NovelToon NovelToon
A Jilted Twins

A Jilted Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kisah cinta masa kecil / Anak Kembar / Teen School/College
Popularitas:456
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.

Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.

Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.

Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05. Aya Cemburu.

Ulan telah kembali ke rumah bersama Lingga, disana Aya berani menatap kepulangan mereka ke rumah.

Hanya saja tatapan itu semakin lama semakin sedih. Karena Aya melihat Ulan sedang melilit tangan Lingga.

"Hm, jangan bucin terus Ulan, mama lihat tuh. Marahin mampus lu" Kata Aya.

Ulan pun melepas pelukan lengan tersebut.

"Iya maaf kak" Gumam Ulan. Sehabis itu Ulan mencegah Lingga agar tidak pulang dulu.

Sudah ditegur kakak nya juga Ulan masih saja berulah, Lingga sekarang sedang merangkul pundak Ulan sambil membelai lembut kepala nya.

Selepas dari Dufan, Ulan masih ingin di manja sama pacar nya. Padahal mereka sudah puas bucin di dufan sana.

Cahaya yang melihat keromantisan mereka, jelas membuat hatinya benar-benar teriris dan tak mau melihat pemandangan itu.

"Perasaan aneh ini... Hm, oke gue ngaku sekarang, seperti nya gue gak mau munafik lagi ling, gue mencintai lu" Batin Aya.

Selepas berkata dalam hati, Aya langsung pergi ke kamar nya. Sebelum itu ia menaruh nampan berisi kue di atas meja makan.

Niatnya sih Aya ingin memberi martabak manis untuk lingga. Saat melihat mereka sedang bucin akut, membuat Aya merajuk ke kamar.

Aya menarik nafas sejenak, sebelum akhirnya ia merebahkan diri nya di atas kasur untuk menyembunyikan wajah nya dengan guling.

Sisanya, gadis itu menumpahkan tangisan yang bersumber dari rasa perih di dalam hati nya.

"Apapun yang membuat lu bahagia akan gue lakukan ling, semoga kalian bahagia, dan gue akan mencoba bahagia dengan semestinya" Lirih Aya.

Di ruang tamu sana.

Bu Venera terus menatap kebucinan dari anak bungsu nya.

Beliau juga sempat lihat tingkah laku dari anak sulung nya yang merajuk ke kamar secara tiba-tiba.

"Kalian ini mengingatkan mamah pada zaman sekolah dulu, tapi untungnya kalian gak nakal seperti mamah" Kata dalam hati Bu Venera.

Ting nong.

Bel rumah tiba-tiba berbunyi.

Ulan langsung berdiri untuk membuka kan pintu, namun dengan sigap di cegah oleh Bu Venera.

"Biar mamah aja yang buka sayang" Cegah Bu Venera agar Ulan tidak membuka pintu.

"Iya mah" Jawab Bulan.

Pintu rumah pun telah terbuka, menghadirkan sesosok Farid yang secara tiba-tiba bertamu tanpa di undang.

Saat pintu sudah terbuka, tatapan Farid mengarah pada keberadaan Lingga yang terus merangkul pundak Ulan.

"Dirumah orang masih aja sempat-sempat nya lu bucin ling, ini juga ibunya gak protes apa ya?" Dalam hati Farid. "Benar juga apa yang dikatakan mama tadi siang" Sambung nya.

"Farid?" Kata Bu Venera.

Merasa namanya di panggil, Farid langsung melepas lamunan nya "Eh iya... Maaf ya bu kalau saya tiba-tiba berkunjung ke rumah"

"Iya gak apa-apa Farid, ada apa kesini?" Tanya Bu Venera.

"Jadi begini bu" Farid sejenak menatap ke arah jam tangan sebelum bicara ke inti.

"Habis maghrib niat nya saya mau ajak Aya jalan-jalan bu, apa boleh izinkan saya untuk pergi sama anak ibu?"

"Boleh banget dong Rid.. Yaudah kamu masuk dulu ke dalam ya" Titah Bu Venera.

Farid menuruti keinginan Bu Venera, ia pun melangkah masuk ke dalam rumah.

"Loh rid lu kesini, mau ngapain lu?" Tanya Lingga yang penasaran di saat Farid sudah berada di ruang tamu.

"Silaturahmi aja ling" Jawab Farid. Lingga pun langsung terdiam.

"Bentar Rid, ibu panggilkan Aya dulu" Kata Bu Venera.

Mendengar ibunya Ulan mengucapkan kata seperti itu, Lingga langsung menoleh namun tidak mau berkomentar.

Pria itu sadar diri karena ada Ulan di samping nya. Ya, Lingga tidak ingin membuat Ulan marah di hadapan ibu nya.

Tak lama, Bu Venera kembali ke ruang tamu, beliau secara tiba-tiba membisik sesuatu untuk Farid "Pintu kamar Aya dikunci, kamu yang samperin dia sana"

Farid terdiam sejenak, lalu menatap bingung ke wajah Bu Venera, ia pun mengangguk dan melangkah ke kamar Aya.

Sampai depan pintu kamar Aya.

"Ay" Panggil Farid sambil mengetuk pintu kamar.

Di dalam sana Aya semakin tenggelam sama kesedihan nya. Seolah pintu kamar diketuk pun tidak di tanggapi oleh nya.

"Ay, ini Farid" Panggil Farid lagi.

Aya langsung sadar saat ketukan pintu kedua yang lumayan keras.

Aya pun membuka pintu kamar, Farid sejenak menatap, tangan nya langsung mengusir anak rambut Aya yang menutupi kedua mata nya.

"Lu habis nangis ya sayang?" Tanya Farid.

Aya langsung menggeleng kepala memberi respon tidak. "Don't call me sayang" lirih Aya.

"Maaf gue reflek" Kata Farid. "Pantesan gue telepon lu gak diangkat... oh iya nanti jalan yuk habis maghrib" Kata Farid.

"Jalan?" Aya mengerut kening.

"Iya jalan Ay" Kata Farid.

"Kemana?" Tanya Aya penasaran.

"Ke mall" Jawab Farid.

"Ish lu sadar diri lah rid sudah ada Rania juga, gue gak mau jadi pelakor"

Farid mengerut kening "Apa maksud lu Ay?" .

"Lu sama Rania kan pacaran, dan lu ngajak gue jalan, salah bawa cewek lu rid" Kata Aya. Farid langsung tertawa tipis.

"Gue sama Rania cuma teman, dia nya saja yang tergila-gila sama gue" Jawab Farid.

Aya menatap wajah Farid dengan tatapan serius, dan itu berlangsung cukup lama.

"Yaudah kalau itu mau lu. Gue mau pergi mandi terus sholat maghrib dulu, lu tunggu di bawah, kalau lu mau sholat di dekat gapura perumahan ada masjid"

"Iya Ay siap" Jawab Farid, selepas bicara Farid turun ke lantai bawah.

Setelah Farid berada di ruang tamu, pria itu dengan sinis menatap Lingga yang ingin pulang dari rumah Aya.

Farid terlihat menahan amarah karena lingga terlalu menyia-nyiakan Aya.

Sebelumnya Farid juga pernah menembak Aya setelah putus dengan Ulan setahun yang lalu.

Tapi Aya menolak cinta nya Farid, saat itu Farid berasumsi kalau Aya menjaga perasaan orang lain di dalam hatinya.

Dan sekarang Farid baru menyadari siapa hati seseorang yang Aya jaga.

Terbukti di saat ia melihat mata Aya yang sembab sehabis keluar dari dalam kamar.

"Cinta bertepuk sebelah tangan itu sakit kok Ay, gue juga pernah merasakan itu, dan lu sendiri lah pelakunya, kalau lu merasa dendam sama masa lalu kita, oke lah gue ngertiin. Kita impas sekarang" Kata dalam hati Farid.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!