Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 11
Hari-hari Vina lalui dengan bahagia, Tidak terasa sekali sudah memasuki Minggu ke tiga menjadi mahasiswi dan semakin aktif masa kuliah tugas mulai menjadi teman bagi Vina. Dan selesai pulang kampus malam hari, dan Vina sampai jam 8 malam, Vina langsung membersihkan diri dsn makan, sedang sang adik sudah tertidur karena lelah.
Hanya ada Ani yang menunggu dan menemani makan malam, walaupun Vina harus berangkat pagi dan lanjut kuliah malam, Ani melihat itu sungguh sedih.
"Ibu sakit? " tanya Vina khawatir terjadi sesuatu pada sang ibu.
"Tidak nak, bagaimana kerja dan kuliah lancar nak " tanya Ani.
"Alhamdulillah lancar Bu. " jawab Vina.
"Habiskan makan mu nak " ucap Ani lagi.
"Iya Bu " jawab Vina.
Selesai makan malam, Vina dan Ani bersiap-siap akan masuk kamar mereka masing-masing, tapi langkah mereka terhenti begitu mendengar motor yang memasuki pekarangan rumah.
Ani yang sudah tahu siapa yang datang, langsung berlari untuk membuka pintu biar Anton masuk. begitu juga kendaraan Anton.
"Baru pulang? " tanya Anton .
"Iya ayah " jawab Vina.
"Kau kerja kan sudah lama, kapan gajian? " tanya Anton begitu mematikan mesin motornya.
"Belum mungkin masih beberapa hari lagi " jawab Vina.
"Lama sekali " jawab Anton yang langsung masuk kamar.
Vina hanya bisa menghembus nafas panjang, entah apa lagi yang terjadi saat Vina sudah gajian nanti.
"Vina ke kamar dulu ya Bu " pamit Vina.
"Iya nak, selamat malam mimpi indah nak " ucap Ani.
Jika di dalam kamar Vina langsung tidur, tidak kalian salah besar, Vina kembali melanjutkan mengerjakan tugas semampu yang dia bisa.
Sampai Vina harus mengakhiri sampai pukul 22.00 malam, dan mata Vina juga sangat berat tubuh yang lelah akhirnya vina mengambil posisi ternyaman untuk istirahat.
Padahal Vina baru saja memejamkan mata, tiba-tiba ponsel Bergetar sebuah pesan masuk membuat Vina urung menjemput mimpi, Vina mengambil posisi ternyaman untuk melihat siapa yang sudah mengirim pesan padanya malam-malam begini.
"Nomor siapa ini " gumam Vina melihat motor asing tanpa di simpan oleh Vina.
Karena takut kerabat dan orang yang di kenal Vina membuka pesan yang di dapat.
"Apa-apa Bella ini " kesal Vina.
*62
Assalamualaikum, maaf ya Vina aku minta nomor mu dari Bella tadi saat kami bertemu. oh iya, jangan lupa simpan nomor ku ya Vina.
Dimas.
"Cih,,, tidak penting, Dimas mana juga " ucap Vina lagi.
Tidak ingin mengambil pusing , Vina mengambil posisi gerba untuk menjemput mimpi indah. Dan benar saja, hanya beberapa menit saja Vina sudah berada di alam mimpi indah yang tadi sempat tertunda.
***
Pagi menyapa semua orang, yang memaksa semua orang harus beraktivitas seperti semula. pelan-pelan cahaya masuk membuat mereka harus mengakhiri mimpi mereka.
"Selamat pagi ibu " sapa Vina.
"Pagi nak, kenapa bangun cepat sekali, tidur saja dulu kan nanti kerja " ucap Ani.
"Tidak baik selesai shalat subuh lanjut tidur Bu, lebih baik melakukan pekerjaan lain bantu ibu, kan sore Vina tidak bisa bantu ibu " ucap Vina.
"Tapi kau lelah nak " ucap Ani lagi .
"Insyaallah tidak Bu, hanya bantu hal ringan saja kok Bu '' jawab Vina lagi.
"Baiklah, jika kau maksa nak " ucap Ani menyerah dengan keinginan sang putri.
Di saat mereka sibuk membagi tugas satu sama, terdengar seseorang keluar dari kamar dengan mata bantal khas bangun tidur, Arga langsung berlari menuju sang kakak
"Kakak, Arga rindu " manja Arga, yang langsung memeluk tubuh Vina dari belakang.
"Shalat dulu dek, cepat sana " suruh Vina.
"Sebentar lagi kakak " jawab Arga.
"Baiklah " jawab Vina pasrah.
Dan Arga bener bener menepati janjinya, setelah merasa puas memeluk tubuh Vani, Arga langsung melaksanakan kegiatan seorang muslim.
"Kakak, Arga ada PR, boleh tidak bantu Arga " pinta Arga.
"Sebentar Kakak selesaikan sapu dulu " ucap Vina hang di anggukan kepala oleh Arga.
Karena seharian Vina akan full di luar dan kembali malam hari dan itu pun Arga selalu sudah tertidur membuat Vina tidak akan menolak keinginan sang adik.
"Kakak kapan libur? " tanya Arga .
"Kalau kuliah Minggu dek, tapi kalau kerja tidak ada, walaupun ada jadwal libur Kakak ingin ambil gaji full " jawab Vina.
"Memang kalau kakak libur satu hari akan potong gaji ya kakak? " tanya Arga lagi.
"Tidak dek, sebenarnya dari bos mah di kasih jadwal libur dua hari selama sebulan bebas mau ambil kapan, yang penting saling komunikasi sama teman Kakak, tapi kalau masuk full di kasih tambahan sehari gaji berapa kan lumayan toh jika libur Kak hanya di kamar saja " jelas Vina panjang lebar.
"Arga pikir tidak ada libur, tidak apa jika kakak tidak mau libur kerja setidaknya hari Minggu kita bisa berkumpul bersama " ucap Arga.
Sederhana memang, tapi kondisi Ekonomi yang terbatas membuat Vina harus mengorbankan waktu kebersamaan dengan keluarganya, yang penting semua kebutuhan akan terpenuhi.
"Sini PR nanti keburu siang lagi " ucap Vina.
Akhirnya untuk waktu singkat karena Arga yang harus sekolah dan Vani yang akan bekerja mereka habiskan dengan canda tawa, walaupun sekali-kali mereka fokus pada kegiatan mereka masing-masing.