zahrana atau zahra nadhifa , di dunia maya ia adalah seorang penulis novel daring yg cukup terkenal namun di dunia nyata ia adalah istri seorang ceo perusahaan terkenal zayn aditya alfatih .
terlahir dari anak pembantu tiga tahun zahra diperlakukan layaknya asisten rumah tangga, namun setelah tiga tahun pernikahan ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya nathan arfansyah seorang dokter bedah.
zahra juga dekat dengan erik sepupu zayn lalu bagaimana kah kisah mereka berempat.
akankah zahra menemukan cintanya sesuai dengan kisah novel yang ditulisnya ? juga akankah ia bercerai dengan zayn atau justru tumbuh benih cinta ? lalu bagaimana dengan nathan dn erik?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa elsa?
Zahra diam menatap wajah zayn yang kian menyedihkan, walau air mata lelaki itu tak lagi menetes namun gadis itu tahu zayn tengah tak baik baik saja.
Genggaman tangan zayn bahkan tak bisa ia lepaskan, seolah begitu sulit untuk melepaskannya karena perasaan aneh yang kian menjalar ke dalam hatinya yang paling dalam.
Malam yang sunyi itu perlahan berubah terang seakan mendapat cahaya kehidupan yang sesungguhnya, zayn terbangun pelan-pelan ia membuka matanya melihat ke sekitar tempat keberadaannya.
Namun saat hendak bangkit tangannya terasa menggenggam sesuatu, laki-laki itu menoleh dan mendapati zahra tertidur disampingnya dengan posisi terduduk dan tangan yang digenggam olehnya.
Zayn tersenyum bagaimana ceritanya wanita yang membuatnya tersenyum itu bisa berada disini?
" masa bodo yang penting dia masih peduli padaku" ujarnya dengan begitu semangat menatap wajah yang tenang dan damai itu.
...****************...
Siang itu...
Erik melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh lantaran kesal setelah mendengar perkataan dokter nathan, dia tak mengira laki-laki yang baru bergabung dengan keluarga aditya itu benar benar mengenal wanita yang disukainya.
Dan disaat yang tak terduga seorang wanita hendak menyebrang tepat didepan mobilnya.
Ckiiiit
Lelaki yang tengah gusar itu mengerem mendadak ketika wanita itu hendak berjalan melewati mobilnya, hampir saja ia ketabrak .
Jantung keduanya naik turun ketika sebuah kejadian hampir saja membuat mereka diambang kematian.
Erik melihat ke arah wanita tersebut rasanya kemarin mereka bertemu, begitu pun wanita itu.
" kamu lagi , nyebrang tuh pake mata jangan cuma pake kaki" ujar erik setengah berteriak.
Sedangkan wanita itu hanya menganga mendengarnya, jantungnya baru tenang beberapa detik lalu malah dapat semburan aura panas dari laki laki yang ia tahu betul siapa.
Mobil erik pun melaju kembali namun kali ini dengan kecepatan sedang karena tak ingin kejadian tadi terulang.
fikirannya melintas pada pertemuannya dengan dokter natha setengah jam lalu, saat rasa penasaran semakin bergelut di dalam otaknya.
Erik berpura pura bahwa perutnya sakit dan berkata ada masalah dengan pencernaannya, dia diperiksa oleh nathan karena keinginannya dan kini dua laki laki itu duduk saling berhadapan diruang dokter tersebut.
" anda mengenal zahra? Dia adalah iparku, maaf saya bertanya begitu karena kemarin saya melihat anda dan ipar saya ada dicafe horizon" ucap erik langsung pada pertanyaan yang dia hendak tanyakan sedari awal.
" tidak , kami tidak hanya kenal tapi sangat saling kenal " jawab nathan dengan suara yang begitu tegas dan penuh kepercayaan diri.
Erik mengangkat sebelah alisnya dia tak menyangka dokter muda itu menjawabnya dengan begitu percaya diri.
" dulu kami satu sekolah dan saya kakak kelasnya kebetulan kami memang sangat dekat, bahkan zahra pernah mengirimiku surat cinta" ucap nathan entah ia berkata jujur untuk apa dan karena apa yang jelas ia hanya ingin jujur.
" apa kau sadar ia sudah menikah setidaknya jagalah ucapan anda dokter" ujar erik menatap kesal lelaki dihadapannya dengan tangan terkepal.
" saya tahu , saya memang berniat merebut wanita saya kembali pernikahannya tidaklah membuatnya bahagia melainkan sebuah penderitaan" ucap nathan.
' itu memang benar ' gumam erik dalam hati tapi ia tak bisa membiarkan siapapun menikung abangnya sementara ia sendiri memang berniat menikungnya. Licik.
" istri itu bukan babu tapi ratu" ujar nathan dengan nada penuh sindiran.
Sindiran yang seharusnya tersampaikan pada abangnya, zayn.
Kembali ke masa sekarang...
Erik menggenggam kuat stir mobilnya kesal dan marah bercampur di dadanya, andai saja karina tak kabur dan zahra tak jadi pengantin pengganti abangnya sudah pasti ia akan meminta neneknya untuk melamar zahra untuknya.
Tapi takdir seolah tak merestui zahra sebagai jodohnya dan dia merasa Tuhan tak adil padanya, sudah orang tuanya pergi saat dirinya masih berusia balita wanita satu-satunya yang ia sukai justru menjadi ipar sepupunya.
" sial ! Kenapa harus seperti ini ? KENAPA ?" ujarnya dengan rasa yang dipenuhi kekecewaan.
...****************...
Disisi lain zayn disibukkan dengan pekerjaannya dan seseorang datang ke ruangannya, wanita yang sudah lama menghilang itu dan muncul kembali berada dihadapannya kini.
Zayn menghela nafas berat wanita yang diharapkan tak muncul juga tapi yang tak diharapkan justru datang padanya, membuatnya frustasi yang ada.
" mau apa kamu kesini?" tanya zayn dengan nada dingin dan ketus bahkan sekedar menoleh pun tidak.
" aku gak akan ganggu kamu lagi zayn tapi bolehkah aku tanya dan tolong jujur padaku" ucap karina dengan menunduk malu.
" apa lagi ?" tanya zayn tanpa basa basi.
" apa pernah kamu menyukaiku ? Aku tahu kamu tak bisa melupakan cinta pertamamu tapi ... Pernahkah kamu menyukai ku walau sebentar saja ?" tanya karina dengan mata yang sudah berkaca kaca.
" saat aku setuju untuk menikahimu saat itu pula aku berusaha menyukai mu tapi apa pernah sekalipun kau jujur padaku seperti penyakitmu" jawab zayn menatap karina dan berkata jujur.
" andai saja kau jujur lebih awal mengenai penyakitmu, aku juga tak akan menikahi wanita lain tapi apa sekarang bisa berubah aku menyukai istriku" ucap zayn dengan tegas.
" maafkan aku karin aku tak ingin menyakitimu lagi cukup sampai disini hubungan kita" ucap lelaki itu lagi.
" ini tak adil bagiku aku sudah mengatakan pada tante sophi tentang penyakitku tepat dihari penikahan kita, dia bilang tak apa kalian akan bercerai tepat tiga tahun berlalu sampai aku sembuh" papar karina dengan nada naik 3 oktaf.
" aku berusaha sembuh zayn dan aku kembali menagih janji itu" ujar wanita itu lagi dengan suara merendah.
" yang berjanji adalah ibuku bukan aku, aku bahkan tak tahu apapun tentang penyakitmu " ucap zayn dengan tegas .
" benar kau menyukainya , kalo benar kenapa kau tak menidurinya kalian tidur terpisah kau pasti berbohong tentang perasaanmu padanya kan. iya kan zayn" uja karin dengan suara melunak.
" pulanglah dan beristirahatlah aku tak ingin membentakmu atau pun melukaimu lebih, jadi cukup sampai disini " ucap zayn tanpa menjawab pertanyaan karina lalu kembali fokus pada pekerjaannya dengan tenang.
" apa dia mengingatkan mu pada elsa , cinta pertamamu yang bun** di** itu dia gadis yatim piatu di__" belum selesai karina berujar.
Brak
Zayn menggebrak meja kerjanya dengan keras wajahnya yang tenang kembali menyala dengan api yang dipenuhi dengan kemarahan.
" jangan samakan zahra dengan elsa mereka berbeda " ujarnya dengan nada tinggi membuat karina terkejut melihat kemarahan yang terlihat di wajah lelaki itu.
" keluar kau sekarang jangan pernah datang padaku lagi" tambahnya lagi.
Dengan tubuh gemetar karina pun pergi meski sesekali menoleh ke belakang dimana zayn berada, namun laki-laki itu nyatanya tak peduli padanya.
Sementara dibalik pintu zahra terdiam setelah mendengar percakapan mantan sepasang kekasih itu.
Dia yang hendak membawakan bekal makan siang itu sedikit ketakutan mendengar kemarahan zayn, juga siapa sebenarnya elsa? Apa wanita itu begitu penting sampai membuat zayn marah saat karina menyebutkan namanya?
Zahra masuk kedalam tatapannya beradu dengan karina yang hendak keluar, wanita itu hanya menunduk kala melihat tatapan yang menurutnya sangat mengerikan itu.
Karina menatap zahra dengan penuh kebencian dari dulu ia tak pernah menyukai babu satu ini karena selalu disanjung oleh neneknya zayn.
Setelah melihat karina keluar zahra mendekat ke arah meja kerja suaminya itu, dengan gemetar ia menaruh kotak bekal yang dibawanya.
" apa lagi kamu disini" tanya zayn dengan nada membentak.
Namun saat melihat siapa yang datang zayn jadi merasa bersalah , lelaki itu menghela nafas panjang lalu berusaha menetralkan kembali suaranya.
" maaf tuan saya hanya mau mengantar kotak bekal" ucap zahra dengan suara pelan dan bergetar.
" kalo begitu sa saya pamit" ucapnya menundukan kepala sebagai tanda hormat.
Baru satu langkah ia berjalan suara lelaki itu pun memanggilnya dengan suara yang lembut.
" za " panggil zayn.
Lalaki itu beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan mendekat ke arah zahra, zayn memeluk wanita itu dari belakang.
" maaf" ucapnya pelan namun bisa zahra dengar tepat ditelinganya zayn mengucapkan kata yang tak pernah wanita itu dengar sebelumnya.
Zahra bisa merasakan marah yang menggebu di dada lelaki itu dan suara yang berusaha untuk menjadi lembut.
Cukup lama posisi mereka membuat zahra sedikit pegal namun beda dengan zayn yang justru semakin nyaman, saking nyamannya ia lupa dengan kemarahannya.
" tuan , sampai kapan posisinya begini kaki saya pegal" mendengar gerutuan zahra, zayn malah terkekeh pelan.
Lelaki itu malah betah di leher jenjang zahra yang kebetulan mengikat rambutnya, aroma yang membuatnya tenang itulah yang menjadi penenang kemarahannya..
" za , kamu dengar percakapan saya dengan karina ?" tanya zayn membuat zahra memutar tubuhnya menjadi menghadap lelaki itu.
" siapa elsa?" tanya zahra memberanikan diri.
Dirumah zahra bertanya pada bi ima namun asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di kediaman aditya itu mengaku tak tahu dan tak kenal gadis bernama elsa.
Lalu apa jawaban zayn?.