NovelToon NovelToon
Mencari Kasih Sayang

Mencari Kasih Sayang

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ry

Gadis muda, bernama[Resa anggraini], yang haus kasih sayang dan perhatian,pertemuan dia dengan seseorang yang bernama [Hari ramadhan],berusia 32 tahun mempersatukan dua insan itu dalam sebuah ikatan di usianya yang masih 18 tahun.Konflik muncul ketika [Resa] berusaha menemukan kebahagiaan dan kasih sayang dalam pernikahan tersebut,berawal dari perkataan frontal gadis itu membawanya pada takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Babb 24 Hanya di anggap beban

Hari ini, Resa pulang lebih awal dari biasanya karena insiden pegawai bangunan yang tersengat listrik membuat keadaan di konveksi tidak kondusif. Resa berjalan gontai setelah turun dari angkutan umum yang mengantarkannya pulang. Biasanya, ada Ika yang menemani dirinya, tapi akhir-akhir ini sering berangkat pulang sendiri karena Ika sudah ada yang antar jemput.

"Kalau pulang lebih awal gini, pasti jenuh! Mau main ke rumah Teh Rima, takut di-diemin Mamah nanti pas pulangnya," pikir Resa merasa bimbang. Akhirnya, dia memutuskan untuk pulang ke rumah bapaknya dari pada harus perang dingin dengan ibu tirinya.

Namun, saat baru melangkah di teras rumah, samar-samar Resa mendengar suara Nenek Nur dan anaknya sedang membicarakan dirinya. Resa pun mendengarkan percakapan mereka di balik pintu yang sedikit terbuka.

"Kom, kamu se peduli itu mikirin anak suamimu, sampai anakmu sendiri di belakangi. Lagian, kenapa kalau si Wati mau nikah duluan? Kalau udah ada jodohnya, mah, disegerakan aja, jangan di-nanti-nanti. Takutnya nambah-nambah dosa dia kalau kelamaan sering bertemu tanpa ikatan," monolog Nenek Nur.

Komala mendongak menatap ibunya dengan lekat, lalu berkata dengan suara yang ia pelan kan. "Aku bicara begitu juga agar dia sadar diri, tak sesuka hati menolak yang datang melamarnya, Mak."

Resa masih berdiri di ambang pintu, hatinya bertanya-tanya tentang apa maksud mereka. Namun, dia memilih untuk mendengarkan sampai ceritanya selesai.

"Gitu, yah... Emak kira kamu benar peduli sama anaknya si Nurdin, Kom," kata Nenek Nur.

"Gak gitu juga konsepnya, Mak. Setidaknya, kalau udah ada calonnya, mah, mending secepatnya dinikahkan aja lah. Aku bisa lega karena berkurangnya beban, ngurangin anggaran pengeluaran di rumah ini. Lagian, mereka sudah cukup dewasa. Meskipun udah bisa cari uang sendiri, belum tentu akan ingat sama aku yang udah bantu mengurus mereka. Biar lega gitu... Udah pening kepalaku mikirin tingkah anak-anak," jawab Komala.

"Kamu kemana aja, Kom? Udah nikah bertahun-tahun sama bapaknya anak-anak... Ko, banyak ngeluhnya sekarang," kata Nenek Nur.

"Ya lain cerita lagi Mak... Mau tak mau harus menerima keberadaan anak-anaknya karena Kang Nurdin juga nerima dan nafkahi anak-anakku juga," ucap Komala.

Ucapan tersebut membuat Resa tercengang. Seketika, Resa meneteskan air matanya saat mendengar lontaran dari Komala. Hatinya bagai teriris, wanita yang selama ini ia panggil "Mamah" itu hanya menganggapnya sebagai beban yang menyusahkannya. Meskipun ibu tirinya tak sejahat yang di film sinetron "Ikan Terbang", tapi ucapannya cukup menggores luka di hati Resa.

Gadis remaja itu turun dengan tergesa, memakai sandalnya kembali sambil menyeka air mata di pipinya yang masih basah. Dengan langkah yang cepat, ia berjalan menuju sebuah sungai yang sunyi namun bisa menenangkan pikiran nya. Suasana sekitar yang tenang membuatnya merasa sedikit lega.

Resa terduduk lesu di tepi sungai, menahan sesak di dadanya yang masih terasa berat. Matanya masih sembab dengan genangan air mata yang ia tahan, namun tetap mengalir perlahan-lahan. Ia merasa lelah dan putus asa, namun suasana sungai yang tenang membuatnya merasa sedikit lebih baik.

"Ya allah engkau tau apa yang aku pendam sangat menyiksa,engkau tau betapa sesaknya dada ini dan engkau pun tau apa penyebabnya,maka aku mohon tenangkan lah hati ini dan yakinkan aku bahwa di balik semua ini engkau telah merencanakan sesuatu yang indah untuk ku" Doa Resa dalam hatinya, setelah perasaan nya sedikit lega dia melanjutkan langkahnya untuk pergi ke rumah rima.

Sedangkan di tempat berbeda, Tina sedang beradu argumen saat tak sengaja mendengar gibahan dirinya saat melintas depan rumah Temannya sepulang bekerja.

"Eh, Din, percaya gak sama ucapan Teh Wati? Si Tina sama saudara nya itu katanya gak tahu diri banget. Udah diurusin baik-baik sama mamahnya Teh Wati, tapi malah ngelunjak. Bener gak sih?" bisik Tiwi pada Dini yang lagi duduk di teras rumahnya.

"Wah, wah, masa sih? Aku juga baru denger dari kamu loh, tapi kasian juga mereka. Siapa sih yang mau punya ibu tiri? Ya, wajar aja kalau sikap si Tina kurang baik sama ibu tirinya," jawab Dini sok tau.

"Iya, apa lagi Tina sama Teh Resa pan udah kerja, pasti bersikap semena-mena lagi tuh. Berasa udah bisa mandiri, yah. Hahaha," jawab Tiwi asal menebak sambil tertawa mengejek.

Tina membalikan badannya saat mendengar percakapan mereka. "Apa lu, kalau berani sini, bicara langsung sama orangnya. Beraninya cuma gibahin di belakang doang lo!" bentak Tina dengan nada yang meninggi. Dia menatap kesal pada kedua temannya, mereka tercengang dan melebarkan matanya kaget saat melihat Tina sudah berada di dekatnya.

"Eh, Tina, baru pulang kerja, ya? Kita gak lagi bahas kamu, ko, iyakan, Tiw?" sapa Dini berbasa-basi, padahal Tina masih bisa mendengar meskipun mereka bicara pelan.

"I_iya, Tin," jawab Tiwi gugup karena ketahuan sedang membicarakan temannya. Tina mendelik pada mereka, lalu menyenandungkan bait lagu.

Cikini ke gondang dia

Orang iri hidupnya gak bahagia

Cikampek tasik malaya

Apa gak cape ngepoin hidup saya

Jakarta ke kampung sawah

Di depan ramah dibelakang menggibah

Madura sampai Jayapura

Muka dua emang suka pura-pura

Sindir tina lewat sepenggal lagu yang lagi tren di masanya, lalu dia pergi meneruskan langkah yang sempat terhenti dengan gibahan mereka.

"Eh tin kamu nyanyi apa nyindir kita sih?" Teriak tiwi yang sudah tak terdengar oleh tina

Setibanya di rumah, Tina segera membersihkan diri agar lebih fresh saat beristirahat sejenak dari rutinitasnya. Setelah selesai mandi, dia merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari menunggu ke datangan Resa. Namun, sampai ia jenuh berdiam diri di dalam kamar kakanya, belum terlihat juga.

Akhirnya, Tina keluar dari kamar dan bertanya pada Komala, "Mah, Teh Resa kemana, yah? Biasa jam segini udah dirumah?"

"Mana Mamah tau, Kakakmu kemana. Gak ada ngasih kabar, dia. Mau pulang telat, bukannya ngabarin, malah bikin cemas yang di rumah aja," jawab Komala datar seperti biasanya.

"Ish, emang salah lah nanya sama Mamah. Jawabannya gak enak di dengar," gumam Tina mengangkat sudut bibirnya ke atas sebelah. Lalu, ia duduk di kursi yang berada di ruang tengah sambil meng-scroll layar ponsel yang dipegangnya. Kemudian, mengetikkan pesan yang akan dikirim pada kakaknya.

(Teh Resa, kemana sih? Jam segini belum nyampe rumah. Aku punya berita baru yang harus disampaikan sama Teteh)

Sedangkan di sana, Resa sedang duduk memperhatikan Rima yang mundar-mandir melayani para pembeli yang sedari tadi berdatangan.

"Arrrghhh... Teh Rima sibuk bener, yah.." gumam Resa yang menunggu waktu senggang kakanya.

"Aku bingung mau cerita sama siapa? Sekarang ini Teh Rima lagi sibuk-sibuknya berjualan. Serasa hidup sendiri di tengah keramaian, lari kemana aja, tetap kesepian," batin Resa dengan wajah murung tanpa diketahuinya seseorang sedang memperhatikan Resa dari jendela rumah yang bersebrangan dengan rumah kakanya.tak berselang lama ponselnya berdering, Resa segera menerima telepon tersebut dan saat panggilan nya tersambung

Hari menyapa Resa dengan senyum hangat. "Hay, Selamat sore, Aini!"

Resa membalas sapaan Hari dengan sopan. "Assalamualaikum, Om. Sore juga."

Hari tersenyum dan meminta maaf. "Akh, yah... Waalaikumsalam, maaf lupa ucap salam ya!"

Resa tertawa. "Aa, Aini, masa masih manggil Om aja sih?"

Hari menjelaskan. "Hehe, iya, iya. Soalnya udah kebiasaan manggil Om, jadi kelupaan terus."

hari bertanya. "Kamu lagi ngapain, sore ini ngaji gak?"

Resa menjawab. "Lagi di rumah Kaka ini, bentar lagi juga pulang. Engga, a, kalau malam minggu libur, soalnya ada pengajian mingguan di masjid."

Hari menambahkan. "Oh, gitu... Ya, udah, kalau mau pulang sekarang aja, biar gak ke magriban, dan hati-hati di jalannya, ai."

Resa berterima kasih. "Hehe, iya, a, tenang aja, dekat ini, gak perlu hawatir."

Setelah berbalas pesan dengan Hari, Resa lanjut membuka pesan dari adiknya, Tina. Kemudian, ia membalasnya dan segera pulang. Rasa penasaran dengan berita yang akan disampaikan adiknya membuat Resa bertanya-tanya. Apakah adiknya mendengar percakapan yang sama seperti dirinya, atau kah? Ada hal lain!

"Argh... Mumet kalau dipikirin, mah mendingan pulang dulu, mandi dulu, makan dulu, dan istirahat dulu! Biar ada energi buat ngadepin kenyataan gitu!" gumam Resa dalam hatinya.

Yaelah, sok dramatis Resa!

1
Taurus girls
jodoh memang kadang seperti itu Res.
Yuningsih
🤭 kakanya menyimak dengan baik sampai tahu siapa aja karakter dalam cerita ini, terimakasih karena sudah memberikan support terbaiknya dengan selalu meninggalkan jejak di komentar dan like nya.cerita ini berlanjut di novel kedua yang berjudul TAKDIR PERNIKAHAN kalau berkenan, nanti mampir juga ya,sekali lagi terimakasih banyak untuk dukungan nya 🥰
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
rizky, hasan, hari, bobi, siapa lagi ya penggemar resa? 😁
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sampai punya akun bersama? 🥺🥺🥺
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
resa sudah tau hari duda? masih nerima? ya sudahlah..
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
setidaknya resa bisa tertawa & lupa bebannya.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bijaknya rizky. 😊👍😔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
salah memillih sepertinya
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
anggap bahagia, belum tentu bahagia. salah tangkap kamu haari. 😔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
andai resa bisa meluapkan semua kegundahannya, tentu dia gak akan depresi sendiri.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
rizky sudah kembali
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Ooooo.... dulu hari sering antar jemput ika? tapi katanya kulkas? koq bisa bonceng ika tanpa modus?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
resa labil karena tak ingin menyakiti hati orang lain, terutama saudaranya. 😔😔😔😔😔😔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
🤣🤣🤣🤣🤣🤣.... hari gagal malam mingguan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
auto nyanyi sambil ingat happy asmara
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bahagialah sera. semoga suamimu kelak bisa membahagiakanmu.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
jangan curiga begitu rima
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
wati berulah lagi
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kenapa gak langsung tanya tentang status hari aja, resa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!