Gadis muda, bernama[Resa anggraini], yang haus kasih sayang dan perhatian,pertemuan dia dengan seseorang yang bernama [Hari ramadhan],berusia 32 tahun mempersatukan dua insan itu dalam sebuah ikatan di usianya yang masih 18 tahun.Konflik muncul ketika [Resa] berusaha menemukan kebahagiaan dan kasih sayang dalam pernikahan tersebut,berawal dari perkataan frontal gadis itu membawanya pada takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
babb 9 Prasangka baik
Setibanya di rumah, Resa berjalan dengan tergesa, karena sudah tak sabar ingin menemui kakaknya yang baru pulang dari ibu kota. Setelah mengucapkan salam, ia segera membersihkan diri sebelum menemui kakaknya. Namun, Resa mendengar Tina sedang mengobrol dengan seseorang di sebrang telponnya.
Setelah beberapa menit kemudian, Tina pun mengakhiri percakapannya.
"Door..." Resa mengagetkan Tina yang sedang tersenyum menatap pada layar ponsel.
"Teteh, apaan sih? Ngagetin aja," kesal Tina mendengus.
"Lagian, ngapain kamu senyam-senyum sendiri? Habis telponan sama siapa sih? Kang cilok, kang batagor, apa sama kang eskrim?" usilnya.
"Kang batu bata," jawab Tina.
"Yang bener? Masa kang batu bata sih?" tanya Resa.
"Lah, dibilangin juga. Gak percaya? Orang beneran kang kuli batu bata. Temennya kang mail," jelas Tina.
"Maksud kamu,Akang yang kemarin malam? Ngapain dia nelpon kamu?" tanya Resa.
"Awalnya sih, nanya-nanya tentang teteh. Cuman karena aku bilang teteh nya udah ada yang punya, ya jadi gitu, aku yang dia deketin" jelas Tina.
"Jangan mau kamu dijadikan pelarian, Tin. Belajar aja yang bener, jangan mikirin laki-laki dulu deh. Kamu kan lagi ujian akhir," nasehat Resa pada adiknya.
"Nggak lah,santai aja.ujiannya udah beres ko,tinggal nunggu kelulusan aja.lagian belum tentu juga dia cocok sama aku"
"bagus kalau gitu.yah udah teteh tinggal dulu, mau..." Belum juga selesai bicara tina sudah menyela duluan
"Bentar teh,aku mau ngasih tahu kalau besok si Wati mau kerja jadi penjaga toko baju di Plaza,"
"Ya,syukur alhamdulillah kalau udah nemu kerjaan mah. jadi dia gak akan terus ngikutin teteh kalau udah nemu kerja di tempat lain."
"Iya teh, mudah mudahan dia gak bikin masalah.malu aku, kalau dia gak bener kerjanya,soalnya aku yang rekomendasiin si Wati.tadinya sih aku yang ditanya.aku sih mau mau aja,tapi sekolahnya kan belum benar benar di liburkan, jadi aku tawarin aja sama si Wati, biar dia ada kerjaan gitu" Jelas Tina panjang lebar
"Berprasangka baik aja Tin.gak usah mikir yang enggak engak"
"Ya gimana gak mikir jelek tentang dia mah,orang tiap hari gak lepas dari HP,sampe tengah malam juga kagak berhenti tuh hp berdering mulu.malahan ya teh, orang-orang suka pada gosip in dia.katanya dia suka keluar tengah malam di jemput laki laki"
"Denger dari siapa kamu? hati hati kalau bicara Tin.kalau mamah tahu,bisa bisa malah kamu yang di sangka fitnah dia"
"Itu dia teh, aku udah cerita masalah nya.tapi mamah gak percaya sama omongan aku" Ujar Tina mendengus kesal
"Ya elah Tin. kamu kaya gak tahu ajak sifat mamah.kalau gak liat dengan matanya sendiri mah,mana di percaya ucapan kamu.biarin aja, gak usah ikut campur.nanti juga akan ketahuan dengan sendirinya"
"Ya udah lah.muak aku, kalau bahas dia. dasar si muka dua, di depan so baik,tahunya d belakang mah, subhanallah, kelakuannya kaya gitu.mana di belain mulu sama si mahmud (mamah muda) ,udah di kasih tahu juga kelakuan anaknya gimana di belakang dia. eh malah aku yang di bilang ngada ngada.kesal aku teh" Adu Tina merasa emosi sendiri.
"Lagi pada ngapain ngerumpi di kamar,pulang kerja bukannya bersih bersih,malah asik ngobrol" Sela Rima pada kedua adiknya
"Eh iya teh, tadinya juga mau langsung mandi ini,malah di tahan tina" kilah Resa nyengir
"Halah,mau mandi ya mandi aja sana. gak usah banyak alasan" Sanggah tina tak Terima di jadikan tameng kakak nya.
***
Saat malam hari tiba, sepulangnya dari pengajian, Resa dan Tina disuruh tidur di rumah nenek bareng Wati untuk sementara, karena kamar yang mereka tempati akan dipakai Rima dan suaminya.
"Resa, untuk beberapa malam kamu tidur di rumah Nenek dulu sama Wati. Kamarnya biar teh Rima yang pake dulu, sampai nunggu bangunan rumahnya Rima siap huni," perintah Komala.
"Iya, mah," jawab Resa pasrah, seperti biasa kalau ada kakanya pulang, pasti mengalah untuk menginap meski merasa sungkan.
Resa mengajak Tina saat pergi ke rumah neneknya Wati yang berhadapan dengan rumah bapaknya. Namun, Rima memanggil mereka berdua untuk memberikan sesuatu.
"Resa, Tina, sini! Kamu mau oleh-oleh gak?" panggil Rima pada adiknya.
"Mau, dong! Mana buat aku?" jawab Tina sambil menghampiri kakanya yang di susul oleh Resa.
"Itu ada makanan ringan buat ngemil kalian, baju sama mukena juga. Teteh udah pisahin, ambil sesuai nama kalian, jangan rebutan. Itu jangan lupa punya Dian, tolong di simpan. Besok kalau udah bangun, kasih ke adikmu," kata Rima menjelaskan apa yang dia berikan pada adik-adiknya.
"Sip, teteh mah emang The best, terbaik deh!" pujian Tina.
"Wah, makasih, teh! Teteh tahu aja apa yang kita butuhkan," ujar Resa saat membuka bingkisan dari kakanya itu.
"Alhamdulillah kalau kalian suka sama pemberian teteh. Ya udah, sana. Sudah larut malam, segera tidur, jangan bergadang," jawab Rima.
Resa dan Tina mengangguk dan pergi untuk beristirahat.
"Assalamualaikum" Ucap Tina dan Resa saat masuk kedalam rumah nenek nur
"Waalaikumsalam" Jawab Nenek Nur
"Nek kami tidur disini ya,sampai teh Rima bisa menghuni rumahnya nanti, mamah yang nyuruh"jelas Tina
" Iya gak apa apa,mau tidur bareng Wati? apa mau di kamar sebelahnya juga terserah kalian, Nenek udah ngantuk mau tidur duluan "ucapnya
" Iya nek silahkan"jawab Resa sambil melirik pada Wati yang sedang duduk depan tv tapi matanya malah fokus pada HP yang ia pegang. padahal charger nya aja masih nempel
"Ampun ni anak.gak bisa lepas banget dari HP,kontekan sama siapa sih dia. masa ada orang yang sama gak ada kerjaannya kaya dia.mantengin HP mulu, apa gak pegel tuh mata,terus natap layar HP" Pikir Tina menerka nerka saling beradu pandang dengan kakaknya. dan saling mengangkat bahu tandak tak tahu.
"Ngapain kalian hanya saling lirik aja, udah sana kalau mau tidur duluan mah,tidur aja gak usah nungguin aku.aku masih belum ngantuk" Ujar Wati yang melihat lirikan keduanya.
Idih, siapa juga yang nungguin situ,orang aku lagi mikirin kelakuan mu yg gak bisa lepas dari HP, sampe penasarannya siapa yang sering kontekan sama situ sampe jelang pagi pula kan aneh"batin tina sambil melenggang masuk kamar tak menanggapi ucapan wati
"Aku tidur duluan.besok mau kerja,kamu juga jangan terlalu malam tidurnya " Pamit Resa yang hanya,di angguki Wati yang sedang asik berselancar di sosmed nya.
" Teh mau buktiin gak.nanti malam kita intip Wati, apa bener kata orang orang yang bilang dia sering ketemuan sama laki laki tengah malam"bisik Tina
"Gak usah macam macam Tin.mendingan kita cari aman aja, percuma kita memergoki dia juga,kalau apa pun yang kita bilang gak akan dipercaya sama mamah" Jelas Resa mengingatkan
"Ck,teteh mah gak asik. aku yakin sama omongan orang orang teh, dia kan emang bermuka dua, teteh ingat kan kelakuan dia saat dulu masih suka ikut pengajian di Sekolahan kita. bukan sekali dua kali dia lagi mojok sama cowok tapi tiap ikut pengajian sepulangnya juga di akan mojok di belakang madrasah"jelas Tina
"Udah,jangan di bahas lagi.nanti kedengaran orangnya Tin, kita tidur aja" Ajak Resa menyudahi percakapan mereka.
Tak berselang lama terdengar dengkuran halus dari mereka yang sudah tertidur pulas,ke alam mimpi masing-masing, sedangkan Wati masih sibuk dengan HPNYA .