NovelToon NovelToon
MELAWAN IBLIS

MELAWAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Timur / Iblis / Ahli Bela Diri Kuno / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:821
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

MELAWAN IBLIS menceritakan tentang seorang gadis keturunan pendekar sakti yang hijrah dari Tiongkok ke Nusantara untuk mendapatkan kehidupan yang tenang.
Namun dibalik ketenangan yang hanya sebentar di rasakan, ada sebuah hal yang terjadi akibat kutukan leluhurnya di masa lalu.
ingin tahu bagaimana serial yang menggabungkan antara beladiri dan misteri ini?
mampukah wanita cantik itu lepas dari kutukan iblis?
simak selengkapnya dalam Serial Melawan Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membasmi Dukun Sesat

"Akhirnya kau pulang juga. Kemana saja kau? Gara gara kau membuat masalah, seluruh keluarga kita terpaksa mengungsi ke tempat butut ini". Hardik kepala desa kepada seorang pemuda yang baru tiba dengan pakaian compang camping dan rambut awut awutan.

"Maaf ayah. Seharusnya bukan ayah yang marah. Tapi aku yang marah atas sikap mu membantu tua bangka itu". Jawab Arya berdiri menantang sikap ayahnya.

"Kau tau apa? Jika aku tidak setuju bersekutu dengan nya, dari dulu keluarga kita sudah binasa. Kau tau?" jawab pak Surya marah.

"Sudah lah. Aku akan kembali ke rumah".

"Mau apa kau kembali kesana? Apa kau mau mati? Ki kempot mencari mu dan dua teman mu itu. Jika kalian tertangkap, pasti kalian bertiga hanya tinggal nama". Seru pak kades sambil masuk ke dalam gubuk kecil itu.

Sementara Arya segera meninggalkan rumah kebun tersebut kembali ke kampung untuk mengambil barang dan pakaian nya.

Hari telah malam ketika Arya berjalan seorang diri. Pas sampai di pagar bagian belakang rumahnya, pria itu segera melompati pagar dan langsung menuju ke pintu dapur.

Baru saja dekat ke pintu, tiga lelaki kekar segera menyergapnya dan meringkus tangan nya ke belakang.

Setelah mengikat kuat tangan Arya, tiga pria kekar yang dari tadi bersembunyi di balik barisan bunga itu membawanya ke arah rumah Ki Kempot.

Tanpa sepengetahuan mereka, Silya dan Saloka bersama Loki berjalan mengikuti mereka dari jauh.

Setelah hampir empat bulan sejak kematian pelayannya, Ki Kempot bukan nya kapok dan meninggalkan aktifitas perdukunan nya. Kini bahkan dia semakin ganas dalam melakukan ritualnya.

Bukan hanya gadis remaja kampung situ saja yang kini jadi korban penculikannya. Bahkan gadis gadis daerah lain yang jauh pun menjadi target nya juga.

Sudah banyak kesesatan yang di lakukan semenjak Saloka dan Silya lari dulu. Kini di rumah nya berdiri banyak sekali penjaga bayaran yang di sewa nya dari kota.

Para preman itu yang melakukan perintah perintah sesat nya selama ini. Tanpa mempedulikan kemanusiaan, para preman bayaran itu melakukan segala bentuk tindak kejahatan demi uang semata.

Arya segera di giring paksa ke ruang tamu rumah ki kempot dimana kakek tua yang menyeramkan itu sudah menunggu sambil duduk di atas sofa.

"Akhirnya kau mengantar nyawa kemari. Mana kedua rekan mu yang membunuh pelayan setiaku itu ha?" dengan bentakan kuat Ki kempot menghardik Arya yang tampak tak berdaya.

"Kami disini dukun sesat!!". Suara Silya yang telah ada dj ruangan itu mengagetkan mereka.

"Kurang ajar. Ternyata kalian semua memang sengaja mencari mati. Bunuh mereka". Perintah Ki Kempot kepada bawahan bayarannya.

Dengan sigap Silya dan Saloka menghantam para preman itu dengan emosi sekali. Meski keduanya bertangan kosong melawan anak buah ki kempot yang bersenjata tajam mereka tak surut sama sekali.

Bahkan tak sampai setengah jam, puluhan preman tersebut sudah terkapar, banyak yang terluka meski rata rata mereka tewas mengenaskan hingga membuat Arya bergidik ngeri menyaksikan kebuasan kedua pendekar itu.

"Waktu mu telah habis dukun lepus. Hentikan semua kesesatan ini dan bertobatlah". Seruan Saloka membuat jantung di dada ki kempot jedag jedug menambah emosinya dari tadi.

Segera kakek itu duduk bersila menyilangkan tangan di depan dada sambil mulutnya komat kamit membaca mantra.

Dari tubuh kakek tua itu keluar asap hitam yang semakin lama semakin berubah bentuk seperti raja hitam (siluman gendoruwo).

Dengan luncuran kuat, Silya melompat keluar rumah menancapkan sebuah pedang ke tanah tujuh kali lalu kembali meluncur seperti terbang ke arah ki kempot dan menusuk jantung nya hingga membuat orang tua itu tewas seketika bersimbah darah.

Bertepatan dengan kematian Ki Kempot, warga kampung yang berada di bawah pengaruh sihir nya akhirnya terbebas termasuk pak kades yang merasakan keanehan seperti orang yang lupa ingatan.

Silya segera masuk ke dalam memeriksa seluruh ruang yang di susul Saloka setelah membebaskan ikatan tangan Arya.

Terdapat banyak gadis remaja di seluruh rumah itu, baik yang masih sehat, yang sudah sakit sekarat atau pun hanya tinggal mayat saja

Setelah membebaskan seluruh tawanan, mereka keluar bersama sama setelah menyalakan api membakar rumah bersama jasad ki kempot dan puluhan anak buah bayarannya.

Silya dan Saloka di ajak oleh Arya yang merasa sangat senang ke rumahnya setelah mengutus orang yang di kenalnya ke ladang ayahnya yang jauh berada di sebelah tenggara untuk memanggil ayah, adik dan ibunya agar kembali pulang ke rumah mereka.

Tamat lah riwayat Ki Kempot malan itu. Paginya para warga datang ke rumah pak kades untuk melihat orang yang telah berhasil membunuh pengacau kampung tersebut.

"Terimakasih kami ucapkan. Berkat kalian, kampung kami kembali aman. Apa kalian tidak menginap saja satu dua malam lagi di tempat kami?" Pak kades menawarkan tempat kepada tamu tamunya itu.

"Tak apa paman. Kami masih harus menempuh perjalanan panjang ke Makilan". Jawab Silya seraya memberi hormat.

"Ini ada sedikit bekal buat kalian di jalan. Aku sudah menyuruh pak min mengantar kalian ke pelabuhan. Kapan pun kalian singgah, pintu rumah dan gerbang kampung kami selalu terbuka buat kalian". Seru pak kades dengan wajah ceria.

"Aku sangat kagum atas kehebatan kalian. Kalau boleh, aku ingin berguru pada kalian. Bagaimana?" Arya memberanikan dirinya bertanya.

"Kami tak mungkin mengajarkanmu. Ilmu kami belum seberapa". Jawab Saloka.

"Jika kau serius mau bersusah payah mempelajari beladiri, ikut lah dengan kami. Barangkali ayah ku mau mengajari mu". Silya yang melihat raut kekecewaan di wajah Arya menawarkan hal itu.

Dengan hati gembira, Arya yang sudah berkemas langsung menaiki delman bersama Silya, Saloka dan Loki.

Mereka menuju ke pelabuhan internasional Sabang, menaiki kapal dan langsung berlabuh ke Makilan.

***~###~***

Sebentar saja berita kematian Ki Kempot sidah menyebar jauh hingga ke pulau sumatira.

Seorang adik kandung Ki Kempot yang merupakan seorang berpangkat hulubalang (setara gubernur) merasa murka dan sangat dendam kepada orang yang telah membunuh abang nya.

Secara diam diam, pria bernama Syamta tersebut menyebar orang orang untuk mencari siapa yang telah membunuh abang kandung nya itu.

Karena posisinya sebagai pejabat dibawah pemerintah penjajah, Syamta tidak terlalu menampakkan kalau dirinya dendam atas kematian ki kempot.

Tak tanggung tanggung, Syamta bahkan meminta bantuan kepada pucuk pimpinan organisasi terbesar di nusantara yang salah satunya tak lain adalah Indrayana bersama lima orang kepercayaannya.

Para pucuk pimpinan besar itu segera pula menyebar orang orang nya mencari dua orang utama yang telah menyebabkan kematian ki kempot.

Meski banyak yang tau sepasang pendekar yang membunuh ki kempot, namun tak ada satupun yang mengetahui nama mereka.

Hanya ciri ciri saja yang diketahui yaitu seorang pemuda berambut sedikit panjang berwajah asing dan seorang gadis muda keturunan Tionghoa yang selalu membawa seekor orang utan di gendongan nya.

Terakhir terlihat mereka bersama seorang pemuda lokal di pelabuhan bebas sabang kotaraja. Begitulah informasi yang diketahui oleh pihak pihak yang mencari pembunuh Ki Kempot itu.

BERSAMBUNG. . .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!