KAILA SAFIRA seorang gadis cerdas berusia 22 tahun, yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendiang orang tuanya.
Bukannya menuju alam barzah, Kaila justru masuk ke dalam tubuh KANAYA ADELINE. Seorang figuran yang hanya satu kali di sebutkan dalam novel yang berjudul 'MY DESTINY' tokoh dengan kehidupan yang tak diketahui bahkan oleh penulis itu sendiri.
Penasaran dengan kelanjutan kisahnya?
Mari kita ikuti ceritanya di bawah ini......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyalexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Beberapa saat setelah bel istirahat berbunyi, Kanaya memutuskan berjalan menuju rooftop guna menghilangkan stres yang tengah melandanya.
Setelah tiba diatas sana, ia memandangi langit biru dengan segala aspek keindahanya, ia masih tak menyangka masih bisa melihat langit lagi meskipun di dunia yang berbeda.
Setelah puas memandangi langit, ia memutuskan untuk berbalik menuju kantin, namun tak disangka saat melihat kebawah matanya tak sengaja melihat Alya si protagonis wanita tengah di bully oleh Naomi antagonis utama dengan bantuan teman-temannya di tengah lapangan.
Kanaya yang melihatnya dengan asik segera memandangi aksi pembullyan tersebut sampai matanya bertemu dengan mata Alya. Entah apa yang tersirat dari tatapan tersebut yang jelas Kanaya bisa melihat kesedihan, dendam dan kemarahan yang mendalam.
Tak lama, David dkk pun berada di sana dan terjadilah keributan antara Naomi dkk dan inti geng Demon, termasuk David sendiri yang sudah muak dengan tingkah Naomi.
Banyak pula siswa-siswi yang sengaja berkumpul hanya untuk melihat keributan itu.
'Mereka gak bosen apa ya liat keributan gitu? gue aja yang baru dua kali liatnya udah muak' batin Kanaya melihat banyaknya siswa-siswi yang tengah berkumpul di sisi lapangan.
Kanaya memang gadis yang suka keributan tapi jika alurnya sama saja dia juga merasa bosan.
"Gue kira lo introvert! gak nyangka lo suka liat keributan juga" ujar seorang siswa di sampingnya membuat Kanaya terkejut dan segera menggeserkan tubuhnya.
"Siapa lo? " tanyanya bingung.
Sungguh, Kanaya tak kenal dengan pria di hadapanya, ini bukan karena Kanaya asli belum memberikan semua ingatanya, tapi karena kanaya memanglah gadis ansos jadi ia tak mengenali sosok tersebut bahkan sangking ansos nya Kanaya sampai tak mengingat nama semua teman sekelasnya.
"Astaga!! dua bulan gak sekolah lo lupa sama nama dan wajah tampan gue" pd nya seraya menyugarkan rambutnya ke belakang membuat Kanaya memutar matanya malas.
"Udah deh.. to the point aja...lo siapa?" jengahnya menatap sinis siswa di hadapanya.
"Gue Verel Algifari, ketua osis di AHS. Pria paling tampan, kaya, pintar dan lucu " narsis nya membuat Kanaya merasa geli melihatnya.
"Ooh..tapi yakin lo ketua osis? " tanyanya dengan alis mengernyit.
"Yakin lah, nih liat!" ujarnya seraya menunjukan lencana tanda Ketua Osis yang tertempel di dada sebelah kanannya.
"Terus kalo lo memang bener Ketua Osis, kenapa lo gak pisahin mereka dan malah berdiri disini? apa emang lo juga suka keributan?" balasnya sarkas meremehkan kinerja si ketua narsis tesebut.
Verel yang mendengarnya seketika terdiam dan langsung memandang keributan yang masih terjadi di bawah.
"Peduli set*n gue sama mereka yang susah di atur, apalagi si David anak pemilik Sekolah dan Naomi anak donatur terbesar disini. Yah meskipun gitu gue sih gak takut sama jabatan ayah mereka ya, karena gue sendiri juga putra dari salah satu donatur terbesar disini loh. Orang kaya nih bos senggol dong!! " ucapnya terlihat serius dengan candaan di akhir kalimat membuat Kanaya ingin sekali mendorongnya dari atas sini.
"Janc*k.. gue udah serius dengarnya juga, emang bangke lo" serunya menatap Verel sinis.
"Hahaha becanda Nay, tapi emang bener gue gak peduli sama mereka. Ya terlepas dari jabatan orang tuanya, gue juga gak suka sama sikap David yang tolol. Gue tau dia suka sama lo tapi bodohnya dia masih aja ngelindungin Alya yang mau hancurin dia perlahan " ujarnya kali ini terdengar lebih serius dengan gumaman di akhir kalimat tapi masih bisa terdengar jelas di telinga Kanaya yang tajam.
"Apa maksud lo? "
"Mm...Bukan apa-apa, gue cuman ngarang aja hehehh" kilahnya seraya memalingkan wajah.
Apakah Kanaya akan percaya? tentu saja tidak man-teman, dia akan mencari tahu apa maksud dari perkataan Verel, dan ia menjadi semakin yakin jika ada banyak teka-teki yang harus di pecahkan.
"Tadi lo bilang lo ketos kan?"
"Iya kenapa? "
"Bukanya lo kelas 3 ya? kok masih menjabat aja sih! bukanya tahun sekarang harusnya dari angkatan gue ya?"
"Lo belum tahu ya, Ini semua karena kehebatan gue?" ucapnya jail seraya menaik turunkan alisnya.
"Geu serius panjul" sentaknya keras, ia kesal karena level narsis Verel sudah dilewat batas.
"Gue Verel bukan panjul"
"Lo bisa cepet gak sih, jangan buat gue emosi disini"
"Hehehe...Santay Nay, sebenarnya ini semua karna sistem pemilihan disini yang pake anggota Komite Sekolah buat voting bukan dari siswa-siswi nya. Aneh memang gue juga bingung tapi terlepas dari itu semua, ini juga jadi pembuktian kalo memang hanya gue yang terbaik dari banyaknya siswa-siswi di AHS " jelasnya bangga seraya menepuk dadanya keras.
"Bukan karna orang tua lo salah satu donatur terbesar disini ya?" tanyanya menekan beberapa kata.
"Oh iya... mungkin juga sih" pikirnya baru tersadar dengan wajah yang terlihat bodoh.
"Ck..Udahlah gue mau liat dibawah " jengahnya melihat ketololan Verel.
Saat Kanaya tengah berjalan menuruni anak tangga, Verel dengan patuh mengikutinya dari belakang namun tak lama bel masuk pun berbunyi. dengan cepat Kanaya berjalan agar tidak ketinggalan mata pelajaran pak Ahmad, guru killer di AHS.
"Istirahat kedua lo jangan kemana-mana" ujarnya setelah berada di depan kelas kanaya.
"Kenapa?"
"Nanti gue susul"
"Up to you" ujar Kanaya cepat ia malas berdebat dengan Ketos narsis di depanya.
"Oke" ujarnya seraya berbalik pergi menuju kelasnya.
Tak lama Verel pergi, rombongan David dkk muncul di hadapanya membuat Kanaya terkejut.
Sebelum David mengatakan sesuatu, Kanaya sudah lebih dulu masuk ke dalam dan menelungkupkan kepalanya malas melihat dan meladeni David.
Setelah mengikuti pelajaran selama dua jam kini bel istirahat kedua sudah berbunyi, Kanaya yang merasa sudah sangat lapar langsung pergi ke kantin bersama teman barunya Cici tanpa menunggu Verel datang menjemput nya.
Suasana kantin terlihat ramai seperti biasa, apalagi dengan berita keributan tadi menambah suasana semakin riuh dengan gosip-gosip tak berfaedah yang mereka bicarakan.
Terlihat tak jauh dari tempat duduknya, ada Verel yang berlari dengan napas terengah-engah menuju ke arah mejanya.
"Ketos ngapain disini?" tanya Cici penasaran.
"Gue ada perlu sama temen lo!" jawabnya masih dengan napas yang terengah-engah.
"Perlu apa? " tanya Kanaya.
"Gue kan udah minta lo tunggu di kelas! kenapa lo duluan?" ucapnya kesal
"Perut gue udah bunyi, nunggu lo dateng kelamaan! kasian cacing di perut gue udah pada demo, lagian lebay banget ke kantin aja perlu di susul, alay tau gak"
"Tapikan ini bukti kalo gue Ketos yang baik "
" Cih, kalo gitu kenapa gak mereka semua lo susulin di kelasnya, lo kan Ketos yang baik! "
" Lo kan-.." sebelum Verel menyelesaikan ucapanya Kanaya sudah lebih dulu memotongnya.
"Alah udah deh! gak usah banyak alesan. Bilang aja lo mau modus deketin gue kan, lo suka sama gue kan bilang aja gitu, jangan pakai tittle lo sebagai Ketos " cibir Kanaya memandang Verel remeh.
" Buk-"
" Syutt..udah deh gue ngerti kok, gue emang cantik jadi banyak yang naksir sama gue salah satunya lo kan? Tapi sorry aja nih Verel, gue udah ada pawang jadi kemungkinan kecil lo buat dapetin gue" ujar Kanaya pd.
Sebenarnya Kanaya tak ingin mengatakan itu, tapi melihat raut wajah Verel yang masam membuat ia senang menjahili nya, siapa suruh dia mulai duluan ya Kanaya balas lah.
"Terserah deh " ucap Verel pasrah dirinya kalah meladeni ucapan Kanaya yang kelewat pd melewati kenarsisannya.
lannjjuuuttttt kakkk 😍🙏 semangat semangat semangat 💪💪💪
hayuk lannjjuuuttttt kak author 🙏🙏 semangat semangat 💪💪💪🥰
walaupun cuman gue yg baca cerita elo tapi jangan pantang menyerah thor, kan bisa sedikit-sdikit menjadi bukit🤗 pokoknya harus selesai ni cerita thor gue udah terlanjur suka pake banget ama ni cerita
SEMANGAT 💪