NovelToon NovelToon
Aksara

Aksara

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Kehidupan Tentara / Mata-mata/Agen / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mr Sad

Terlahir dari keluarga mata biru, namun nasib Aksara berbeda dari anggota keluarga lainya. Pada saat Aksara di lahirkan, ia tidak mewarisi mata biru dari kedua orang tuanya, melainkan ia terlahir dengan mewarisi mata ungu dari kakek buyutnya yang sudah lama tiada.

Aksara hanya mewarisi satu mata ungu di sebelah kirinya, begitu juga dengan kakek buyutnya yang hanya memiliki satu mata ungu di sebelah kanannya, dan mata di sebelah kirinya berwarna biru.

Dan kemudian di sebelah kanannya, Aksara memiliki mata sama persis seperti mata elang dengan warna yang lebih terang dan menyala-nyala.

Keluarga mata biru merupakan golongan keluarga bangsawan yang paling di segani di seluruh wilayah Republik. Keluarga mata biru merupakan keluarga terkuat saat ini, di tambah lagi dengan keahlian khusus mereka, hal itu yang membuat nama keluarga mata biru sangat ditakuti oleh keluarga besar yang lainya.

Setelah tumbuh menjadi pria kuat, Aksara meninggalkan anggota keluargnya dan memilih hidup sederhana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Sad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09 : Tugas baru

Beberapa jam kemduian ....

Perselisihan antara Clara dan Justin belum saja selesai. Clara masih memarahi Justin, sementara Justin hanya bisa terdiam saja.

Samuel khawatir tentang mental Justin, namun dia percaya bahwa sahabatnya itu pasti kuat menghadapi semua kenyataan pahitnya ini.

"Orang kuat sekali pun akan takluk bila berhadapan langsung dengan wanita keras seperti Clara," ucap salah satu rekannya berbicara kepada rekan di sebelahnya.

"Jangan keras-keras! nanti dia tahu," ucap rekan sebelahnya terlihat ketakutan.

Tanpa mereka sadari bahwa ternyata dari awal Clara sedang mengawasi mereka berdua. Sontak Clara pun memberikan tatapan tajamnya kepada kedua rekan Justin itu. Lalu mereka pun menoleh ke arah Clara, dan dengan seketika.

Plakkk ....

Suara tamparan keras yang Clara berikan itu membuat kedua rekan Justin terdiam. Akhirnya sekarang pipi mereka berdua pun memerah. Lalu mereka berdua mengusap-usap pipi merahnya itu seraya tersadar, bahwa kali ini bukan waktu yang tepat bagi mereka untuk mencampuri urusan Justin bersama dengan Clara.

"Rasakan! makanya lain kali jangan membicarakan hal yang tidak-tidak di belakang aku. Awas saja kalau diulangi lagi!", tegas Clara dengan raut wajah kesalnya.

"Kamu sih!".

"Kamu!".

"Kamu lebih dulu!".

Ya, dan akhirnya mereka berdua pun bertengkar pandangan. Tak lama kemudian kembali terdengar suara menyakitkan.

Plakkk ....

Clara menampar mereka untuk kedua kalinya. Dan sekarang pipi kanan dan kiri mereka menghasilkan warna merah yang sama.

Beberapa menit telah berlalu. Kini masalah pun datang silih berganti. Pada saat itu mereka sama sekali tidak menyadari adanya keberadaan tuan Julian di area hotel.

Suasana di dalam hotel pun kini berubah drastis, dan entah kenapa keadaan di sekitar pun tiba-tiba terasa begitu mencekam sekali, ditambah lagi dengan aura hotel yang bercampur dengan energi jahat seseorang.

Mereka mulai memperhatikan area sekitar, mata mereka kini terlihat waspada karena mereka merasakan adanya energi jahat yang begitu besar sekali di dalam hotel.

"Same ... ! Jesss ... ! siapa yang bertanggung jawab atas keterlambatan ini? kalian semua mau bermain-main dengan saya," tegas tuan Julian membuat semua orang yang berada di dalam area hotel terkejut.

Samuel yang terkenal akan ketegasannya itu, dengan seketika nyalinya dibuat menciut pada saat dia melihat langsung sifat asli yang keluar dari dalam diri tuan Julian itu.

Kaki-kaki besinya dibuat menjadi lunak hingga bergetar kencang. Samuel tak bisa berbuat apa-apa, bahkan sekarang untuk berbicara pun ia tak mampu.

Clara yang awalnya terlihat seperti orang arogan pun, kini setelah dia melihat dan menyaksikannya secara langsung kemarahan tuan Julian, nyalinya terlihat sama seperti Samuel, yakni sama-sama menciut.

Sementara Justin, dari awal dia memang sudah menderita, ditambah lagi dengan masalah barunya ini, rasanya seperti dia menanggung beban berat semua orang di dalam dirinya.

Perlahan tuan Julian menghampiri Samuel. Di sana Samuel mencoba untuk menjauhi tuan Julian, namun saking paniknya dia tak bisa menggerakan kakinya.

Waktu itu kakinya terasa kaku bagaikan dibekukan oleh salju. Samuel melihat ke arah Justin sambil memberikan tatapan takut.

Sebenarnya Justin masih sanggup untuk melangkahkan kakinya, namun yang membuatnya terdiam adalah dinding tembok yang sudah mentok dengan badanya itu.

"Apakah kalian masih mau bekerja dengan saya? maka dari itu segeralah bersiap!", tegas tuan Julian membuat semua personelnya terkejut dan berhamburan pergi meninggalkan area hotel.

....

Tuan Julian memang terlihat sangat marah, bahkan saat itu ia juga sampai melepaskan sepatunya untuk mengancam para personelnya.

Setelah semua anak buahnya pergi meninggalkan ruangan hotel, tuan Julian pun mengenakan kembali sepatunya itu.

Raut wajah tuan Julian kala itu terlihat begitu kusut sekali, bahkan baju dan juga rambutnya pun berantakan, dasinya terlihat tak terurai, jas yang tidak dikancingkan, serta sepatu yang dia gunakan pun berbeda dari pasangan aslinya.

Clara masih berdiri kaku di dalam sana, sampai mana tuan Julian menyapanya dengan begitu lembutnya.

"Eh, ada Clara. Mohon maaf, atas ketidak nyamanan nya. Bukan kah hari ini para pegawai hotel diliburkan dahulu karena ada beberapa bangunan hotel yang membutuhkan perbaikan," ucap tuan Julian terlihat santai sekali.

Clara bingung, mengapa sikap tuan Julian berubah secepat itu, padahal sebelumnya dia terlihat begitu marah sekali kepada para anak buahnya.

"Eeee ... , tapi tuan," ucap Clara yang seketika gagu.

"Sudah, tidak usah terlalu dipikirkan, anggap saja semuanya sebagai hiburan semata bagi kalian, dan soal gaji kalian itu, saya pasti akan membayarnya tepat waktu. Tenang saja, saya tidak akan memotong satu persen pun dari gaji kalian karena semuanya berhak mendapatkan gaji sesuai dengan hak nya masing-masing."

"Sepertinya kalian juga akan saya liburkan selama satu bulan penuh, dan kalian tidak perlu kembali ke sini sebelum kalian menghabiskan semua waktu libur kalian itu. Semua sudah saya atur, pokoknya tenang saja. Selamat menikmati hari libur kalian," ucap tuan Julian rendah hati seraya tersenyum lebar.

Setelah tuan Julian berpamitan dengan para pekerjanya, ia pun lalu pergi dengan keadaan yang serba berantakan.

Semua personelnya sudah menunggunya di luar halaman, berikut dengan kendaraan-kendaraan yang akan mereka gunakan menuju bandara.

Mobil dan motor pengawalan pun telah dijajarkan dengan rapi, mereka siap bergerak kapan saja, semuanya tinggal menunggu arahan dari tuan Julian.

"Mobil sudah siap untuk digunakan tuan, semua rekan sedang menunggu arahan dari anda, apakah ada sesuatu yang tertinggal?", tanya Samuel terlihat berwibawa sekali.

"Tolong bawakan pakaian ganti saya di dalam Same, sepertinya sepatu saya ini harus segera dibereskan," ucap tuan Julian yang tak langsung melihat sepatunya sebelum Samuel yang melihatnya lebih dulu.

"Apakah itu model sepatu terbaru tuan?", tanya Samuel sambil melihat sepatu tuan Julian yang berbeda-beda itu.

Samuel tersenyum, lalu setelah itu dengan sigapnya dia mengambil pakaian ganti milik tuan Julian yang berada di dalam mobil pribadinya itu.

Samuel dan sebagian rekannya yang lain pergi mengantarkan tuan Julian ke ruang ganti hotel. Beberapa dari mereka menunggu di luar sana seraya memperhatikan area sekitar apakah semuanya sudah aman dari bahaya.

Tak lama kemudian, tuan Julian pun keluar dari dalam ruangan tersebut. Setelah itu mereka kembali ke halaman hotel.

Setelah tiba di halaman, kemudian Samuel membuka pintu mobil sedan bagian belakang, namun tuan Julian menolaknya, dia lebih memilih duduk di kursi depan bersama dengan Samuel.

Samuel tidak bisa membantah, lantas Samuel pun menutup kembali pintu belakang mobil dan membukan pintu depan mobil.

Keadaan sudah kembali normal, semuanya terlihat baik-baik saja. Mereka semua mulai berkerja dalam perintah tuan Julian.

Satu-persatu mesin kendaraan mulai dinyalakan. Di sana Justin yang akan menjadi pemandu jalan bersama dengan motor besarnya itu.

1
xenovia putri
cerita.a bagus cuma gue bingung mc.a itu aksara apa samuel
Šultan_•: Makasih atas pujiannya. Kalau untuk MC nya ada di Aksara ya, untuk pejelasan lebih lanjut silahkan baca episode yang akan datang selanjutnya.
total 1 replies
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Šultan_•: Untuk episode 32 sudah di perbaharui ya, nanti tinggal baca ulang lagi oke.
total 1 replies
Šultan_•
Wokey, dengan senang hati hehe
Glastor Roy
update ya tor yg banyak
Šultan_•
Asik, terima kasih 😀
Perindu
langsung di baca sampai habis dong. mantap thor, di tunggu up selanjutnya. menurut ku alur ceritanya cukup menarik, selalu bikin penasaran. authornya memang sengaja nih engga nampilin si pemeran utamannya biar para pembacanya makin penasaran hehe /Scream//Joyful/
Perindu
asik, seru nih hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!