Gagal menikah yang kedua kalinya membuat Raisa Marwa memberanikan diri melamar Satria Langit Bos dikantornya yang terkenal playboy.
Bagaimana perasaan Satria?
Bagaimana juga dengan kekasihnya Satria yang bernama Rega?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
Raisa duduk bersandar dibantalan ranjang,meraih gelas dan meminumnya,Satria mengikuti istri dan memandangnya.
Selama ini Raisa berada didekatnya hampir dua tahun,dia juga sering melihat gadis-gadis yang keluar masuk ruangan namun dulu dia sangat cuek.
"Raisa,sejak kapan kamu menyukaiku?"tanya Satria
"Maksudmu?"tanya Raisa
"Mengapa waktu itu kamu berfikir aku mau menikah denganmu?"tanya Raisa
"Aku juga gak tahu,itu terjadi begitu saja.Mungkin karena hanya kamu yang aku kenal saat itu."jawab Raisa
"Ah,sudahlah."kata Satria merebahkan diri dipelukan istrinya.
Karena bosan akhirnya Satria menyalakan tv,setelah sekian lama tidak menonton tv kali ini baru bisa menonton lagi.
"Kamu suka nonton?"tanya Satria
"Aku anak Ustad jadi tidak nonton film."jawab Raisa
"Ah,benar juga.Bagaimana kalau kita buat acara sendiri?"tanya Satria
"Ih,kamu ini.Dengan syarat jangan main kasar aku gak suka."jawab Raisa
"Itu masalahnya,aku tidak bisa memulai dengan lembut."jawab Satria
Raisa memandang wajah suaminya,kembali mendekatkan wajahnya dan mencium bibirnya dalam,tangannya meraba kancing piyama yang dipakai dan melepas satu persatu.Satria tidak mau kalah,tangannya menarik paksa lingerie hingga sobek,dan hanya melingkari dipinggangnya.Satria mengangkat tubuh mungil Raisa,namun Raisa malu dan turun kembali.
"Mengapa berhenti?"tanya Satria berbisik ditelinga
Raisa hanya menggeleng tanpa bersuara saat suaminya mulai menindihnya pelan,nafasnya mulai tidak beraturan hanya terdengar desahan kecil.
"Au,sakit Mas."kata Raisa menggelengkan kepalanya
"Tenang,rileks dan jangan bereaksi ikuti saja alurnya."kata Satria
Ucapan Satria membuat Raisa kembali tenang,pelan-pelan menikmati bahkan dia menahan wajah suami dan mencium bibirnya dalam,hingga keduanya mencapai puncak bersama.
****
Malam ini Isna kembali tidur sendiri karena Ramadhan pergi entah kemana,ingin rasanya dia kembali kerumah Abah namun Abah pasti tidak akan menerimanya.
Orang tua Ramadhan juga jarang berada dirumah,mereka lebih senang berada dikebun.
Isna mencoba untuk memejamkan mata tapi hati dan pikirannya malah kemana-mana membayangkan bagaimana Raisa saat ini sedang bersenang-senang dengan Satria.
"Aaahhhh,mengapa aku apes sih?"tanyanya dalam hati
Ramadhan pulang kerumah dengan membawa makanan untuk Isna,namun Isna malah pura -pura tidur.
"Is,aku bawa makanan kesukaanmu.Apa kamu sudah tidur?"tanya Ramadhan
"Apa Mas?"tanya Isna
"Bebek goreng."jawab Ramadhan
Isna bangun dari ranjang meski dengan wajah malas dan kesal,namun kali ini dia benar-benar menghargai Ramadhan yang sudah berusaha membuatnya senang.
"Ayo makan."kata Ramadhan
"Iya Mas."jawab Isna
"Kok gak pake nasi?"tanya Ramadhan
"Udah terlalu malam,katanya gak baik makan nasi."jawab Isna
"Nanti kamu sakit perut,soalnya sambalnya pedas."kata Ramadhan menambahkan nasi dipiring Isna
"Baiklah,sudah cukup."jawab Isna
Ramadhan senang malam ini Isna bisa bersikap manis,rasa lelahnya hilang begitu saja melihat tawa karena kepedasan.
Harapan terbesarnya Isna melupakan hal tentang Raisa.
****
Ruangan kamar sudah terasa dingin setiap mendekati dini hari,Raisa menarik selimut menutupi tubuhnya yang hanya memakai lingerie.Satria masih terlelap meski hanya memakai dalaman boxer,mungkin dia tidak merasakan dingin karena memiliki tubuh besar dan atletis.
Raisa tidak bisa memejamkan mata kambali setelah terlelap,badanya masih sangat lengket.Dicobanya untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat malam dan kembali duduk bersandar diranjang.
Dibukanya ponsel miliknya dan melihat kabar hari ini disosial media miliknya,saat ini tidak ada yang menarik baginya namun saat ingin menutupnya dia melihat diakun orang video dirinya yang sedang melamar Satria waktu itu dan ternyata sudah sangat banyak ditonton dan dibagikan.
"Aaahhaaa,aku kan malu."kata Raisa
Mendengar istrinya menjerit Satria terbangun langsung duduk meski matanya masih sedikit mengatup.
"Ada apa Sa?"tanya Satria
"Aku malu."jawab Raisa
"Iya malu kenapa?"tanya Raisa
Raisa memberikan ponselnya kepada Satria, dia melihatnya sampai akhir hanya tersenyum.
"Ini mah malu-maluin."kata Satria
"Lalu kenapa kemarin kamu tidak menolakku?"tanya Raisa
"Kalau aku nolak kamu,kamu akan lebih malu lagi."jawab Satria
"Ahhh,kamu ini."kata Raisa sambil memukul kepala Satria dengan bantal
"Iya-iya maaf,sudah cukup marahnya.Kamu sudah mandi?"tanya Satria
"Sudah,makanya jangan disentuh lagi."jawab Raisa
"Kalau aku peluk boleh gak?"tanya Satria
"Gak,nanti kamu macam-macam lagi."kata Raisa menutup wajahnya dengan selimut
Satria menarik selimut yang menutupi wajah istrinya dan menciumnya,setelah itu meninggalkannya kekamar mandi.Raisa tertidur saat Satria keluar,malam ini dia berniat melanjutkan pekerjaanya dirumah setelah beberapa jam istirahat.
Ada beberapa dokumen yang belum selesai dia kerjakan karena tadi siang dia tidak bisa fokus.Masih ada beberapa jam menuju pagi,rasanya cukup untuk mengerjakan sisa kerjaan.
"Rasanya aku butuh kopi."lirihnya
Satria keluar kamar menuju dapur rumahnya,suasananya hening karena memang masih dini hari.
Dituangkan air kran kedalam teko dan merebusnya diatas bara api,tanpa menunggu lama air pun mendidih.
Secangkir kopi mungkin bisa menemaninya sampai pagi,menemani mengerjakan tugas pekerjaannya.
Saat kembali Raisa masih tertidur dengan posisi sama saat Satria meninggalkannya.Tidur saja sangat manis apalagi saat ahhh sudahlaaah,tangan Satria menampiknya.
Beberapa file sudah diselesaikan dengan cepat,tepat sebelum Subuh pekerjaanya sudah selesai.Raisa bangun melihat suaminya tertidur dimeja kerja,dia membereskan kertas yang berserakan dilantai dan memungutnya.
"Sayang,kamu sudah bangun?"tanya Satria
"Ayo,sholat dulu."ajak Raisa
"Ah iya."kata Satria
****