Baca aja 👊😑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merawat dan menjaga Kirana
.
"Hoamm~" Kirana mulai menguap, pertanda saat ini gadis itu sedang mengantuk. Candra yang mengetahui hal itu segera membantu Kirana untuk berbaring.
"Tidur lah," ujar Candra seraya menyelimuti tubuh Kirana hingga menutupi setengah tubuh gadis itu.
"Lalu, bagaimana dengan kamu? Kamu tidak tidur?" tanya Kirana dengan suara yang terdengar lemah.
"Aku tidak akan tidur. Aku harus terjaga untuk menjagamu. Rumah pohon ini berada di tengah hutan sehingga rawan ada binatang berbisa yang masuk ke dalam sini," jelas Candra yang membuat kedua mata Kirana langsung melotot dengan sangat sempurna.
"Bi--Binatang berbisa?" ulang Kirana dengan suara yang terdengar gugup dan sedikit ketakutan.
Candra lalu menganggukan kepalanya secara perlahan. "Kamu tidak perlu takut, Kirana. Ada aku di sini. Aku akan menajagamu hingga besok hari tiba. Tidur lah, agar demammu segera pulih," ujarnya.
Tangan Candra terangkat lalu mengusap puncuk kepala Kirana dengan sangat lembut. Kirana yang mendapat perlakuan seperti itu pun seketika merasa sangat nyaman dan aman.
Perlahan-lahan kedua mata Kirana mulai terpejam. Elusan lembut Candra di puncuk kepalanya membuat dirinya benar-benar merasa mengantuk dan langsung tertidur dengan pulas. Berada di samping Candra membuatnya merasa nyaman dan aman.
Detik demi detik terus berjalan. Semalaman Candra selalu setia berada di sisi Kirana untuk menjaga gadis itu yang sedang sakit demam. Ucapan Candra sungguh tidak main-main, ia benar-benar menjaga Kirana semalaman tanpa tertidur sedikit pun. Sungguh pria yang sangat idaman bukan?
Pagi pun tiba. Kirana mulai terbangun dari tidurnya, dan di saat ia membuka matanya, pandangannya langsung tertuju pada Candra yang masih setia duduk di sampingnya.
"Kamu sudah bangun?" tanya Candra.
Kirana hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan pria itu.
"Kalau kamu masih merasa tidak enak badan, kita masih bisa berada di sini untuk sementara waktu sampai kamu sembuh," ujar Candra.
Kirana pun langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku sudah sembuh. Ayo kita pulang," ujarnya seraya beranjak dari atas tempat tidur.
"Kamu yakin sudah sembuh?" tanya Candra memastikan.
"Iya!" jawab Kirana dengan keyakinan penuh.
"Perjalanan kita masih jauh. Kalau kamu kelelahan segera katakan padaku, karena aku akan menggendongmu!" ucap Candra yang segera dibalas anggukan paham oleh Kirana.
Kedua orang itu pun segera turun dari atas rumah pohon dan mulai melanjutkan perjalanan yang kemarin sempat tertunda karena hujan.
Tak butuh waktu yang sangat lama, akhirnya Candra dan Kirana tiba di rumah.
Tok ... Tok ... Tok ...
CEKLEK-!
Pintu terbuka. Terlihat Nyonya Amira yang membuka pintu.
"Ya ampun, Sayang. Dari mana saja kalian?! Kenapa kalian baru pulang sekarang. Ibu khawatir sekali!" pekik Nyonya Amira.
"Kemarin aku dan Kirana ingin pulang, Bu. Tapi kami terjebak hujan, jadi kami terpaksa bermalam di rumah pohon," jelas Candra yang membuat Nyonya Amira langsung menghembuskan nafasnya secara lega.
"Syukurlah kalian berdua tidakpapa. Ayo, masuk!" Nyonya Amira menarik tangan Candra dan Kirana untuk masuk ke dalam rumah.
"Kamu pasti lelahkan? Pergi lah ke kamarmu dan Istirahat lah!" ujar Candra pada Kirana.
"Baiklah." Kirana hendak berjalan menuju tangga namun langkahnya langsung terhenti ketika mengingat sesuatu. "Emm ... Candra." Gadis itu berbalik untuk menatap Candra.
"Kenapa, Kirana?" tanya Candra.
"Terimakasih," ucap Kirana dengan canggung.
"Terimakasih?" ulang Candra dengan bingung.
"Terimakasih karena kamu sudah merawatku dan menjagaku semalam, aku tidak tahu harus membalas kebaikanmu dengan apa, tapi intinya terimakasih," ujar Kirana yang membuat Candra langsung tersenyum ketika mendengarnya.
"Tidakpapa. Itu sudah menjadi tugasku untuk merawat dan menjagamu," ucap Candra.
Bersambung.
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.