Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
"Apa! Pangeran kamu!. Kamu jangan memfitnah diriku! Jelas-jelas ini semua di lakukan oleh Putri Chen! Kamu_"
"_CUKUP IBU!!! BENAR! AYAH BENAR! SEMUA YANG TERJADI DI ACARA BERBURU! SEMUANYA ADALAH PERBUATANKU!. TAPI SEMUA INI MERUPAKAN PERINTAH DARI WANITA ITU!!!, DIA YANG MEMINTAKU MERACUNI KUDA SELIR ILEANA! DAN MEMBAYAR PARA BANDIT UNTUK MENYERANG SELIR ILEANA! ITU SEMUA ATAS PERINTAH WANITA ITU!. AYAH!!! MAAFKAN AKU!!!"jerit Putri Chen, mengungkapkan semuanya kepada Kaisar Jinxing.
Membuat Selir Zhen Yi, terdiam membatu, ia tidak menyangka bahwa, Putri Chen akan mengaku dan membawa dirinya juga.
*kena kamu Selir Zhen Yi*batin Xin Yan, menatap Selir Zhen Yi penuh kemenangan.
Saat Selir Zhen Yi, ingin mengelak, dan mengatakan sesuatu, Kaisar sendiri yang turun tangan menahan Selir Zhen Yi.
Ia menghunuskan pedangnya, dan menaruhnya di samping leher Selir Zhen Yi yang sedang bersujud gemetar.
"aaaammpuuun yang mulia Kaisar"
Kaisar dengan wajah penuh amarah sambil menggertakan giginya, mulai menanyakan hal yang sama. "apa benar, semua ini ulahmu Zhen Yi!?"
"Ammpuuuuun.... Yang mulia!!! Hamba hanya sedang gelap mata! Kematian kakak hamba, membuat hamba menyimpan dendam terhadap Ileana! Hamba, Hamba tidak bermaksud untuk mencelakai Putri Mei Ling yang muliaaa!!"jerit Selir Zhen Yi. Di ikuti juga dengan tangisan pilu Putri Chen.
"Apa salah saya Selir Zhen Yi!?, Selir Ye Yuàn di hukum karena perlakukannya sendiri, yang telah membunuh ibu suri! dan saya juga waktu itu di anggap sebagai pelaku oleh kalian! Tapi bukankah terbukti saya tidak bersalah dalam hal itu!!? Lantas apa yang membuat kamu menuduh saya sampai seperti itu!?"tanya Xin Yan mulai memancing Selir Zhen Yi.
"i_itu_"
"_luar biasa sekali Selir Zhen Yi, kamu ternyata bersekongkol dengan Selir Ye Yuàn dan putrinya untuk mencelakai keluarga kerajaan!"Potong Permaisuri Mingmei, menghentikan Selir Zhen Yi untuk berbicara lagi.
Ia terpaksa sekali lagi mengorbankan orang lain, untuk menyelamatkan kedudukannya.
"tahan mereka berdua! Jangan biarkan mereka keluar dari kamar mereka_"
"_Kata siapa mereka akan di tahan di dalam kamar! Bawa mereka ke dalam penjara! Tahan mereka di sana sampai aku sendiri yang akan menentukan hukuman untuk mereka!"potong kaisar Jinxing terhadap ucapan Permaisuri Mingmei.
Usai Kaisar Jinxing mengatakan hal tersebut, hanya ada suara jeritan teriakan dari Selir Zhen Yi dan Putri Chen. Mereka menyesali perbuatan mereka, dan berkali-kali berteriak memanggil nama Ileana agara Xin Yan memaafkan mereka. Namun itu tidak mungkin, Xin Yan tidak memiliki hati, karena hatinya sudah mati bersama dengan kakaknya Xūn Yan.
Dan berakhir juga pertemuan pada hari itu. Mereka pun kembali ke kediaman mereka masing-masing, begitu juga dengan Xin Yan. Tapi sebelum ia pergi, ia mengucapkan terima kasih kepada Kaisar dan juga Permaisuri.
...----------------...
ternyata pada hari itu, masalah di dalam Kekaisaran belumlah selesai, tepat di tengah malam, suasana yang harusnya tenang, tiba-tiba mencekam saat mendengar kabar bahwa Selir Zhen Yi menjadi gila dan melenyapkan Putri Chen di penjara.
Namun kenyataanya tidak seperti itu. Karena pada saat semua orang sedang tertidur pulas, Xin Yan diam-diam masuk ke dalam penjara, menggunakan baju prajurit, dan berjalan ke tempat Selir Zhen Yi dan Putri Chen di tahan.
Pada saat itu, Selir Zhen Yi dan Putri Chen sedang meringkuk ketakutan di dalam jeruji besi.
"kenapa kalian tidak tidur?"tanya Xin Yan. Membuat kedua wanita yang tadi meringkuk, langsung kaget dan memalingkan wajah mereka ke arah suara tersebut dengan cepat.
Karena gelap, Mereka tidak bisa melihat wajah orang tersebut, tapi Selir Zhen Yi sangat mengenal suara tersebut.
"ILEANA! APA ITU KAU!?"teriak Selir Zhen Yi, mendekat ke arah Xin Yan berdiri.
"bukan, aku bukan Ileana, aku Xūn Yan"jawab Xin Yan.
Selir Zhen Yi berpikir sejenak, karena nama itu tidak asing di pikiranya, sampai ia teringat kejadian 8 tahun yang lalu.
"HEH! PEMBOHONG! SI XUN YAN SUDAH TIADA! KAMU BUKAN XUN YAN! KAMU ILEANA! TUNJUKAN WAJAHMU WANITA SIALAN!!!"teriak Selir Zhen Yi, sambil berusaha meraih tubuh Xin Yan, tapi ia kesusahan karena ada jeruji besi di penjara yang menghalanginya menyentuh Xin Yan.
"saya Xūn Yan. Saya masih mengingat kejadian kamu menginjak kepada saya, menampar wajah saya, bersama selir-selir lain, menyiksa saya dan menggantung tubuh saya. Apa salah sayaaa sehingga kalian membunuh saya!!!"sarkas Xin Yan, membicarakan kejadian kematian kakaknya, agar Selir Zhen Yi percaya akan dia.
Mendengar ucapan itu, Selir Zhen Yi terduduk lemas, sambil masih memegang jeruji besi penjara. "tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, dia sudah mati, dia tidak mungkin bisa hidup kembali"ucapnya gemetar sambil menggigit jari-jarinya.
"cih jelas-jelas itu suara Ileana! Kenapa kamu setakut itu? Dasar wanita tua!"ketus Putri Chen, kini ia yang kembali mendekati Xin Yan.
"Ileana, maafkan saya, saya sadar, saya memang dari awal sudah bersalah denganmu! Maafkan saya, Selir Ileana, saya mohon..."pinta Putri Chen sambil menangis. Berharap Xin Yan bersimpati dan luluh akan tangisannya.
"hm? Ingin Memaafkan mu? tapi ada satu syarat, kamu harus membunuh wanita ini!"lirih Xin Yan sambil menunjuk ke arah Selir Zhen Yi.
Mendengar itu, Selir Ye Yuàn mendongak ke atas dan berteriak kepada Xin Yan, "SIAPA KAMU! KAMU KENAPA BISA MENGETAHUI KEJADIAN ITU! SIAPA KAMU!!! KAMU BUKAN ILEANA! KAMU MEMANG DATANG UNTUK MEMBUNUH KAMI KAN!!? XUN YAN APA BENAR KAMU HIDUP LAGI?!"jerit Selir Zhen Yi, yang mulai percaya bahwa wanita di hadapannya itu ialah Xūn Yan.
Tapi sebelum Selir Zhen Yi mendengar jawaban dari Xin Yan, tiba-tiba ia diserang oleh Putri Chen. "diamlah kamu wanita tua sialaaan....! Mati saja kamu...!"teriak Putri Chen, mencoba menyerang Selir Zhen Yi, dari belakang.
Namun serangan dari Putri Chen, berhasil dihindari oleh Selir Zhen Yi, secara Selir Zhen Yi, merupakan kesatria wanita, ia tidak akan mudah di serang oleh orang, apalagi hanya kekuatan Putri Chen yang lemah, jauh berbeda dengan kekuatannya.
Selir Zhen Yi langsung membalas serangan tersebut, saat itu juga Xin Yan keluar dari sana tanpa sepengatahuan mereka berdua.
Di saat menjelang pagi hari, mereka mendengar kabar bahwa Selir Zhen Yi telah membunuh Putri Chen, di penjara. Pangeran Li Wei tentu saja murka kepada Selir Zhen Yi. Ia tidak menyangka seorang ibu bisa membunuh putrinya sendiri, dan ia menyesal, memasukan mereka berdua ke dalam satu sel yang sama.
Pada pagi itu juga, Selir Zhen Yi di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar Jinxing. Dan pada saat proses hukuman mati yang berupa hukuman penggal kep**a, di saat itu juga sebelum Selir Zhen Yi di eksekusi, ia tertawa kuat dan mengatakan kepada ketiga istri Kaisar yang lain. Permaisuri Mingmei, Selir Coū dan Selir Àn Mei.
"WANITA ITU TELAH KEMBALI!!!. SETELAH ADIKKU DAN AKU MATI! DISAAT ITU AKAN MENJADI GILIRAN KALIAN BERTIGA!!!!!! KALIAN AKAN MATI DI TANGANNYA... HAHAHAHAHAHAHAHHAHA"sambil menunjuk ke arah Permaisuri dan kedua wanita yang berada di samping kanan dan kiri Permaisuri Mingmei.
"apa yang di maksud Selir Zhen Yi? Wanita itu? Siapa dia?"gumam Selir Àn Mei, sedikit merasa takut.
"diamlah... Dia hanya sudah gila karena mendapatkan hukum mati sama seperti saudaranya, Ye Yuàn, bahkan dia berani membunuh Putri Chen, dia sudah tidak waras"jawab Permaisuri Mingmei dengan cepat.
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis