NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Sang Mafia

Gadis Incaran Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

SEKUEL dari Novel ENGKAU MILIKKU
Biar nyambung saat baca novel ini dan nggak bingung, baca dulu season 1 nya dan part khusus Fian Aznand.

Season 1 : Engkau Milikku
Lanjutan dari tokoh Fian : Satu Cinta Untuk Dua Wanita


Gadis manis yang memiliki riwayat penyakit leukemia, dia begitu manja dan polos. Mafia adalah satu kata yang sangat gadis itu takuti, karena baginya kehidupan seorang mafia sangatlah mengerikan, dia dibesarkan dengan kelembutan dan kasih sayang dan mustahil baginya akan hidup dalam dunia penuh dengan kekerasan.
Bagaimana jadinya ketika gadis itu menjadi incaran sang mafia? Sejauh mana seorang pemimpin mafia dari organisasi terbesar mengubah sang gadis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semua Menghilang

Belum sempat berbagi cerita, Sonia sudah pulang dengan kondisi tangan dan kaki terluka, Sean bergegas menghampiri Sonia.

“Kamu kenapa sayang?” tanya Sean khawatir, Zay, Zoya dan Zeline ikut cemas melihat kondisi mama mereka.

“Aku keserempet mobil tadi pas beli kue pukis di pinggir jalan, mobilnya hilang kendali, yang parah itu abang-abang yang jualan pukis, dia sampai harus di rawat di rumah sakit.”

“Ya ampun, kok bisa sih.”

“Pengendaranya mabuk Sean, udah di urus sama polisi dia.”

Sean membawa istrinya untuk duduk terlebih dahulu, Kenzo juga memeriksa Angel dan ternyata Angel maupun Laura juga kena namun tidak terlalu parah.

“Loh kalian kena juga?” tanya Vanno setelah melihat luka di tubuh istrinya.

“Iya, banyak yang kena sih tadi." Jawab Vanno.

“Sini aku obati, kenapa kalian nggak ke rumah sakit aja sih.” Ujar Kenzo sambil membawa Angel duduk juga.

Zeno mengambilkan kotak P3K lalu memberikannya pada Kenzo. Mereka semua kompak mengobati luka istri mereka masing-masing, yang membuat anak-anak mereka begitu iri.

Walaupun usia mereka sudah memasuki kepala empat dan lima, namun kondisi wajah dan tubuh mereka tetap prima, ketampanan dan kecantikan mereka tak luntur oleh usia, seakan usia hanyalah sebuah angka bagi mereka.

“Nggak jadi dong kalian ngabisin uang kami.” celetuk Kenzo yang langsung mendapatkan cubitan dari Angel.

“Belum juga belanja, kami udah ke serempet.” Balas Angel.

“Tau ya, mana jajanannya nggak dapat lagi.” Gerutu Sonia yang membuat Sean semakin gemas.

Malam harinya, Sonia demam tinggi, seluruh tubuhnya sangat sakit. Sean ingin membawa Sonia ke rumah sakit namun Sonia tidak mau.

“Udah pa, gendong aja mama, jangan dibiarin begini.” Kata Zay, Sean menggendong Sonia lalu mereka ke rumah sakit, Zeline dan Zoya menunggu di rumah.

Ternyata bukan hanya Sonia yang demam tinggi, Angel dan Laura juga, mereka semua di bawa ke rumah sakit yang sama oleh suami mereka.

“Lebih baik kamu pulang aja Zay, kumpul sama yang lain, biar papa, daddy sama om di sini.”

“Aku mau di sini aja pa, nungguin mama.”

“Mending kamu pulang aja Zay, Zeno sama Hana ada di rumah kamu.” Ujar Kenzo.

Zay akhirnya menuruti perkataan papanya, dia pulang ke rumah, toh Sonia ada yang menjaga.

Di rumah, Zay melihat kalau banyak mobil yang terparkir di halaman rumahnya.

“Siapa nih yang datang?” pikir Zay, saat memasuki rumah, dia melihat ada Miller dan juga Fian, Zay memeluk kedua pamannya itu. Mereka datang berkunjung dengan membawa anak serta istri mereka masing-masing.

“Kok nggak kasih kabar uncle? Kan aku bisa jemput di bandara tadi.”

“Santai saja, kami tidak mau merepotkan kalian, bagaimana kondisi mama kamu?” tanya Miller.

“Hanya demam uncle, tadi mama habis diserempet mobil sama orang mabuk.” Miller hanya mengangguk, dia bergabung dengan yang lain di ruang tamu, jika dulu rumah Sean itu ramai oleh suara anak-anak kecil, sekarang malah ramai dengan candaan dari anak-anak itu, mereka saling cerita dan berkumpul bersama, ada Rayyan, Azad dan juga Sofi.

Zeno dari tadi tak hentinya menggoda Ayla, anak bungsu Miller, karena Ayla begitu manis dan pendiam dari yang lain.

“Sayang, kita ke rumah sakit saja gimana?” Ide Seyyal pada suaminya.

“Boleh, kita satu mobil saja.”

“Oke.”

“Nak, papa pergi dulu ke rumah sakit ya, kalian jangan keluyuran malam-malam begini.” pesan Fian pada anak-anaknya.

“Iya pa.”

***

Kenzo, Vanno dan Sean menyambut kedatangan Miller dan Fian serta istri mereka.

“Bagaimana perjalanan kalian?” tanya Sean basa basi.

“Alhamdulillah lancar saja, tidak ada hambatan, kenapa bisa istri kalian sakit barengan begini?” Tanya Miller.

“Mereka bertiga kena serempet mobil, kena ketiganya, mungkin karena efek luka tadi jadi mereka demam.” jawab Sean.

“Nanti juga udah dibolehin pulang kok, kondisi mereka nggak terlalu parah juga.” timpal Vanno.

Setelah menjalani beberapa jam pengobatan di rumah sakit, mereka akhirnya diperbolehkan pulang setelah menebus obat di apotik.

Mereka pulang dengan mobil masing-masing, kecuali Sean yang pulang bersama Kenzo, karena mobilnya dibawa oleh Zay tadi.

Sesampainya di rumah, suasana sangat hening, tidak ada suara dari anak-anak mereka, mustahil kalau mereka semua sudah tidur.

Mereka semua memasuki rumah dan begitu kaget saat melihat Khadijah terkapar bersimbah darah di lantai ruang tamu.

“Ibu.” Sonia mendekati Khadijah lalu memeriksa denyut nadi Khadijah.

“Ibu meninggal Sean.” Mereka semua tidak menyangka, Sean memeriksa kondisi Khadijah dan benar saja, Khadijah tidak bernyawa lagi, ada luka terbuka di bagian leher Khadijah, itulah yang membuat Khadijah meninggal dunia.

Sean segera menghubungi polisi, yang lain berusaha untuk mencari anak-anak mereka.

“Mereka semua nggak ada di rumah ini, Ya Allah, mereka kemana?” Naima begitu panik, Fian merangkul Naima dalam pelukannya.

“Tenanglah, kita akan mencari mereka.” ujar Fian.

Polisi datang ke rumah Sean, mereka memberikan keterangan mengenai semua ini dan juga melaporkan kalau semua anak mereka menghilang, polisi membawa jenazah Khadijah. Kini mereka semua panik memikirkan kemana anak mereka menghilang.

Tak lama, ponsel Sean, Fian, Miller, Vanno dan Kenzo berbunyi serentak, mereka membuka pesan yang masuk, itu dari nomor tak dikenal.

Pesan itu berisi foto semua anak mereka disandera oleh seseorang dan ada alamat  juga yang meminta mereka untuk segera datang.

Melihat hal itu, istri mereka semakin panik dan cemas.

“Gimana ini? Kalau mereka dianiaya gimana?” Angel langsung dipeluk oleh Kenzo. Sonia dari tadi hanya diam mematung, pikirannya begitu kalut, dia baru saja kehilangan satu anak, dia tidak ingin kehilangan ketiga anaknya lagi.

“Sayang, kamu jangan cemas ya, semua akan baik-baik saja, percaya sama aku.” Sean berusaha menenangkan Sonia.

“Aku trauma dengan kematian Zain Sean, aku tidak mau anak-anak itu memiliki nasib yang sama dengan Zain.” perkataan Sonia semakin membuat yang lain panik.

“Tenanglah, kami akan menyelamatkan anak-anak kita, kalian tunggulah di rumah.”

“Tapi Vanno—”

“Percaya padaku Laura, kita akan membawa mereka pulang.”

Mereka melepas kepergian suami mereka dengan hati cemas, tak hentinya mereka berdoa agar anak serta suami mereka pulang dengan selamat.

Alamat yang diberikan oleh sipenculik itu lumayan jauh dan tempatnya juga di pelosok. Mereka sampai di sana pada pukul 5 pagi, dengan hati-hati mereka masuk.

“Selamat datang para ayah terbaik di dunia, anak-anak kalian sudah menunggu sejak tadi, kenapa kalian lama sekali sampai di sini?” sambut seorang wanita, Kenzo mengenali wanita itu.

“Ibel, kenapa kau menculik anak-anak kami?” tanya Kenzo.

“Masuklah dulu, nanti kalian juga akan tau.”

“Kau mengenalnya Ken?”

“Iya Sean, dia sekretarisku.”

AAKKHH!!

Mereka semua pingsan seketika saat sebuah cairan disuntikkan ke tubuh mereka. Anak buah Ibel menyeret mereka semua untuk masuk ke dalam gudang tua itu dan mengikat mereka dengan rantai, sama seperti semua anak-anak mereka.

...***...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!