NovelToon NovelToon
Ketika Kesabaran Berakhir

Ketika Kesabaran Berakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Mentari, yang akrab disapa Tari, menjalani hidup sebagai istri dari Teguh, pria yang pelit luar biasa. Setiap hari, Tari hanya diberi uang 25 ribu rupiah untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga mereka yang terdiri dari enam orang. Dengan keterbatasan itu, ia harus memutar otak agar dapur tetap mengepul, meski kerap berujung pada cacian dari keluarga suaminya jika masakannya tak sesuai selera.

Kehidupan Tari yang penuh tekanan semakin rumit saat ia memergoki Teguh mendekati mantan kekasihnya. Merasa dikhianati, Tari memutuskan untuk berhenti peduli. Dalam keputusasaannya, ia menemukan aplikasi penghasil uang yang perlahan memberinya kebebasan finansial.

Ketika Tari bersiap membongkar perselingkuhan Teguh, tuduhan tak terduga datang menghampirinya: ia dituduh menggoda ayah mertuanya sendiri. Di tengah konflik yang kian memuncak, Tari dihadapkan pada pilihan sulit—bertahan demi harga diri atau melangkah pergi untuk menemukan kebahagiaan yang sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

"Itulah maksud aku, Tari! Aku tuh cuma duduk santai, rebahan, sambil ngurus anak, dan uang langsung mengalir ke rekening aku!" jawab Nindi dengan penuh semangat.

Dahi Tari langsung mengerut, heran dengan penjelasan tersebut.

"Eh, kok bisa? Kamu ngepet online, ya?" tanya Tari dengan tatapan curiga, pikiran buruk kembali muncul di benaknya.

Pletak!

"Ngepet terus yang ada di kepala kamu!" seru Nindi, kesal. "Aku tuh kerja, Tari! Kerja dari rumah! Namanya kerja remot!" tambah Nindi, semakin gemas dengan dugaan aneh yang terus muncul dalam pikiran Tari yang sering kali terlihat bingung dan sedikit kacau.

Tari mengusap-usap jidatnya, tampak bingung.

"Kerja remot? Apaan tuh?" tanya Tari dengan wajah heran.

"Nih, kamu itu ketinggalan zaman, Tar. Masa yang begini aja gak tahu?" ledek Nindi, menggoda sahabatnya yang tampak bingung.

"Ya maklumlah, aku kan gak pernah pegang duit. Setiap hari kerjaannya cuma ngebabu di rumah mertua. Dari mana aku bisa update soal gituan?" Tari mulai sewot, sedikit kesal.

Nindi tertawa kecil, "Oke deh, nih aku kasih tahu." Lalu ia mulai menjelaskan pekerjaannya sebagai penulis online, yang ternyata bisa menghasilkan banyak uang.

"Ah, masa sih? Cuma nulis dongeng aja bisa dapet duit?" tanya Tari, masih belum percaya.

"Nih, gak percaya? Lihat aja sendiri!" jawab Nindi sambil membuka akun penulisannya, menunjukkan penghasilan yang sudah ia peroleh dari pekerjaannya tersebut.

"Ha? Beneran, Ndi? Kamu udah dapet 100 juta lebih di aplikasi ini?" tanya Tari, masih antara percaya dan tidak.

"Serius, Tar. Sekarang rekeningku makin menggendut tiap bulan. Sehari-hari aku belanja pakai nafkah dari suami, sementara uangku aku simpan sendiri. Kalau mau beli apa-apa, tinggal gesek aja. Gak perlu ngerengek ke suami," jawab Nindi dengan percaya diri.

"Ih, aku juga mau dong! Ajarin aku, Ndi..." rengek Tari, matanya berbinar.

"Itulah kenapa aku ajak kamu ngebakso. Aku pengen kamu gak terus-terusan kayak gini, Tar. Aku kasihan lihat kamu. Dulu kita sama-sama susah, selalu dihina sama anak-anak lain. Ketika kamu nikah, aku kira hidupmu bakal lebih baik, eh malah makin susah aja," kata Nindi dengan nada prihatin, merasa kasihan dengan keadaan sahabatnya.

"Issh, kamu ini lagi prihatin apa lagi ngehina sih, Nindi?" Tari menatap sebal pada Nindi, wajahnya terlihat kesal.

"Dua-duanya, Tar," jawab Nindi dengan nyengir lebar, seolah tak merasa bersalah.

Setelah itu, Nindi mulai menjelaskan langkah-langkah yang harus Tari lakukan untuk bisa jadi penulis online.

"Udah ngerti belum?" tanya Nindi, memastikan Tari memahami penjelasan yang sudah diberikannya.

"Udah sih, tapi..." Tari tampak ragu, masih ada yang mengganjal di pikirannya.

"Tapi apa?" tanya Nindi penasaran.

"Ya, gak punya kuota..." jawab Tari dengan suara pelan, merasa malu.

"Ah, itu mah gampang. Ya udah, aku beliin. Hitung-hitung sedekah buat yang kurang mampu," ujar Nindi sambil tertawa, senang bisa membantu sahabatnya.

"Eh, sila@n kau!" dengus Tari, masih kesal.

"Hehe, bercanda. Gitu aja marah, sih. Ya udah deh, aku beliin kuota," jawab Nindi, santai, lalu keduanya pun pergi dari kedai bakso menuju ke counter.

"Ndi, kamu kok beli yang gede banget sih? Harusnya tadi yang 5 giga'an aja," gerutu Tari, melihat kuota yang dibeli Nindi.

"Gak papa, biar kamu bisa cari jodoh lewat online," sahut Nindi sambil terkekeh.

"Ih, kamu ini..." Tari menjulurkan lidah, merasa sedikit malu.

"Hahaha!" Nindi terbahak, merasa senang melihat sahabatnya kembali ceria. Harapannya, Tari bisa terbebas dari suami pelit itu.

"Ngomong-ngomong, terima kasih ya, Nindi. Aku janji deh, suatu saat kalau aku udah dapet gaji, aku bakal ganti uang 100 ribu ini."...

1
mince
biar tau rasa teguh makanya jangan bohongin istri. uang belanja 25 rb maunya makan enak mana cukup untuk makan 6 orang/Scowl/
Wanita Aries
Keruk terus uang teguh 😁
mince
betul tari main yg cantik buat suami tukang selingkuh dan pembohong
Wanita Aries
Suka ceritanya..
Semangat thor
Wanita Aries
Naudzubillah dpt laki pelit amit2 dah
Wanita Aries
Gila aj dkasih cm 25rb. Uang saku ankq yg SMP itu
Diah Ratna
ceritanya bagus,thor .
Sulfia Nuriawati
udah d perbudak msh mw bertahan helloooo cinta blh goblok jgn y sayang, bersikap lah tunjuk kan bahwa km pny harga yg lbh dr pelakor jg suami g pny otak itu,mn pelit lg dih ogah bnget😡😡😡
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
Nurulina: makasi yaaa🥰
total 1 replies
Aerilyn Bambulu
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Nurulina: Waaah makasih yaaaw😍
total 1 replies
Phoenix Ikki
Aku tumpahkan air mata gara-gara endingnya😢
Kazuo
Bikin nagih bacanya 😍
Nurulina: waaah, makasih yaaa🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!