NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Mereka siang itu sah telah menjadi suami istri dimata agama, belum di mata hukum, tidak lupa juga mereka menandatangani selembar surat yang mengesahkan pernikahan mereka, dan juga mengambil beberapa foto dan video untuk dokumentasi, sebagai bukti bahwa mereka sudah menikah.

Hari sudah hampir sore, mereka pun pamit serta tak lupa berterima kasih kepada ustadz Zaka, pak Amal dan orang orang yang menjadi saksi pernikahan mereka, tak lupa juga memberikan amplop sebagai tanda Terima kasih ke pak Amal, sudah membantu menikahkan mereka. Meski pun pernikahan ini hanya di atas kertas, demi melancarkan apa yang sudah di rencana kan sebelum nya.

Tak ingin kesorean mereka pun pamit dan segera kembali ke kampung. Masih tak disangka, Rizal dengan ucapan nya pagi tadi, seperti berumah tangga, dan sore nya mereka resmi menikah, sungguh ucapan memang adalah doa batin nya.

Motor terus melaju, tak lama kemudian sampai lah mereka di gapura kampung itu lagi. Seperti biasa masih dengan hawa mencekam nya, sore itu mereka memutuskan untuk singgah kembali ke rumah kades Hamid.

Sesampai nya di sana, ada seorang wanita cantik sedang duduk di teras bersama pak Hamid,

Tanpa berlama lama lagi mereka pun segera turun dari motor dan menghampiri dua orang itu,

"Assalamu'alaikum, pak Hamid, saya kembali lagi, untuk melapor kan bahwa saya dan Azka sudah menikah hari ini, dan bukan hanya kami berdua yang menikah hari ini, ada Rizal dan adik saya juga sudah menikah, ini buktinya" tanpa basa basi lagi Kirana langsung memberikan dua lembar potocopyan surat pernyataan nikah mereka, tak lupa juga menampilkan foto foto ijab kabul mereka tadi..

Melihat itu pak Hamid seketika mematung, mata nya membulat menelisik setiap lembar kalimat yang tertulis di surat itu, dan benar ada tanda tangan pak Amal disana, sial..! Batin nya

Wanita cantik tadi hanya tersenyum kepada mereka, dengan senyuman yang berarti,

"Kalau bapak sudah lihat semua tertera jelas di sana, saya permisi assalamu'alaikum" tanpa berlama lama Kirana pun pergi dari sana, diikuti oleh Azka dan Nisa serta Rizal.

Hati Kirana kepalang dongkol, bagaimana tidak dengan semua perlakuan pak Hamid selama ini, mulai dari cara bicara nya yang terkesan cuek dan bernada tinggi, serta sikap ketidak pedulian nya saat ibu nya hilang dulu, semua itu membuat Kirana hilang respect, terhadap kepala desanya itu,

Mereka pun kembali, menaiki motor dan menuju ke rumah, pak Hamid hanya bisa memandangi motor mereka yang melaju makin menjauh, siapa sangka, niat ingin memisahkan, malah mereka justru lebih cerdik dari perkiraan.

"Hahaha anak anak bau kencur, mereka sepertinya suka tinggal di sini baik lah, kenapa tidak bikin kuburan kalian saja disini "ujar Hamid.

"Kentara sekali, seperti nya niat mereka memang ingin mengganggu kita, kalau sudah begini kenapa tidak kita habisi saja malam ini?" Nyai Surti tampak bersemangat.

.

.

.

Kirana dan yang lain nya sudah sampai di rumah, "Malam ini kita mulai saja mengintai, firasat ku sudah gak enak Azka!" ujar Kirana.

"Melihat reaksi pak Hamid tadi, seperti nya dia kelihatan tidak senang melihat kita di kampung ini, sudah pasti ada yang dia sembunyikan," sambung Rizal.

"Jangan lupa, kita juga harus cari pak Imran kak" kata Nisa mengingat kan..

Malam pun tiba.....

Mereka mulai bersiap siap siap, mereka memakai pakaian hitam, pisau pisau diselipkan di sepatu, tak lupa membawa bubuk cabe, mereka keluar rumah, tak lupa motor mereka sembunyikan di balik semak semak pinggir jalan, mereka mengintai bawah pohon yang tak jauh dari samping rumah Kirana,

Lama mereka menunggu sana, tak ada pergerakan apapun, tiba... Tiba...

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!