NovelToon NovelToon
Once Again

Once Again

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:643
Nilai: 5
Nama Author: Mesta Suntana

Tampan, kaya, pintar, karismatik mendarah daging pada diri Lumi. Kehidupan Lumi begitu sempurna yang membuat orang-orang iri pada kehidupannya.

Hingga suatu hari Lumi mengalami kecelakaan yang membuat hidupnya berada ditengah garis sial atau beruntung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mesta Suntana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 - Fight

Malam yang gelap begitu mencekam. Lampu jalan tidak menerangi jalan begitu terang. Ketegangan menyelimuti Lana, mata Lana terus waspada. Lampu jalan tepat menerangi Lana dan mobil yang terkepung. Lima bayangan hitam dari area luar cahaya mulai mendekat. Wajah kelima pria beringas itu kini terlihat jelas. Lana menelan ludahnya sendiri.

" Bagaimana ini haruskah ku mulai memukul ?" Pikir Lana bingung.

Belum sempat Lana memukul terlebih dulu, dari samping sudah mulai menyerang Lana. Refleks Lana menghindar begitu cepat. Lima preman itu mulai mengeroyok Lana. Perkelahian mulai tak terelakkan. Perkelahian begitu beringas. Lana yang bertubuh mungil sedikit kewalahan mengimbangi. Mungkin tidak sedikit ini bisa di katakan mustahil bagi Lana untuk mengimbangi. Lana mencoba sebisa mungkin yang berbekal bela dirinya sewaktu kecil.

Satu pukulan keras mengenai salah satu dari mereka. Pria itu tersungkur tak sadarkan diri setelah Lana memukulnya tepat dibagian kepala. Hanya tersisa empat orang. Mata pria itu kini mulai beringas dan menajam ketika salah satu temannya tumbang. Pukulan dan tendangan terus menghujam Lana. Sudah berapa banyak Dia menangkis serangan mereka. Serangan Lana tidak terlalu banyak memeberikan efek pada mereka. Walaupun Lana selalu dapat menangkis dan menghindari serangan mereka, tetapi tenaga Lana terkuras begitu banyak. Rasanya tenaga Lana semakin melemah.

Lana harus berpikir dan bertindak lebih cepat. Satu serangan muncul yang membuat Lana terdorong ke luar area sorot lampu jalan. Pukulan dari depan berhasil di tangkisnya. Satu orang mencoba menerkam dari belakang. Lana dengan cepat mendorong Pria di depannya agar tidak tertangkap lawan dari belakang. Lana berhasil ke luar dari kepungan itu. Merasa jengah dengan pertarungan itu, kini mereka mengeluarkan senjata tajam. Lana mulai terkejut dan panik karena dia tidak memperkirakan hal itu, mereka segera menghujam Lana.

" Akh sial, aku lupa kalau mereka ini preman. "

Lana mencoba menghindar, namun soalnya Dia tergores cukup panjang di bagian lengan punggung. Darah mulai bercucuran. Luka sayatan itu cukup dalam. Lana mencoba menahan rasa sakit.

Brugh! Prankk!

Pintu kaca mobil pecah, ternyata salah satu dari mereka lebih memilih untuk segera menangkap wanita paruh baya itu. Lana membulatkan matanya dengan tergesa Dia berlari ke arah mobil. Satu tarikan pipa besi Lana terlepas dari genggamanya. Tangan Lana di tarik. Tubuh Lana terbanting dan tergeletak di jalan. Tidak ada waktu bagi Lana untuk merasakan sakit. Lana cepat bangkit dan menendang preman itu dari belakang. Preman itu tersungkur, temanya langsung melayangkan pisau pada Lana. Namun, Lana bisa menghindarinya dengan cepat Lana menarik tangan pria itu dan membantingnya ke tanah.

Lana mengambil kembali pipa besi yang tergeletak di jalan. Satu hantaman Lana layangkan pada pria yang tergeletak di jalan. Darah keluar dari kepala mereka berdua. Pakaian Lana sudah di penuhi noda darah.

" Tersisa dua orang lagi. "

Lengan Lana sudah mulai terasa kebas, nafasnya sudah mulai tidak karuan. Mata Lana kini menatap tajam pria yang terus menarik wanita paruh baya itu keluar dari mobil. Satu lemparan kuat tepat mengenai kepala pria itu. Pria itu tersungkur tak sadarkan diri.

" Satu orang lagi. " Mata Lana tajam menatapnya, wajahnya yang penuh keringat di tengah udara yang begitu dingin Dia seka dengan punggung tangannya yang berlumuran darah. Kini darah berlumuran di wajahnya.

Tanpa ada jeda istirahat preman yang tersisa langsung menyerang Lana dengan pisau. Lana yang sudah tidak ada senjata di tangannya hanya bisa menghindar. Lana merasa tenaganya sudah habis. Dia sudah tidak bisa menghindar lagi. Lana mulai terpojok, preman itu menarik kerah Lana ke atas kemudian berpindah ke leher. Tubuh Lana yang ringan membuat pria itu mudah mengangkatnya. Lana mulai tercekik, wajahnya mulai memerah.

" Kau benar-benar perempuan yang sulit, hari ini adalah akhir bagimu. " Mata pria itu terbelalak ketika Lana menyeringai kepadanya.

Satu hantaman mobil menabrak mereka berdua.

" Ayo kak cepat bangkit! " Teriak dari dalam mobil.

Tubuhnya yang sudah tertatih - tatih, mencoba untuk bangkit dan segera masuk ke dalam mobil. Tak lama Lana masuk. Pria tersebut bangkit, dengan cepat wanita paruh baya itu menancap gas menabrak pria tersebut. Pria itu terpental begitu keras menghantam jalanan. Tanpa ada rem mereka melesat meninggalkan lima preman tersebut. Tubuh Lana sudah tak berdaya, entah sejak kapan Lana pingsan.

1
Robitasari
hai kak, mampir di karya aku juga dong, kita saling support🫠
Metana: Ayo kita saling mendukung, semangat
total 1 replies
Sugandi Abah
Bagus,aku suka penggambarannya
minsook123
Penggambaran luar biasa.
Beerus 🎉
Sayang banget udah selesai. 😢
ʀɪᴢᴀʟ Wibu
Seru banget, aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!