Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.
Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.
Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"
Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"
Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"
Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27: Reuni Keluarga
“Yang Mulia, Kaisar memerintahkan agar Yang Mulia ikut bersamanya ke Departemen Hukum bersamanya sore ini,” ucap Xiao Hui saat dia melapor ke Istana Ningxi.
Melihat Xiao Hui melapor, Han Ziqing agak bergidik. Dua pengawal kembar yang dilatih Wei Shiqi sangat hebat dan berbakat. Mereka dikenal tidak punya belas kasihan. Bahkan terhadapnya, selama itu adalah perintah Wei Shiqi, mereka tidak akan sungkan dalam bertindak.
Apa lagi yang mau dilakukan Wei Shiqi? Orang itu sengaja menakutinya, ya?
“Kaisar ingin memenjarakanku?”
“Tidak. Yang Mulia akan tahu setelah menuruti perintahnya.”
Kemudian Xiao Hui langsung pergi. Hanya dalam hitungan detik, orangnya sudah tidak terlihat. Han Ziqing menghela napas lega.
Dia punya rencana untuk berendam di air hangat sore ini. Tubuhnya lelah karena memperbaiki teralis anggur seharian. Sayang sekali rencana itu harus gagal karena Wei Shiqi.
Setibanya di Istana Yongqian, Han Ziqing disambut dengan sebuah tandu megah yang disediakan untuknya. Wei Shiqi keluar dari dalam bangunan istana mengenakan pakaian biasa, tidak mencolok namun tetap mempertahankan wibawanya sebagai seorang Kaisar Wei Agung yang perkasa.
Ekspresinya tidak semasam tadi. Sepertinya suasana hatinya mulai membaik lagi. Baguslah, dengan begitu tidak akan ada perdebatan yang tidak perlu. Sungguh disayangkan karena Han Ziqing kehilangan kesempatan untuk membuatnya kesal lagi.
“Yang Mulia, kau bermaksud naik tandu ini ke Departemen Hukum?” tanyanya saat mereka sudah berdiri berdekatan.
“Kalau tidak?”
“Kau sengaja memakai pakaian ini agar tidak menarik perhatian, kan? Lalu kenapa kau masih ingin menggunakan tandu megah ini? Kenapa tidak sekalian saja memberitahukan kedatanganmu kepada mereka dengan tulisan besar seperti: AKU, KAISAR WEI SUDAH DATANG DENGAN TANDU BESAR, SIAPA PUN HARUS HORMAT PADAKU?”
Wei Shiqi mendesis. Baru saja dia berniat untuk tidak emosi. Namun, cara bicara wanita ini benar-benar menyebalkan. Dia sengaja menggunakan tandu ini karena tandu ini adalah tandu khusus untuk anggota keluarga kekaisaran. Tidak akan ada yang tahu siapa yang duduk di dalam tandu jika dilihat dari kejauhan. Ini sudah merupakan tandu paling sederhana. Jika memilih yang lain, itu akan lebih mencolok.
“Naik saja!”
“Satu tandu berdua? Apakah muat?”
“Kalau tidak muat, kau jalan kaki saja.”
“Enak saja!”
Han Ziqing buru-buru menaiki tandu mendahului Wei Shiqi. Departemen Hukum kalau tidak salah letaknya lumayan jauh dari Istana Yongqian. Kalau berjalan kaki, nanti akan pegal. Selain itu, orang yang iri padanya pasti akan berkomentar kalau dia sudah dibuang lagi oleh Kaisar.
Meski tandunya tidak terlalu besar, tapi cukup untuk ditempati dua orang. Han Ziqing dan Wei Shiqi duduk di sisi yang berlawanan, saling diam dan tidak menatap satu sama lain. Situasi ini sama seperti di kereta kuda terakhir kali, saat mereka tanpa sengaja bertemu di pasar dan pergi ke Restoran Tongxiu.
“Yang Mulia, kau bisa menyuruh orang Departemen Hukum. Kenapa harus repot turun tangan sendiri? Sudahlah kalau itu hanya dirimu. Kenapa melibatkanku juga?”
“Aku sudah bilang kalau aku memang ingin mempekerjakanmu. Kau tidak ingin mengetahui pembunuh Selir Cao?”
“Lizi sudah tertangkap?”
Wei Shiqi terkejut. Seketika dia menoleh menatap Han Ziqing, “Kau sudah tahu?”
“Pelayan Istana Ningxi kabur satu orang. Tidak perlu menduga orang lain pelakunya.”
Han Ziqing sempat curiga kalau Wei Shiqi sengaja melakukannya untuk memfitnahnya agar dia punya alasan untuk menggulingkannya. Rencana itu gagal karena senjata yang digunakan adalah tusuk konde pemberiannya sendiri. Tapi setelah Han Ziqing berpikir dengan cermat, Wei Shiqi tidak mungkin menggunakan cara kotor yang picik seperti itu untuk menjatuhkannya.
Orang ini juga tidak akan mengerahkan banyak upaya untuk menyelidikinya. Yang mati adalah kerabat dari pendosa. Dihukum pun tidak akan menjadi pelanggaran. Selain koleksinya berkurang satu, Wei Shiqi tidak rugi apapun. Jadi, tidak mungkin dia pelakunya.
“Kau menduga aku adalah pelakunya, kan? Kau berpikir aku mungkin membunuh Selir Cao dan melimpahkan tuduhannya padamu. Han Ziqing, jangan berpikir aku tidak tahu pemikiranmu.”
“Cih… Berlagak tidak bersalah. Kalau bukan karenamu, selir-selir di harem tidak akan memusuhiku. Zhong Xiwei juga tidak akan berpikir akan membunuhku dengan Lanyin Biru dan Wangchuan.”
Tidak lama kemudian, tandu tiba di depan kantor Departemen Hukum. Melihat tandu istana berhenti di sana, para penjaga Departemen Hukum langsung bertekuk lutut untuk memberi hormat. Saat Wei Shiqi dan Han Ziqing keluar dari tandu, ekspresi mereka menampilkan suatu keterkejutan yang tidak biasa.
Kaisar dan Permaisuri datang bersama? Naik tandu berdua?
Ini hal yang sangat langka! Sejak kapan Kaisar dan Permaisuri akur seperti itu? Bahkan mereka tampak sangat dekat dan serasi. Kaisar jarang turun tangan langsung seperti mendatangi Departemen Hukum kalau bukan saat kunjungan resmi dan inspeksi.
Maka pasti ada tahanan penting yang ditahan di sini. Tapi siapa? Selain mantan Menteri Pertahanan Zhong Xiwei yang sudah ditahan beberapa hari di sini, sepertinya tidak ada menteri lain yang ditangkap hari ini. Apa yang membuat Kaisar dan Permaisuri datang jauh-jauh ke Departemen Hukum?
Seseorang berlari keluar dari kantor Departemen Hukum. Saat sampai di hadapan Wei Shiqi, orang itu menunduk memberi salam hormat.
“Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Permaisuri, maaf jika Departemen Hukum tidak menyambut dengan baik.”
Ingatan Han Ziqing memberi tahu kalau orang itu adalah Kong Meisun. Wakil Menteri Hukum yang satu ini sangat diandalkan Wei Shiqi karena kompeten dan bersih. Ketika Menteri Hukum tidak bisa diandalkan, maka hanya Kong Meisun yang bisa meredakan amarah Wei Shiqi.
“Di mana dia?” tanya Wei Shiqi.
“Menjawab, Yang Mulia. Orangnya ada di penjara bawah tanah.”
“Biarkan Zhong Xiwei bertemu dengannya.”
“Baik, Yang Mulia.”
Kong Meisun membawa Han Ziqing dan Wei Shiqi ke penjara bawah tanah Departemen Hukum. Saat mereka masuk, teriakan permintaan pengampunan menggema dari para tahanan kelas berat yang dipenjara di dalam sana. Raungan dan tangisan penyesalan membuat suasana penjara yang suram jadi agak menyeramkan. Mereka adalah para pelaku kejahatan serius yang tidak bisa dimaafkan dan akan segera dihukum mati.
Di bawah pencahayaan yang minim dan lembab, samar-samar seorang gadis terlihat meringkuk di sudut sel dengan takut. Wajah dan pakaiannya lusuh. Gadis itu masih sangat muda, usianya sepertinya tidak jauh dari Selir Cao. Dia mengenakan pakaian pelayan berwarna merah muda yang sudah kotor terkena lumpur.
Oh, dialah Lizi, si pelayan yang sudah mencuri tusuk konde Han Ziqing dan digunakannya untuk membunuh Selir Cao. Han Ziqing jadi penasaran dendam apa yang dimiliki oleh Lizi hingga berani melenyapkan Selir Cao, lalu melimpahkan tuduhan padanya tanpa segan-segan.
Begitu pintu sel dibuka, wajah Lizi jadi pucat dan ketakutan. Apalagi setelah Han Ziqing masuk dengan ekspresi dingin. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, seolah melihat hantu. Lizi semakin meringkuk, mengerutkan tubuhnya di sudut sel tanpa ingin melihat wajah Han Ziqing.
“Setelah menghilangkan nyawa seseorang dan memfitahku, kau berlagak ketakutan? Xiao Lizi oh Xiao Lizi, aktingmu ini lumayan bagus, tahu! Kenapa kau tidak jadi pelakon saja alih-alih jadi pelayan?”
Lizi tidak menjawab. Tidak, dia tidak melakukannya dengan sengaja! Selir Cao pantas mati! Wanita yang dipertahankan Zhong Xiwei dengan menghancurkan masa depannya sendiri pantas mati! Semua orang pantas mati!
“Katakan, dendam apa yang kau miliki pada Selir Cao dan padaku?”
Wei Shiqi menunggu di luar sel sambil membalikkan badan. Urusan pelayan wanita itu ia serahkan sepenuhnya pada Han Ziqing. Di sini, Han Ziqing kembali jadi korban yang disalahpahami. Karena pelakunya tertangkap, sebelum pengadilan memutuskan hukuman untuknya, biarkan Han Ziqing lebih dulu memberinya hukuman.
“Yang Mulia, Zhong Xiwei sudah dibawa kemari,” ucap Kong Meisun.
Pria setengah baya yang seluruh badannya sudah dipenuhi luka datang setengah diseret. Tangan dan kakinya diborgol dengan kuat. Bahkan sisa kain di bajunya sudah tidak tersisa banyak. Kebanyakan sudah robek dan penuh darah. Orangnya hampir tidak dikenali karena ternoda debu dan darah.
Melihat Zhong Xiwei datang, Lizi tiba-tiba menggila. Dia mengamuk, berlari dan memukuli Zhong Xiwei secara membabi buta. Han Ziqing sampai harus mundur demi melindungi dirinya sendiri. Lizi seperti kesetanan. Matanya berbinar merah dipenuhi kemarahan dan kebencian.
“Zhong Xiwei sialan! Kau pantas mati! Kau dan Selir Cao pantas mati!”
Zhong Xiwei mendongak. Begitu melihat wajah Lizi, matanya membelalak seolah dia melihat sesuatu yang tidak seharusnya terlihat. Wajahnya jadi pucat dan matanya memerah. Kenapa orang ini ada di sini?
“Kau! Bukankah seharusnya sudah mati?” kata-kata Zhong Xiwei meluncur bagai air mengalir. Sebelumnya dia menolak bicara sepatah kata pun meski disiksa. Melihat Lizi, dia mendadak bicara dan kata-katanya sangat aneh.
“Hahaha! Kenapa? Kau terkejut karena aku masih hidup? Kalau bukan karena kau mendorongku ke sungai dan menggantikanku dengan orang itu, aku tidak akan seperti ini! Keponakan kesayanganmu itu sudah mati. Bagaimana rasanya? Apakah sangat sakit?”
“Kau! Dasar anak durhaka, kenapa kau tidak mati saja?”
“Kau yang akan mati! Kau dan keluarga Cao serta keluarga Zhong yang pantas mati!”
Perlahan Han Ziqing mulai memahami kenyataannya. Ah, jadi Lizi ini sebenarnya adalah keponakan Zhong Xiwei. Dia adalah saudari Selir Cao. Namun, Zhong Xiwei lebih menyayangi Selir Cao hingga dia rela menukar Lizi dan membunuhnya. Orang yang seharusnya masuk istana dan menjadi selir adalah Lizi, bukan Selir Cao.
“Sudahi dulu reuni keluarga kalian. Xiao Lizi, giliran aku yang bertanya. Mengapa kau memfitahku?”
Lizi malah tertawa. Semua orang pantas mati. Dunia ini tidak adil untuknya. Karena tidak ada yang peduli, maka dia yang akan memperjuangkan semuanya sendiri sekalipun harus mati. Selama orang-orang brengsek yang kejam ini mati, dia rela mengorbankan apapun. Dia ingin mereka dikubur bersamanya.
“Yang Mulia, Selir Cao sudah bertekad untuk mati. Kenapa kau menyelamatkannya? Andaikan dia mati bunuh diri saat itu, dia akan menjadi lelucon yang paling memalukan! Kau mengacaukannya, kau mengacaukannya Yang Mulia!”
“Aku seorang Permaisuri. Tidak seorang pun diizinkan mati di hadapanku. Xiao Lizi, kau melanggar batasanku.”
“Persetan! Lagi pula Kaisar tidak menyayangimu! Tanpa Ibu Suri Agung dan Adipati Yongyi, kau bukan apa-apa! Akulah yang harusnya menjadi selir! Akulah yang harusnya bisa menduduki posisi tinggi! Bukan menjadi pelayan yang melayani permaisuri hina sepertimu!”
Plak! Plak! Dua tamparan mendarat di pipi Lizi. Orang yang berani merendahkan Han Ziqing di dunia modern sudah lama dimutasi dan kehilangan posisi.
Lizi hanya seorang pelayan yang bermimpi menjadi phoenix yang terbang tinggi. Bukan hanya tidak beruntung karena dijahati dan digagalkan keluarga sendiri, dia juga salah bertemu lawan!
Siapa Han Ziqing itu? Bahkan Yun Lin yang merupakan seorang selir agung saja dilawan tanpa sungkan. Apalagi hanya seorang Lizi yang di mata orang lain sudah mati.
“Pantas saja kau gagal dan Zhong Xiwei lebih memilih mempertahankan Selir Cao. Xiao Lizi, kau memang bodoh.”
Drama keluarga menarik untuk ditonton, tapi karena dia seorang permaisuri, menontonnya hanya akan merusak citra dirinya. Hukuman yang akan didapat Lizi tentu akan diputuskan sesuai hukum. Zhong Xiwei juga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kalau bersikeras tidak mau mengaku juga, maka dia benar-benar bodoh.
“Sudah selesai melampiaskan amarah?” tanya Wei Shiqi saat Han Ziqing keluar dari sel.
“Menyenangkan bukan menyaksikan orang bertikai?”
“Memang.”
“Dasar pria.”
Han Ziqing mendahului Wei Shiqi. Meski sudah tahu Lizi yang membunuh Selir Cao dan memfitnahnya, namun dia tetap merasa tidak puas. Rasanya selalu ada potongan yang hilang dan terlupakan, tapi dia tidak tahu apa itu. Sudahlah, biarkan Wei Shiqi yang mengurus sisanya.
wkwkwkwkwk