NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

pagi mendatang, kini berada di rumah Derren, di dalam rumah Derren di ruang tengah terdapat meja bilyard Derren sedang bermain bilyard sendirian tiba tiba Bianca datang dan mendekati Derren, ntah angin apa yang membuat Derren tiba tiba saja mau di pijat" oleh bianca

"ah yang sini lagi kuat" kata derren sambil memegang tangan Bianca

"enak tidakk?"

"ya ya lagi lagi"

ternyata meliya melihat kejadian itu, ternyata Derren sengaja seperti itu karena dia ingin melihat reaksi meliya

meliya melihat itu dan langsung membuang mukanya dan langsung naik ke atas, Devan yang melihat meliya naik keatas karena melihat Derren dan Bianca pun menyusul meliya,

Derren yang tidak melihat meliya lagi pun langsung menyuruh Bianca berhenti

"sudah, jangan sentuh aku lagi"

"sudah enakan Derren?" tanya Bianca dan Derren pun mengangguk kan kepala nya, Bianca pun tersenyum.

Saat Devan menghampiri meliya ternyata meliya sedang melihat pemandangan di luar dari balkon ruang tengah di atas,

"ehemm" Devan datang sambil mengendus seperti kucing yang sedang mencium bau makanan

meliya yang menyadari Devan datang pun hanya menatap nya sekilas,

"ada bau asap seperti nyaa, kau mencium bau tidak?" kata Devan masih sambil mengendus,

meliya pun ikut mengendus seperti Devan

meliya hanya menggelengkan kepala nya

"iya, seperti nya ada bau asap, ha dekat sini ha makin dekat bau nya, Eny ada masak di bawah? Sampai ada bau asap seperti ini?" kata Devan.

"tidak," jawab meliya cuek.

Devan mengarahkan tangan nya ke arah meliya,

"haa ini semangkin terasa bau asap nyaa, seperti bau asap dan api cemburu" ucap Devan sambil tertawa, meliya yang melihat itu pun memutar bola matanya malas

"benar kan? Api cemburu?"

tanya Devan sambil menatap meliya,

"tidak, tidak ada!" meliya pun membuang muka nya

"dan saya tau kau menyukai dia, tapi meliya kau harus bekerja sedikit untuk membuat dia mengaku kalau dia menyukai dirimu."

Meliya pun tertawa getir

"hahah, aduhh dia ada berkata kah dia menyukai saya?"

"dalam waktu sekarang ini belum ada, tetapi kalau kau bisa membuat dia berkata dia menyukai mu saya akan membayar mu dengan harga tinggi, saya tidak bermain main kau tau itu,"

Meliya pun tertawa lagi

"hahaha waw tuan menyuap saya,? Tuan menantang saya?? Hmm okey saya akan buktikan.

"oke, meliya saya tidak akan memaksakan dirimu, kamu ambil saja waktu dimana pun kau bisa" kata Derren setelah nya

"eh tuan saya ingin bertanya sesuatu" tetapi sebelum meliya menyelesaikan perkataan nya. Tante Lela datang.

Ternyata semua percakapan mereka tadi di dengar semua oleh Tante Lela, tante Lela pun menghampiri mereka.

"apa yang kalian lakukan di sini berdua an?!!" tanya Tante Lela sinis, meliya pun hanya menundukkan kepala nya

"akuu?" tanya Devan sambil menunjuk dirinya

"iyala, siapa lagi?" ucap Tante Lela sambil memandang meliya sinis

"bisa Tante, anak muda berdiri di sini mencari angin, kenapa Tante?"

"kan masih ramai orang di bawah sana, kenapa tidak ambil angin di bawah saja?!"

"oh, angin di bawah dan di atas berbeda, karena di bawah kan sudah banyak angin, jadi di atas cuma ada dua angin, jadi tidak boleh di satukan, meledak meletup nanti Tante, tidak apa apa Tante, lagian pun ini rumah Devan dari Devan kecil dan sampai sekarang tinggal di rumah ini, dev tidak akan menyesatkan orang yang ada di sini, sebentar lagi dev turun!." setelah mengatakan itu Tante Lela tidak berbicara apa" lagi dan langsung pergi.

"sambung, kau mau bertanya apa tadii?" tanya Devan setelah itu,

"hmm, benarkah apa yang di bicarakan mama tentang derren?" Devan sedikit berfikir

"tentang derren sudah menikah?" dan meliya pun menganggukkan kepala nyaa.

"benar, tetapi kamu semua belum tau istri dia sekarang ada di mana" meliya pun hanya terdiam mendengar perkataan derren.

Kini malam mendatang, meliya sedang berada dirumah nya bersama dengan mira, Mira sedang menonton drama kesukaan nyaa dan meliya gelisah sekali berbaring di kursi ruangan,

Amira yang melihat kawan nya seperti itu pun heran.

"heeii, Mel kalau kau gelisah sekali masuklah ke kamar, ada apa dengan mu?" tanya Mira pada meliya,

"aku baik baik saja"

"eh lebih baik kau bercermin, dirumah ini banyak cermin, coba kau lihat, terang" kau ada masalah, lebih baik kau cerita ke aku."

"Derren"

"ada apa dengan nya?"

meliya menarik nafasnya dalam" dan membuang nya kasar,

"dia, dia, dia, dia sudah menikah"

Flashback on

Leliya dan meliya sedang berada di taman, entah angin apa yang membuat leliya menceritakan kepada meliya tentang anak nya yang sudah menikah

"ya, semasa Derren melanjutkan pendidikan nya di luar negri dia menelfon mama, di berkata dia sudah menikah, di waktu itu memang lah mama terkejut." kata leliya sambil duduk di sebelah meliya,

"jadi mama percaya?"

"awak nya mama tidak percaya, tetapi Derren memperlihatkan buku nikah nyaa jadi mama tidak ada pilihan, mama haruslah percaya" kata leliya sambil menatap meliya

"tapi, tapi kenapa dia menikah dengan cara seperti itu mama?"

"alasan dia, dia sudah menyukai perempuan itu,"

"okey, kalau mama sudah percaya, mama mau meliya berbuat apa?" tanya meliya sambil menatap leliya sendu ada sedikit luka goresan di hati nya.

"mama pun tidak tau apa yang telah terjadi dengan pernikahan mereka, Derren pulang ke sini sendirian, dan tidak pernah cerita tentang Olivia, mama yakin Derren akan berbagi cerita tentang Olivia kepada meliya,"

"mama, mama jangan lah seperti ini, mama lihatlah bagaimana cara Derren terhadap meliya, lagi pun kalau tiba" ketahuan kalau mama suruh meliya mencari tahu cerita dia bagaiman?

"tapi, cuma meliya saja yang bisa menolong mama, sejak meliya datang kerumah ini, Derren sudah banyak berubah, mama perhatian ya, Derren itu, selalu perhatikan meliya dalam diam," kata leliya sambil memegang tangan meliya,

"ah mama menggoda saja"

"iya mama yakin meliya kalau Derren sudah menyukai meliya," meliya pun hanya terdiam mendengarkan itu.

Flashback off

"hei meliya, maksud kau dia suami orang lah kan?" tanya Amira lada meliya dan meliya hanya menganggukkan kepala nya sambil memanyunkan bibirnya.

"cuma sekarang ini aku tidak pasti kalau dia sekarang masih suami orang ataupun dia duda."

kata meliya setelah nya.

"jadi kau mau bagaimana sekarang?"

"tidak tauu," kata meliya

"kau menyukai dia kan?"

"aku pun bingung Dengan perasaan ku sekarang, aku takut aku kecewa lagi,.

kini di sisi Derren dan Devan mereka sedang berada di rumah sakitt, Oma Ira sakit lagi dan di larikan kerumah sakit, Derren menekan tombol telfon nya berkali kali tetapi tidak ada jawaban dari meliya

"Derren, bagaimana? Ada jawaban?" Derren menghampiri adik nya itu,

Derren pun menggelengkan kepala nya,

mereka berdua membuang nafasnya kasar, kini Oma Ira berada di ruang ICU.

selang beberapa detik ponsel Derren berbunyi,

"coba kau lihat, mungkin meliya menelfon mu kembali" kata Devan pada Derren

Derren melihat nama yang tertera,

"mama"

"angkat lah" Derren pun mendekat kan ponsel nya ke telinga nyaa

"ya ma?"

"bagaimana keadaan Oma?" tanya leliya dari sebrang telfon

"Oma masih di dalam ruang ICU ma,"

"dokter berkata apa?"

"dokter belum keluar ma, Derren pun belum ketemu dengan dokter"

"mama tunggu supir datang, bawa mama pergi kerumah sakit, setelah ini" kata leliya dengan nada berat, mata leliya sudah berkaca kaca

"mama jangan buru" mama, nanti kalau ada apaa apa Derren akan memberitahu mama ya,"

"mama khawatir Derren" kata leliya yang tidak bisa menahan tangis nyaa

mendengar mama nya menangis Derren menurunkan ponsel nya

"kenapa?" tanya Devan yang melihat raut wajah adik nya

"mama menangis"

"hmm berikan ponsel mu biar aku yang berbicara," kata Devan dan meraih ponsel nya.

"mama"

"hiks hiks yaa" leliya pun masih menangis

"mama kita harus kuat, dan kita harus tau kalau Oma pasti kuat, oke?? Mama jangan seperti ini, yang penting kita yang harus kuat, apa pun yang terjadi nanti Devan akan memberitahu kan mama ya," kata Devan menenangkan mama nya

"baiklah," leliya pun memutuskan sambungan telfon nyaa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!