NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Adinda bersenang-senang di dalam kamar pribadinya dengan menghitung uang. tapi pada malam hari semua pria tanpa terkecuali ,sudah keluar untuk mengambil bangkai babi hutan.

Ada rasa ketidaknyamanan di dalam hati mereka saat ini.

Kau tahu bau darah yang bertebaran di depan sarang babi benar-benar akan menarik perhatian hewan buas lainnya. Sementara itu mereka juga khawatir tentang para pengungsi yang sesekali lewat.

Apa mungkin para penyintas yang kelaparan ini tidak memiliki hidung panjang ketika mencium aroma anus di udara.

Berpikir seperti itu semua orang segera memegang apapun yang memiliki ukuran besar, semuanya mereka bawa seperti panci dan pisau.

Zhangkai adalah putra kedua dari nyonya tua Ding jadi dia menjadi orang paling tua dalam kelompok.

Dia langsung menarik semua keluarganya berpartisipasi selepas dari itu anak-anak sekali.

Bahkan Nyonya Zhao juga ikut andil dalam pekerjaan ini.

Katanya ada hampir lusinan ekor babi yang mati.Mereka harus bekerja keras untuk menyelesaikan malam ini juga.

Adinda yang sudah segar juga bangkit dengan memanggul parang semangka di tangannya. Jangan tanyakan di mana dia menemukan parang semangka yang sungguh tajam.

Kira-kira jam 08.00 malam semua orang bergerak. kecuali Nyonya Ding dan pastor Ding tidak ada yang tertinggal.

Ketika semua orang keluar pintu masuk gua ditutup lagi dengan cermat. Kecuali mereka tidak ada yang mengetahui jika sebenarnya ada sebuah pintu di sini.

Bergegas keluarga dengan kelompok besar itu berjalan rapi ke arah sarang babi , hanya mengandalkan sinar bulan di atas kepala.

Mereka benar-benar tidak mau menyalakan api obor sama sekali.

Begitulah manusia.

Ketika mereka dalam keadaan tersudut. mata yang sebenarnya agak kabur benar-benar bisa melihat di dalam kegelapan.

Adinda dengan patuh mengikuti semua orang tapi sebenarnya dia menyalakan peta di dalam sistem.

Dengan kondisi gelap mudah untuk semua orang tersesat. Tapi dengan dia dan petanya hal itu tidak akan terjadi

Setengah jam kemudian kelompok ini tiba di tempat yang dikatakan. Ada bau anyir darah di udara.

Seperti yang dipikirkan , sebelumnya dua ekor harimau sudah datang di tempat dan mereka menggerogoti tulang belulang dari bangkai-bangkai manusia.

Tapi untung ketika kelompok mereka datang dua harimau ini sudah pun pergi. Mungkin karena tidak ada yang bisa dimakan lagi mereka tidak begitu antusias dengan bangkai-bangkai manusia yang tersisa

Adapun aroma darah di udara mungkin para hewan beranggapan ini hanyalah sisa dari mayat-mayat tersebut.

Akibatnya para hewan liar pergi dan ini adalah waktunya untuk keluarga Ding masuk mengeksekusi babi hutan.

Semua orang sudah mendengar kabar ini. Tapi mereka tetap terkejut melihat begitu banyaknya jumlah dari babi hutan ini yang tergeletak tanpa nyawa.

Para wanita sudah tidak takut lagi tapi malah bersemangat.

"wah hebat ada daging sebanyak ini kita pasti tidak akan merasa lapar lagi"

"Sungguh ini adalah daging ini adalah hari terbaik yang pernah aku alami dalam hidupku"

Semua orang berbicara satu persatu namun segera diantisipasi oleh Zhangkai."waktu kita terbatas ,"katanya. "ayo kita lakukan dan jangan berhenti"

Dengan komando darinya tidak ada orang yang berpikir untuk menyimpan tenaga. Lebih cepat selesai maka semuanya akan lebih baik.

Dengan begitu daging yang ada di depan mata adalah milik mereka satu keluarga.

Adinda yang di tua kan di sini, membawa wanita dan anak-anak bersama nya.Dia menggulung lengan pakaian dan segera bekerja.

Karena jumlah yang banyak mengeksekusi babi hutan ini tidak bisa senormal biasanya.

Zhangkai memotong langsung kepala babi.

Sebenarnya kepala babi ini juga sebuah makanan yang enak. Tapi saat ini mereka tidak mungkin melakukan rutinitas itu karena kesempitan waktu.

Lusinan ekor babi hutan ini langsung dipenggal habis. Hanya ada sisa tubuh dari babi Ini sementara kepalanya sudah ditinggalkan.

Pada hari normal sebenarnya kita harus memanaskan air untuk mengelupaskan kulit babi dari bulunya.

Tapi kelompok ini bahkan tidak menyiapkan air panas sedikitpun karena mereka tidak menginginkan kulit babi ini.

Metodenya hanya mengelupaskan kulit dari daging dan itu lebih cepat dari dibandingkan dengan mengelupas kulit babi dari bulunya.

Dengan cepat satu persatu pekerjaan dilakukan. Isi perut babi juga dikeluarkan dan mereka tidak menginginkannya sama sekali.

Tapi tugas dari para wanita ada di sini.

Adinda dan yang lain memilah usus besar dari babi. Usus besar akan di gunakan untuk membuat sosis dan bacon asap.Ambil juga hati dan limpa babi yang bisa dibuat makanan enak.

Selain itu Adinda juga mengeluarkan barang-barang kotor dari usus besar. Hanya dengan begitu usus besar yang berjumlah banyak sebenarnya dikurang kan sedemikian rupa.

Hal-hal Itu disimpan ke baskom kayu yang mereka bawa.

Adapun dari laki-laki mereka menghemat semua hal-hal baik dari daging babi babi tadi.

Menjelang tengah malam pekerjaan ini hampir selesai. Tapi Zhangkai membawa adik laki-lakinya pergi menarik daging-daging babi ini kembali ke dalam gua.

Karena beratnya ,ini adalah pekerjaan para laki-laki.

Di tengah malam tidak ada satupun yang menyadari jika kelompok ini bergegas hilir mudik dari gua dan ke sarang babi.

Untungnya para hewan buas juga tidak aktif di malam hari, jika tidak,bisa di pastikan kepergian mereka bolak balik akan menjadi masalah besar.

Segera ada cukup banyak daging babi yang diselesaikan di sini dan waktu pengiriman itu lebih lama daripada yang dipikirkan.

Adinda sudah sangat lemas mengingat mereka bekerja keras dari tenggelam matahari sampai akhirnya matahari sudah menampakkan diri.

Begitu matahari terbit sekelompok orang yang belum menutup matanya sama sekali sudah terlihat begitu malang.

Ada bau darah di tubuh mereka ,begitu juga dengan pakaiannya mereka yang sudah tidak jelas lagi warna bdan corak nya.

Ketika orang memperhatikan kondisi ini, kelompok mereka lebih menyedihkan dibandingkan dengan seorang pengungsi manapun.

Perbedaannya adalah ada senyum di wajah masing-masing dan mata mereka secerah bintang di langit.

Meskipun lelah semua orang tertawa.

"Paman kedua Apakah ini daging terakhir ?"kata Ayu kepada zangkai.

Zhangkai sama lelahnya dengan semua orang begitu juga dengan Bulan yang aktif membantu pekerjaan semua orang di malam hari.

"ya ini adalah daging terakhir tapi setelah ini kita masih tidak bisa beristirahat"

"kami tahu paman" kata ayu gembira..

Bulan juga bersemangat dan dia tanpa sadar sudah bisa berinteraksi dengan orang-orang ini.

Meskipun mereka agak asing tapi bekerja semalam suntuk membuat dia merasa nyaman dan kelelahannya terbayar begitu cepat.

"Oke ini adalah yang terakhir Ayo kita pulang" seru nyonya Zhang.

Karena ini adalah yang terakhir semua barang dimasukkan ke dalam keranjang yang mereka pikul. Masing-masing orang memiliki keranjang di punggungnya dan itu ditutupi dengan dedaunan yang mereka petik di sepanjang jalan pulang.

Keluar dari sarang babi , mereka bertemu dengan sekelompok orang yang memiliki pakaian compang camping.

Jelas wajah mereka sangat menyedihkan sekali.

Tapi sayangnya hidung mereka benar-benar ampuh.

Keluarga Ding sudah menyembunyikan daging dengan sedemikian rupa tapi mereka masih bisa mencium aroma amisnya di udara.

Salah satu wanita tua yang mungkin sudah kelaparan lama, tidak tahu malu dan dia menarik tangan Adinda dengan mata memelas.

"Aku mencium daging" katanya, "Apakah di berkeranjangmu ada daging?"

Dengan kurang ajarnya dia tidak hanya bertanya tapi berusaha membuka tutup keranjang.

Entah bagaimana dia sangat yakin jika keranjang itu isinya adalah daging.

Ayu melihat ibunya dihadang oleh sekelompok wanita yang kelaparan ,dia ingin maju membantu tapi segera diberikan kode dari Adinda.

Adinda tersenyum ramah dan dia berkata ,"sebenarnya kami menemukan daging tapi kalian tidak bisa merampasnya"

Jawaban Adinda membuat semua orang senang sekaligus sedih.

"Setiap setiap kalian memiliki keranjang ,Apakah itu semuanya daging ?"

"iya ?"jawab Adinda.

Zhangkai sendiri terkejut dan dia mulai berhati-hati melihat pandangan semua orang.Dia tahu bagaimana egoisnya seorang manusia ketika mereka dalam kondisi lapar.

Kakak ipar sepertinya sudah tidak mengkhawatirkan masalah itu.

Tapi wajah adinda tidak berubah,dia terlihat begitu percaya diri.

Hal ini membuat Arui sangat percaya pada ibunya dan dia akhirnya tenang. Karena itu dia menunggu apa yang ingin dikatakan oleh ibunya.

"Sebenarnya kalau tidak perlu merampas tidak jauh dari sini ada sarang babi"

"Kami tidak tahu apa yang terjadi tapi ada begitu banyak bangkai babi di sana. sekelompok orang juga membawa daging dari situ. Kami hanya membawa kepala babi tapi masih banyak kepala babi yang tersisa" tambah nya lagi.Jawaban ini membuat Zhangkai lengah dan dia mulai mengerti arah pembicaraan dari Adinda.

Mereka meninggalkan kulit dan kepala babi di sana begitu juga dengan beberapa usus kecil.

Karena jumlah daging yang begitu banyak mungkin mereka tidak bisa menghabiskannya dalam dua atau tiga tahun. Tapi kepala babi yang tidak mereka ambil,masih makan yang enak. Sayang sekali kalau makanan enak itu dibuang begitu saja.

Mendengar jawaban dari Adinda semua orang mulai berbinar-binar dan merasa ada harapan untuk makan hari ini. Mereka memiliki harapan besar ketika masuk ke dalam hutan terdalam.

Tapi mereka tidak mengenal yang namanya jamur dan juga rebung. Ada begitu banyak umbi yang bisa dimakan di dalam hutan tapi saat ini jarang sekali penduduk yang bisa mengenalinya.

Kelompok mereka baru saja masuk ke dalam hutan terdalam pagi ini dan belum menemukan apapun. Tapi siapa sangka sebenarnya ada sarang babi yang diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.

Karena sarang babi itu ditinggalkan oleh penemunya, itu milik siapapun yang menemukan itu yang selanjutnya.

Wanita tadi lantas bertanya "benarkah ke mana itu?"

Bulan juga mengerti maksud dari Adinda dan dia mulai mengajukan diri untuk membawa semua orang ke arah sarang babi.

Bulan sangat aktif karena dia pernah merasa apa artinya lapar.

"kakak ipar pertama kalian bisa pergi dulu aku akan menunggu bersama bulan di sini" kata Zhangkai yang juga khawatir dengan hati nurani manusia yang tidak bisa ditebak.

Adinda menggangguk dan dia berjalan meninggalkan lokasi. Sementara itu tidak satupun dari para pengungsi ini yang bertanya ke mana tujuan mereka pergi ,karena mereka sedang fokus untuk menemukan sarang babi yang dimaksukkan oleh Adinda.

Begitu Adinda pergi , Zhangkai dan Bulan membawa kelompok ini ke dalam sarang babi yang mereka maksudkan.

Ketika tiba di tempat semua orang menyaksikan begitu banyak kepala babi yang ditinggalkan secara sia-sia di sini.

Jumlah kepala nya adalah lusinan dan ini cukup banyak bagi kelompok mereka yang lapar.Belum lagi kulit dan jeroan babi yang tertinggal.

Beberapa wanita malah menangis melihat kejadian ini.

"Ya Tuhan ini adalah daging"

" Ya Tuhan"

"Ini adalah daging, siapakah orang yang tega meninggalkan harta seperti ini"

Bulan memandang semua orang yang bergembira dan tertawa. Tapi saat ini dia tidak memiliki waktu untuk menemani.

Karena kalian semua sudah menemukan tempatnya, Kami akan pergi dulu. Kelompok kami ada di desa di bawah "kata Zhangkai yang mengecoh jika mereka bermukim di desa Ding.

Tentu saja kehadiran kelompok Ding membuat semua orang sangat bahagia dan menganggap mereka adalah penyelamat.

Salah satu dari mereka maju dan berkata ,"Terima kasih penyelamat. Setelah ini kami akan turun untuk menemukanmu"

Bulan dan Zhangkai hanya mengangguk dan mereka berdua pergi meninggalkan lokasi.

Ketika mereka berjalan keluar dari sarang babi ,kelompok Adinda sudah pun tiba di ujung jurang. Keranjang diletakkan di pinggir jurang dan Adinda serta Arui mengelilingi bibir jurang terlebih dahulu untuk melihat apakah ada para pengunjung lain.

Siang hari, pasti akan ada pengungsi yang nekat kan, Jadi berhati-hati lah

Adinda juga melihat alarm kebakaran dan untunglah dia tidak menemukan sesuatu yang salah.

Baru kemudian dia mengisyaratkan semua orang untuk bergerak.

Satu persatu mereka memikul keranjang yang penuh dengan daging dan mereka masuk ke dalam gua dengan hati-hati.

Sesampainya di dalam mereka menutup lagi pintu gua dan baru setelah itu bernafas dengan lega.

"Akhirnya kita selamat dan daging ini milik kita hahaha"

Adinda yang sudah keletihan,dia meletakkan keranjangnya dan merosotkan tubuhnya ke tanah.

Benar-benar hari yang melelahkan sekali , tulang tua nya tidak sanggup menahan beban.

Arui dan Along melihat ibunya yang duduk di situ dengan mata prihatin. Sungguh mereka tidak tega melihat ibunya sudah tua ,begitu lelah. Tapi apa daya semua orang harus bekerja keras jika ingin makan di masa depan.

Nenek ding atau ibu mertua Adinda. menyadari semua orang begitu lelah jadi dia berinisiatif untuk memasak sesuatu di pagi hari.

Tidak banyak ini adalah papeda dengan irisan daging kelinci. Ada juga tumisan sekeranjang sayuran liar yang enak karena direndam dengan minyak.

Alih-alih beristirahat semua orang disuguhi dengan sarapan yang mengenyangkan.

Tidak ada yang menyebutkan ini enak tapi mereka makan dengan lahap. Tidak lama kemudian, Zhangkai dan Bulan akhirnya tiba di gua dan mereka masuk ke dalam gua dengan selamat.

Pekerjaan hari ini benar-benar melelahkan tapi semua orang bahagia.

Hanya saja setelah makan, semua orang melihat gunungan daging dengan mata yang terbelalak.

Bukannya terkejut tapi mereka merasa pekerjaan hari ini belum selesai.Melihat gunungan daging yang harus diproses, Adinda hampir pingsan.

Oh Tuhan ,tulang tuaku .

1
Keyrul Bee
lanjutkan petualangan mu nyonya Ding 🤗🤗
Fauziah Daud
hahaha..
anna
maaf y thor,aku bingung hrs ngetik apa pokoknya 👍👍👍 deh and lanjut, sukses dan sehat selalu 😘😘😘
Lala Kusumah
semangat adinda 💪💪
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
makin semangat Dinda cari rampasan,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Fauziah Daud
keren..
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
Adinda semangat terus berjuang buat keluarga,,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
kereeeeeennn adinda....
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
selamat juga Zhang Hai tetap semangat terus
Hema Line Aritonang Ajha
lanjut banyak
Fauziah Daud
lanjuuut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
semoga mereka bertemu dgn klg yg lain ya ... lanjutkan
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
semoga ketemu mereka, jangan sampai kena tangkap lagi sama orang yang kelaparan itu,,,,,👍👍💪💪🙉🙉
Asna
Luar biasa
Lala Kusumah
lanjutkan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!