NovelToon NovelToon
Jejak Langkah Yang Sempat Hilang

Jejak Langkah Yang Sempat Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Widyel Edles

Naidim, Widy dan Grady adalah teman dekat sejak berada di bangku SMP dan SMA. Mereka memiliki banyak kesamaan dan selalu ada satu sama lain. Namun, saat memilih jurusan kuliah, mereka mengambil jalan yang berbeda. Widy memilih jurusan teknik, sedangkan Naidim lebih tertarik pada bidang pendidikan keolahragaan. Perbedaan minat dan lingkungan membuat hubungan mereka renggang. Widy yang selama ini diam-diam menyukai Naidim merasa sangat kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widyel Edles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adaptasi yang Baik

Hari pertama memulai pembelajaran selalu dibuka dengan basa basi perkenalan dengan teman sekelas dan tentunya dengan wali kelas yang akan membina kita.Tak lupa juga pemilihan tempat duduk akan menjadi momen paling dinanti nanti oleh setiap siswa berharap mereka akan duduk di bangku impiannya.

Tapi sayangnya kita tidak dapat memilih sesuka hati.Wali kelas akan mengumumkan kita duduk di bangku yang mana dan semeja dengan siapa.

Saat guru mengumumkan waktu untuk memilih tempat duduk, jantungku berdebar Widy langsung mencari-cari keberadaan Naidim yang sudah dipanggil guru untuk duduk di bangku kedua tepat di pojok dekat jendela.

widy hanya berdoa jangan sampai dia duduk dengan Naidim karena ia takut ketahuan kalau Widy grogi saat dekat dengan Naidim.Ketika Widy dipanggil dan ya sesuai harapan dia duduk tepat di depan Naidim tapi sama saja walaupun tidak semeja setidaknya kan masih dalam jarak yang dekat.

Widy berusaha sekuat tenaga untuk bersikap biasa saja. Jantungnya berdebar kencang setiap kali melirik ke arah Naidim. Pikirannya terus saja melayang pada sosok yang sedang menjadi pusat perhatiannya. Setiap kali Naidim tertawa atau berbicara dengan teman sebangkunya, Widy merasa ada ribuan kupu-kupu yang beterbangan di perutnya.

Widy merasa jantungnya hampir copot saat namanya dipanggil dan ia harus berjalan menuju bangkunya. Pandangannya tidak sengaja bertemu dengan Naidim yang sedang tersenyum tipis. Widy langsung menunduk, pipinya terasa panas.

Selama pelajaran, Widy sangat sulit berkonsentrasi. Ia terus-menerus melirik ke arah Naidim. Setiap kali Naidim menoleh, Widy langsung mengalihkan pandangan pura-pura sibuk dengan bukunya. Ia ingin sekali bertanya atau memulai percakapan, tapi rasa malunya terlalu besar.

Widy terus bergelut dengan perasaannya yang campur aduk. Di satu sisi, ia sangat ingin berinteraksi dengan Naidim. Ada rasa penasaran dan ketertarikan yang membuatnya ingin mengenal Naidim lebih dekat. Namun, di sisi lain, rasa malu dan takut ditolak membuatnya ragu-ragu untuk mengambil langkah pertama.

Setiap kali pelajaran selesai, Widy selalu merasa kecewa karena tidak ada kesempatan untuk berbicara dengan Naidim. Ia seringkali membayangkan bagaimana rasanya jika mereka bisa menjadi teman baik. Mungkin mereka bisa berbagi cerita, mengerjakan tugas bersama, atau bahkan sekadar tertawa bersama.

Hari demi hari berlalu, dan Widy masih saja merasa gugup setiap kali berdekatan dengan Naidim. Namun, ada satu hal yang membuatnya sedikit lega, yaitu bahwa teman sebangkunya, sebut saja namanya Grady ternyata adalah sahabat baik Dari situ Grady sering mengajak Widy dan Naidim ngobrol bersama dan rasa grogi dan ketakutan itu perlahan menghilang.Keduanya sama sama belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru,teman yang baru,dan suasana yang baru.

Widy dan Naidim semakin akrab berkat campur tangan Grady. Obrolan-obrolan ringan seperti perkenalan lebih dalam di sela-sela jam pelajaran membuat mereka menemukan banyak informasi yang menarik satu sama lain. Mereka memiliki kesamaan menyukai dunia olahraga.Mereka berbagi cerita tentang hobi, keluarga, bahkan mimpi-mimpi mereka di masa depan. Widy yang tadinya pemalu, perlahan mulai berani mengungkapkan pendapatnya. Sementara Naidim, dengan sifatnya yang ceria, selalu berhasil membuat suasana menjadi lebih hidup.

Ketiganya bergabung ekstrakurikuler di sekolah tetapi Widy sendiri bergabung di badminton sedangkan Naidim dan Grady mengambil di bola volly.Walaupun di bidang yang berbeda, tetapi mereka tetap menjadi teman yang solid. Setiap selesai latihan, mereka selalu menyempatkan diri untuk bertemu dan berbagi cerita. Widy akan bercerita tentang teknik-teknik baru yang ia pelajari dalam badminton, sementara Naidim dan Grady akan bersemangat menceritakan strategi permainan bola voli mereka. Sungguh kombinasi yang bagus bukan?

Berawal dari kegiatan ekstrakurikuler, tak lama kemudian, sekolah mereka mendapatkan undangan untuk mengikuti turnamen bola voli antar SMA. Tentu saja, Naidim dan Grady sangat antusias. Mereka melihat ini sebagai kesempatan bagus untuk menguji kemampuan tim mereka dan berkompetisi dengan pemain-pemain dari sekolah lain.

Widy, yang selalu mendukung teman-temannya, berjanji akan datang untuk memberikan dukungan penuh di pertandingan.

Hari pertandingan pun tiba. Suasana di GOR (Gedung Olahraga) sangat meriah. Semua tim peserta sudah siap bertanding, termasuk tim Naidim dan Grady. Widy duduk di tribun penonton bersama teman-teman sekelasnya, sambil membawa spanduk besar bertuliskan nama tim bola voli sekolah mereka.

Widy sesekali melirik ke lapangan. Para pemain sedang melakukan pemanasan, otot-otot mereka meregang dan keringat mulai bercucuran. Sorakan penonton semakin menggema saat wasit meniup peluit tanda pertandingan akan dimulai.

Pertandingan pertama berjalan dengan cukup ketat. Tim Naidim dan Grady harus bekerja keras untuk bisa meraih kemenangan. Namun, berkat kerja sama tim yang solid dan semangat juang yang tinggi, mereka berhasil mengatasi perlawanan lawan.Setelah pertandingan selesai, terlepas dari hasil akhir, Naidim dan Grady terlihat murung. Widy yang memperhatikan hal ini langsung menghampiri mereka. "Ada apa, guys? Kalian terlihat sedih," tanya Widy dengan nada khawatir.

Naidim dan Grady saling pandang, lalu menceritakan tentang perselisihan mereka mengenai strategi permainan. Widy mendengarkan dengan seksama. Ia tahu bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam sebuah tim, namun ia juga tahu bahwa hal ini bisa menghambat kinerja tim jika tidak segera diselesaikan.Akhirnya, setelah berdiskusi panjang, Naidim dan Grady berhasil menemukan titik tengah. Mereka sepakat untuk menggabungkan kedua strategi mereka. Naidim akan tetap bermain agresif, namun ia akan lebih memperhatikan posisi rekan satu timnya. Sementara itu, Grady akan tetap bermain sabar, namun ia juga akan lebih berani mengambil inisiatif untuk menyerang.

1
bintang
good
Nona Laura
bagus, kira kira terinsipirasi dari mana ya🫢???
Ira Sitinjak
Semangat thor
Pak Herda Sitinjak
👍
Ira Sitinjak
Keren thor
Diana (ig Diana_didi1324)
hallo thor salam kenal ya
jika berkenan mampir juga dikarya baruku trimakasih😊
valeria la gachatuber
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
Bé tít
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
bintang: terimakasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!