NovelToon NovelToon
Candunya Sang Mafia

Candunya Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Aery_your

Albert Smirt, mafia kejam yang ditakuti semua orang. Dan yang membuat kita tahu bahwa mafia ini juga sering bermain dengan wanita mal4m maupun wanita pengh1bur untuk memenuhi kebutuhannya. Namun saat ia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Bella/Bellinda dari sebuah insiden, membuat dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama dan merubah dirinya menjadi pria yang sangat posesif hingga membuatnya candu. Bagaimana selanjutnya?

"Kita mulai yah!" kata Albert.

"Tapi, mungkin ini sakit," ucap Bella.

"Aku tidak akan menyakitimu, Sayang. Jadi kita mulai yah!" ucap Albert sekali lagi yang di jawab anggukan kepala oleh Bella.

penasaran? yukk baca!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aery_your, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chelsea tertangkap

Hari demi hari telah berlalu. Akhir-akhir ini Bella sangat bahagia, ia sering menghabiskan waktunya bersama Albert.

Saat Bella sampai di unversitas, ia di sapa oleh Raya dan Pablo. Pablo yang melihat  Bella bersama Albert merasa kesal apalagi saat Bella bergelantungan di lengan Albert. rasanya itu seperti teriris.

Apa Pablo sudah memiliki perasaan oleh Bella?

Awalnya hanya ingin menghancurkan dan membalas dendam pada klan Smirt, namun ia terjebak dengan perasaannya. Sampai ia memerintah kekasihnya sendiri agar Albert bisa berpisah dengan Bella.

Albert tau bagaimana perasaan Pablo pada kekasihnya. Hingga ia sengaja mencium Bella di hadapan semua orang.

"Aku pergi dulu yah, Sayang,"pamit Albert.

Wajah Bella memerah bagai udang rebus. Ia lalu menjawab anggukan lalu berkata, "Iya kamu hati-hati yah, Sayang!"

Albert pun pergi. Namun sebelum ia benar-benar pergi ia melempar tatapan dinginnya terlebih dulu pada Pablo.

Setelah kepergian Albert Boy dan William, penjaga Bella pun datang. Itu sudah biasa buat Bella.

"Bell.. lo beruntung banget sih, punya pacar seperti, Albert itu," seru raya memegang kedua pipinya. Sementara Pablo malah malas mendengar perkataan Raya dengan memutar bola matanya malas.

Bella berjalan ke arah kelas dan masuk untuk duduk. Raya dan Pablo pun juga ikut duduk bersama.

***

Sementara Albert yang baru tiba di markasnya sontak memerintahkan anak. buahnya untuk mencari Chelsea.

"Cepat kalian cari Chelsea dan bawah dia hidup-hidup. Jangan kalian siksa dia sebelum aku yang menyiksanya!" perintah Albert dingin.

"Baik, Tuan."

Lima anak buah Albert pun pergi.

Wajah Albert sangat marah lalu pergi ke salah satu perusahaannya.

Di tempat lain Chelsea sedang berbelanja di salah satu mall di kota itu.

Ia berjalan dengan santainya memasuki butik mall itu. Ia memilih-milih baju yang ia sukai. Namun saat ia ingin mecoba baju itu, ia melihat beberapa anak buah Albert di luar butik.

"Itu kan anak buah, Albert. cari siapa dia?" tanyanya.

Ia pun menaruh pakaian yang ia tenteng tadi di tempatnya. Saat anak buah Albert pergi ia pun segera keluar. Namun kakinya terhenti saat tepat di depan pintu.

Saat ia mendengar perkataan anak buah Albert. "Apa dia ada disini."

Ada disini? Chelsea menjadi deg-degan mendengar perkataan itu. "Apa dia mencari aku?" gumam Chelsea.

Dengan cepat ia kembali masuk dan bersembunyi di dalam tokoh itu. Ia segera menghubungi Pablo. Namum Pablo tak menjawab telponnya.

Hingga ia memaki Pablo. "Sial!!" umpatnya.

Ia tidak berhenti sampai di situ saja. Telponnya tidak di angkat ia pun segera menghubunginya lewat pesan.

(Sepertinya anak buah, Albert mencari gue. Lo dimana?)

Setelah mengirim pesan itu, ponselnya langsung berbunyi. Ia pun mengangkatnya, "Halo, lo dimana? Gue takut!" pekiknya. Saat ini tubuhnya gemetar takut.

"Lo pergi lah! Jangan sampai lo di tangkap mereka! Tapi sampai lo ditemukan, lo jangan sebut nama gue!"

Mendengar itu, Chelsea menganga. Ia tak habis pikir dengan Pablo kekasihnya itu.

"Lo kok, ngomongnya kayak gitu? Emang lo mau kalau gue di tangkap sama mereka?"

"Bodoh!" umpat Pablo di ujung telpon sana. "Lo bodoh atau gimana sih? Menurut lo, gue tega apa lihat lo di tangkap? Sekarang lo berusaha untuk kabur disana! Jangan sampai lo di tangkap. Ngerti!"

Pablo pun mematikan sambungannya membuat Chelsea berdecak kesal.

"Tidak, mereka tidak boleh menangkap gue. Bisa-bisa gue mati ditangan Albert."

Chelsea menarik napas lebih dulu lalu menegakkan tubuhnya dan kembali melangkahkan kakinya keluar dengan hati-hati.

Dengan cepat ia berlari saat kakinya keluar di luar butik. Matanya mengerjap memperhatikan sekeliling. Merasa sudah aman ia pun dengan cepat berlari.Walau terasa licin dan hampir terjatuh gara-gara hills yang ia kenakan.

Namun saat ia berlari kencang salah satu anak buah Albert melihatnya. "Nona Chelsea ada disana," teriak anak buah Albert. Sontak semua anak buah Albert mengejar dia.

"Stop! Jangan berlari!" teriak salah satu anak buah Albert.

Chelsea menoleh kebelakang hingga ia terjatuh. Saat anak buah Albert sudah dekat ia bangkit dan kembali berlari walau kakinya terasa sakit.

Bukk

"Mau kemana anda?"

"Lepas!" tekannya mencoba melepaskan diri.

"Anda harus ikut kami!" kata anak buah Albert.

"Nggak! Lo jangan sentuh gue!" berontak Chelsea. Namun anak buah Albert tetap membawa dia pergi,

Sementara orang-orang disana hanya memperhatikannya saja, tanpa ada yang membantunya. Apalagi para Security disana. Mendengar nama Albert saja mereka sudah bergidik ngeri. Sebab apa? sebab mall itu adalah milik Albert.

Pasti kalian bertanya, mengapa Chelsea bisa ketahuan keberadaanya?

Sebb Joe sudah melacak keberadaannya. Bukan Klan Smirt kalau tidak bisa menguasai apapun.

Chelsea di hempas masuk ke dalam mobil. Wanita itu memberontak hingga ia di pukul dibagian punggung hingga ia tak sadarkan diri.

***

BYURRR

"Uhuk, uhuk, uhuk!" Chelsea terbatuk dikala air memasuki rongga hidung turun ke tenggorokannya.

Matanya mengerjap melihat sekeliling. Hawanya menyeramkan, lampu kuning yang samar-samar semakin membuat dirinya bergidik ngeri. Ia sudah bisa tebak bahwa tempat itu adalah maras Klan Smirt.

Ceklek

Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan sosok pria betubuh tinggi yang berubuh tegap. Bersama dua pria lainnya berjalan masuk mengekorinya.

Albert!

"Dia sudah sadar, Tuan."

Pria itu semakin mendekat hingga wajahnya terlihat jelas.

"A albert," pekik Chelsea takut.

Plakkkk

Wanita itu mendapat tamparan keras di bagian wajah hingga menoleh kesamping.

Chelsea menggit bibir bawahnya menahan sakit.

"Ahhhh!!" teriak Chelsea saat rambutnya di tarik oleh Albert.

"Sakit, Albert!" lanjutnya meringis kesakitan. Wajahnya mendongak ke atas.

"Kau sudah mengganggu hubunganku bersama, Bella. Apa yang membuat kau berani melakukan itu, hah?" tanya Albert dingin.

Shitt!!

Albert menghempas kasar kepala Chelsea hingga jatuh tersungkur ke atas lantai.

"Ahhhh!! Ja jangan, jangan sakiti aku!" mohonnya saat kakinya di injak oleh Albert. Tangannya memukul-mukul betis Albert, namun bukannya melepas kakinya di kaki wanita itu, ia malah menambah tekanan disana membuat Chelsea semakin kesakitan.

"Ayo jawab, Chelsea!" tekan Albert agar jawabannya di jawab oleh wanita itu.

"A aku, cemburu saat kau memiliki wanita lain selain aku," jawab Chelsea. Dan saat itu juga Albert melepas kakinya di kaki Chelsea.

Albert berdecih. "Aku sudah tahu semuanya. Bukan hanya itu, namun kamu di suruh oleh seseorang," ucap Albert. Ia pun berjongkok dan kembali menarik rambut wanita itu.

Chelsea kembali meringis. Ia menatap wajah Albert yang penuh amarah padanya.

"Kenapa dia tahu? Apa dia sudah tahu siapa yang Albert maksud," gumam Chelsea.

"Ayo katakan siapa yang menyuruhmu!"

Chelsea menggeleng. Ia tak ingin memberitahukan siapa orang yang menyuruhnya.

Plakkk

Albert menampar wajah Chelsea.

"Berani-beraninya kau menyembunyikan dia."

"Aku tidak ingin memberitahumu siapa dia!" tekannya penuh penolakan. "Walau kamu menampar aku beribu-ribu kali pun, aku tidak akan mengatakannya!" lanjutnya.

Plakkk

"Ikat dia!" perintah Albert. Chelsea melotot mendengarnya dan segera anak buah Albert melakukannya.

Ia memberontak kembali saat dia di ikat. "Kalian bisa melakukan apapun yang kalian inginkan asal kalian senang," ucap Albert. Ia pun keluar dari sana dalam keadaan kesal.

Terdengar dari luar Chelsea berteriak histeris entah apa yang anak buah Albert lakukan padanya. Albert hanya acuh dan pergi dari markasnya.

Sementara di kampus. Pablo terlihat gusar, terlihat sibuk dengan ponselnya. Hinnga Raya dan Bella mengagetkannya.

"Apa sih kalian ini. Mengagetkan saja," geramnya terhadap dua wanita itu. Ralat ia hanya kesal pada raya saja.

Sedankan Bella tertawa melihat wajah Pablo yang terkejut.

"Lo suka yah, kalau gue kaget kayak tadi?" tanya Pablo. Sontak Bella menutup mulutnya agar tawanya bisa berhenti.

"So sorry. Soalnya muka lo lucu banget."

"Kalau lo suka, lo bisa kagetin gue semau lo," ucap Pablo tersenyum.

"Oke deh, gue akan buat lo kaget sampai lo mampus," kekeh Bella.

Cantik.

Lagi-lagi Pablo memuji kecantikan Bella. Bukan hanya Pablo sih, melainkan Boy dan William juga ikut memuji dalam hati.

Hingga William yang sadar dengan perbuatannya sontak memukul lengan Boy hingga sadar lalu melirik Pablo yang tak berkedip menatap Bella.

Bukkk

"Anda jangan menatap Nona kami seperti itu!"

Sial ganggu saja!

1
Astuti Setiorini
bertanda apa itu apa albert akan terluka saat menyelatkan bella
Ina Alfiana
bagus
Ina Alfiana
bagus loh
Kayla jannatan adsqia
brlla bella🙈🙉
Aery_your: kenapa Bella kk?
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
untung dibaaa sama albert yah😌
Aery_your: Iya Kak
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
tega ya mereka😥
Aery_your: 🥺 ya kak
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
good
Aery_your: 🤗🤗🤗 makasih kak
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
awal yang bagus kk😍
Aery_your: Selamat membaca kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!