NovelToon NovelToon
Dijual Ke Gus Kahfi

Dijual Ke Gus Kahfi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gledekzz

“Kalau kamu nggak pulang sekarang, mama nggak main-main Syas. Mama akan jual kamu!”

Mata Syanas membelalak, tapi lebih karena terkejut mendengar nada serius ibunya dari pada isi ancaman itu sendiri. “Jual aku? Serius Ma? Aku tuh anak mama loh, bukan barang yang bisa dijual seenaknya.”


“Oh, kamu pikir mama nggak bisa?” balas Rukmini, suara penuh ketegasan. “Mama akan jual kamu ke Gus Kahfi. Dia anak teman almarhum papa kamu, dan dia pasti tau cara ngurus anak bandel kayak kamu.”

Syanas mendengar nama itu dan malah tertawa keras. “Gus Kahfi? Mama bercanda ya? Dia kan orang alim, mana mungkin dia mau sama aku. Lagian, kalau dia beneran mau dateng ke sini jemput aku, aku malahan seneng kok Ma. Coba aja Ma siapa tau berhasil!”

Rukmini mendesah panjang, lalu tanpa berkata apa-apa lagi, menutup teleponnya. Syanas hanya mengangkat bahu, memasukkan ponselnya ke saku lagi. Ia tertawa kecil, tak percaya ibunya benar-benar mengucapkan ancaman itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gledekzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~

Halo para pembaca setia dan calon penghuni dunia halusinasi yang penuh kejutan!😍😍😍

Selamat datang di semesta cerita yang nggak sekadar putih dan hitam, tapi juga penuh warna-warni plot twist, kekonyolan tanpa batas, dan karakter-karakter yang mungkin bikin kalian gemas, kesal, atau justru jatuh cinta tanpa sadar.

Kalau kalian sudah sampai di sini, berarti kalian siap untuk ikut dalam perjalanan yang nggak selalu mulus, penuh lika-liku, dan mungkin bakal bikin kalian teriak, “Kok gini amat sih?!” Tapi tenang, justru di situlah serunya!

Tapi kalau kalian masih haus akan kisah-kisah lain yang nggak kalah seru, jangan lupa mampir ke novel aku ini ya...

☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Lily membuka matanya perlahan saat pria itu menurunkannya dengan hati-hati ke ranjang. Suasana di sekitarnya terasa kabur, suasana kamar hotel itu sunyi meski di luar sana dunia masih berdengung dengan gemuruh malam. Lampu di kamar itu redup, menciptakan bayangan samar yang menyelimuti perabotan mewah di sekitarnya.

Namun satu hal yang bisa ia rasakan dengan jelas adalah tangan pria yang tetap memegangi tubuhnya dengan lembut, tapi tegas.

Sekilas ia merasakan kehangatan tubuh pria itu, dan meskipun pikirannya kabur karena alkohol, ia tahu bahwa ini adalah momen yang tidak biasa, jauh dari apa yang pernah ia bayangkan sebelumnya.

Namun, di dalam kegelapan ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya remang-remang, Lily tidak memperhatikan kemewahan sekitar.

Yang ia rasakan hanya ketidakpeduliannya terhadap apapun lagi. Hatinya hancur, jiwanya kosong, dan ia hanya ingin melupakan semuanya, termasuk pria yang telah mengkhianatinya dengan Daisy.

Ketika pria itu melepaskan sedikit pelukannya dan menghadap, Lily merasakan dorongan kuat untuk tidak menahan diri lagi.

Dengan penuh tekad, ia mendekatkan bibirnya ke bibir pria itu, dan menciuminya tanpa ragu. Namun, ia merasakan keheningan, pria itu tidak menolaknya, tidak bergerak, hanya berdiri diam dengan wajah datar.

Tapi Lily tidak peduli. Rasa sakit hati yang ia pendam terlalu besar, dan kini ia ingin merasakan kebebasan, meskipun itu berarti mengorbankan dirinya.

Dalam keadaan setengah sadar, dengan kecepatan yang hampir impulsif, ia mulai membuka kemeja putih pria itu. Satu tarikan, dua tarikan, kancing demi kancing terbuka dengan cepat.

Tubuh pria itu tampak atletis, jauh lebih berbeda dengan tubuh Hugo.

Lily menatap pria itu, matanya terfokus pada tubuh yang kekar dan atletis. Tanpa bisa ditahan, ia menghela napas, hampir terpesona.

"Wow," gumamnya pelan, lebih kepada dirinya sendiri. "Kamu punya tubuh yang sangat... kuat."

Pria itu menatap Lily tetap diam, seakan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dalam keadaan bingung Lily sedikit terhanyut, mulai berbicara lebih lanjut, meskipun suara hatinya mulai tercampur dengan kekacauan emosional.

"Berbeda dengan Hugo, tunanganku," ucapnya pelan, sedikit tersenyum pahit. "Hugo memang pria yang baik, tapi tubuhnya... tidak sekuat ini. Dia punya tubuh ideal, tapi... ototnya hampir tidak kelihatan." Lily tertawa kering, menundukkan kepala sejenak. "Mungkin dia lebih fokus pada hal-hal lain."

Pria itu hanya diam, tidak memberikan komentar. Tapi matanya yang tajam menatap Lily seolah mencoba membaca pikirannya.

Lily melanjutkan, "Aku tau, ini gila. Aku sendiri tidak tau kenapa aku mengucapkan ini... Tapi kadang, kita butuh melihat perbedaan itu ya?"

Pria itu tetap tidak berkata apa-apa, hanya mengamati dengan perhatian yang mendalam, seperti mencoba memahami kenapa Lily merasa seperti itu.

Hampir tak terdengar, suara pria itu berbicara pelan, seakan menahan kekhawatiran. "Nona," ucapnya dengan suara yang rendah, "Apakah kamu pernah tidur dengan tunanganmu itu?"

Lily terdiam sejenak, seolah ada jarak antara kata-kata dan kenyataan. "Tidak," jawabnya tegas. "Aku menjaga diriku untuk suamiku nanti." hatinya terasa hancur saat mengenang Hugo. "Aku hanya memberinya pelukan dan pegangan tangan. Itu saja."

Lily melanjutkan, meluapkan segala perasaan yang sudah lama terpendam. "Hugo… dia selalu menjaga aku. Dia baik, sangat baik. Tapi ternyata dia menghancurkan aku dengan cara yang paling menyakitkan. Aku memberikan kesempatan padanya. Aku selalu percaya bahwa dia akan berubah, tapi ternyata dia tidak pernah berubah. Hugo terus mengecewakanku tanpa ampun."

Suara pria itu yang semula datar kini mulai menunjukkan keraguan. "Nona, mengapa kamu ingin melakukan ini padaku? Kita bahkan belum saling mengenal."

Tatapan pria itu tajam, seolah mengerti apa yang ada di balik perilaku Lily. "Aku hanya ingin menikmati hidup."

Lily yang kini semakin lelah dengan semua emosi yang bertumpuk, menatap pria itu dengan mata yang penuh kebingungan. "Dunia ini hancur, dan aku ingin merasa bebas," ucapnya dengan suara gemetar. "Aku hanya ingin merasakan kebebasan, meskipun hanya sebentar. Dan aku ingin membalas kebaikanmu yang sudah memberikan topi itu untukku."

Pria itu ingin berbicara, Namun Lily menutup mulut pria itu, matanya masih dipenuhi kebingungan dan rasa sakit yang mendalam.

Ia menatap pria itu seolah mencari jawaban, sebuah pengertian yang bisa memberi sedikit ketenangan pada hatinya yang terluka.

"Aku akan memberikan uang sebagai balasan," ucapnya, suaranya sedikit bergetar, namun penuh tekad. "Aku mungkin tidak punya banyak, tapi cukup untuk membeli sesuatu yang bisa kamu inginkan. Aku tidak banyak, hanya sedikit yang aku bawa, tapi itu cukup untukku... untukmu."

Pria itu mendengus pelan, tatapannya tajam dan penuh pertanyaan. "Berapa banyak?" tanya pria itu dengan suara tenang, meski ada sedikit keraguan yang bisa ia rasakan.

Lily menghela napas pelan, merasa hati dan pikirannya bertabrakan. "Aku tidak punya banyak uang," jawabnya pelan. "Aku yatim piatu. Hanya ada nenekku di kampung. Tapi, aku punya cukup uang untuk membelikanmu sesuatu... sesuatu yang mungkin kamu inginkan. Meski tidak mahal, itu yang bisa aku beri."

Pria itu hanya menatap Lily dalam diam, wajahnya begitu datar. Tidak ada tanda-tanda penolakan, namun juga tak ada tanda-tanda persetujuan.

Tatapannya hanya mengunci Lily dalam kebingungannya. "Apakah ini terlalu kurang... atau mungkin dia merasa aku tidak cukup puas?" pikir Lily dalam hati, meskipun ia tetap menunggu jawaban dari pria itu dengan sabar. Tidak ada yang terucap dari bibir pria itu, hanya diam yang semakin menekan.

Akhirnya, setelah beberapa saat yang terasa begitu panjang, pria itu berbicara. "Jangan menyesal ketika semuanya sudah dilakukan," ucapnya, suaranya begitu berat, namun ada nada peringatan yang tersembunyi di dalamnya.

Lily terkekeh, seolah suara pria itu hanya menambah ironi pada situasi yang sudah sangat kacau ini. Ia tidak bisa menahan tawa yang hampir terdengar seperti ejekan. "Menyesal?" jawabnya dengan nada tinggi. "Aku tidak akan menyesal dengan keputusan yang sudah aku buat. Semua ini sudah menjadi pilihanku."

Lily memandang pria itu dengan tatapan tajam, namun di dalam hati, ia tahu bahwa keputusan ini, apapun yang akan terjadi, adalah miliknya sendiri.

Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Lily merasa sedikit lebih bebas, meski kebebasan itu datang dengan harga yang sangat mahal.

Lily yang bergerak secara impulsif menarik pria itu dan mencium begitu intens, gerakan tubuh mereka berunjung pada nafas di udara yang penuh dengan ketegangan yang tak terucapkan.

Mereka saling merasakan adanya dorongan fisik, tapi tetap menahan perasaan dan membuat pilihan berdasarkan situasi mereka.

Detak jantung yang semakin cepat, kegelisahan yang mulai meningkat, dan perasaan cemas yang berubah menjadi ketertarikan.

Setiap langkah mereka seperti dua magnet yang semakin mendekat, meski keduanya berusaha menahan daya tarik yang ada.

Sentuhan tangan yang berunjung pada sebuah desahan menjadi keributan suasana di sana. Lily tak kuat sampailah ia berdesis kesakitan yang tak tertahankan di bagian intimnya.

Seperti ada benda besar yang merobek kulit dalamnya dan membuatnya mendorong pria itu lebih kuat.

Dengan nada rendah dan tenang pria itu kembali memeluk Lily dalam dekapannya. "Awalnya memang terasa asing dan mungkin menyakitkan, tapi seiring berjalannya waktu, semuanya bisa berubah menjadi pengalaman yang lebih bermakna."

Lily mendengarkan dengan penuh perhatian, sedikit bingung. "Apakah hidupku yang penuh rasa sakit ini juga bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih baik, lebih berarti?"

Pria itu tersenyum tipis, sebuah senyuman yang sedikit misterius namun penuh pengertian. "Semua tergantung pada bagaimana Nona memilih untuk menjalani hidup. Setiap langkah memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang," ucapan itu terdengar menyulut hati Lily sampai ia tak kuasa menahan gejolak di dada dan berteriak tanpa aba-aba.

"Ini benar-benar sakit." Lily mengeram kesakitan.

......................

Oh ya kalau kalian sudah terlanjur jatuh ke dalam lubang kelinci cerita ini, jangan lupa, subscribe, like, bintang 5, dan komentar ya gaes. Tapi... Sini, sini, sini, tak bisik sebentar, jangan lupa kasih iklan dan bunga, buat aku, buat bisa gajian ya. 🤣🤣🤣

Udah itu aja. Yuk lanjutkan, dimampiri.

Jangan lupa Follow akun noveltoon aku ya geas. by by by, selamat membaca.

1
dika edsel
ternyata gus kahfi juga manusia biasa kayak kita2 guys wkwkwkkk...,aku kira dia gk bakalan takut apapun eh ternyata...??
Hikari_민윤기
noh, tak kasih bunga lagi..
IG : Gledekzz97: Baik banget kakak satu ini 😍
total 1 replies
merry jen
lucuu bgtt psgnn inn ,,lgiann sapa gk tkt nanas dgn penampilan kmuu kyk bgtuu cb pkai sarungg mngkin ngkk terkejut tuu lakimuu ,,
Hikari_민윤기
Setangkai mawar merah buat author, semangat updatenya...
IG : Gledekzz97: Terimakasih Kak🙏
total 1 replies
merry jen
aduhh jdii ingt flim Thailand cwe y mau mndii tp asa tokek UD DECH nemplok tu cwee yaa wkkkkk
dika edsel
andai gus kahfi gk hapus tuh akun sya..mgkin saat ini sya akan posting di medsos dan memperkenalkan rumah barunya sambil joget " gue tunjukkin rumah sudah jadi dan siap huni..kali ini rumahnya posisi huk..posisi huk..huk..huk.."!! kaboooooorrr 🏃🏃🏃
dika edsel
👨‍🦱: ubur-ubur ikan lele
hidup ini indah le
🧕: ubur-ubur ikan lele
iya..kalo ada kamu le

othor : ubur-ubur ikan lele
kagak jelas le..
IG : Gledekzz97: Emak butuh obat?
total 1 replies
merry jen
luwess bgtt si nanas pgll suami yang yang lm lm kebiasaan dechh wkkk
dika edsel
sedang memikirkan apa yang dipikirkan oleh pikiran.. yang terpikir dipikiran..,bergetar hatiku kala melihat kerjaan menumpuk dr pagi sampe skrg gk kelar2..huh..menyala diriku🔥🔥
IG : Gledekzz97: Menyala emakku❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
dika edsel
ya iyalah.., buktinya dia mampu membeli elu sya..?! pny laki bau duit sebaiknya jgn dilepas sya...pertahanin ok klo perlu karungin...!!
dika edsel
knp masih mikirin mantan sih sya..,ingat yah mantan ituh ibarat baju yg udah gk muat klo dipakai jd buang saja atau kasihkan ke orang ..lbh baik beli yg baru..noh udah ada abang gus yg perfek didepan elu jd lupakan sakit hatimu..,move on.. hidup trs berjalan syukuri apa yg ada sekarang okey beb..
IG : Gledekzz97
Hai semua masyarakat yang membaca, jangan lupa yak, like, dan kementar, biar aku yang lagi banyak kerjaan ini, tetap upload novelnya buat menghibur kalian semua. Walaupun nggak komentar, like aja, setidaknya berarti ada kalian yang mendukung,,, 💋💋💋
dika edsel
gus..kamu hrs pny motto buat naklukin si jutek.."semakin kau jutek semakin aku lengket"..!! sya itu ibarat kaktus gus.. keliatan doang berduri tp klo diliat dia manis dan imut kan..??
dika edsel
kita sama syas..aku juga pecinta uang ha..ha...!! ganteng itu bonus yg paling penting ituh cari suami yg pinter cari duit.., bukannya matre tp realistis..,kata kebanyakan org sih..uang tdk dibawa mati tp bagiku tdk pny uang seperti mau mati..
dika edsel
pada akhirnya syas Kabur juga kan..?? anda sih terlalu keras sama istri..,sama org lain bisa sabar dan hangat tp knp sama istri sendiri keras dan dingin?? aku suka sifat mandiri (kerja)si syas, wanita memang hrs mandiri..,jgn apa2 tergantung suami..yakan?? ya klo suaminya setia klo kagak...??
dika edsel
hei gus.. emang syas pake baju apaan,knp kau marah..?!,gk mgkin kan syas pake bikini saat live..?? klo mo negur jgn langsung diulti dong.. kesannya tuh anda otoriter.., syas pasti berubah tp pelan2,emng kau pikir syas power ranger yg dgn cepat bisa berubah cuma dgn menekan jam tangan aja..!! klo mau yg sempurna knp gk nikah aja sama ustazah/ning sih gus..knp mau sama syas yg miskin ilimu agamanya??
Wahyu Kasep: live streaming bugil kah
total 1 replies
Nasriah
up
💗vanilla💗🎶
mampir baca ni thor , semangat 🥰
dika edsel
ciaaaaah ayang..., panggilannya mengerikan sekali syas.. kamu kenapa.. kesurupan..??? klo aku jd gus kahfi udah baca ayat kursi saat itu juga kalee..,hah..membaca part ini aku sesak nafas karena separuh nafasku ada di ayang.. wkwkwkkk..
Lafaigh Ufaufi
nanti bucin lho shanaz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!