NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9.

"Ka jangan seperti ini, Sarah tidak ada di dekat ku. Jika Kak David ingin bicara dengan Sarah ini bukan waktunya. " Ucap Ziva terus melepaskan genggaman tangan David.

"Sepulang sekolah aku tunggu di taman. " Jawab David lalu pergi dari dekat Ziva.

Ziva melihat sekitar takut jika ada yang melihat. Saat Ziva membalikan badan terkejut lah dia karna ada sosok wanita yang begitu dekat muncul di hadapannya, semua wajahnya seperti melepuh dan baunya pun seperti daging terbakar.

"Siapa kamu ? " Tanya Ziva karna baru melihat sosok itu.

"Bantu David. " Sosok itu merintih.

"Deg .. " Ziva ingat dengan suara itu.

"Ini bukan saatnya biarkan saya pergi, jangan ganggu saya. saya mau masuk kelas untuk belajar. " Pinta Ziva tak mau melihat wajah itu, karna sungguh wajah itu sangat mengerikan sekali. Ziva yakin jika siang ini dia tidak akan bisa makan enak.

Ziva pergi meninggalkan sosok itu,

"Bantu David ... Tolong bantu David ... Tolong ! " Bisikan itu terus mengejar David.

Ziva memasuki kelas, semua murid sedang belajar saat itu.

"Permisi Bu. " Ujar Ziva saat ingin memasuki kelas.

Wali kelasnya tidak bertanya dari mana Ziva, karna dia tahu Ziva membatu Jaka saat masuk ke ruang Kepsek. dengan teladan Ziva mengikuti setiap pelajaran.

"Zi Minggu depan Lo ikutkan ? " Tanya Kitty.

"Kemping ? " Tanya balik Ziva.

Kitty menganggukkan kepalanya.

"Aku malas Ki, tapi berhubung ini acara kemping Pramuka. Mau tidak mau aku harus ikut. Lagian di haruskan juga kan ? "

"Good job Girl, " Jawab Kitty semangat karna ia merasa aman jika bersama dengan Ziva.

Sementara gank Indah sedang merencanakan sesuatu untuk mengerjai Ziva, entah kenapa gank Indah masih kesal pada Ziva karna nilai nya anjlok. Padahal itu kesalahan mereka sendiri. Ziva tidak pernah merasa memberi jawaban yang salah, akan tetapi gank Indah mendapatkan nilai yang sangat buruk saat itu.

Jam istirahat pun tiba.

"Makan dong Zi, kasihan tuh mie nya keburu berubah bentuk. " Ujar Kitty.

"Aku gak selera makan Ki, " Jawab Ziva sambil membetulkan kacamata tebalnya.

"Tumben, "

"Kalau kamu tahu, mungkin kamu juga akan kehilangan selera makan. Bahkan makanan yang sudah masuk ke perutmu akan keluar lagi. " Jelas Ziva.

"Stop ... gue gak mau dengar, semua makanan sudah gue bayar. Sayang kalau gak di makan dan sayang pula jika makanan yang sudah di dalam perut harus keluar juga. " Umpat Kitty.

Ziva hanya menatap kesal, ia mencoba makan sedikit demi sedikit. Saat tatapannya melihat ke arah lain, Ziva melihat David sedang menatapnya padahal Meta ada di sampingnya.

"Vid, kenapa sih Lo dari kemarin gini banget sama gue. " Rengek Meta.

Meta memperhatikan pandangan David, "Si kaca mata itu ! " batinnya. " Awas ya Lo ! "

Meta menjadi kesal karna David lebih memperhatikan Ziva di banding dirinya. Meta beranjak dari duduknya, berjalan ke arah kelas Ziva. Ia mengendap masuk ke dalam kelas itu, menumpuk permen karet yang sudah ia makan sarinya.

"Mampus Lo culun ! " Decak licik Meta ingin membuat malu Ziva.

Meta pun keluar dari dalam kelas itu.

Ziva tidak sampai menghabiskan makanannya, karna bell sudah berdenting.

Meta menyunggingkan senyuman puasnya, karna ia pikir sekarang Ziva sudah terkena ranjau yang di buat oleh Meta.

Jam pelajaran pun di mulai kembali, sampai bell pulang sekolah pun berdenting kembali.

"Hahahahaha ... Meta Lo gak tau malu ya, iihhhhh jorok Lo. " Sahut salah satu teman Meta.

Meta baru sadar jika semua orang memperhatikan rok pendek yang ia kenakan.

"Ihhh ... Anjir Met, itu apaan ? " Sahut teman Meta.

Meta melihat, " Hah ... Kok bisa, "

Muntahan permen karet yang tadinya di peruntukan untuk mengerjai Ziva, kini makan Menempel di rok seragam Meta.

"Ihhh ... Gelay gue. " Teman Meta bergidik jijik melihat muntahan permen karet itu.

"Hihihihi rasain kamu anak nakal, jangan harap kamu bisa mengerjai teman ku. * Mba Sun membatu Ziva agar terhindar dari jebakan yang Meta buat.

Bukannya kapok, Meta malah geram pada Ziva.

"Baguslah kamu menuruti kemauan ku, " Ucap David saat melihat Ziva datang ke taman sekolah.

Ziva duduk di samping David,

"Zi, Maaf ya aku pernah kasar padamu waktu itu. " David membuka perkataan terlebih dahulu.

"Lupakan saja Kak, lagian laki-laki sekelas Kak David mana mau di hampiri oleh ku. " Jawab Ziva.

David semakin tak enak hati, David mengulurkan tangan kanan nya seraya ingin bersalaman dengan Ziva.

Ziva memperhatikan tangan David lalu ia menoleh ke arah David, " Ayo kita berkenalan lagi. "

"Awwww ... Demi apa seorang David mengajak ku kenalan, tapi basi ah sudah dua kali dia mencium bibirku, sudah gak virgin lagi deh bibir ku ini. " Batin Ziva.

Ziva pun menjemput uluran tangan David. Lalu Ziva tersenyum dingin.

"Sarah ... " Ujar David yang langsung di potong oleh Ziva.

"Sarah sedang tidak ada di sini Kak, tapi jika Kak David merindukannya aku akan memanggilnya. "

"Tuh kan benar karna Sarah dia mendekatiku. " Batin Ziva.

David membalikan badannya agar berhadapan dengan Ziva.

"Sarah itu memang kekasihku Zi, tapi apa wajar aku masih mengharapkannya ? Bantu aku untuk berbicara dengan Sarah agar dia bisa tenang di alam sana. Karna aku merasa dia selalu ada di dekat ku. " Jelas David.

Ziva mencerna perkataan David, " Bagaimana kau bisa menjelaskan bahwa Sarah tidak akan bisa tenang. Selama waktunya itu tiba. " Batinnya.

"Ziva ... " David membuyarkan lamunan Ziva.

"Tolong David ... Tolong ... " Bisikan itu terdengar jelas di telinga Ziva.

Sosok itu hadir kembali, namun sosok itu berada di samping David.

"Kak aku akan menjelaskan semuanya, tapi jangan sekarang. Orang-orang suruhan ayah Kak David sedang menunggu di gerbang. Pergi lah dulu, nanti akan ku kabari jika waktunya sudah Pas. " Jelas Ziva memegang tangan David.

"Ini nomor WhatsApp ku Kak, tolong save dan hubungi aku jika ada waktu. " Pinta Ziva lalu pergi meninggalkan David.

Sungguh Ziva tidak bisa membayangkan hal mengerikan apa yang menimpa mendiang Ibu David, wajahnya melepuh dan tubuhnya di lilit oleh rantai.

Sama halnya dengan Sarah, Sarah pun terlilit oleh rantai yang sama namun keadaan wajah Sarah tidak hancur seperti ibu David, Sarah hanya memperlihatkan kepala bagian belakangnya saja yang hampir terbelah.

"Sungguh kejam pesugihan itu, mereka tertahan di alam sana sampai waktunya tiba mereka akan lepas dan pulang ke pangkuan sang ilahi. " Batin Ziva merasa miris dan kasihan pada keluarga David.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!