NovelToon NovelToon
A Fractured Family'S Hope

A Fractured Family'S Hope

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Cerai / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Candy Selsha Bailey, seorang gadis cantik yang hidupnya tidak seindah namanya. Dari bayi sampai sekarang ia harus terus memakan obat-obatan agar bisa sembuh, punya tubuh yang sangat lemah, orang tua yang strict parents menjadikan hidupnya tidak bebas, nilai adalah hal yang harus ia pertahankan karena kalau tidak ia akan di marahi oleh ayahnya, masalah selalu datang menghampirinya membuat ia tidak tenang, rasa menyesal yang terus melingkupi relung hatinya membuat ia hidup dengan rasa bersalah, dan semenjak kejadian itu ia tidak pernah mempunyai teman yang benar-benar teman.

"Tuhan, kenapa hidup aku kayak gini? kenapa semua ini harus terjadi kepadaku? aku lelah Tuhan," ucapnya di ruangan yang sepi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu. Hari ini tidak ada les jadi mereka boleh pulang lebih awal. Candy sedang membereskan alat tulisnya setelah itu memasukkannya kedalam tas.

"Ayo pulang," ajak Tania.

"Ayo," seru Candy dan Naysa.

Mereka pun berjalan keluar kelas, namun di depan kelas jalan mereka di halangi. Mereka menatap Silvi, Tyra dan Dini.

"Minggir kalian ngehalangin jalan," ucap Naysa. Silvi menghiraukan ucapan Naysa.

"Tyra kok kamu mau sih berteman sama mereka yang bersikap kayak gini," Silvi menatap Tyra.

"Mereka emang gitu tapi aku gak masalah," ucap Tyra menatap Candy dkk.

"Aduh Tyra kamu tuh baik banget, meski di jauhin oleh mereka kamu masih sempat ngebela mereka," ujar Silvi berbicara cukup keras sampai murid lain pun yang akan pulang malah menghentikan langkahnya lalu menonton perdebatan mereka. Murid-murid itu kepo dengan urusan Candy dkk. Mendengar ucapan Silvi mereka pun berbisik-bisik.

"Pantesan mereka gak akur ternyata lagi berjauhan."

"Lebih ke mereka jauhin Tyra gak sih?"

"Kok bisa ya mereka jauhin Tyra mereka kan teman dekatnya."

"Kasian Tyra pasti sakit hati di jauhin mereka."

"Aku gak tahu kalau Candy dkk sejahat itu."

"Ternyata mereka gak sebaik itu."

Begitulah bisik-bisik murid yang menonton. Tania dan Naysa mengepalkan tangannya marah. Candy berusaha bersikap tenang. Saat Tania dan Naysa akan berbicara segera di tahan oleh Candy. Candy tahu mereka pasti akan marah.

"Ini tidak seperti yang kalian bayangkan. Kalian kan tidak tahu masalah nya apa jangan langsung menyimpulkan hanya dari satu sudut pandang," ujar Candy berbicara dengan nada tegas.

"Halah gak usah bohong kalian pasti gak mau ngaku kan? " tanya Silvi menatap Candy dkk sinis.

"Iya kalian pasti mau ngelakkan? " ujar Dini membuat semua orang menatap mereka.

Naysa kehilangan kesabarannya begitu mendengar ucapan Dini."Asal kalian tahu yang menjauh awalnya itu Rara bukan kita, terus dia buat masalah lebih rumit karena libatin orang lain dalam masalah ini."

Silvi menatap Tyra."Apa itu benar Ra? Pasti mereka bohongkan? "

Tyra diam tidak membalas. Silvi pun kembali berucap."Kalian pasti bohongkan aku lebih percaya Tyra daripada kalian! Kalian juga gitu kan?" Semua murid bingung harus menjawab apa. Mereka tidak tahu siapa yang benar.

"Kamu mau diam lagi kayak waktu itu, gak bisa ngomong? biar kita yang salahkan lagi?  " sinis Tania menatap Tyra yang lagi-lagi enggan membuka mulut.

"Kamu jangan nekan Tyra kayak gitu," ujar Silvi.

"Selama ini kan Tyra baik, pasti Tyra tidak mau kelakuan teman-temannya di ketahui oleh kita semua makanya Tyra diam," bela Dini.

"Udahlah kalau salah ngaku aja jangan nyalahin orang lain," sinis Silvi.

Di tempat yang tidak jauh dari mereka, berdiri empat anak laki-laki yang menyaksikan itu.

"Kasian mereka di sudutin," ucap Harrel.

"Kita harus bela mereka," ujar Gerald berniat akan ke sana. Azel pun mengikuti Gerald, namun tangan mereka berdua di pegang oleh Anka.

"Jangan ikut campur, kalau kalian ikut campur masalahnya akan semakin rumit. Karena yang mereka lihat kalau kita ngebela Candy, mereka pasti mikir kalau kita juga jahatin Rara karena ngebela Candy," ucap Anka. Benar juga ucapan Anka jika mereka ikut campur masalah akan semakin rumit. Akhirnya mereka hanya menyaksikan itu dari kejauhan.

"Teman-teman jangan berteman sama mereka nanti di jauhin loh paling jahat di bully sih," ucap Silvi.

"Kalian jauhin aja kita, kita gak butuh teman yang hanya percaya omongan yang gak berdasar," ucap Tania marah.

"Benar, buat apa kita ngejelasin masalah ke kalian kalau pada dasarnya kalian gak percaya sama kita," sahut Naysa.

Tania dan Naysa menarik Candy untuk pergi dari sini, tapi langkah mereka terhenti karena Candy berhenti lalu menoleh ke belakang lebih tepatnya ke arah Tyra.

"Ayo Sel ngapain sih berhenti," ujar Tania.

"Iya ayo Sel percuma ngejelasin juga mereka gak akan percaya," ujar Naysa.

"Bentar aku mau ngomong dulu," ucap Candy.

Ia berjalan mendekati Tyra, lalu berhenti di depannya.

"Ra," panggilnya. Tyra menatap Candy.

"Lagi-lagi kamu diam dan ngebuat masalah ini jadi semakin rumit. Aku kira kamu akan sadar apa yang di lakuin kamu itu salah dan minta maaf ke Yaya. Tapi ternyata kamu lebih memilih menjauhi kita. Dengan kamu diam membuat aku, Yaya, dan Nanay lagi-lagi jadi penjahat di mata mereka. Untuk sekarang aku gak tahu lagi mau bela kamu kayak gimana lagi buat bisa dimaafkan oleh Yaya dan Nanay. Aku juga kecewa sama kamu,Ra. Mungkin emang kita gak bisa berteman lagi," setelah itu Candy pergi meninggalkan mereka.

Tyra ingin memegang tangan Candy, namun tangannya berhenti ketika melihat Candy semakin menjauh darinya. Silvi merangkul bahu Tyra.

"Udah Tyra jangan peduliin mereka, mereka gak pantas jadi teman kamu," ucap Silvi.

Tyra menatap punggung Candy, Tania, dan Naysa yang semakin menjauh. Ini tidak sesuai dengan rencananya. Kenapa mereka malah menjauh darinya? bukan meminta maaf seperti biasa tapi malah menjauh darinya. Terus barusan yang di ucapkan Candy apakah itu benar? Apakah mereka tidak mau menjadi temannya lagi?

Tyra melepaskan rangkulan Silvi. Silvi menatap Tyra heran."Kenapa Ty?"

"Aku mau pulang," ucap Tyra.

"Ayo kita pulang bareng," ajak Silvi memegang bahu Tyra. Namun Tyra malah menghindar seperti tidak mau di sentuh. Hal itu membuat Silvi kesal.

Kenapa dia kayak gak mau gitu di sentuh sama aku? Dasar bukan nya terima kasih malah bersikap kayak gini

Lain di hati lain juga di mulut. Silvi berusaha menyembunyikan rasa kesalnya. Ia menatap Tyra sambil tersenyum."Kita pulang bareng Ra," ucap Silvi mengulang ajakannya.

"Aku mau pulang sendiri Silvi," ucap Tyra.

"Oh Yaudah kalau gitu sampai ketemu besok," ucap Silvi tersenyum masam.

"Iya," jawab Tyra.

"Dadah," Silvi melambaikan tangannya. Tyra berjalan pergi meninggalkan mereka tanpa membalas lambaian tangan Silvi. Hal itu membuat marah karena di abaikan.

"Berani banget dia nyuekin aku," geram Silvi.

"Sabar Silvi, ingat tujuan kamu deketin dia buat bikin Candy buruk di mata orang-orang," ucap Dini menenangkan Silvi yang sedang marah.

"Kamu benar, aku harus sabar ngadepin bocah gak tahu malu itu," ujar Silvi.

"Benar kita harus membuat Candy dkk terlihat jahat di mata murid yang lain agar mereka gak akan berani ngusik kamu lagi dan akan nurut sama kamu," ujar Dini.

"Iya itu harus, aku harus terlihat baik di mata semua orang dan Candy harus terlihat jahat di mata semua orang," ucap Silvi tersenyum senang.

1
Farldetenc
Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!