NovelToon NovelToon
PACARKU OM OM

PACARKU OM OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:22.9k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Dewasa🌶🌶🌶
"Apa? Pacaran sama Om? Nggak mau, ah! Aku sukanya sama anak Om, bukan bapaknya!"
—Violet Diyanara Shantika—

"Kalau kamu pacaran sama saya, kamu bakalan bisa dapetin anak saya juga, plus semua harta yang saya miliki,"
—William Alexander Grayson—
*
*
Niat hati kasih air jampi-jampi biar anaknya kepelet, eh malah bapaknya yang mepet!
Begitulah nasib Violet, mahasiswi yang jatuh cinta diam-diam pada Evander William Grayson, sang kakak tingkat ganteng nan populer. Setelah bertahun-tahun cintanya tak berbalas, Violet memutuskan mengambil jalan pintas, yaitu dengan membeli air jampi-jampi dari internet!

Sialnya, bukan Evan yang meminum air itu, melainkan malah bapaknya, William, si duda hot yang kaya raya!

Kini William tak hanya tergila-gila pada Violet, tapi juga ngotot menjadikannya pacar!

Violet pun dihadapkan dengan dua pilihan: Tetap berusaha mengejar cinta Evan, atau menyerah pada pesona sang duda hot?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Ada Bayangmu

Sementara William di dalam kantornya sibuk marah-marah sendiri, Violet di dalam kamar kostnya justru sedang berguling-guling di atas kasurnya dengan perasaan super bahagia. Berkali-kali, ia menatap layar ponselnya yang menunjukkan kontak bernama 'Kak Evan'.

"Ya ampun, mimpi apa aku semalam sampai bisa dapat nomor Kak Evan? Kayaknya hokiku setahun ini langsung kepake deh!" serunya, kaki menendang-nendang ke udara saking girangnya.

Namun, saat ia membuka foto profil Evan, senyumnya langsung memudar. Di sana, terlihat Evan berpelukan mesra dengan pacarnya. Seketika, kebahagiaannya menguap.

"Jangan menyerah, Violet. Ini baru permulaan. Percayalah, usaha tidak akan mengkhianati hasil!" ujarnya sambil mengangkat tangannya ke udara, mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Violet lalu membuka kolom chat nomor Evan, gatal sekali tangannya ingin mengirim pesan ke pria itu. Tapi, apa alasannya?

Violet lalu mencoba mengetik beberapa kata di sana.

'Malam kak, ini violet,' ketiknya, tapi kemudian segera dihapus lagi.

"Kak Evan kan udah tau ini nomerku, gimana sih?"

'Hai kak, udah tidur?' Ketiknya lagi, tapi buru-buru dihapus. "Haish, kenapa kesannya kaya aku ngebet banget pengen tau kabarnya kak Evan? Walaupun memang iya sih.. Tapi, gimana kalau kak Evan lagi sama pacarnya? Duh, bisa-bisa aku dilabrak,"

Violet sedikit bergidik, ngeri membayangkan jika hal itu terjadi. Pacarnya Evan terkenal sebagai cewek yang sangat posesif, tak segan melabrak cewek yang ia anggap sudah menggoda pacarnya. Violet sendiri meskipun tekadnya sangat kuat untuk mendapatkan Evan, tapi nyalinya tetap ciut kalau harus berhadapan dengan pacarnya Evan.

"Ngga usah chat dulu deh malam ini, besok-besok aja. Lagian kan yang penting aku udah punya nomernya Kak Evan," Dengan senyum puas, Violet mengecup layar ponselnya, lalu memeluknya erat di depan dada. Perlahan, ia memejamkan mata, membiarkan malamnya dipenuhi mimpi-mimpi indah.

...----------------...

Esok paginya, seperti biasa, sekretaris William tiba di kantor lebih awal.

Rutinitas pria berusia awal tiga puluhan itu adalah memilah berkas-berkas penting untuk hari ini dan meletakkannya di meja bosnya. Namun, begitu membuka pintu ruangan, ia langsung tersentak kaget.

"Astagfirullah!"

Saking terkejutnya, pria itu sampai jatuh terduduk, sementara berkas-berkas yang dibawanya berhamburan ke udara.

"Pa-Pak William?!"

Di depan matanya, William duduk di kursinya dengan wajah kusut dan pakaian yang sedikit berantakan. Ekspresinya terlihat menakutkan, seperti seekor singa yang sedang mengincar mangsa.

"Kamu kenapa sih? Kayak ngeliat hantu aja," tukas William ketus.

Sekretarisnya itu buru-buru mengumpulkan berkas yang berserakan, lalu mendekati William. Tatapannya penuh keheranan saat mengamati penampilan bosnya.

"Pak, semalaman Bapak nggak pulang?" tanyanya hati-hati.

"Hm," gumam William singkat.

Sekretaris itu memperhatikan wajah sang bos dengan lebih seksama. "Jangan-jangan… Bapak nggak tidur juga?"

"Hm." Kali ini William menjawabnya sambil memalingkan wajah.

"Ya ampun, Pak! Kenapa harus maksain diri begitu sih? Pekerjaan kan bisa dilanjutkan besok. Bapak juga perlu istirahat biar nggak sakit!"

William menghela napas, lalu bersandar di kursinya. "Saya jadi nggak bisa tidur karena kepikiran terus soal masalah perusahaan," jawabnya, berbohong. Mana mungkin dia mengaku kalau sebenarnya dia terjaga semalaman hanya karena kepikiran seorang gadis kecil?

Sekretarisnya menghela napas panjang. "Tapi kalau bapak begini terus, masalahnya juga nggak bakal langsung selesai, kan, Pak? Duh, Pak, coba mandi dulu deh. Biar mukanya lebih fresh."

William menyentuh wajahnya dengan heran. Padahal tadi malam dia sudah mandi berkali-kali gara-gara mimpi sialan itu. Masa masih kelihatan kusut juga?

"Hm, ya udah, saya mau cuci muka dulu deh," gumamnya akhirnya. Ia mengucek matanya yang berat sambil berpesan. "Oh iya, kayanya saya butuh kopi—"

Namun, begitu kata kopi keluar dari mulutnya, bayangan mimpi semalam langsung terlintas di kepalanya. Bayangan saat Violet di dalam mimpi memberikan kopi padanya. William buru-buru menggeleng keras.

"Nggak, nggak! Jangan kopi! Es aja! Yang banyak! Kalau bisa satu ember!"

Sekretarisnya menatapnya bingung. "Hah? Buat apa es sebanyak itu, Pak?"

"Buat nyiram muka saya!" seru William sebelum buru-buru menuju kamar mandi.

Sekretarisnya hanya bisa melongo, masih belum sepenuhnya memahami jalan pikiran bosnya yang tiba-tiba aneh itu.

...----------------...

Setelah selesai membersihkan diri, William dan sekretarisnya berangkat ke sebuah restoran mewah. Mereka memiliki janji meeting dengan seorang klien penting, seorang pemilik perusahaan alat kontrasepsi pria.

Begitu tiba, William langsung melihat seorang pria oriental berusia lanjut yang sudah menunggunya di meja VIP. Ia segera menghampiri.

"Mr. Wang!" William menyodorkan tangan dengan senyum ramah. "Astaga, suatu kehormatan Anda langsung menemui saya."

"Tentu saja." Mr. Wang menjabat tangannya erat. "Bagaimana mungkin aku tidak datang langsung? Yang kutemui ini kan pengusaha periklanan paling terkenal di negeri ini."

William tertawa kecil. "Ah, Mr. Wang bisa saja. Oh iya ya, sudah lama kita tidak bertemu."

Sekedar informasi, Mr Wang adalah klien pertama GS Marketing & Co saat William baru merintis perusahaannya. Bisa dibilang, mereka sudah berteman lama dalam dunia bisnis.

Setelah bersalaman, perhatian William tertuju pada seorang gadis cantik berpakaian seksi yang berdiri di sebelah Mr. Wang.

"Dan ini…?" tanyanya, matanya menelisik gadis cantik berpakaian minim itu.

"Halo, perkenalkan, saya Teresa," gadis itu langsung menyodorkan tangannya tanpa diminta, suaranya dibuat semanis mungkin. Bahkan, ia dengan sengaja membusungkan dadanya, seakan ingin memastikan William melihat aset besar yang ia miliki.

"Dia pacar baruku," bisik Mr. Wang dengan nada bangga. "Oh, dan dia juga akan jadi talent di iklan yang akan kamu produksi nanti."

William hanya tersenyum tipis. Sudah bukan rahasia kalau Mr. Wang ini gila wanita. Dengan alasan keluarganya tinggal di China, pria tua itu bebas berkeliaran dan menggoda wanita muda di negara ini. William yakin seratus persen bahwa para wanita yang bersama Mr. Wang hanya mengincar hartanya. Lihat saja, Teresa ini paling baru berusia awal dua puluhan, sedangkan usia Mr. Wang sudah lebih dari tujuh puluh tahun.

Setelah berbasa-basi sebentar, mereka mulai membahas pekerjaan. Di tengah obrolan, William beberapa kali memergoki Teresa melemparkan tatapan genit ke arahnya, bahkan sampai mengedipkan sebelah mata dan membuat gestur menggoda.

Hal seperti ini bukan hal baru bagi William. Dengan wajah tampan dan tubuh yang masih terjaga di usianya yang 44 tahun, William sudah terbiasa dikejar banyak wanita. Tapi biasanya, ia akan mengabaikan saja. Trauma setelah perceraiannya membuatnya enggan terlibat lagi dalam hubungan dengan wanita mana pun.

Di tengah pembicaraan, Mr. Wang tiba-tiba menyela. "Ah, aku butuh ke kamar mandi. Hey, tolong aku," katanya pada bodyguard-nya.

Dengan sigap, dua pengawal pribadi Mr. Wang mengawalnya ke kamar mandi VVIP, menyisakan William, sekretarisnya, dan Teresa di meja itu.

Begitu Mr. Wang pergi, Teresa semakin agresif. Ia kini berani menyentuh tangan William, jemarinya dengan lembut mengelus punggung tangannya.

"Hey…" Suaranya terdengar menggoda. "Nanti mau check-in sama aku?"

William menghela napas panjang, nyaris mendengus kesal. Mulutnya terbuka hendak menjawab, tapi tiba-tiba—

Matanya membelalak.

Karena di hadapannya, yang duduk bukan lagi Teresa.

Melainkan… Violet!

Seketika, napas William tercekat. Jantungnya berdegup kencang, darahnya berdesir hebat. Otaknya tahu itu tidak mungkin, tapi di matanya, itu terlihat sangat nyata.

Senyum genit Teresa, cara wanita itu menggodanya, bahkan tatapan matanya, semuanya sekarang terlihat seperti milik Violet.

Tanpa sadar, tangannya menepis tangan Teresa dengan cukup kuat.

Brak!

Teresa tersentak kaget. Tatapannya berubah marah, wajahnya memerah antara malu dan tersinggung.

Sementara itu, William buru-buru meraih gelas minumnya dan menenggaknya sampai habis.

Sialan! Apa air jampi-jampi itu benar-benar bekerja padaku?!

1
HANA
Assalamu'alaikum gaes.
Sebelumnya, author mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi para pembaca yang muslim 🥰🙏

Terus.. untuk menjaga kekhusyukan para pembaca dalam beribadah, mulai besok bab selanjutnya akan update setelah buka puasa. Jadi tenang aja, meskipun ada adegan plus plusnya, ga akan bikin batal 🤭
Terimakasih atas perhatian nya...
Dukung terus karya ini dengan kasih like, komen, gift, subscribe, dan lain-lain.
Terimakasih! ❤
lilik indah
owhhhh...msh aman trnyata
Kusii Yaati
kelamaan mah kalau nunggu di puji violet mending muji diri sendiri ya nggak Wil 😂
nd4r
heeeeeeeeh pd kali om satu ini/Facepalm/
Aisyah Ranni
Om Will Will Solution ini bukan cowok sempurna tp Hot Duda Value Grade A ...udah ganteng,kaya,baik hati,rajin menabung dan yg penting sudah cinta sm kamu mbak Purple.
Azahra Rahma: om Will Will duren mateng ,,duda keren mapan dan ganteng,,kurang sempurna apa tuh ya kak
total 1 replies
SAL💞🇲🇾
om duda perasan..
mery harwati
Lembaga survey tolong keluarkan survey anda soal cowok sempurna bagi William🤣🤣
jiee💚
sat set ya om Wil takut di tikung sama yg muda
jiee💚
berterima kasihlah kamu sama om Wil Klo gak pasti udah di unboxing kan kamu juga yg nyesel
HANA
Pedenya Om Will🤦‍♀️
mery harwati
Wiiilllii di apartemenmu ada CCTV kan? Bisa kau putar ulang lagi tuh tiap adegan saat dirimu masuk memanggul Violet & saat Violet menggeliat seperti cacing kepanasan, pengen liat reaksi Violet klo adegan CCTV diulang 🤣
Azahra Rahma: nah setuju tuh kak,,biar violet tau kelakuannya tadi malam seperti apa
total 1 replies
HANA
Alhamdulillah duda kesayangan kita nggak kebablasan gaes 🤭
Aisyah Ranni
Waduh gak jadi adegan horor nya😆 gpp menjaga martabat duda berkelas gitu lho
suyetno
/Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh/
suyetno
ko cm om wllli dong yg lain mana
suyetno
terima aja klu jodoh ga kemana
suyetno
ada sj km violet mau bl yv gituan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fitriana Yusuf
semangat berkarya💪💪
HANA: terimakasih 🥰
total 1 replies
jiee💚
ya ampun agak deg deg an yah bacanya tapi kamu beruntung vio gak jadi di unboxing sama cowo gak dikenal
lilik indah
wachhhhh...apakah akan trjadi hal2 yg q fikirkan ya???🤔🤔🤔🤔
lilik indah: yg pstiii....🥰🥰🥰🙊
HANA: apa tuh yang dipikirkan?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!