Kayla selalu gagal dalam membina hubungan dengan pria. Ia selalu saja di tinggal menikah.
Sebenarnya Kayla menerima takdir jika ia di tinggalkan kekasihnya menikah dengan orang lain, tapi ia tidak terima jika di tuduhkan menjadi penghalang mantan kekasihnya memiliki keturunan dengan istrinya.
Mampukah Kayla melawan tudingan itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Setelah di rasa cukup lama berada di toilet, akhirnya Kayla keluar. Ia mencuci mukanya agar tidak terlihat bekas menangis. Sampai di pintu, ia melihat ke kiri kanan dulu, agar tidak ada yang melihatnya keluar dari toilet.
Kayla pun keluar dari toilet dengan suasana hati yang gundah. Beberapa kali ia menunduk jika berpapasan dengan orang yang akan pulang kerja, takut ketahuan matanya bengkak habis menangis.
Sampai di ruangannya, Kayla bergegas membereskan berkas di mejanya dan menyimpannya pada tempat yang aman agar dapat dilanjutkan besok.
Perlahan Kayla melangkahkan kakinya menuju kost nya. Hatinya sedih sekali karna hubungan yang sudah terbina selama 1 tahun dengan Kenan, sepertinya kini harus kandas lagi. Lagi-lagi Kayla harus menelan kekecewaan.
Kebetulan Vita belum pulang, jadi Kayla bisa mengurung diri di kamarnya malam ini, mungkin sampai besok.
Setelah membersihkan diri dan makan malam yang ia beli tadi, Kayla kini berbaring sambil menghadap langit-langit kamarnya.
" Apa karna mamanya sehingga sampai saat ini aku belum pernah diperkenalkan pada keluarganya walau hubungan kami sudah setahun? " Kayla bertanya dalam hati.
Kayla terus larut dalam kesedihannya sampai ia tertidur karna lelah menangisi takdirnya. Sengaja ia tidak menghidupkan lampu kamarnya, agar orang tidak ada yang mencarinya.
Hari sudah mulai beranjak siang, ketika Kayla membuka matanya.
" Sudah jam berapa ini? Berapa lama aku tertidur? " tanya Kayla.
Kayla membersihkan diri. Ketika hendak mengecek ponselnya, terdengar suara dari perutnya.
" Lapar ternyata. " gumamnya dalam hati.
Karna sedang ingin menghilang sementara, Kayla pun menyeduh sereal untuk sarapan pagi menjelang siangnya karna waktu sudah jam 10 pagi.
Selesai sarapan, Kayla menghidupkan ponselnya yang sengaja ia matikan semalam. Terdapat banyak panggilan dan pesan, terutama dari Kenan dan Vita.
Kayla mengabaikan semua itu. Hatinya masih sakit karna penolakan mama Kenan dan ia masih ingin menyendiri. Ia kembali mematikan ponselnya.
Kenan merasa ada yang lain dengan Kayla setelah bertemu dengan mamanya, makanya ia ingin bertanya apa yang terjadi sore itu.
Karna tak kunjung mendapat jawaban dari Kayla, Kenan mencoba bertanya pada mamanya.
" Ma, kemarin mama ke PT. Karunia? Apa ada sesuatu yang Kenan terlewatkan? " tanya Kenan.
" Ah..hanya mampir sebentar karna ada yang ingin mama jumpai di sana, bukan masalah pekerjaan. "
Kenan tak menaruh curiga sedikitpun pada mamanya, tapi ia jadi bingung kenapa Kayla tidak bisa dihubungi.
Sebenarnya Kenan merasa bersalah pada Kayla karna telah menjadikannya sebagai pelarian sesaat selama ini dan hal itu ingin segera ia selesaikan agar tidak semakin berlarut.
Kemarin seharian Kayla mengurung diri di kamarnya, bahkan mematikan ponselnya. Setelah merenungi apa yang telah ia alami, Kayla akhirnya memutuskan untuk bangkit walau nanti kenyataan pahit kembali yang akan terjadi pada hubungannya dengan Kenan.
Kayla tidak mau terpuruk terlalu lama. Ia memantapkan diri bahwa ke depannya akan lebih baik walau ia akan menutup hati untuk hubungan terhadap laki-laki, cukup sebatas teman.
Hari berlalu, Kayla kembali dengan rutinitasnya. Ia tidak peduli lagi kenapa Kenan tidak pernah memberinya kabar setelah kedatangan mamanya.
Jumat sore, Kayla di kejutkan dengan kedatangan Kenan yang menunggunya di lobi.
" Maaf, apa boleh kita bicara sebentar? " tanya Kenan.
Kayla mengiyakan permintaan Kenan karna ia menganggap masalah mereka harus diselesaikan.
Kini mereka berada di kafe dekat kantor Kayla. Mereka hanya memesan makanan ringan saja.
" Apa kabarmu selama ini? Maaf aku tidak menghubungimu karna ada keperluan di luar kota. " jelas Kenan.
" Aku baik-baik saja. " jawab Kayla singkat.
" Sebelumnya aku minta maaf apa yang terjadi dengan kita selama ini, aku sudah jahat dengan kamu. "
" Kamu mau ngomong apa, cukup singkat dan jelas saja. "
" Maaf, tapi kita harus mengakhiri hubungan ini. "
" Apa aku bisa tahu alasannya? "
" Karna bulan depan aku akan menikah dengan tunanganku. "
Kayla terdiam sesaat mencerna perkataan Kenan.
" Sebentar, tadi kamu bilang akan menikah dengan tunanganmu, apa itu artinya kamu sudah punya tunangan tapi juga menjalin hubungan denganku? " tanya Kayla gusar.
" Iya, dugaanmu benar. "
Kenan pun bercerita bahwa sudah 2 tahun ini ia bertunangan dengan kekasih pilihannya dan hubungan mereka di restui oleh kedua keluarga. Namun 1 tahun belakangan ini, tunangan Kenan memilih melanjutkan karirnya sebagai model di luar negeri.
Bulan lalu, tunangan Kenan kembali karna pekerjaannya telah selesai di luar negeri dan ingin melanjutkan hubungan mereka karna tidak ada kata putus dari mereka saat sang tunangan memilih karirnya.
Kenan yang merasa kesepian, akhirnya mendekati Kayla yang ia anggap bisa mengisi kesepiannya menunggu tunangannya kembali.
" Apa maksudnya kamu permainkan aku selama ini? " tanya Kayla penuh kecewa.
" Kau mempermainkan perasaanku dan bahkan mamamu merendahkan diriku yang mengatakan aku tidak sederajat denganmu. Di mana hati nurani kalian? " ucap Kayla sambil mengadahkan kepalanya agar air matanya tidak jatuh.
Sungguh ia merasa di permainkan oleh takdir.
" Maafkan aku. " hanya itu yang di ucapkan Kenan.
Mereka diam sesaat. Tak lama Kayla bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada Kenan.
" Terima kasih untuk semua selama ini, terutama sakit yang ku terima dan selamat akan rencana pernikahanmu. " ucap Kayla yang tangannya masih menggantung di udara.
Kenan merasa terpukul akan perkataan Kayla. Ini memang semua salahnya yang tidak bisa menjaga hati.
Kayla berlalu meninggalkan Kenan yang tidak menyambut uluran tangannya.
Setelah Kayla pergi, baru Kenan tersadar akan apa yang telah terjadi, bahkan ia tak sadar jika ia tidak membalas niat Kayla tadi.
Kenan pun meninggalkan kafe itu. Di dalam mobil, ia memukul setir karna merasa marah pada diri sendiri yang telah melukai Kayla.
" Kenapa aku harus terjebak dengan masalah ini? " tanya Kenan sendiri sambil meremas rambutnya.
Kini ia seolah ikut merasakan sedih dan kecewa yang Kayla sedang rasakan.
Setelah menenangkan pikirannya, Kenan melajukan mobilnya. Tanpa ia sadari, ia menyusuri jalan sampai ke kost an Kayla.
Ia melihat Kayla masuk dengan langkah gontai. Ternyata sepulang dari kafe, Kayla memilih untuk berjalan kaki agar hatinya lebih tenang saat berada di kost.
Kayla masuk ke kamarnya, membersihkan diri dan berbaring di kasurnya.
Kembali ia menatap langit-langit kamarnya seperti ketika mama Kenan menemuinya tempo hari.
" Mengapa aku harus gagal lagi? Apakah aku tak layak di cintai dan mencintai? Kenapa semua gagal dan mereka mengakhirinya dengan menikahi orang lain? " banyak pertanyaan yang ada di pikiran Kayla.
Karna terlalu memikirkan apa yang sedang di alaminya, ia sampai menangis tersedu dan akhirnya tertidur tanpa makan malam. Kesedihan itu pun sampai terbawa dalam mimpi tanpa ia sadari