JANGAB LUPA IKUTU AKUN AUTHOR DAN LIKE KOMEN CERITA INI, MAKASIH💙✨
Keyla Azalea Adhitama dan Arka Arion Adhitama. Kedua remaja itu merupakan saudara sepupu, memiliki kemampuan di luar nalar, yaitu bisa melihat sosok tak kasat mata. Tidak jarang sosok-sosok itu akan menampakan wujudnya yang mengerikan di hadapan Arka dan Keyla, bukan tanpa alasan sosok-sosok itu menampakan wujudnya, namun ada tujuan lain kenapa mereka mendatangi Keyla dan Arka.
Yuk, ikuti ceritanya sampai tamat. Bagaimana perjalanan dua remaja yang menghadapi arwah penasaran yang kerap kali mendatangi mereka, untuk minta bantuan menyelesaikan urusannya di dunia. Dan bukan hanya itu, di cerita ini juga ada kisah percintaan anak sekolah yang manis, dan anak geng motor yang di ketua oleh Arka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keyla tau
"MEREKA SEMUA HARUS MATTI"
"Tidak." Sahut Arka dengan tegas.
Keyla dan Arka memang akan membantu sosok yang mendatangi mereka, tapi untuk balas dendam apa lagi memb*nuh mereka tidak akan melakukannya.
Keyla dan Arka hanya akan membantu menyelesaikan urusan mereka di dunia, bukan untuk balas dendam apa lagi sampai membunuh.
"Kami tidak akan membantu mahluk seperti kamu yang di penuhi oleh dendam." Tegas Arka penuh penekanan tanpa rasa takut sedikit pun.
Memang sudah biasa mereka di datangi oleh sosok yang di penuhi dendam.
Sosok itu menyeringai menatap nyalang Arka.
"MEREKA HARUS MATII."
"Aaakh."
Keyla menjerit ketika mahluk itu melayang mendekati mereka, dengan cepat Arka mengangkat satu tangannya, sementara satu tangannya lagi mencekal liontin erat, sosok itu berhenti tepat di hadapan mereka.
Keyla memejamkan matanya sambil menutup wajah dengan kedua tangan. Jantungnya berdetak kencang badannya gemetar, keringat dingin membasahi tubuhnya.
Rahang Arka mengeras tatapannya nyalang menatap sosok itu.
"MEREKA HARUS MATII. Karena mereka sudah membunuh ku, hahaha" Teriak mahluk itu dengan suara nyaring mengerikan.
Dengan perlahan Arka memejamkan mata tangannya semakin erat mencekal liontin yang terlihat bersinar.
"Bismillah....." Ucap Arka pelan, cowok itu seperti menghafalkan sesuatu.
"AAAARGH." Tiba-tiba sosok itu menjerit, sementara Arka trus menghafalkan ayat-ayat suci.
Mendengar sosok itu menjerit membuat Keyla semakin mengerut ketakutan, bulu-bulu halusnya meremang, tubuhnya merinding takut.
Wushh.
BRAK, BRAK BRAK.
Keyla terlonjak kaget saat jendela kamar terbanting-banting.
"KALIAN HALUS MEMB*NUHNYA, ARGG." Ucap sosok itu di barengi dengan teriakan kesakitan.
"MEREKA SEMUA HARUS MATTI, ARGH"
"PERGI MAHLUK SIALAN"
Wushhh.
Brak.
Prak prak prka.
Jendela kamar Keyla kembali terbanting ketika sosok itu menghilang dengan di iringi angin kencang, benda-benda di dalam kamar pun berjatuhan.
Nafas Arka bergemuruh jantungnya berdetak kencang, wajahnya merah padam keringat membasahi tubuhnya.
Cowok itu seperti mengeluarkan seluruh energinya.
Dengan perlahan Arka terkulai lemas di atas kasur nafasnya memburu.
Ya, Arka akan seperti itu jika berhadapan dengan sosok ngeyel seperti tadi.
Jantung Keyla rasanya seperti ingin loncat dari tempatnya, dengan perlahan Keyla menurunkan tangan yang menutupi wajah dan membuka matanya.
Keyla menghela nafas lega, dan tatapannya beralih menatap lemari besarnya. Di sana sudah tidak ada darah yang bertulisan TOLONG.
Keyla menoleh ke samping, menatap Arka yang terbaring dengan mata terpejam, sementara nafasnya masih ngos-ngosan.
"Arka." Panggil Keyla.
Keyla bersyukur karena selalu ada Arka di sampingnya. Jika saja sepupunya ini tidak memiliki keahlian seperti dirinya, mungkin Keyla akan kesusahan dan selalu ketakutan.
Syukurlah Arka juga menuruni keahlian sang kakek jadi Keyla tidak merasa sendiri.
Arka membuka matanya dan menatap Keyla.
Badannya masih terasa lemas, tapi Arka bangun dan duduk.
"Sosok i-itu kemana?" Tanya Keyla, raut wajahnya masih terlihat ketakutan.
Melihat ke sekeliling kamar begitu berantakan, buku-buku di rak sampai jatuh berserakan di lantai, bukan hanya itu, guci besar yang terpajang di sudut kamar Keyla pun pecah berkeping-keping, bingkai lukisan yang terpajang di dinding pun berjatuhan ke lantai.
"Udah ngilang." Jawab Arka.
Cowok itu bangkit berdiri menatap gelas yang berada di atas nakas, meraih gelas itu dan di minumnya sampai habis.
Dari awal Air itu untuk Keyla, tapi karena Arka haus ingin memulihkan tenaganya jadi Arka saja yang meminumnya.
"Gue mau bahas soal sosok tadi."
Keyla yakin sosok itu adalah Kala. Perempuan yang baru saja ia saksikan kejadian naasnya.
Tert*brak mobil dua kali lalu setelah itu kakinya terl*ndas motor. Jika mengingat itu semua selalu membuat Keyla merinding takut.
Arka terdiam sambil menatap Keyla. Sebenarnya bukan sosok itu yang saat ini Arka pikirkan. Namun ada hal yang menurut Arka lebih penting dan ini bersangkutan dengan keyla.
"Jangan bahas sosok itu dulu. Ada hal yang lebih penting dari itu." Ucap Arka dengan raut wajah dingin.
Keyla tidak menyadari raut wajah Arka, bahkan tangan cowok itu terkepal kuat.
Tatapan Arka beralih ke sebuah Poto yang tergeletak di atas meja belajar keyla.
Cowok itu tersenyum miring lalu berjalan mendekati meja belajar. Meraih bingkai foto itu di tatapnya sebentar lalu.
Brak.
Keyla terlonjak kaget matanya melotot tidak percaya dengan apa yang Arka lakukan. Menatap sebuah foto tergeletak di lantai, foto itu hancur karena tiba-tiba Arka membantingnya.
Rahang Keyla mengeras. Tentu saja Keyla tidak terima dengan tindakan Arka.
"ARKA, KENAPA LU BANTING FOTO GUE SAMA GIO?!!" Teriak Keyla tidak terima.
Keyla benar-benar terlihat marah, segera turun dari kasur lalu berjalan mendekati foto itu berjongkok menatap nanar fotonya bersama Gio.
Foto itu benar-benar hancur bingkai kacanya pecah.
Mendongak menatap Arka tajam, sementara yang di tatap melongos.
"KENAPA LU BANTING FOTO GUE?"
Keyla meraih foto itu dan kembali berdiri.
"Cih" Arka berdecih tak perduli.
"ARKAA" Keyla tidak suka dengan sikap Arka yang seperti itu.
Arka menghela nafas kasar. Melihat ke sekeliling kamar, menatap dinding kamar Keyla yang di penuhi oleh tempelan fotonya bersama Gio.
"Gue mau semua foto lu sama si kampret Gio di buang sekarang juga." Tegas Arka memerintah.
Tentu saja Keyla terkejut dengan sikap Arka yang seperti ini, tiba-tiba sekali menyuruhnya membuang foto-foto bersama Gio.
Keyla menggeleng tidak habis fikir. Arka tidak pernah seperti ini, acuh saja jika masuk kedalam kamarnya yang di penuhi foto Gio.
"Maksud lu apa haah? Nggak ada hak lu nyuruh gue buat buang foto Gio!" Gram Keyla tidak terima Arka semena-mena mengaturnya.
Arka menghela nafas kasar.
"Cek. Si kampret itu selingkuh Keyla. Dia selingkuh di belakang lu!"
Akhirnya Arka mengatakan hal yang membuatnya jengkel dengan kekasih sepupunya.
Sebenarnya dari awal Keyla pacaran dengan Gio Arka tidak pernah setuju, hanya saja Arka tidak menunjukan ketidak sukaannya tentang hubungan mereka. Bukan apa-apa Arka tidak mau ikut campur, dan percuma saja Arka memberitahu Keyla, apa lagi melarang sepupunya untuk tidak berpacaran dengan Gio, karena Keyla tidak akan mendengarkannya.
Bukan tanpa alasan Arka tidak setuju, Gio selalu ganti-ganti pasangan, Arka tidak mau Keyla tersakiti. Dan benar saja apa yang di khawatirkannya, Gio selingkuh.
"Apa." Keyla terkejut bahkan mata gadis itu membulat sempurna.
Apa yang Arka katakan? Kekasihnya selingkuh?. Keyla menggeleng, tidak mungkin Gio selingkuh di belakangnya. Karena Gio mencintainya.
"Nggak mungkin Gio selingkuh, Arka. Gio cinta sama gue dia sayang sama gue, nggak mungkin dengan teganya Gio selingkuh."
Keyla tidak percaya sama sekali.
Arka terkekeh mendengar ucapan Keyla. Sudah Arka duga, Keyla tidak akan percaya semudah itu.
cowok itu menghembuskan nafas kasar.
"Keyla Keyla. Lu itu cuman di tipu sama si kampret Gio. Lu tau? Si Gio ngelakuin hal tidak pantas di basecamp gue sama cewek. Dan lu mau tau siapa ceweknya?"
Deg.
Keyla kembali terkejut. Gio melakukan hal tidak pantas di basecamp Arka?. Siapa perempuan itu? Tidak ingin percaya, tapi melihat tatapan Arka yang serius membuat Keyla bimbang.
"Si-siapa?"
Arka berdecih, lihat lah sepupunya ini. Katanya tidak percaya. Tapi sekarang malah penasaran siapa ceweknya.
"Si Gladis anak 11 IPA 2 satu kelas sama gue dan Si kampret Gio"
Keyla mematung di tempatnya.
Gladis?. Tentu saja keyla tau siapa itu Gladis, dia salah satu member Cheerleader di sekolah mereka.
Sebenarnya Gladis tidak terlalu populer di sekolah, walaupun begitu siswa-siswi pasti tau siapa itu Gladis.
Wajahnya memang cantik kulitnya putih tubuhnya tinggi, Gladis juga anak dari seorang pengusaha, kekayaannya tidak bisa di ragukan, salah satu donatur di sekolahan mereka.
Tapi masih Cantika Keyla kemana-mana.
Sebenarnya sudah beberapa kali Keyla melihat Gladis bersama Gio jalan bareng di koridor sekolah. Dan setiap kali Keyla memergoki mereka, Keyla akan bertanya mengapa Gio jalan bersama Gladis, pasti jawaban kekasihnya itu hanya kebetulan bertemu dengan Gladis.
Mata Keyla memanas. Kenapa Gio tega sekali, Keyla tulus mencintai Gio, tapi ini balasan yang Keyla dapatkan dari ketulusan cintanya.
Keyla dan Gio sudah cukup lama berpacaran mungkin awal masuk kelas 11.
"Lu nggak bohong kan?"
Keyla memicingkan matanya menatap Arka,
mencari kebohongan di tatapan tajam itu siapa tau Arka memang bohong. Tapi melihat tatapan Arka yang serius membuat Keyla gelisah.
"Cek, sejak kapan gue suka bohong? Nggak ada gunanya juga gue bohong sama lu. Tapi terserah lu mau percaya atau nggak, gue cuman ngasih tau" santainya, terserah Keyla mau percaya atau tidak, yang penting Arka sudah memberitahunya.
Keyla mencekal bingkai foto itu dengan kuat tatapannya tajam menatap fotonya bersama Gio.
Di foto itu Keyla tersenyum lebar sambil menatap Gio dan cowok itu pun tersenyum lebar menatapnya juga, mereka saling merangkul mesra.
Tes.
Tidak terasa air mata Keyla menetes begitu saja. Jika benar Gio selingkuh dengan Gladis, tega sekali. Kenapa Gio melakukan itu kepadanya? Selama ini mereka baik-baik saja tidak memiliki masalah apapun. Keyla selalu menuruti apa kata Gio, Keyla selalu ikuti kemanapun Gio pergi, tidak pernah mengecewakan cowok itu.
Tutur katanya pun selalu lembut dan manis jika bicara dengan Keyla. Gio juga selalu mengatakan cinta kepada Keyla setiap hari. Itu yang membuat Keyla merasa di cintai oleh Gio. Tapi ternyata di balik keromantisannya itu, Gio selingkuh.
Arka menghela nafas kasar ketika melihat Keyla menangis. Untuk apa menangis cowok brengsek itu? Karena air mata Keyla terlalu berharga untuk menangisi cowok seperti Gio.
"Lu nggak berhak nangisi tu laki. Nih lu liat kelakuan dia kalau lu masih nggak percaya sama ucapan gue"
Arka merogok saku jaketnya, mengeluarkan benda pipi miliknya, di utak-atik sebentar lalu cowok itu berjalan mendekati Keyla dan memperlihatkan layar ponselnya.
Deg.
Mata Keyla terbelalak bahkan mulutnya sampai menganga.
Keyla menggelengkan kepalanya, matanya memerah terlihat pancaran amarah di sana, tangannya terkepal kuat.
"Menjijikan Gio." Pekik Keyla merasa jijik dengan apa yang ia liat.
Arka memperlihatkan sebuah video dimana Gladis dan Gio sedang bermesraan. Posisinya Gladis duduk di meja dan Gio berdiri di hadapannya, bukan hanya itu, ada adegan yang tidak patut untuk di conto.
Seketika Keyla merasa jijik dengan kelakuan Gio. Ya, selama berpacaran dengan Gio, Keyla tidak pernah melakukan apapun yang di luar batasan hanya sekedar gandengan tangan berpelukan dan kecupan di kening ataupun pipi, itu pun jarang sekali.
"Gimana udah percaya?" Tanya Arka sambil menaikan sebelah alisnya.
Keyla memutar bola matanya. Kesal, marah sakit hati rasa jijik, semuanya mencampur menjadi satu. Jika saja cowok brengsek itu ada di sini, mungkin sudah habis oleh Keyla.
"Menjijikan." Gram Keyla dan.
Brak.
Keyla membanting foto yang Arka lempar tadi untuk meluapkan amarahnya.
Melihat foto itu kembali terlempar, seketika Arka tertawa keras. Menertawakan kebodohan sang sepupu.
.....