NovelToon NovelToon
MELAWAN IBLIS

MELAWAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Timur / Iblis / Ahli Bela Diri Kuno / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

MELAWAN IBLIS menceritakan tentang seorang gadis keturunan pendekar sakti yang hijrah dari Tiongkok ke Nusantara untuk mendapatkan kehidupan yang tenang.
Namun dibalik ketenangan yang hanya sebentar di rasakan, ada sebuah hal yang terjadi akibat kutukan leluhurnya di masa lalu.
ingin tahu bagaimana serial yang menggabungkan antara beladiri dan misteri ini?
mampukah wanita cantik itu lepas dari kutukan iblis?
simak selengkapnya dalam Serial Melawan Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hijrah Bersama Loki

Setelah menggelar pernikahan yang hanya di hadiri oleh warga kampung itu, Silya dan Saloka berangkat bersama nyonya Yi istri ketiga Tun Ai menuju ke Tiongkok dimana ibu Saloka berada.

Bersama mereka tak lupa ikut si Loki yang kini badannya sudah lumayan berisi dan sehat. Semakin hari orang utan itu semakin lincah dan cerdas saja.

Entah karena memang Silya yang suka mengajarkan nya segala hal atau mungkin juga karena pindahnya penyakit kerasukan iblis Silya kepada monyet itu.

Kini Loki telah banyak mengerti perkataan manusia meski dia hanya bisa ngomong ak uk ak u uk saja.

Karena kedekatan Silya dengan Loki, terkadang Saloka yang kini telah sah menjadi suami gadis itu merasa cemburu hingga suatu malam pria itu mengungkapkan hal tersebut kepada Silya.

"Dinda, kenapa kau lebih sering bersama Loki ketimbang aku. Sebenarnya yang suami mu itu aku atau Loki?"

"Huahahaha". Tawa Silya pecah mendengar hal itu.

"Ssshhttt, jangan berisik. Nanti bibi Yi dan Loki bangun". Bisik pria itu pada istrinya.

"Kanda, kau tau sendiri aku sangat sayang pada Loki. Namun bukan berarti aku tidak peduli kamu. Kau tau sendiri kan, kita menginap di tempat seperti ini, ada ibu Yi bersama kita selain Loki, bagaimana aku bisa melayani mu seutuhnya. Sabar saja. Akan ada waktu untuk kita bulan madu nantinya".

"Ya dinda. Aku hanya bercanda. Aku tau hal itu. Baiklah, kau tidurlah duluan, biar aku yang berjaga. Besok kita akan melakukan perjalanan jauh yang sulit dan sukar". Seru pemuda itu sambil menambah kan kayu kering ke tumpukan api unggun di dekat mereka.

Keesokan harinya, mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Baru saja mereka melewati sebuah pasar sebuah kampung, perjalanan mereka dihentikan 10 orang pria kekar dan kasar.

"Hei hei hei. Hari ini kita dapat mangsa empuk. Ada dua wanita disini. Gadis itu untuk ku, wanita tua ini kalian bagi rata. Ok?" seru seorang pria buta sebelah berhidung besar yang bertindak sebagai ketua mereka.

"Maaf tuan tuan, kami tidak ingin masalah. Kami hanya mau lewat melanjutkan perjalanan saja". Ucap Saloka dengan nada tenang.

"Hahaha, siapa yang peduli dengan mu dan monyet itu. Kalian berdua enyahlah, biar kami menikmati kedua bunga itu". Kembali kepala preman tersebut berkata sambil melangkah mendekati Silya.

"Dhuuualkkk, bhukkrraaaakkk". Sebuah pukulan dari tangan mungil Silya membuat kepala preman terlempar menabrak pohon sedang hingga patah.

Geger lah para preman itu, mereka sibuk mencabut senjata di pinggang berupa klewang yang hampir mirip celurit itu.

"Dinda, mundur lah". Saloka berkata lalu melompat ke arah kawanan preman yang telah bersiap menerjang mereka.

Sabetan senjata preman di sebelah kiri dapat di hindari pemuda itu dengan mudah sambil melanjutkan serangan ke arah preman sebelah kanan.

Kurang dari lima belas menit kemudian para preman itu telah melarikan diri terbirit birit akibat jatuh bangun terkena hajaran Saloka.

Kali ini mereka kena batunya karena selama ini memang jarang ada orang yang berani dengan mereka maka nya jalanan itu sering sepi.

Akhirnya Silya dan Suaminya bersama nyonya Yi yang berjalan menuntun Loki melanjutkan perjalanan mereka hingga keluar dari Nusantara.

***~###~***

Sepasang suami istri berjalan menuju ke gerbang istana kerajaan Bhutan sore itu.

"Berhenti, mana surat izin masuk kalian". Penjaga di gerbang menghentikan mereka berdua.

"Kami datang dari Nusantara ingin bertemu dengan paduka raja. kami tak punya surat apapun. Tolong izinkan kami lewat". Sila berkata setengah memohon kepada kepala penjaga gerbang itu.

"Siapa yang mengutus kalian? Tidak bisa seenaknya berjumpa dengan paduka. Beliau sedang tidak bisa di ganggu.

"Sampaikan kepada paduka raja, aku putri dari pendekar sakti dan dewi siluman ingin menghadap". Kembali Sila berkata kali ini dengan nada sedikit berwibawa.

"Tunggu lah disini". Kepala jaga yang mendengar kata dua orang legenda Tiongkok itu segera memasuki istana dan melaporkan kedatangan dua orang muda tersebut.

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya yang masih cantik jelita keluar bersama kepala jaga dan seorang gadis yang tak kalah cantik nya.

"Mari masuk, benarkah kalian keturunan Siaw Jin Taihiap dan Nyonya Naya?" Tanya wanita yang tak lain adalah putri paduka raja yang dulu pernah bersahabat dengan Naya dan Meilan kedua istri Tun Ai.

"Maaf sri paduka, saya bukan anak Bu Naya, saya putri ayah bersama ibu Sie Mei Lan". Jawab Sila.

"Ach,, ayolah, masuk. Kebetulan sekali". Jawab wanita yang hingga kini masih menjadi putri mahkota itu.

Sesampainya mereka berempat di dalam meninggalkan penjaga gerbang di pintu luar istana, Sila dan Asok segera di bawa ke kamar Raja Hayabu yang kini sudah putih semua rambutnya.

Keduanya melihat dan mendengar cerita putri tersebut bahwa sudah dua tahun lalu Raja tak mampu bangun dari pembaringan nya.

"Tubuh ayah lumpuh setelah di racun oleh kelompok Hek Mo. Sejak saat itu, kerajaan pun merosot di bawah pimpinan suami ku yang bertindak sebagai pengganti sementara". Jelas sang putri dengan air mata berlinang.

"Kami tidak tau keadaan disini. Ini saja kebetulan kami ingin kembali ke Tiongkok dan di suruh singgah di sini oleh ayah dan ibu".

"Siapakah pemuda ini?" tanya putri mahkota.

"Ini adalah Asok suami saya paduka. Setelah menikah kami memang berencana untuk tinggal di Tiongkok karena ada beberapa hal yang mengharuskan kami menjauh dari Nusantara". Jelas Sila.

"Maukah kalian tinggal disini beberapa lama? Selama ini banyak sekali penyusup yang ingin mencelakakan keluarga kami. Aku yakin pasti kalian memiliki kemampuan luar biasa seperti orang tua kalian, bagaimana?" Putri memohon dengan suara serak dan pelan.

Sila dan Asok saling pandang untuk beberapa saat, melihat anggukan kecil dari suaminya, Akhirnya Sila mengiyakan ajakan sang putri tersebut untuk menjadi pengawal pribadi keluarga kerajaan Bhutan.

Mereka berdua pun di antar oleh pelayan istana ke kamar sebelah kiri yang tak jauh dari kamar Raja Hayabu.

Ketika malam tiba, mereka kembali mengobrol saling bercerita di meja makan sambil makan malam bersama.

Selain putri mahkota bersama suaminya yang biasa di panggil perdana menteri Kaluya, disitu terdapat pula dua gadis yang merupakan cucu Raja Hayabu bernama Sarita yang berusia 16 tahun dan adiknya yang masih berumur 11 tahun.

Mulai malam hari itu, Sila dan Asok menjadi pengawal pribadi Raja dan keluarganya yang semakin di percaya karena beberapa kali terjadi serangan yang di lakukan orang bertopeng yang lihai, namun dapat di gagalkan oleh sepasang suami istri tersebut.

Hingga sebulan kemudian, Sila dan putri mahkota merasa sangat gembira sekali karena kedatangan Silya, Saloka, nyonya Caluyi dan Loki si orang utan.

Setelah mendengar cerita tentang keadaan kerajaan dan sakit nya Raja Hayabu, Silya pun untuk sementara tinggal di komplek istana kerajaan Bhutan tersebut.

Sedangkan nyonya Caluyi berdua dengan Saloka keponakannya hanya seminggu saja berada di Bhutan dan melanjutkan perjalanan nya mengantar Nyonya Caluyi ke rumah Saloka yang berada di perbatasan Himalaya.

Malam itu, Silya sedang duduk berdua dengan Loki di bawah pohon yang liu di taman samping istana. Ingatan gadis itu selalu terbayang kepada suaminya yang baru pagi tadi pergi bersama inu tirinya.

Meski baru saja berpisah, namun kerinduan Silya sangat besar kepada suami nya. Maklum saja, meski sudah menikah, namun sekali pun mereka belum pernah berbulan madu.

Hanya Loki yang menjadi tempat curahan hati Silya malam itu. Tanpa di sadarinya, perlahan lahan cuaca menjadi mendung.

Hawa mistis menyelimuti sekitar istana. Beberapa kali Loki menarik tangan Silya bermaksud mengajak nya kedalam, namun karena biasa bercanda, gadis itu mengira bahwa Loki hanya bermain main saja dengan nya.

Tiba tiba, Loki melompat dari pangkuan Silya berlari ke dalam. Barulah gadis itu sadar dengan keadaan mistik yang aneh di sekitar situ.

Buru buru Silya mengejar di belakang Loki yang bertingkah aneh. Ketika Loki menuju ke kamar Raja Hayabu, Silya yang mengikutinya bertambah heran.

BERSAMBUNG. . .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!