Embun adalah gadis yang baik dan juga penurut, saking penurutnya embun harus rela menjadi penebus hutang.
Embun tidak bisa menolak karena embun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tanpa dasar cinta ini.
Setelah menikah Afkar selalu bersikap dingin, acuh dan bahkan tidak pernah menganggap embun sebagai istrinya.
Walaupun begitu embun selalu berusaha untuk tetap bersikap baik dan sopan, embun tidak ingin menjadi seorang istri yang durhaka.
Bagaimana kelanjutan kisah embun? yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 LELAHNYA JASMIN.
Sesampainya di rumah Jasmin langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. rasanya Jasmin sangat lelah sekali hari ini.
Tugas kampus yang selalu numpuk membuat Jasmin tidak memiliki waktu untuk bermain-main.
Tidak butuh waktu lama Jasmin keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian santai. Berhubungan mamah dan papah sedang pergi menghadiri jamuan makan malam membuat Jasmin bisa langsung istirahat.
Jasmin bertukar pesan dengan Mariam membicarakan soal tugas kampus. Karena merasa lelah Jasmin membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan memegang handphone.
Hari semakin sore, matahari sudah mulai gelap namun Jasmin masih setia dengan tidurnya.
Tok.. tok.. tok...
'' Pasti dia tidur '' Keluh Mariam yang menggedor pintu kamar Jasmin " Tau gitu aku gak akan datang "
Rumah Mariam dan Jasmin cuman beda satu blok jadi Mariam bisa datang dengan berjalan kaki.
Mariam sudah sering datang kerumah ini makanya Mariam sudah tidak asing lagi dimana kamar Jasmin.
Ceklek..
Pintu terbuka. Jasmin terlihat baru bangun dari tidurnya '' Apa sih, berisik tau. gak tau apa kalo aku lagi tidur '' Keluh Jasmin dengan kedua mata yang masih terlihat ngantuk.
'' Ck.. ini itu masih jam tujuh malam, masa ia kamu sudah tidur aja '' Keluh Mariam masuk kedalam kamar Jasmin.
Mariam duduk di sofa sambil membuka buku dan juga laptop nya " Kita sudah sepakat kalo kita harus mengerjakan tugas kampus bareng. Tadi aku sudah sempat kirim pesan kepadamu tapi gak kamu balas " Ucap Mariam dengan tatapan masih melihat ke laptop.
Jasmin keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar " Tadi aku lelah sekali jadi ketiduran deh "
Mariam membuang nafasnya " Yasudah ayok kita kerjaan tugasnya sebelum kita di panggil makan malam " Ucap Mariam yang di anggukan oleh Jasmin. .
Kedua gadis itu begitu serius mengerjakan tugas kampus bahkan sampai lupa waktu.
" Jasmin "
Apa? '' Jawab Jasmin dengan mulut yang penuh dengan cemilan.
'' Kamu gak ada niatan buat cari pacar gitu? masa iya kamu kalah oleh aku hahaha.. "
Jasmin meminum air putih '' Gak tertarik. aku lebih tertarik bagaimana caranya cepat lulus '' Jawab Jasmin '' Tumben kamu nyuruh aku buat cari pacar? '' Tanya Jasmin balik.
" Ya kan kalo kamu punya pacar, kita bisa kencan bareng. kaya seru aja gitu kalo double date hihihi.. '' Ujar Mariam sambil nyengir.
" Dasar. Otak kamu sudah di penuhi cowok kamu tuh.. Ingat bentar lagi kita ujian semester akhir. Jangan pacaran Mulu " Tegur Jasmin
" Itulah gunanya punya pacar. kalo ada pacar kan jadi ada yang menyemangati "
Jasmin menggelengkan kepalanya. Jasmin memang belum berniat buat memiliki kekasih. Jasmin lebih tertarik untuk belajar dari pada cari kekasih.
" Dah ah jangan ngomong yang aneh-aneh, kamu masih mau di sini atau pulang? " Tanya Jasmin
" Aku nginep sini ya. Tapi sebelum itu kita makan dulu yuk. laper nih " Ucap Mariam sambil mengelus perutnya yang keroncongan.
" Yehh dasar.. Kamu mau makan apa? biar aku pesan gofood soalnya bibi gak masak. Mamah dan papah gak makan malam di rumah " Ujar Jasmin langsung mengambil hp miliknya.
Mariam terlihat seperti berfikir " Dari pada pesan, gimana kalo kita cari ke depan? Kalo gak salah disana ada kedai yang baru buka " Ajak Mariam.
Jasmin melihat jam yang melingkar di tangannya " Udah malam, gak berani keluar aku "
" Ayolah.. Cuman bentar ko, toh om dan Tante kan sedang tidak ada di rumah " Bujuk Mariam.
Setelah berfikir akhirnya Jasmin mengikuti keinginan Mariam untuk makan di kedai yang ada di depan komplek rumah mereka.
Jasmin membonceng Mariam dengan menggunakan motor listrik, toh lokasinya tidak terlalu jauh ini.
Benar saja hanya butuh lima menit mereka sudah sampai di kedai yang mereka tuju. Jasmin dan Mariam langsung memesan makanan yang ingin mereka beli.
Mereka membungkus makanannya karena tidak elok juga anak gadis masih berkeliaran di luar rumah. Mana mamah dan papah belum pulang.
Sambil menunggu mereka saling berbincang membicarakan apa yang akan mereka lakukan setelah lulus kuliah nanti.
Kalo Jasmin sudah pasti iya akan memilih mengabdikan dirinya untuk orang-orang yang membutuhkan.
Sedangkan Mariam. Mariam memilih menikah muda agar tidak akan ada yang namanya dunia kerja.
Mariam dan Jasmin memang berteman bahkan bersahabat namun jalan hidup mereka tidak sama.
suami tidak mau mengaku anaknya benda yg paling sensitive tpi seolah² teda masalah🤭🤭Embun masih bisa maafkn hanya dgn sedikit gombalan😁.. seharusnya bagi sedikit pelajaran sama Afkar ,.. entahlh 🤣🤣🤣