NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Kaiser

Istri Rahasia Kaiser

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy / Slice of Life
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: tiatricky

Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?

•••

Kematian Devano dan pernikahan kedua sang Papa, membuat kehidupan Diandra Gautama Putri berubah. Tidak hanya itu, dia menjadi pasangan seorang Kaiser Blue Maverick ketua geng motor HORIZON. Cowok bad boy yang membencinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiatricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Rahang Kaiser mengeras melihat pemandangan itu. Dia mengepalkan tangannya kuat dengan wajah memerah padam menahan diri.

"Wih, enak kali diboncengi sama Kenzie." Elang berucap dengan sinis.

"Cewek kedua bro." Timpal Rival.

"Kalau gue cewek, gue langsung jatuh cinta deh kayaknya." Alaska berujar dengan senyuman.

"Huhuhu, pengen deh digituin. " Chika berujar membuat Rival melotot mendengarnya."Tapi gue cewek mahal gitu loh. " Mengibaskan rambutnya bangga.

Grap

Apa-apaan mereka? Sengaja bikin gue kesel? Argh! Sejak kapan gue kepikiran terus sih. Kaiser mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Makasih Ken udah nolongin aku. Kalau kamu butuh per—."

"Kenzie pacar gue. Gak pantes Lo duduk di sana. Cepetan cuci motornya. " Tiba-tiba seorang gadis menyeret tangan Diandra menuju kearah parkiran motor.

Kenzie pun kesal lalu menghempaskan tangan gadis itu dari Diandra. Matanya menatap dengan tajam. "Gak usah gangguin gue lagi. Paham?!."

Tanpa menunggu jawaban, Kenzie langsung mencekal tangan Diandra pergi meninggalkan parkiran. Namun mendadak dia berhenti lalu mendekat pada Kaiser yang duduk di kursi parkiran motor.

Laki-laki itu dengan sengaja mendekatkan mulut di telinga sahabatnya. "Sekali lagi Lo nyakitin Diandra, gak segan-segan gue keluar dari HORIZON. "

•••

Bug Bug

"A ampun!." Mohon seorang laki-laki yang tidak berdaya dengan pukulan berulang kali yang dilayangkan Kaiser.

Bruk

Tubuh laki-laki itu terhempas ke lantai dengan penampilan acak-acakan. Sudut bibirnya robek, darah keluar dari mulut dan sebelah matanya tertutup.

Bug

Kaiser menghela nafas berat. Dia meremas kedua tangannya. Brengsek! Gue harus pisahin mereka. Tapi gimana caranya?

Laki-laki itu mengetuk meja dengan cepatnya. Dia saat ini berada di gudang sekolah. Menggelengkan kepala lalu terkekeh geli. "Nggak mungkin gue cemburu sama cewek killer itu. Nggak. Gue benci se benci-bencinya. "

Laki-laki itu dengan wajah penuh luka itu memperbaiki penampilannya. Dia menghela nafas panjang. "Lo gak kaya dulu lagi. Lo makin gila dari tahun lalu. "

Kaiser menoleh. "Lo pikir Lo siapa hah? Jaga ucapan Lo. Gue bisa bikin nyawa Lo ilang sekarang juga. "

Laki-laki itu menggelengkan kepala. "Gue rasa Lo mesti jauhin cewek itu. Tapi gue juga gak maksa Lo percaya sama gue. "

Setelah itu, Kaiser sendirian. Dia melonggarkan dasinya yang terasa menyesakkan. Devano, gue pengen Lo hidup. Gue gak mau Lo ninggalin gue yang masih bocah ini. Gimanapun juga, Lo berharga bagi gue.

"Hei, bocah! Kamu tidak apa-apa?."

Kaiser kecil mendongak kepala. Dia terkejut melihat beberapa murid tampak tidak berdaya. "Ka kamu yang melakukannya?." Beralih pada seorang anak laki-laki dengan seragam sedikit kotor.

Devano tersenyum memperlihatkan gigi putihnya yang berjejer rapi. Menggaruk-garuk kepalanya dengan pipi merah merona malu. "Ah, haha. Benar. Aku yang melakukannya. Ini biasa aja. "

Kaiser yang melihat seketika terpesona. Seragamnya putih biru tampak kacau dan kotor. Dia pun bangkit dari duduknya. "Kamu hebat banget bisa melawan mereka sendiri. Sedangkan aku takut. "

"Apa sih? Biasa aja. " Devano memalingkan wajahnya kearah lain.

"Kamu mau ajarin aku bela diri bisa nggak?." Kaiser memohon dengan kedua tangan memegang tangan Devano. Tatapannya penuh permohonan.

Devano pun menoleh dan tersenyum. "Aku bisa mengajarimu sedikit. Selain itu, tergantung usaha kamu sendiri. "

Senyuman Kaiser mengembang. "Hiks. Terima kasih sudah menolongku. Mereka selalu membullyku hanya karena wajahku. Memangnya kenapa jika muka ku berjerawat? Bukannya bisa berubah?."

Devano mendorong pelan dahi Kaiser. "Dasar lemah! Kamu itu laki-laki. Jangan lemah. Lawan mereka yang menindas mu. Tidak ada yang salah dengan wajahmu. "

Kaiser mengusap airmata dengan kasar. "Emm, ka kamu mau menjadi temanku?. "

Devano tersenyum mendengarnya. "Tentu saja mau. Kenapa tidak?. "

•••

Jam istirahat pertama telah dimulai. Diandra tampak diam di tempat duduknya. Melamun kan sesuatu hingga beberapa murid masuk ke dalam kelas.

"Kelasnya bagus juga. "

"Kelas unggulan gitu loh bro. "

"Gue juga pengen sih kek gini. Rapi dan bersih. "

"Eh, ada cewek. Sendirian Neng?."

"Ka kalian kenapa di sini?." Diandra mendadak gugup dan takut.

"Mau berak. " Dengus Alaska kesal.

Vanesa berjalan mendekat ke kursi Diandra. "Gue bawain Lo sesuatu nih. Dimakan ya. "

"Ih, jijik banget gue. " Chika bergidik geli melihat telur busuk.

Kaiser mendudukkan dirinya di depan Diandra. Dia tersenyum lebar. "Hargai pacar gue ya. Pacar gue susah-susah nyari telur busuk. Sayang banget kalau nggak dimakan. "

Bruk

Elang mendudukkan dirinya di samping Diandra. Sedangkan Alaska berdiri di belakang Diandra.

"Nggak mau. Bisa mual aku. " Diandra menggelengkan kepalanya. Dia mendorong pelan tangan Vanesa yang mendekatkan telur busuk itu kearahnya.

"Kenapa sih nggak mau? Mahal banget itu. Harganya berapa sih, Nes?." Tanya Elang pada Vanesa.

"Lima ratus juta, Lang. Yakali Lo nolak permohonan gue. Udah, nggak papa. " Vanesa terus menyodorkan telur busuk yang sebagian cangkangnya terbuka.

"Eng." Diandra menolak dengan mulutnya yang ditutup rapat.

Alaska pun menyingkirkan tangan gadis itu dengan paksa. "Gak usah ditutupi gitu mulutnya. Emang mulut Lo udah busuk ya."

"Jiahaha, bener juga sih. " Chika tertawa mendengarnya.

"Atau mulut Lo ada taringnya?." Timpal Rival.

"Serem banget cuyyy!." Elang bergidik ngeri.

Mata Diandra berkaca-kaca. Dia terus mencoba untuk menjauhkan wajahnya dari telur busuk. Apa lagi ini ya Tuhan?

"Gue buka bentar mulutnya. " Kaiser dengan inisiatif membuka mulut itu dengan paksa. Sedangkan Rival menarik rambut Diandra agar mendongak kepala.

Vanesa tersenyum puas dan memasukkan isi telur busuk itu ke dalam Diandra. "Ditelen dong. Gue gak mau Lo muntahin semuanya. "

Diam-diam Kiara yang melihatnya meremas tangannya. Gadis itu memukul kepala sendiri. Gue gak mau nolongin cewek itu. Nggak. Gue gak mau. Cewek itu bukan temen gue.

Kaiser menutup mulut istrinya dengan paksa. Mau tidak mau, Diandra meneguknya.

"Iyuhh, bau banget nafas Lo sekarang. " Chika mengibaskan tangannya.

"Oh ya, kemarin kita belum bukain seragamnya. Sekarang aja gimana?." Alaska berujar sembari melirik kearah sampingnya.

"Biar gue rekam." Vanesa seketika bersemangat.

Airmata Diandra menetes begitu derasnya. Gadis itu menggelengkan kepala. "Ja jangan lakukan itu. Ka kalian bebas membullyku asal jangan yang itu. "

Yang lain seketika tertawa mendengarnya.

Prang

Yang lain seketika menoleh.

"Lo pada mau gue videoin memalukan ini disebarin hah?."

Diandra dan yang lain terkejut melihat seseorang. Dia menggertak gigi geram.

"Sialan. CK!." Kaiser berdecak jengkel. Dia melihat kearah Diandra dengan kebencian yang menguasai dirinya. "Hari ini Lo beruntung. "

Bruk

Tubuh Diandra terjatuh saat kursi didorong Alaska. Dan Elang menendang meja dengan kasar.

Setelah kepergian mereka, buru-buru Diandra bangkit. Dia mendongak kepala melihat tangan besar itu. "Ken Kenzie..."

Grap

Kenzie pun membantu Diandra. Laki-laki itu menghela nafas berat. "Sorry, gue telat tolongin Lo. "

Huwek

Diandra pergi keluar dari kelasnya dengan terburu-buru. Dia bergegas menuju kearah toilet dan mengeluarkan telur busuk itu.

Sedangkan Kiara yang melihat terlihat bersalah. Gadis itu menatap kearah Kenzie. "Gu—."

"Lo temen sebangkunya kan?." Kenzie menyela pembicaraan. "Kenapa Lo diem aja gak tolongin Dia? Dia butuh temen cewek kaya Lo. Lo mau jadi brengsek kaya mereka?."

Kiara mengepalkan tangannya kuat. Airmata turun dari pelupuknya. "Gu gue gak bermaksud untuk itu. Gue janji bakal lindungi Diandra dari mereka. "

Kenzie terkekeh geli mendengarnya. Laki-laki itu melipat kedua kakinya. "Gue tahu Lo sahabat sejati Diandra dulunya. Tapi sekarang apa? Lo malah biarin temen gue dibully sama mereka?. "

Kiara menundukkan kepalanya dalam. "Gue benci dia. "

"Jangan terlalu benci!."

Bersambung...

1
Metana
yang dicekik orang tua lo aja, kenapa Diandra Dia kan gak salah apa-apa/Speechless/
Người này không tồn tại
Next chapter, please! Aku harus tahu kelanjutan ceritanya.
DreamHaunter
Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Isolde
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!