NovelToon NovelToon
Tentara Bayaran Dan Dokter Cantik

Tentara Bayaran Dan Dokter Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Perperangan / Persahabatan / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: black urang

Dewa adalah seroang Tentara Bayaran yang sangat disegani oleh musuh-musuhnya didunia hitam, dia tergabung dalam pasukan ibils neraka bersama empat temannya.
setelah merasa pekerjaannya terlalu berbahaya dia kemudian memilih pensiun setelah terakhir kali mereka menyelamatkan seorang Dokter yang Cantik.
Setelah menajalani masa pensiunnya ternyata Dewa masih terlibat dengan berbagai masalah yang datang dari masa lalunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon black urang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

meminta izin

*****

Pagi telah menyapa kota Palapa, Dewa yang sudah bangun dari subuh sedang menikmati sarapan yang diantar oleh petugas hotel.

Setelah sarapan Dewa membersihkan dirinya, setelah itu dia mulai bersiap untuk meninggalkan hotel, Dewa yang datang dari Mandar hanya membawa tas ransel tidak membawa pakaian selain satu baju kaos yang dibeli di Palapa kemarin.

Dia lalu keluar kamar lalu menuju resepsionis untuk check out. Setelah itu dia menuju parkiran, Dia berencana untuk ke rumah sakit sebelum pulang ke Mandar.

Saat dia hendak menunggangi motor sportnya, ponselnya berdering dia urungkan diri untuk naik motor. Dia kemudian merogoh saku jaketnya dan mengambil ponselnya kemudian dia menempel dipipinya.

"Ada apa?, tanya Dewa setelah melihat nomor asing itu dia sudah tau siapa yang menghubunginya.

"Dewa, menangkap Rhino saja tidak akan menyelesaikan masalah Teroris Hamara itu" suara sipenelepon itu terdengar lugas. Yang menelepon Dewa adalah Peter.

"Peter, itu urusan kalian saya tidak ikut campur dengan itu!" tegas Dewa.

"Saya mengerti, banyak orang mengincar kamu karena penangkapan Rhino, benda yang kamu temukan itu adalah penyebab utamanya" kata Peter mengingatkan Dewa,

"Saya memberitahumu hal ini karena bantuanmu waktu itu, jaga dirimu" tutup Peter lalu terdengar suara beep.

Setelah telepon terputus Dewa memasukan Ponselnya kembali dalam saku jaketnya.

Seolah tak terpengaruh dengan peringatan Peter tadi, dia kemudian melajukan motornya ke Rumah Sakit.

Setibanya dia di rumah sakit Dewa melihat Dude yang sedang diperiksa oleh Dokter, tidak lama kemudian petugas itu lalu keluar dari ruangan itu.

Dewa kemudian mendekat ke Dude lalu berbincang dan menguatkan Dude, mereka mengobrol hal-hal ringan.

"Kalian harus tetap waspada, masalah ini tidak sesederhana biasanya, banyak pihak yang terkait dengan masalah ini" kata Dewa setelah Martin baru saja kembali dari membeli sarapan untuk dirinya dan Zizau.

"Banyak pihak yang ada dibelakang Hamara yang punya kepentingan dengan memanfaatkan organisasi itu" sambung Dewa.

"Untuk sementara biarkan Adam di Mandar, kalian disini saja, minta para penyewa untuk meluruskan hal ini" jelas Dewa sambil menoleh ke Zizau.

"Kami paham, Dewa kami juga meminta maaf telah melibatkanmu kali ini" kata Zizau.

"Tidak perlu sungkan, Kita keluarga" tegas Dewa.

"Baiklah saya pamit dulu" kata Dewa kemudian mereka melakukan salam ala Pasukan Iblis Neraka.

*****

Setelah meninggalkan Rumah sakit, Dewa menuju parkiran.

Saat dia sampai parkiran ponselnya bergetar, Dia kemudian mengambil ponselnya lalu menerima telepon itu.

"Kamu sudah siap?" tanya Dewa.

"Sudah, kamu dimana? Suara Vanda dari seberang.

"Saya on the way ke rumah kamu" jawab Dewa.

"Emm....itu...anu, Ayah ingin bertemu denganmu, apa tidak masalah?" tanya Vanda dengan suaranya yang ragu-ragu.

"Oh itu...tidak masalah, bukankah harusnya seperti itu?" jawab Dewa.

"Baik....saya tunggu" seru Vanda.

Vanda yang awalnya takut kalau Dewa tidak bersedia akhirnya dia merasa senang, dia senyum-senyum sendiri.

Ayahnya yang melihat tingkah putrinya itu hanya mengeleng-geleng kepalanya. Sebastian sebenarnya tidak mengizinkan anaknya kembali ke Mandara dengan naik motor, tapi karena dari pagi dia sudah merengek dan menjelaskan kalau Dewa adalah temannya sekaligus tetangga rumahnya akhirnya luluh dengan permintaan putrinya itu. Tapi dengan syarat dia harus ketemu dengan Dewa terlebih dahulu.

Mendengar itu Vanda merasa senang, dia kemudian melepon Dewa untuk menanyakan kapan dia bisa menjemputnya.

*****

Setelah menerima telepon itu, Dewa mengendarai motornya kearah rumah Vanda.

Tiba disebuah kompleks perumahan, dia mencari alamat mengikuti navigasi diponselnya. Sesampainya disebuah rumah yang berwarna hijau Dewa mau menelepon tapi dari dalam rumah pintunya terbuka dari dalam, kemudian munculah seorang gadis yang memakai jeans warna hitam dan baju kaos lengan pendek warna putih, kalau diperhatikan pakaian yang dia pakai sama seperti yang Dewa kenankan.

"Ayo kita masuk dulu..." Kata Vanda setelah Dewa turun dari motor.

"Oke....sebentar" Dewa melepas helmnya lalu mengantungnya di stang motor.

Mereka berdua kemudian jalan beriringan memasuki rumah.

"Ayah...." Vanda memanggil ayahnya yang sedang membaca koran.

Sebastian yang mendengar panggilan putrinya segera berdiri saat dia mau melangkah mendekati mereka Dewa yang menyadari itu segera berjalan menghampiri pria paruh baya itu.

"Selamat pagi Tuan Sebastian...."sapa Dewa sambil menjulurkan tangannya menyalami Sebastian.

"Silahakan duduk" balas Sebastian dengan suara yang tegas.

"Jadi kamu yang akan mengantar anak saya ke Mandar?" sambung Sebastian setelah mereka duduk di sofa.

"Betul Tuan, saya Dewa teman putri anda, kebetulan kami tetangga di Mandar" jawab Dewa.

"Apakah kamu jamin anak saya bisa selamat sampai di Mandar?" cecar Sebastian

"Saya jamin" jawab Dewa.

"Baiklah saya akan percayakan putri saya padamu, jaga dia seperti saya menjaganya" kata Sebastian dengan suara tegas.

"Ayah....kami hanya mau pulang" seru Vanda memecahkan suasana itu.

"Baiklah kalian siap-siap sekarang" kata Sebastian,

Vanda segera menuju kamarnya untuk mengambil tasnya yang telah dia siapkan sebelumnya, sebuah tas ransel warna hitam dia gendong di punggungnya.

Setelah itu mereka berdua berpamitan dengan Sebastian, dia kembali menggigatkan Dewa untuk menjaganya.

Dewa terus menjawab sambil menjanjikan untuk menjaga Vanda.

Mereka kemudian meninggalkan rumah orang tua Vanda, motor Ducati Panigale milik Dewa menderu membelah jalanan ibu kota Palapa.

Motor sport yang membuat orang yang ada digoncengan tidak bisa duduk dengan tegak membuat Vanda duduk tidak nyaman.

Setelah lama mereka jalan, sudah sekitar satu jam mereka meninggalkan Palapa mereka berhenti disebuah tempat pengisian bahan bakar.

Dewa yang sedang mengisi bahan bakar diberitahu oleh Vanda, kalau dia mau membeli makanan ringan di toko dekat pengisian bahan bakar.

Tidak lama kemudian mereka meninggalkan tempat itu, Vanda melingkarkan tangannya diperut Dewa, awalnya dia merasa malu tapi karena dia merasa motor yang dikendarai Dewa sangat ngebut, dia awalnya memegang jaket saja tapi lama kelamaan dia memeluk Dewa.

Dewa merasakan punggungnya hangat karena sentuhan dari Vanda di punggungnya.

Dewa kemudian melihat Rest Area, dia lalu mengarahkan motornya lalu berhenti disana. Dewa mematikan mesin motornya dia menyruh Vanda untuk turun.

"Kita berhenti dulu" kata Dewa.

"Hmm....ini daerah mana?" tanya Vanda dengan suara yang serak.

"Ini di daerah Mawe, kota kecil ini masih bagian dari Mandar" jelas Dewa.

"Oh begitu ya" jawab Vanda sambil menguap.

Selama dalam perjalanan tadi Vanda sebenarnya tidur dipunggung Dewa dan Dewa menyadari itu tapi dia membiarkannya saja dia hanya melaju motornya dengan kecepatan normal.

"Apa kamu sering kesini, Dewa?" tanya Vanda sambil menikmati pemandangan alam yang masih alami disana.

"Beberapa kali lewat saja...., apa kamu menikmati suasananya?" tanya Dewa.

"Ya suka dengan tempatnya, terimakasih ya kamu mengizinkan saya pulang denganmu" kata Vanda dengan senyumnya yang manis.

"Tidak apa-apa yang penting kamu suka, kalau sampai kamu tidak nyaman itu jadi masalah" kata Dewa sambil menoleh kearah lain menahan tawa.

"Masalah?, maksud kamu.....hey kamu....." Menyadari maksud Dewa, dia merasa malu ketika mengingat lagi apa yang di katakan oleh Ayahnya.

"Tapi saya serius soal itu...." Dewa menatap Vanda dengan tatapan yang serius.

"Hmmm....iaa itu anu..., Vanda tergagap karena tatapan Dewa.

"Tenang saja, saya pasti menjagamu..." sambung Dewa.

"Ya....saya tahu, makasih Dewa" jawab Vanda dengan mukanya yang sudah merah merona.

Vanda merasa hatinya berbunga-bunga, entah kenapa dia merasa bahagia setelah Dewa mengatakan itu.

"Apa dia sedang menggungkapan perasaannya?" guman Vanda dalam hatinya.

Tidak lama minuman hangat yang mereka pesan akhirnya sudah diantar oleh pelayan. Mereka menikmati minuman itu sambil mengobrol, mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang di landa asmara yang sedang berbunga-bunga.

Setelah hampir satu jam mereka istirahat di Rest Area itu, mereka melanjutkan perjalanan yang hanya kurang satu setengah jam lagi mereka sampai di kota Mandar.

Dalam perjalanan sampai dikota Mandar pelukan dari Vanda semakin erat, Dia merasa nyaman sekali berada di punggung Dewa.

Dewa yang menyadari hal itu dia sengaja melaju motor dengan kecepatan empat puluh sampai lima puluh kilo meter perjam.

Mereka berdua menikmati perjalanan kali ini dengan perasaan yang bahagia.

Dua jam kemudian mereka sampai dikota Mandar, sebelum mereka pulang kerumahnya terlebih dahulu mereka berhenti disebuah restauran untuk makan siang. Setelah itu baru mereka lanjut pulang menuju rumah mereka, mereka kemudian memasuki kompelks perumahan X sekitar jam satu siang.

Mereka berdua kembali kerumahnya masing-masing.

Setelah memasuki rumahnya Vanda segera membersihkan dirinya lalu setelahnya dia berbaring ditempat tidur. Dia melihat berapa pesan di ponselnya, salah satu pesan dari rekan Dokternya meminta dia untuk menganti shift malam ini karena rekannya tersebut ada acara keluarga.

Vanda membalas pesan rekannya, dia bersedia untuk mengganti jadwal rekannya itu.

Kemudian dia mengirim sebuah pesan ke Dewa "saya ada piket malam ini, bisa antar saya jam tujuh?" bunyi pesan Vanda.

*****

Sementara Dewa yang dirumahnya sedang berada diruang bawah tanahnya lagi memeriksa informasi di laptopnya mendengar nada notifikasi dari ponselnya. Dia meraba ponsel yang berada disamping laptopnya tanpa melihat, karena dia masih fokus dengan informasi sebuah organisasi yang mereka hadapi sebelumnya. Dia lalu membuka pesan itu sambil tersenyum dia membalas pesan itu

"Siap ibu Dokter" dia lalu menekan tombol kirim.

"Ishh....apaan sih" balas Vanda

Dewa hanya membuka pesan itu tapi tidak membalasnya.

Dia lalu kembali fokus dengan informasi yang dikirim Maya kepadanya.

Setelah itu dia menutup laptopnya lalu kembali kekamarnya ubtuk membersihkan diri. Setelah itu dia istirahat siang, sebelum istirahat dia mengirim pesan ke Vanda.

"Jam enam saya jemput" lalu dia mengirim pesan itu.

Setelah itu dia akhirnya tertidur karena dia merasa kecapean setelah mengendarai motor selama berapa jam apalagi menahan tubuh Vanda yang tertidur selama perjalanan dari Palapa.

*****

(BERSAMBUNG)

1
Was pray
si jack cari mati nih gangguin vanda, bisa dibikin perkedel tu jack sama dewa
Was pray
lanjut thor . ...
Black Urang: siap kak, ditunggu yah
total 1 replies
Was pray
dewa dapat rekan maya agen yg ceroboh,bertindak di luar skenario yg telah dibuat
Black Urang: 😊😊🙏🙏🙏
total 1 replies
Was pray
apa saat menjalankan misi tidak menggunakan penutup wajah yg menjadi ciri iblis neraka?teman bisa mengenali identitas tapi target tidak bisa mengenali jati diri tiap anggota pasukan iblis neraka, jadi kl diluar misi aman, baik dirinya maupun keluarganya
Was pray
teta sarjana tapi bodoh
Abi Uung
lanjut!!
Black Urang: makasih, ditunggu ya kak
total 1 replies
Abi Uung
mantap ceritanya, lanjut !!
Black Urang: siap kak
total 1 replies
Gohan
Oke bangett
Black Urang: terimakasih 😊🎉
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku suka banget sama karakter tokoh utamanya, semoga nanti ada kelanjutannya lagi!
Black Urang: terimakasih, pasti ada lanjutannya, ditunggu ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!