"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Predator wanita
Huh!!
Sekarang aku sedang terduduk lemah di kursi yang ada di dapur ku. Beberapa saat lalu kejadian memalukan terjadi pada ku. Pria cabul yang aku bawa ke rumah ku tadi malam benar-benar membuat ku sakit kepala.
Beberapa saat lalu saat pria itu mencoba mendekat ke arah ku dengan tubuh telanjangnya aku malah melemparkan vas bunga ke arah nya karena panik. Alhasil vas tersebut mengenai luka di dada nya yang terkena tusukan tadi malam dan berakhir luka itu kembali mengeluarkan darah.
Sial!! Apa yang ku terima dari tindakan ku itu adalah pria cabul itu meminta pertanggung jawaban ku untuk merawat nya hingga luka nya sembuh dan mengering. Bukan kah itu berlebihan.
Bahkan dia berkata jika aku tidak melakukan apa yang dia katakan maka pria itu akan melaporkan tindakan ku tersebut kepada pengawal penjaga keamanan di kekaisaran Amberland. Pria itu m ngaku jika dia adalah salah satu prajurit istana kekaisaran Amberland.
Mau tak mau dengan sangat terpaksa aku harus menuruti permintaan nya tersebut. Aku tidak ingin berakhir di penjara dan bahkan di hukum mati karena pria asing itu.
belum lagi masalah gaun tidur yang dia pakai saat pingsan tadi malam adalah pemberian ku agar tubuh nya tertutup karena pakaian yang dia pakai basah dan kotor tidak mungkin kan aku memakai kan pakaian basah tersebut ke tubuh nya lagi dan tidak mungkin juga aku membiarkan nya telanjang.
Jadi aku memberikan Teo gaun tidur milik ku yang paling besar untuk dia gunakan sementara, sampai pakaian nya kering. Lagipula aku pikir dia akan terbangun besok atau besok nya lagi. Sadar di hari ini di luar perkiraan ku!.
Sungguh pria yang menjengkelkan. Semua wajah tampan nya dan tubuh indah nya tidak berarti apa-apa jika memiliki sifat seperti iblis cabul.
Aku tidak jadi mengagumi keindahan yang dia miliki. Minus semuanya minus!!. Sialan benar benar pria brengsek!. aku membenci nya!.
"nona pembuat roti bisa kau menolongku merawat Luka ku akibat ulah mu ini? Kau tidak bisa lari dari tanggung jawab mu!". Teriak pria mesum itu dari arah kamar ku.
Lihat kan dia benar benar menjengkelkan.
"aku tidak akan membantu mu jika kau masih dalam keadaan telanjang! dasar pria cabul!'
"oh ayo lah!! Aku tidak ingin memakai gaun tidur mu! apalagi gaun itu terasa sempit di tubuh ku!"
Alasan! Pria itu memberikan alasan saja. Aku tidak akan membantu nya. Pendirian ku cukup kuat jika untuk hal-hal seperti ini.
Tunggu dulu!! Aku baru ingat jika nenek Orleta pasti masih menyimpan baju ayah Teo. Baiklah aku akan meminjam nya. Daripada aku harus berhadapan dengan pria telanjang.
"tunggu di dalam!! Aku akan segera kembali dan jangan berbuat apapun!!" setelah aku memberikan peringatan kepada pria yang sampai saat ini aku belum tau nama nya itu, aku keluar dan berjalan ke arah rumah nenek Orleta.
Hari ini cukup terik matahari hampir mencapai titik puncak nya. Aku berjalan tertatih dan sampai di depan pintu rumah nenek Orleta, setelah aku mengetuk pintu tersebut nenek Orleta membuka pintu dan mempersilahkan diriku masuk.
Aku mengatakan maksud ku datang ke tempat nya. meminjam baju mendiang anak laki-laki nya. Dan untung saja nenek Orleta masih menyimpan pakaian anak nya tersebut.
Aku kembali dan masuk ke dalam rumah berjalan tertatih menuju kamar ku. Kemudian aku membuka pintu kamar ku dan aku melempar kan pakaian tersebut ke arah pria mesum itu yang kini masih dalam keadaan telanjang dan duduk diatas ranjang ku.
"pakai itu dan tutupi tubuh mu pria cabul!!" tanpa menunggu jawaban nya aku segera menutup pintu kamar ku kembali dan berjalan ke arah dapur.
Lebih baik aku membuat makan siang dan menyiapkan bahan-bahan untuk membuat roti isi kacang vielnut. Sampai sekarang Teo belum sampai. Aku yakin bocah itu pasti singgah dan bermain bersama teman nya di pusat kota.
Baiklah hari ini aku akan memasak makanan yang sederhana dan mudah. karena aku tak memiliki cukup energi untuk memasak masakan yang rumit. Aku hanya akan membuat sup sayur yang kental dan omelette. Dan setelah nya aku akan membuat roti untuk Teo.
Baiklah aku kan memulai nya sekarang mempersiapkan bahan-bahan yang aku simpan di lemari penyimpanan.
"wanita rakyat jelata!! perban ku berlumuran darah dan aku tidak tau cara menghentikan nya! jika kau tidak membantu ku maka aku akan mengadukan mu ke pihak keamanan!".
Oh aku melupakan pria pengganggu dan pengacau ketenangan ku. Benar benar tidak bisa di biarkan. Dia terlalu cerewet dan memanggil ku dengan sesuka hati nya.
Aku membuka Appron ku dan membanting nya di atas meja. Aku kesal saat ini. Dia pikir aku seorang pengasuh bayi besar seperti nya. Aku tuan rumah di tempat ini dan dia memperlakukan ku dengan semena-mena.
Dengan langkah kesal yang tertatih aku berjalan ke arah pintu kamar dan membuka nya dengan kasar. Sekarang aku tidak peduli lagi dia mau telanjang atau tidak aku tidak peduli.
Aku harus mempertegas siapa tuan rumah di tempat ini! Walaupun aku bertanggung jawab merawat nya tapi aku tidak akan membiarkan nya bertindak semaunya.
"hentikan panggilan konyol yang kau berikan kepada ku!. Aku punya nama dan namaku Sofia Vergara. Ingat itu Sofia buka gadis pembuat roti atau wanita rakyat jelata!.ingat itu baik-baik tuan mesum!".
Namun wajah kesal ku malah terlihat lucu di hadapan nya. Lihat saja dia tertawa ke arah ku. Ya dia menertawai ku!
"apa ada yang lucu tuan!!" aku kembali menatap garang ke arah nya yang saat ini duduk di atas ranjang dan menyadarkan tubuh nya di kepala ranjang milik ku.
Melihat aku menatap nya dengan tajam pria itu berhenti tertawa dan dengan segera turun dari ranjang dan berdiri di hadapan ku.
Karena tak ingin mata ku ternoda untuk ke sekian kali nya kau dengan refleks yang cepat menutup mata ku. Untuk menghindari pandangan telanjang tubuh nya.
Saat aku menutup mata pria itu malah kembali tertawa dan kini semakin besar suara nya.
Aku membuka mata kesal mendengar tawa mengejek dari nya. Untung saja pria ini sudah memakai celana yang aku berikan tadi.
Pria ini perlahan-lahan berjalan ke arah ku. Semakin dekat dan dekat lagi. Padahal dada bidang nya tertutupi perban yang kini berdarah dan berwarna merah. Sementara diriku melangkah mundur dan terus mundur agar berusaha membuat jarak dengan pria mesum di hadapan ku ini.
Dan sial nya langkah kaki ku terhenti akibat meja rias milik ku. Aku terdiam sementara pria itu semakin mengikis jarak antara kami.
Kini wajah pria mesum ini berada di hadapan ku dan sangat dekat.
"umm tidak bisa kah kau menyingkir dari hadapan ku!" aku mencoba untuk tenang walau jantung ku berdetak kencang.
Wajah nya semakin dekat dan dekat ke arah ku. Bahkan aku bisa merasakan hembusan nafas nya menerpa wajah ku.
"Sofia, panggil aku Darren Hayes, seorang pria gagah yang mampu membuat mu menjerit nikmat di atas ranjang!"
Brengsek!!! Pria ini sudah melecehkan ku berkali-kali dengan ucapan nya!! Tidak bisa di biarkan!.
Tanpa menunggu lama aku menginjak kaki nya dengan sangat kuat dan membuat pria itu meringis kesakitan.
"apa yang kau lakukan wanita liar!! Apa kau mau menghancurkan kaki ku!!"
"setidaknya itu dapat menyadarkan mu dari otak dan pikiran cabul! Ingat ini tuan Darren. Aku tidak tertarik dengan diri mu dan aku tidak ingin naik keranjang mu! Cam kan itu!"
"kak Sofia? Apa yang kalian lakukan!"
Oh aku selamat!! Teo pulang di waktu yang tepat. Bocah ini menyelamatkan ku dari predator wanita.
aneh situ jd org,,
sebar kembar for u..😁