nesya hanya orang luar yang kebetulan terjebak dengan permainan kalian".
"Prok Prok Prok ",Bagus!!Jadi tau diri kamu Sya,karena aku pun kayaknya nggak akan mampu mencintai kamu sampai kapanpun,karena cintaku hanya untuk Nanda seorang,jadi...,sepertinya 3 bulan terlalu lama,bagaimana jika hanya dalam 1 bulan ini kita bercerai,karena selain aku nggak cinta sama kamu,aku juga mau menikmati warisan orang tuaku yang begitu banyak....Hahahahaha",ketawa Raka menggelegar.
Ibu Lastri memegangi dadanya yang terasa sakit,dan 3 orang didepannya langsung memandang dengan wajah yang berbeda-beda.
Radit tampak panik,sedangkan Nesya menunjukkan wajah sedih karena merasa bersalah dengan keputusannya yang menolak permintaan Ibu mertuanya,tapi beda dengan Raka yang tersenyum sangat tipis memikirkan sesuatu.
Nesya meminta Ibu Lastri untuk lebih tenang,sedangkan Radit mengambilkan air putih untuk membantu menenangkan.
Setelah Ibu Lastri kondisinya tenang,Ia kembali berbicara.
"Nesya,Maafkan Ibu,Ibu memang egois tidak memikirkan perasaanmu,namun Ibu juga sadar bahwa kamu berhak memutuskan apapun sesuai keinginanmu,namun Ibu Mohon....,terimalah sebagian harta yang Ibu punya sebagai permintaan Maaf karena Ibu telah membawamu kedalam pernikahan yang menyakitimu,ini murni karena Ibu merasa bersalah karena tidak jujur dari awal bahwa Ibulah yang menyuruh Raka untuk menikahimu,padahal Ibu tau bahwa Raka tidak mencintaimu".
Ibu Lastri menangis,menyesali perbuatannya yang ternyata menyakiti menantunya yang sangat Ia sayangi.
Nesya tidak tega dengan tangisan yang mertuanya lakukan,Nesya pun memeluk Ibu mertuanya penuh kasih sayang.
"Sudahlah Bu,ini semua bukan salah Ibu,ini memang takdir yang harus Nesya lalui,walaupun menyakitkan tapi jadi pelajaran yang berharga untuk Nesya kedepannya,Ibu tinggal restui saja keinginan Mas Raka yang ingin hidup bahagia dengan Nanda,biar Nesya yang pergi".
"Hiks...Hiks...Hiks,Andai semudah itu,Ibu sudah lakukan dari dulu nak,tapi ada hal yang belum bisa Ibu bicarakan kenapa Ibu nggak merestui mereka,Ibu ingin Raka bisa mencari tau sendiri atau melihatnya sendiri apa yang Nanda lakukan dibelakangnya,karena Ibu merasa bahwa Raka tidak akan mendengarkan Ibu".
Raka mencelos mendengar apa yang Ibunya bicarakan kepada istrinya.
"JAWAB BU!!!Apa yang membuat Ibu enggan untuk menerima Nanda!!Padahal dia jelas terpelajar dan lebih pintar!!",ucap Raka dengan keras.
Radit yang kesal dengan perlakuan Raka kepada Ibunya,membuat Ia ingin memukul Raka dengan tangannya,namun Nesya menahannya dan menenangkannya.
"Inget!!Ibu habis sakit,jadi jaga tingkah laku kalian",tegas Nesya dalam ucapannya.
Ibu Lastri kembali tenang dan menatap wajah anaknya lekat-lekat.
"Raka,jika kamu ingin tau mengapa Ibu tidak menyetujui Nanda untuk menjadi istrimu,kamu bisa cari tau sendiri dengan keahlian dan uang yang kamu miliki,karena Ibu tidak akan mengatakan apapun sebelum kamu melihatnya sendiri bagaimana Nanda sebenarnya".
"Ibu tinggal bilang apa susahnya sih,lagian Nanda itu baik,cantik dan pinter,dan Ibu pasti hanya mengarangnya saja kan,biar Raka tidak menikahinya,karena Nanda tidak bisa disetir seperti Nesya yang ternyata diem-diem pasti suka tuh dapet warisan".ucap Raka sinis.
"Sudah-sudah,lebih baik bubarkan saja acara malam ini,kalian semua egois,disini yang kalian sakiti adalah Nesya,tapi kenapa kalian memojokkannya terutama Lo Raka,gue sebagai sahabat kecewa banget sama Lo,karena ternyata Lo sepicik itu menjadi laki-laki yang katanya CEO Perusahaan,cuiiihhhh,kalau bukan karena kebaikan Ayahmu yang selama ini menerimaku dengan baik diPerusahaan,ogah banget gue bertahan ada disampingmu yang ternyata sangat picik terhadap wanita".kesal Radit yang kemudian berlalu pergi meninggalkan 3 orang didepannya.
Raka berniat mengejar Radit,namun Radit sudah meluncur dengan mobil Perusahaan.
"Dasar Radit brengsek!!!berani-beraninya dia bicara seperti itu kepadaku,awas saja kamu Radit,aku akan buat perhitungan denganmu ",kesal Raka dengan wajah penuh amarah.
