Dalam distrik ini, dunia kriminal berlaku sangat bebas meskipun masih banyak orang normal yang tinggal di apartemen.
Para kriminal ini lah yang paling di utamakan dalam pengejaran, apalagi nama dari perampok "Topeng Buas" Akan langsung mengundang banyak perhatian. Anggota kriminal satu ini hanya berisikan 3 orang saja yang selalu menggunakan topeng penutup wajah mereka. Tubuh mereka dominan tinggi dan kuat.
Tapi bagaimana jika topeng macan itu selalu ingin tidur di paha lembut milik seorang gadis manis yang agak polos ini. Ini adalah kisah romantis dari seorang penjahat dan kisah aksi untuk seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 5
Ketika Tora sampai di atas, rambut Leandra menjadi acak-acakan dan wajahnya menjadi tak percaya.
“Bagaimana?” tanya Tora.
“Akh! Lepaskan, turunkan aku!” Leandra mendorong nya dan langsung beranjak turun. “Lihat ini!! Jeans ku benar-benar robek,” dia menarik potongan jeans robek yang ada di bawah kakinya dan akan menarik ke atas karena kakinya sungguh terlihat.
Tapi mendadak, di hadapan nya beberapa orang lagi datang akan menangkap nya.
“Ah...” Leandra terkejut dan langsung beranjak mendekat ke Tora. “Bawa aku!! Bawa aku!!” dia panik, padahal tadi meminta Tora untuk melepaskan nya.
Tora langsung mengangkat nya dan menggendong nya di dada. “Berpegangan lah,” kali ini kedua tangan nya membawanya dan siapa sangka, dia langsung melompat terjun dari gedung tinggi itu dengan kepala duluan. Dia pikir lompat dari jurang, lompatan yang indah begitu pun juga sangat berbahaya.
“Ahh!!!” Leandra terkejut dan berteriak panik dengan itu.
Tapi Tora berhasil mendarat dengan tenang di gedung lebih pendek dan mulai berlari dengan membawa Leandra.
“Tora!! Kembalikan gadis itu, kami akan di bunuh bos jika tidak membawanya!” mereka berteriak sekali lagi bahkan sebagian ada yang melompat dan mencoba mengejar dengan jalur ekstrem Tora.
Tora tetap tak akan mendengarkan mereka dan sekarang dia menuruni tempat curam dan jatuh hingga ia harus secara mendadak menahan tubuhnya yang sudah bergelantungan di sebuah balkon milik orang.
“Ah!?” Leandra refleks memeluk nya dengan melingkarkan tangan di leher Tora. Bahkan karena hal itu, buah dada milik Leandra menyentuh sangat empuk di tubuh Tora yang terdiam dengan masih bergelantungan menggunakan satu tangan nya.
Kemudian dia bicara. “Aku membutuhkan kedua tangan ku, gadis...” tatapnya. Dia benar-benar bergelantungan dengan satu tangan nya.
“Kenapa?” Leandra menatap sangat dekat, dia bahkan masih tetap memeluk Tora.
“Mereka tidak akan selesai, sampai kita pergi dari sini... Jadi pegang leherku sendiri,” kata Tora.
Leandra terkejut dengan peringatan itu, karena merasa dirinya sudah sangat takut menghadapi mereka, dia terpaksa harus langsung mendengarkan Tora dan dengan cepat memeluk kembali dengan erat pada leher Tora di depan, melingkarkan tangan nya dan di saat itu juga, satu tangan Tora yang bebas menjadi mencabut sebuah kabel apartemen itu yang ada di dekat mereka. Lalu ia menguntir nya di tangan nya agar tidak lepas. Itu tak akan sakit karena dia memakai sarung tangan khusus.
“Apa yang mau kamu lakukan!?” Leandra menatap panik.
Siapa sangka, Tora menggunakan kabel itu sebagai tali yang bisa melewati tempat itu dengan menyingkat waktu untuk sampai ke ujung gedung. Dia bahkan langsung melakukan nya seperti layaknya tali itu menjadi transportasi seperti di tarzan.
Leandra tampak ketakutan, tapi ia terdiam melihat distrik itu dari atas situ karena dia langsung menatap terkesan, tapi ia kebetulan menoleh ke balkon apartemen dan siapa sangka, di sana ada Pria rambut pirang yang kemarin hampir menculik Leandra. Sepertinya nama nya ‘Jouris’ dan ia sedang ngalamun.
Sebelumnya, dia ngalamun berpikir tadi malam. Berpikir soal Leandra yang bersama dengan Tora. “Hm.... Gadis kemarin itu... Apa setelah itu dia melarikan diri, Tora benar-benar kurang ajar, dia merusak mobil ku...” ia putus asa. Tapi mendadak mendengar sesuatu.
“Hei, awas!!” teriak Leandra yang tadi akan mengenai nya.
Hal itu membuat Pria berambut pirang itu menoleh dan siapa sangka, ketika menoleh, dia langsung dapat tamparan sepatu putih Leandra.
BUAK!!
“Ahk!! Sial!!” dia langsung terpukul dan jatuh terbaring ke dalam.
“Maafkan aku... Btw, kamu pantas dapat itu untuk yang kemarin!!” teriak Leandra yang dengan cepat menjauh karena Tora masih dapat perjalanan menyingkat dinding dengan kabel nya.
“Sial... Gadis itu lagi... Baru aja di pikiran.... Eh tunggu! Dia bersama Tora!” Pria rambut pirang itu tampak kesal dengan jejak kaki sepatu di wajahnya. Tapi ia baru sadar Leandra bersama dengan Tora, dia bahkan berdiri dan melihat Tora yang menjauh membawa Leandra.
“Sebenarnya, apa hubungan mereka?”
Sementara itu, beberapa orang tadi tampak berhenti dengan terengah-engah. “Ha... Ha... Kemana dia?!” mereka menatap sekitar.
“Sepertinya kita kehilangan mereka deh…”
“Sial, bos pasti akan marah.”
Dan siapa sangka, pria gendut yang tadi pagi mencekik Tora dan di buat kesal oleh Leandra tadi langsung terlihat datang mendekat dan langsung marah. “Apa yang kalian katakan, dasar tidak berguna!! Menangkap gadis kecil saja tak bisa...!!!” teriaknya.
“Bos! Jika dia seorang gadis kecil, kita pasti bisa menangkap nya, tapi jika dia bersama Pria besar itu, dia hanya akan bergelantungan dan jatuh layaknya nyawanya ada 9.”
“Hargg!!! Sial!! Tidak berguna!! Tandai wajah Gadis itu, aku ingin dia soalnya,” kata Pria gendut itu dengan kesal.
Di sisi lain Tora sudah bisa melihat ujung gedung dengan masih ada di udara.
Tora: “Kita hampir mendekati ujung gedung.”
Leandra: “Huf... Kita sudah tak melihat orang-orang itu lagi...”
Tapi mendadak Tora mengatakan sesuatu. “Aku akan melempar mu ke dinding gedung sebelah, jadi kamu bisa bertahan di selokan dan kemudian turun...”
“Apa?!!” Leandra langsung terkejut mendengar itu. “Tidak mau!!” tambahnya.
“Oke kalau begitu rencana B!” kata Tora. Dia langsung memegang erat pinggang Leandra dan bersiap mendorong nya. Dia hanya menggunakan satu tangan nya untuk menjauhkan Leandra dari tubuhnya dan bersiap melemparkan dengan satu tangan nya yang masih memegang kabel.
“Apa!! Itu bukan rencana lain!!” Leandra panik, dan di saat itu juga dia terlempar sangat tinggi. “Tidak!!! Aku membencimu!!!” teriaknya.
Tapi ia terkejut ketika dia akan mendarat di atap genteng yang sangat keras nantinya.
“Tidak!! Aku akan jatuh...” dia terpaku.
Tapi secepat kilat, Tora langsung datang di bawah, dia sudah di bawah sebelum Leandra diperkirakan akan jatuh di genteng, tepatnya di tempat dimana Leandra akan mendarat di balkon gedung yang luas, dia hanya menatap Leandra yang akan jatuh. Leandra pun juga terdiam melihat nya, mereka berdua berpikir bahwa tangkapan Tora akan baik dan sangat romantis.
Tapi siapa sangka, Tora malah melihat selangkangan Leandra yang akan mengenai wajahnya duluan.
Tora Be Like: “Oh Shit...”
Tump!!
Yang benar saja, dia langsung terjatuh ke belakang dengan kepalanya duluan dan tak jadi menangkap Leandra dengan kedua tangan nya.
“Ah, auw...” Leandra mendarat dengan posisi duduk, tapi ia menatap bawah yang rupanya dia menduduki wajah Tora yang saat itu topeng nya terbuka sehingga tak ada penghalang untuk merasakan selangkangan Leandra.
“Akhhh!!!” Leandra langsung beranjak dan Tora bangun duduk menatap tangan nya yang terkena darah dari hidung nya. “Sial... Kupikir itu berdarah karena terbentur, ternyata karena mendapatkan hal yang bahkan belum pernah aku dapatkan,” dia menatap Leandra dengan topeng yang setengah terbuka dan Leandra bisa melihat bahwa hidung Tora mengeluarkan darah karena mimisan.
“Ahhh!!! Brengsek!!” dia berteriak kesal.
Lalu Tora berdiri. “Apa kau menyakiti dirimu sendiri?” tatapnya membuat Leandra terdiam dengan pertanyaan itu.
"Kenapa mendadak tanya kondisi ku?"