NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha / Bercocok tanam
Popularitas:78.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Setelah kembali ke dalam gua Adinda dibutakan dengan pemandangan gua yang sudah berubah 100%.

Perubahan ini tidak tertuju pada perubahan tentang tata letak ruangan. Tapi lebih tentang luas ruangan dan penambahan beberapa gudang besar.

Kamar Adinda yang awalnya berada di sudut sekarang berubah menjadi di posisi tengah.

Adinda dan yang lain kerap kali membongkar rumah walikota dan membongkar barang-barang untuk disusun di dalam gerobak untuk dibawa kembali.

Tapi sampai sekarang mereka tidak pernah menduga, jika jumlah yang mereka bawa pulang sebenarnya sangat di luar nalar.

Yang mencengangkan lagi permaidani permaidani indah di bentangkan di lantai .Setiap kamar juga memiliki ini.

Kau tau, kamar-kamar itu sebenarnya tidak memiliki lantai hanya sebuah ranjang yang menghiasinya.

Tapi permaidani itu sekarang dibentangkan di lantai kamar yang merubah penampakannya sekaligus.

Ada juga kelambu yang terbuat dari kain kasa mahal di bentangkan untuk mencegah nyamuk.

Setiap orang memiliki kamar dan setiap kamar juga memiliki hal yang sama agar tidak ada yang merasa tidak adil dalam pembagian barang-barang ini.

Menurut ibu mertua Adinda semuanya adil karena semua orang sudah bekerja keras.

Belum lagi Adinda, Nyonya Zhang bahkan ingin menari melihat betapa bagusnya kamar milik dia dan suaminya.

Dia bahkan berkata," kamarku lebih indah jika dibandingkan dengan kamar pengantinku dulu"

Adik ipar ketiga melihat istrinya yang sekarang sudah tidak muda lagi, tapi dia masih mengingatkan mereka tentang kisah masa lalu.

"itu benar , istri ku"kata adik ipar ketiga.

"Kamar ini lebih bagus dibandingkan dengan kamar pengantin hahaha"

Ketika dia bicara dia menatap semua orang dan berharap sebuah pujian. Dia bagaimanapun sudah bekerja keras menyelesaikan semuanya.

Jauh di dalam hati dia merasa bersalah karena seluruh keluarga sudah memeras keringat mereka untuk mendapatkan harta benda ini. Tapi dia hanya bisa berdiam diri di dalam gua melindungi gua bersama dua lansia.

Itulah kenapa dia bekerja begitu keras sendirian.

"Ayah ,"kata Alian, "Aku suka kamarku yang sekarang. Terima kasih Ayah"katanya lagi.

Adik ipar ketiga memiliki nama asli Ding zhenyuan, melihat senyum Putri dan istrinya menyukai pekerjaan nya,membuat kerja kerasnya selama ini sangatlah berarti.

Tapi di dalam hati dia masih berpikir kerja kerasnya tidak sebanding dengan kerja keras yang lain.Putrinya juga sudah bekerja keras dan dia sangat layak dengan kamar itu.

"Syukurlah kalau kau menyukainya"

Sejak mereka kembali Pastor Ding dan ibu mertua adalah orang yang paling bahagia. Sejak semua orang turun gunung untuk mengambil harta karun hatinya selalu cemas.

Meski mendapat kabar semua orang baik-baik saja tapi hatinya masih tidak bisa ditenangkan. Hanya setelah melihat semua orang kembali barulah mereka bisa meletakkan hatinya lagi ke tanah.

Benar-benar kehidupan yang begitu memacu adrenalin.

Kapan keluarga petani seperti mereka merasakan gejolak kehidupan yang semacam ini.

Tapi semuanya sudah berlalu.

"kalian semua istirahatlah hari ini. Dalam bulan ini ada banyak hal yang membuat semua orang lelah. Tapi jika dipikir lagi hal-hal ini sangatlah sepadan dengan hasilnya. Jadi istirahat dan kita akan menghitung barang-barang lagi besok untuk di bagikan sesuai dengan kepala keluarga"kata pastor Ding yang tidak lelah tersenyum.

Ibu mertua juga mengangguk kepala dan berkata," kalian belum makan lengkap selama beberapa hari ini. Nanti aku yang akan memasak .Kalian pergilah berbaring dan bangun lebih lambat oke"

Adinda tidak menunggu persetujuan semua orang dia memang sudah cukup lelah karena berjuang selama ini. Yang paling penting dalam kurun waktu itu tidurnya juga sedikit terganggu.

Satu hal lagi dia sudah sangat merindukan bak mandi.

Kau tau, ada sebuah sumur di rumah walikota yang bisa digunakan kapan saja. Tapi mengingat pekerjaan mereka yang begitu melelahkan sepanjang hari, Adinda hanya mandi seadanya.

"Oke kalau begitu aku akan istirahat dulu.Ami jangan layani ibu "katanya.

Ami yang hendak bangkit melayani Ibu mertuanya duduk lagi. Beberapa hari tidak terlihat Adinda mulai menyadari perut besar menantu perempuannya ini.

Dia kasihan.

Tapi jika dipikir lagi Ami adalah wanita hamil yang sangat beruntung bisa beristirahat dan makan cukup di masa-masa seperti sekarang.

"Baik Bu,Ayu ,kamu juga istirahat nanti kakak ipar akan mengirimkan ke makanan ke kamarmu"

Ayu menggelengkan kepala dan menolak. "Aku ingin melihat kamarku, kakak tertua kapan-kapan ambil kembali meja riasku oke"

Arui menyisihkan meja ranjang dan juga lemari di samping pintu masuk rumah walikota. Dia sama sekali tidak khawatir kehilangan barang-barang itu. Para pengungsi pasti tidak menginginkannya.

Jadi dia berjanji untuk mengambilnya jika ada waktu.

"Ya Kakak akan pergi jangan khawatir tidak kekurangan lemari pakaian di kota"

Hahaha

Semua orang tertawa dengan ungkapan semacam itu. Entah sejak kapan mereka berharap jika musim bencana seperti ini masih akan berlangsung lagi.

Aneh kan.

Adinda tidak peduli dengan pembicaraan yang lain . Dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Penampakan kamar ini sangat luar biasa di matanya yang sudah berbulan-bulan berada di era yang terbelakang ini.

Lantainya benar-benar di tutupi dengan permaidani indah. Sebuah kerugian bagi walikota di mana permadani ini dibelinya dengan harga yang cukup mahal tapi sekarang gratis untuk keluarga Ding.

Belum lagi meja rias yang dibawa lebih awal oleh arui sebelumnya. Beberapa hal seperti kain dan pakaian bagus sudah pun diletakkan di dalam lemari pakaian. Hal ini sangat mencolok sampai di atas lemari juga disimpan beberapa selimut tebal khusus musim dingin.

Perlu diketahui, selimut memang dibuat dalam dua musim. Jika musim panas selimut akan lebih tipis dan juga akan lebih tebal di musim dingin.

Adinda cukup beruntung menemukan banyak selimut di rumah walikota dan mereka juga terdiri dari dua jenis selimut sekaligus.

Berjalan jauh ke depan, tempat tidur Adinda juga sudah berubah menjadi tempat tidur mewah.

Jangan disebut tentang kain kasa yang di era modern ,akrab di panggil dengan kelambu.

"bagus juga, ada banyak nyamuk sekarang. Dengan kelambu tidur malam akan lebih nyenyak"

Kemudian Adinda sudah melepas pakaiannya dan merendamkan diri di dalam bak mandi yang diisi dengan air panas oleh Along sebelumnya.

Adinda tanpa sadar tertidur di dalam bak mandi. Dia hanya terbangun ketika Ayu datang untuk membawakan makan siangnya.

Tapi setelah makan Adinda juga tidak mau bangun dan dia masih tidur lagi setelah itu.

Tidak ada yang membangunkan Adinda. Tapi di luar semuanya sudah heboh untuk menghitung barang-barang garapan mereka.

Arui sekarang berubah menjadi kepala keluarga mewakili Adinda.

Hal pertama yang dibongkar adalah, kotak harta karun yang mereka dapatkan di rumah walikota.

Pastor Ding dan ibu mertua menolak untuk membuka kotak-kotak ini sebelum anak-anak kembali.

Jangankan isinya kotaknya juga terlihat mewah dan sayang untuk dibuang. Kotak ini terkunci dan sulit untuk dibuka.

Tapi tidak masalah untuk Arui yang memiliki kunci universal.

"Ayo Arui buka kotak nya,kakek penasaran dengan isinya'pria tua ini berubah seperti anak kecil yang menunggu hadiah ulang tahun.

Ibu mertua tertawa dan memiliki rasa penasaran yang hampir mirip dengan suaminya Tapi dia bisa memprediksi jika ini adalah harta karun yang paling tidak adalah uang.

Jantungnya sudah deg-degan dan dia juga sampai menahan nafas.

Deg deg deg...

Sama seperti orang lain Arui juga deg-degan tapi dia membuka kotak pertama dengan hati-hati.

semua orang tentu saja sudah berpikir jika kotak ini adalah kotak harta. Tapi ketika kotak ini dibuka, mata mereka masih saja melotot.

Detik pertama kotak dibuka ,mata mereka dibutakan dengan cahaya emas.

"Uang emas..uang...

Hah ..hah..hah...

" Benar-benar emas, satu kotak penuh berisi emas kira-kira ada berapa ya?"

"Ibu ayah, emas.. hahahah ini benar-benar emas Apakah kita kaya sekarang?"

Zhangkai dan Zhangyuan yang sudah berusia di atas 30-an masih terkejut.

Tidak tahu apa yang dipikirkan tapi mereka benar-benar tidak bisa berbicara.

Pastor Ding merasa darah tingginya akan naik. Dia bisa pingsan kapan saja.Bibirnya bergerak-gerak dan terlihat kesulitan untuk bernafas.

Tapi ini bukan reaksi orang bersedih melainkan sebaliknya.

Wow uang.

Keluarga mereka yang sudah miskin kapan pernah melihat uang.

Dia tidak tahu jika menantu perempuannya juga menemukan uang kertas. Jika dia tahu mungkin dia sudah stroke duluan.

"Arui buka kontak yang lain"

Arui patuh dan dia membuka kotak kedua. Kotak kedua isinya masih emas dan mereka tidak bisa terkejut lagi.

Pada kotak ketiga isinya adalah uang perak.

Uang perak tidak seharga uang emas tapi ini juga adalah hal yang tidak terjangkau bagi mereka di masa lalu.

Kotak selanjutnya masih uang perak dan keluarga Ding sudah jemu dengan perak.

Dua kotak selanjutnya adalah lukisan dan kaligrafi.

Di lihat dari cara penyimpanan, mereka adalah barang bernilai tinggi.Tapi bagi keluarga Ding nilai mereka tidak sebanding dengan emas dan perak.

Kotak lain adalah kejutan selanjutnya.

"Wah apa ini?"

Sebuah telur yang bercahaya di bawah kegelapan gua.Satu kotak besar telur bercahaya yang indah.

Ayu dan para gadis berteriak,"Nenek ino cantik sekali, bisakah aku memilih nya satu untuk pencahayaan di kamar ku?"

"Ah aku juga mau,kamarku agak jauh dari api, dengan telur bercahaya akan lebih bagus "kata Alian pada ibunya dengan penuh harapan.

Nyonya Zhang mengintip ibu mertua nya dengan harapan.Dia juga kepengen.

"kalian serakah, ini cuma telur bercahaya semua orang akan mendapatkan bagian"kata ibu mertua yang tersenyum.

Tapi bener sih telur bercahaya ini sangat bagus. Karena berasal dari rumah walikota mungkin harganya juga mahal.

orang kaya memang seperti itu, pelitanya aja mewah.

Terlepas dari komentar, semua orang masih bergembira membuka kotak selanjutnya.

Kau tahu satu kotak penuh garam.

Mata melotot tidak bisa lagi disebutkan. Saat ini harga garam sama mahalnya dengan harga emas. Jadi wajar jika walikota menyimpan sekotak penuh garam seperti menyimpan emas.

"Wah garam ini sangat putih, dia pasti harganya mahal "kata pastor Ding.

Tidak ayal, sekelompok orang mulai bercerita tentang mahalnya harga garam akhir-akhir ini.

Selain menceritakan tentang harga, garam yang saat ini penuh di kotak besar, sebenarnya memiliki warna putih.

"garam yang biasa kita pakai sedikit kuning dan rasanya sedikit pahit.Tapi garam ini putih dan asin banget, hohoho rupanya orang kaya memakan garam yang berbeda dari kita"

"Ya wajar jika para bangsawan memiliki kulit putih dan otak yang cerdas. Makanan mereka aja beda dengan kita orang miskin"

"Uhh aku tidak bisa membayangkan jika kita memakan sesuatu yang biasa dimakan oleh bangsawan. Nenek jika aku makan garam ini apakah aku juga bisa menjadi pintar seperti mereka?"

ibu mertua Adinda tersenyum kecil tapi dia masih berbicara dengan kata-kata naif,"mungkin saja mari kita masak dengan garam ini mulai sekarang . kupikir kalian semua akan pintar dan cerdas juga akan berkulit putih seperti mereka hehehehe "

Hahaha.

Segera tawa menggelegar di dalam gua yang sunyi.

Adinda mendengar suara berisik dan dia buru-buru bangun. Adinda mengenakan pakaiannya dan keluar untuk melihat kesenangan.

"Wow unboxing kotak harta Karun ?"serunya .

"unboxing? Apa itu?"

Kata-kata yang disebutkan oleh Adinda sangat aneh. Tapi jika disatukan sepertinya sangat familiar.

Tapi siapa yang tahu apa itu unboxing.

Ditanya seperti itu Adinda langsung mengelak. Sebenarnya dia lupa jika Ini adalah sebuah kebiasaan lama di era modern.

"Oh kapan ibu bilang onboxing? Ibu mengatakan Ibu pusing karena kalian berisik saat membuka kotak buta"

"Oh benarkah ?"tanya Ayu yang merasa dirinya tidak mendengar itu tadi.Tapi sudahlah mungkin telinganya sedikit bermasalah.

Adinda lega karena Ayu tidak mempertanyakan masalah unboxing lagi. Dia langsung bergabung dengan semua orang.

"Oh kalian membuka kotak buta tanpa menungguku ya" canda nya.

"Ibu maaf semua orang tidak sabar untuk melihat apa yang sudah kita dapatkan sejauh ini"kata Along yang juga diikuti dengan beberapa keponakan.

Jelas Adinda yang membuat semua orang mendapatkan harta sebanyak ini. Tapi mereka begitu bersemangat sampai melupakan Adinda.

Rasa bersalah menjalar sampai pastor ding juga merasa tidak nyaman. Tapi untung saja Adinda tidak mempermasalahkannya sama sekali.

Adinda tidak marah jika tidak melihat langsung cara unboxing kotak buta.

Along mulai memperkenalkan isi dari kotak-kotak yang sudah mereka buka sebelumnya.

Mata Adinda mulai dibutakan dengan kilauan emas dalam beberapa kotak. ada juga perak dan eh apa itu....

Tangan Adinda menyentuh telur bercahaya.

Ayu sangat bersemangat melihatnya dan dia mencoba menjelaskan kepada ibu.

"Ibu ini adalah telur bercahaya. Kupikir orang kaya menggunakannya untuk kamar tidur. Orang kaya memang luar biasa hehehe"kata Ayu yang memegang sebuah telur bercahaya di tangannya.

Dia bertanya lagi, "nanti aku minta satu ya Bu untuk pencahayaan di kamarku"

Adinda ingin menangis tapi tidak bisa. Dia menatap semua orang dan tanpa sadar semuanya meminta hal yang sama.

Sepertinya keluarga ding tidak tahu apa yang sudah mereka lewatkan.

Setelah menarik nafas Adinda bertanya "siapa yang mengatakan ini adalah telur bercahaya?"

"ibu mertua ,Apa kau juga berpikir ini adalah sebuah pelita yang digunakan oleh bangsawan?"

ibu mertua tidak tahu tapi dia mungkin sok tahu dengan berkata, "Orang kaya memang aneh tapi barang-barang mereka cukup bagus. lihat saja pelita mereka yang indah.Ibu tidak tahu namanya tapi bentuknya saja seperti telur maka kita menyebutnya telur bercahaya"

Adinda tertawa kecil melihat kelucuan semua orang.

Bahkan Bulan juga sedikit ragu jika Ini adalah sebuah telur bercahaya yang digunakan sebagai pelita oleh orang kaya. Tapi siapa dia yang bisa menyangkalnya jika semua orang sudah menganggapnya seperti itu.

Hanya Adinda yang menggeleng kepala dan berkata,"ini bukan sebuah pelita ibu mertua, tapi ini dia adalah harta karun yang harganya paling murah adalah dua puluh keping emas per butir, namanya.. mutiara malam"

"A..apa?"

Pastor Ding yang masih nyaman ongkang kaki di atas kursi goyang tiba-tiba bangkit. Dia memang miskin tapi sudah cukup tua untuk mengetahui tentang harta berharga seperti mutiara malam.

Dia pernah mendengarnya tapi tidak pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri. Itulah kenapa dia tidak tahu jika itu benda itu bukanlah telur bercahaya melainkan mutiara malam.

Sebuah harta karun yang tidak ternilai.

"Menantu perempuan apakah ini mutiara malam?"tanyanya dengan rasa syok.

"Tentu saja ayah mertua ini memang mutiara malam. Coba lihat dia masih akan bersinar di dalam kegelapan, lucu sekali kalian menganggapnya sebagai sebuah pelita hahaha"

Ayu yang sedang memegang mutiara malam di genggamannya tiba-tiba berhenti. Dia melihat sesaat dan tidak berani melepaskan mutiara malam itu sesuka hati. mendengar jika itu adalah barang yang berharga dia khawatir jatuh dan memecahkannya.

Oh ini sebenarnya bukan pelita tapi mutiara malam yang legendaris.

Mati.

1
Erny Kusniati
lanjut thor crazy up
Etty Rohaeti
lanjut
palupi
mendingan gini toh, sama pak walkot aja yg masih ting ting dinda... daripada sama teh celup hayo... 😀🤣
Etty Rohaeti
lanjut
Dewi Cinta
gk sabar liat reaction warga ibukota berikut orang² kekaisaran/Grin/
Ririn Santi
hoho....ternyata inilah buah dr kerjamu an yinfei
Erni Nofiyanti
jangan sampe tuh raja Ama anak2nya suka juga Ama adinda
Ririn Santi
ih sampe segitunya pangeran utk tdk melepaskan buruannya, pelecehan itu mah namanya. tp mmg adinda cerdas ada aja caranya utk menghindar. tapi sampai kapan? hais gak ada solusi lainkah?
Salsabila Arman
lanjut
Fauziah Daud
hahaha... pandai Adinda
Fauziah Daud
lanjuttt
Ririn Santi
adinda harus waspada nih, sepertinya pangeran kedua dlm mode on fire, gak mau ditolak keinginannya. kabur adinda
Ririn Santi
dimana mana wanita dipuji orang lain itu harusnya rendah hati, ini malah narsis dan memperolok orang mmg ngajak gelut nih nyonya ding/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erni Nofiyanti
itu harta yg di gua gimana
Dewi Cinta
aigooo... secantik bunga mawar di Kekaisaran konoooonn... sambil ngebayangin visual yg cucok meong/Smile/
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wow... hebat juga pak walikota ini 👍👍
Fauziah Daud
,lanjuttt
Etty Rohaeti
lanjut
Ririn Santi
sorry thor kok kayaknya utk visualnya blm pas ya. masing" satu foto aja jd author gak terlalu repot
samsuryati: sorry juga jika sedikit tidak memuaskan. Tapi aku akan menyesuaikannya lagi di masa depan yah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!