Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengenang
Hari yang begitu cerah, tapi tak secerah hati pemilik kamar yang di dominasi warna peach, warna menyegarkan tak sesegar se pemilik, Cherry terduduk di atas kasur dengan kedua tangannya memegangi kepala yang terasa pusing.
Ia baru sadar kalau terlalu banyak minum tadi malam, helaan nafas berat terdengar sesaat setelah dibuat mengingat penyebab dirinya terlalu banyak minum, sakit hatinya tak berkurang sedikitpun walau minum terlalu banyak.
"Kau menciptakan kebodohanmu sediri Lui! " Lui panggilan sayang Cherry pada Luiz, sangking sayangnya ia tak sadar menyebutkan panggilan itu.
Mereka kenal lebih dari 2 tahun, banyak hal yang Cherry tau tentang Luiz termasuk sifatnya, tunangannya adalah pria yang berprinsip ia yakin itu kecuali ada yang berlahan menggoyahkan prinsipnya yaitu Dylla si musuh dalam selimut, ia jadi tak yakin akan ungkapan cinta yang di dengar kemarin, tidak ada pancaran cinta di matanya hanya tatapan datar tanpa penyesalan.
Pikirannya di paksa kembali ke masa-masa sebelumnya. Dylla, gadis yang selalu bersama Cherry saat pertama masuk universitas elit, si cerewet dari keluarga ekonomi menengah yang masuk dari jalur beasiswa, dari teman hingga menjadi sahabat, tak jarang ia juga membantu sahabatnya dari segi ekonomi jikalau di butuhkan.
Hingga sampai waktu Cherry pertama kali menjalin hubungan dengan lawan jenisnya, pria yang saat ini menjadi mantan tunangannya. Ia ingat betul, Dylla yang selalu ikut dalam kebersamaan mereka, sesekali melihat sikap sang sahabat yang mencari perhatian pada Luiz, ia pikir itu bukan masalah besar selagi berada di jangkauan matanya, tapi ternyata itu menjadi boomerang sendiri untuknya.
Tak di sadari setetes, dua tetes air mata jatuh dari mata cantik berwarna hazel, kebersamaan mereka terlalu indah untuk di balas dengan penghianatan, jujur ia masih bingung dengan alasan Dylla melakukan itu. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi lontong, tak akan mungkin menjadi opor ayam atau rendang sapi, pikirnya.
Dengan kasar Cherry menghapus sisa air mata yang sempat berjatuhan, terlalu dini untuk terus meratapi kesedihan, umurnya juga sangat muda, banyak hal yang belum pernah ia lalui, apa lagi di bawah sana ada dua orang terpenting dalam hidupnya yang selalu menantikan senyum bahagianya. Yang pasti, ia banyak belajar dari kejadian kemarin, tentang pasangan dan kepercayaan, Cherry bukan keledai yang akan jatuh ke lubang yang sama.
Bergegas membersihkan wajahnya dan turun kebawah.
"Morning cute! " sapa mom Diolinda dengan panggilan sayangnya sembari meninggalkan kegiatan menata makan di meja makan dan menghampiri buah cintanya. "How you feeling, cute? apa jauh lebih baik? " tanya mom sambil memberikan pelukan hangat, mata yang biasanya terpancar cerah iki meredup, ia tak suka itu.
"Hmm, hanya sedikit pusing mom, ini terlalu banyak minum semalam. " jawab Cherry tau kekhawatiran mommy yang.
"Mom akan buatkan jahe hangat itu akan meredakan pusing, tunggu di kursimu , cute! " perintah mom Diolinda dan berlalu pergi ke dapur.
"Dad di mana? " tanya Cherry yang belum melihat keberadaan dad Matteo sembari duduk di kursi meja makan yang selalu ia tempati. "Tumben! " batinnya pada orang yang selalu tercepat sampai di meja makan.
"Dad pergi ke kediaman keluarga Thomas! " jawab mom di dapur tak jauh dari meja makan.
"Oh." jawab singkat Cherry yang pasti sudah tau tujuan daddy nya.
"Minum berlahan selagi hangat dan habiskan sarapanmu", kata mom dengan menyodorkan gelas berukuran sedang, tak lupa dua roti dengan selai coklat kesukaan buah hatinya. " Mom akan menemanimu di sini! " lanjutnya mulai duduk berdampingan.
"Thanks mom! " kata Cherry lalu melaksanakan perintah sang ratu.
Dua wanita beda generasi itu saling diam, dengan mom Diolinda yang terus memperhatikan Cherry. Merasa tak biasa, dengan buru-buru ia menyelesaikan sarapannya.
"Ada yang salah mom? " tanya Cherry.
"Tidak, hanya saja mata ini begitu sayu, pancaran cahayanya redup, mom tak suka ini! " ucap mommy sembari mengusap mata yang sama persis dengan miliknya.
"Sorry! " lirih Cherry yang tak tau harus berbuat apa.
"Tidak apa apa sayang, tapi janji pada mommy jangan lama-lama seperti ini, kasih tau sedihnya cute, kasih tau marahnya cute pada mommy, kita tanggung rasa sakit cute bersama-sama jika itu membuat anak mommy lebih cepat membaik! " nasehat mom Diolinda dengan senyum tulusnya.
"Mommy..... hiks.. hiks!! i love you so much, hiks... hiks!! " Cherry kembali di buat menangis dengan ucapan mommy, berpelukan erat untuk saling menguatkan.
.
.
. apa udah ngena? tolong koreksi guys!! 🥰🥰🥰