Ervina seorang CEO ZyroCorp harus meregang nyawa akibat ledakan sebuah bom.
Jiwanya harus berpindah pada tubuh seorang gadis yang sedang terbaring koma akibat di dorong dari atap kampus oleh geng yang selalu membully Nessa.
Apakah Ervina yang saat ini menepati tubuh Nessa, bisa menegak kan keadilan untuk Nessa dan Dirinya sendiri??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laras noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
Setelah beberapa langkah Nessa kembali berbalik ke arah Diego dia ingat masih ada yang harus dia ucapkan.
"Gue saranin loe ceritain kejadian malem ini ke nyokap bokap loe dan minta maaf" ucap Nessa lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju motor.
Nessa melajukan motornya meninggalkan Diego yang masih memikirkan semua ucapan Nessa di taman itu seorang diri.
***
Diego mencerna semua ucapan Nessa tak terasa sudah dini hari saja Diego memikirkan perkataan Nessa.
Diego bangkit dari kursi taman itu dan melajukan motornya menuju Mansion Myles.
Baru saja Diego memasuki mansion dia telah di sambut oleh sang mommy yang menyilangkan tangan di depan dadanya.
"Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang" ucap Oktavia menengok ke arah jam dinding yang tergantung.
"Diego minta maaf mom, Diego dari apartemen Diana" ucap Diego.
"Apa kamu bilang" ucap Oktavia murka atas jawaban putranya.
"Apa kau sangat mencintainya sampai bodoh Digo, selama ini kau hanya di manfaatkan oleh wanita itu" ucap Oktavia tak habis pikir.
Diego yang melihat sanga mommy benar benar sangat marah berjalan mendekati sang mommy dan membawanya ke arah sofa.
Diego duduk di samping yang mommy untuk menenangkan dan meminta maaf atas semua kesalahan yang dia lakukan.
"Mom Digo minta maaf selama ini gak dengerin ucapan mommy sama daddy, tadi malem Digo percaya semua ucapan daddy sama mommy bener Diana cuman manfaatin Digo dia gak tulus sama Digo" ucap Diego menundukkan kepalanya.
Oktavia yang melihat keadaan putranya menurunkan silangan tangan di dadanya, dia tahu pasti ada sesuatu yang membuat putra bodohnya tersadar.
"Apa terjadi sesuatu yang membuatmu sadar" ucap Oktavia.
Diego menatap wajah sang mommy yang melihatnya dengan tatapan lembut.
"Saat Diego ke apartemen Diana .. "
Diego mulai menceritakan apa yang dia lihat dan dengar di apartemen kekasihnya, sedang sang mommy yang mendengarnya merasa sangat marah pada wanita ular itu, bisa bisanya dia melakukan hal seperti itu pada putranya.
Diego juga menceritakan dia bertemu dengan Nessa yang membuatnya lebih lega dan menyarankan dia untuk meminta maaf pada sang mommy dan daddy.
Oktavia yang mendengar hal itu merasa penasaran dengan gadis yang baru saja Diego ceritakan.
"Apa kau mengenal gadis itu sayang" ucap Oktavia.
"Aku baru dua kali bertemu dengannya mom, dia gadis yang menemukan Hanum di parkiran mall tempo hari" ucap Diego.
Oktavia hanya ber-oh ria setelah pulangnya dari berbelanja dia tak sempat berbicara pada Hanum mengenai orang yang menemukannya, setelah mendengar cerita Diego dia semakin penasaran.
"Ya sudah kau istirahatlah meski hanya beberapa jam saja, nanti kau harus menemani daddy ke ZyroCorp" ucap Oktavia.
"Baik mom kalau begitu Digo ke kamar dulu, sekali lagi Digo minta maaf karena selama ini tak mendengar ucapan mommy" ucap Diego.
"Ya sayang, yang penting sekarang kau sudah menyadarinya selamat istirahat" ucap Oktavia.
Diego segera beranjak dari sana meninggalkan sang mommy yang masih terduduk di sofa, Diego berjalan ke arah kamarnya untuk mengistirahatkan badannya meski hanya beberapa jam saja.
Setelah bayangan putranya tak terlihat Oktavia segera berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum lalu dia bergegas kembali ke kamar.
Saat sampai di kamarnya Oktavia melihat yang suami yang terbangun melihat ke arahnya.
"Dari mana mom lama sekali mengambil air minum saja" ucap Jack menepuk samping tempat tidurnya.
Oktavia tersenyum, dia meletakkan minum yang dia ambil di atas sebuah meja samping tempat tidurnya lalu menaiki kasur di samping sang suami.
"Tadi aku memarahi putra mu terlebih dahulu dad" ucap Oktavia.
"Jam segini dia baru pulang, tak bisa di biarkan" ucap Jack yang hendak bangun dari tidurnya.
Oktavia menahan tangan sang suami agar tak keluar dari kamar dan memarahi putranya, karena kejadian yang putranya cukup menyakitkan.
"Sudah lah dad lagi pula mommy sudah memarahinya dan juga sekarang putra kita telah sadar jika kekasihnya itu hanya memanfaatkannya saja" ucap Oktavia menjelaskan.
"Yang benar mom" ucap Jack tak percaya.
Oktavia mulai menceritakan apa yang di alami oleh putranya pada sang suami.
Sedangkan saat ini Nessa telah membersihkan diri dan tengah merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran besar.
"Sepertinya gue harus melatih tubuh ini agar lebih kuat, baru saja di ajak balapan udah lemes banget" ucap Nessa.
Sambil memerhatikan tangannya yang cukup ramping.
"Besok pagi sebelum gue berangkat gua bakalan jogging dulu, jadi sekarang gue harus tidur dulu" ucap Nessa.
"Selamat malam menjelang pagi dunia tipu tipu" ucap Nessa.
Setelah mengatakan hal tersebut Nessa memejamkan matanya sambil memeluk bantal guling, karena menurutnya jika tidur tak memeluk guling bagaikan sayur tanpa garam hehehehe.
Saat ini Zahir dan Lestari telah berapa di meja makan tetapi Zahir tak melihat putrinya di sana.
"Mom dimana Nessa?" Ucap Zahir.
"Sepertinya dia masih tidur dad" ucap Lestari.
"Kalau begitu tolong bangunkan, bukan kah dia akan ikut bersamaku ke kota Heritania" ucap Zahir.
"Baik dad, Sisca tolong kau bangunkan nona mu itu kami sudah menunggu" ucap Lestari.
"Baik nyonya" ucap Sisca.
Sisca segera menaiki tangga dan menuju kamar Nessa, sedangkan saat ini di kamarnya Nessa masih tengah terlelap dia seperti enggan untuk bangun meski sinar mentari telah memasuki kamarnya melalu celah jendela.
Hingga sebuah ketukan pintu membangunkan sang putri dari tidurnya.
Tok .. Tok ..
"Nona, tuan dan nyonya sudah menunggu nona untuk sarapan" ucap Sisca dari luar kamar.
Nessa yang mendengar ucapan Sisca langsung terbangun sambil mengucek kedua matanya untuk menyesuaikan pandangannya.
"Aku akan segera turun" ucap Nessa.
"Baik nona" ucap Sisca meninggalkan kamar Nessa.
Nessa segera turun dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah beberapa menit akhirnya Nessa telah siap depan pakaiannya dia berlari ke ruang makan.
"Pagi mah pah" ucap Nessa duduk di kursinya.
"Pagi sayang" jawab Zahir dan Lestari.
"Apa kau sudah menyiapkan apa yang akan kau bawa ke kota sayang" ucap Lestari.
"Sudah mah" ucap Nessa.
"Kalau begitu cepat sarapan lalu kita akan segera berangkat" ucap Zahir.
"Baik pah" ucap Nessa.
Akhirnya Nessa dan kedua orangtuanya sarapan bersama, tak jauh berbeda dengan Nessa Diego pun saat ini sedang sarapan bersama keluarganya.
"Digo apa kau sudah siap" ucap Jack saat di tengah sarapan.
"Ya dad, aku sudah siapkan" ucap Diego.
"Baguslah dan daddy sudah dengar ceritamu dari mommy, daddy harap setelah ini kau akan kembali fokus pada perusahaan boy" ucap Jack.
"Iya dad" ucap Diego.
Mereka sarapan bersama, setelah beberapa menit akhirnya Diego dan Jack berangkat ke kota Heritania untuk melakukan pertemuan dengan ZyroCorp.
Begitu juga dengan Nessa dan sang papah mereka tengah dalam perjalanan menuju kota Heritania dimana perusahaan ZyroCorp berdiri dengan gagah dan kokoh.
Sedangkan saat ini Samuel tengah berada di apartemen dan mansion milik Ervina dia telah membersihkan tempat tinggal Ervina sesuai dengan permintaan Nessa.
Dia juga telah menahan tuan Setia beberapa hari lalu karena dia di ketahui menggelapkan dana perusahaan dan bekerja sama dengan musuh untuk membunuh nona Ervina.
Ternyata kejadian ledakan yang terjadi fi jet pribadi Ervina karena sabotase seorang musuh Ervina yang ingin mengalahkan perusahaan Ervina dan menguasai dunia bawah.
Ervina bukanlah seorang mafia tapi nama kelompoknya dapat menggetarkan semua mafia dunia bawah, bahkan kelompok Ervina di gadang gadang sebagai pemimpin dunia bawah meski sebenarnya kelompok yang Ervina bentuk tak ada hubungannya dengan mafia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...