"Mimpi Anak Desa"
Anggara Al-fikri, pemuda berbakat dari desa kecil di Malang, mendapat kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi di Borussia Dormound II, Angga berkembang pesat dengan bantuan sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan teknik yang diatas rata-rata. di tengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Angga memimpin timnya juara liga remaja jerman dan mencatak prestasi luar biasa, namun perjalanan Angga masih baru dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuanya dipanggung yang lebih besar_liga profesioanal.
"mimpi anak desa" adalah kisah perjuangan seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan didunia sepak bola internasional.
novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal melenceng jauh, seperti liga champion, piala AFF, dan kualifikasi piala dunia 😂🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria_Misterius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Langkah Menuju Mimpi
................
................
Sudah tiga bulan sejak Angga pertama kali bergabung dalam seleksi di Borussia Dortmund II. Setiap harinya, ia semakin berkembang.
Tubuhnya kita semakin kuat dengan otot yang terbentuk hasil dari latihan rutin di gym setelah pelatihan. Kecepatan, kekuatan fisik dan teknik nya sudah berada di atas rata-rata pemain lainnya.
Hal ini membuatnya menjadi ancaman nyata bagi para bek lawan.
Dalam sesi latihan mini soccer, para bek kerap frustasi saat harus menghadapi Angga yang tidak hanya cepat, tetapi juga kuat dalam beradu fisik. Bahkan saat di tabrak atau di dorong, Angga tetap tenang dan mampu mempertahankan bola.
Salah satu pelatih kebugaran. Hans, yang sudah berpengalaman dalam melatih pemain muda, melihat Angga dengan tatapan puas.
"Anak ini benar-benar berbakat," kata Hans kepada rekan pelatihnya, Markus yang berdiri di sebelahnya saat mereka menyaksikan Angga mendribel bola dan melepaskan tendangan keras ke arah gawang.
"Ya, bukan hanya bakat, dia juga punya mentalitas yang kuat, pemain muda yang seperti dia yang kita butuhkan di tim utama" jawab Markus, tak kalah terkesan.
Roger sang kepala pelatih hanya tersenyum dan menganggukan kepala tanda puas atas peningkatan Angga.
Jacob asisten pelatih yang tak ter henti-henti nya tersenyum karena telah berhasil menarik bibit berbakat ke dalam teamnya.
Angga sendiri tidak sombong dengan kemampuannya. Setiap kali selesai latihan, dia selalu meminta izin kepada pelatih menggunakan gym, demi menjaga fisiknya agar tetap prima.
Tak jarang ia mendengar obrolan rekan-rekan setimnya tentang dirinya.
"Bro, gimana sih caranya lari sekencang itu?" tanya Danielo, salah satu striker yang ikut seleksi juga.
Angga hanya tersenyum, "latihan terus, jangan pernah puas dengan kemampuan sendiri."
Ke esokan harinya, siapa yang lolos seleksi pemain untuk squad utama liga remaja Borussia Dortmund II akan diumumkan.
Semua peserta merasa cemas, termasuk Angga. Meski ia berkembang pesat dengan bantuan sistem, tetap saja ada ketegangan tersendiri dalam menunggu pengumuman.
Pagi itu, semua peserta berkumpul di lapangan utama, suasana hening, setiap pemain fokus pada nama yang akan di sebutkan, salah seorang staf klub naik ke atas podium dan memulai pengumuman.
"Dari 30 pemain yang mengikuti seleksi, hanya 7 pemain yang terpilih untuk bergabung di tim utama Borussia Dortmund II untuk musim depan," ucapnya, sambil membuka daftar nama.
Jantung Angga berdegup kencang, beberapa pemain menunduk, tak sanggup menatap ke depan. Momen itu terasa sangat panjang bagi semua orang.
"Nama pertama yang lolos seleksi adalah.....Sven Krugger, posisi striker."
Sven langsung berdiri dengan senyum lebar di wajahnya, teman-teman nya dibarisan belakang menepuk nepuk punggungnya.
"Berikutnya, Matteo, posisi sayap,"
Matteo maju ke depan dengan percaya diri, wajahnya penuh dengan kebahagiaan.
"Angga, posisi gelandang serang,"
Angga menarik napas lega. Ia melangkah ke depan dengan perasaan campur aduk__antara bahagia dan lega, di belakang beberapa pemain yang tidak dipanggil menunjukkan raut wajah kecewa.
"Pemain selanjutnya, David. Posisi gelandang bertahan,"
"Untuk center back, Marco dan full back viktor," mereka berdua segera bersorak maju ke depan.
"Terakhir posisi kiper adalah milik Jonathan," Jonathan langsung segera berdiri dan bergegas maju kedepan.
Total tujuh pemain sudah terpilih, setelah pengumuman selesai, para pemain yang tidak lolos seleksi mulai bubar dengan penuh wajah kekecewaan, beberapa dari mereka tidak bisa menyembunyikan kesedihan.
"Bro, saya gagal, tapi saya tahu kamu pasti bisa" ucap salah satu pemain yang tidak lolos kepada Angga dengan mata berkaca-kaca, Angga menepuk bahunya.
"Bro kamu hebat, terus semangat, mungkin belum waktunya sekarang, tapi jalan kita masih panjang," ucap Angga dengan tulus.
Setelah selesai pengumuman, Angga dan beserta enam pemain lainnya dipanggil ke kantor sekretaris untuk menanda tangani kontrak pemain muda mereka sebagai pemain Borussia Dortmund II.
"Saat mereka tiba di kantor, suasana terasa serius, seorang staf klub menjelaskan detail kontrak yang akan meraka tanda tangani.
"Selamat kepada kalian yang telah terpilih untuk menjadi bagian dari pemain muda Borussia Dortmund II," ucap staf tersebut sambil menyerahkan dokumen kontrak kepada masing-masing pemain.
"Nilai kontrak kalian sebagai pemain muda, liga remaja adalah sebesar €1000 per bulan. Ini akan meningkat seiring peforma kalian dan level kompetisi yang kalian ikuti."
Mendengar angka tersebut, Angga tertegun. Dengan polosnya ia bertanya, "Maaf, kalau di rupiahkan berapa, yaa?"
Teman-teman nya hanya tertawa melihat kepolosan Angga, dengan sigap sekretaris yang bernama Viktoria menjelaskan, "kalau di rupiah akan sekitar 17 juta," dia menjawab sambil tersenyum, "jadi apakah ada yang ingin ditanyakan kembali?"
Angga hanya termenung, hingga Matteo menyenggol nya, "eh, ti..dak, terima kasih" dengan kikuk Angga menjawab.
"Baiklah, akan saya lanjutkan, durasi kontrak adalah 2 tahun dan kontrak akan di perbarui sesuai dengan peforma dan kondisi klub."
"Apakah ada pertanyaan?"
Semua pemain hanya menggelangkan kepala. Bagi Angga, ini adalah jumlah yang sangat besar, dengan pendapatan yang seperti ini, ia bisa membantu keluarga nya di Indonesia dengan lebih baik.
Meskipun ia senang, Angga juga tahu bahwa, ini baru awal dari sebuah perjalanannya.
Setelah menandatangani kontrak, mereka juga diberi fasilitas berupa asrama jika mereka ingin tinggal lebih dekat klub.
Angga memutuskan menerima fasilitas ini agar lebih fokus pelatihannya. Di asrama, Angga berbincang dengan Sven yang juga akan tinggal di asrama.
"Angga, gimana rasanya bisa lolos?" tanya Sven dengan antusias.
Angga tersenyum. "jujur, saya nggak nyangka sampai di sini, semua ini berkat kerja keras dan bantuan orang-orang dari sekitar saya."
Sven mengangguk, "saya juga seneng banget, tapi perjalanan kita baru di mulai. Bro, liga remaja tidak akan gampang."
"Iya, saya tahu, kita tetap harus berkembang, nggak boleh puas dulu," balas Angga dengan penuh semangat.
Saat mereka berbincang, Angga membuka status sistem di dalam pikirannya untuk mengecek statusnya.
Nama : Angga Al-fikri
Umur : 16 tahun
Tinggi : 171 cm
Berat : 70 kg
Kecakapan kaki kiri/kanan : 53/100
Atribut teknik
Passing : 54
Shooting : 62
Dribbling : 55
Shot accuracy : 57+10
Heading : 46
Atribut fisik
Kekuatan : 69
Kecepatan : 70+10
Stamina : 65
Serangan : 57
Inventory :
....
"Skill yang dimiliki:"
- Dribble ala Ronaldinho : kemampuan mengelabuhi lawan dengan dribble cepat dan teknik luar biasa.
- Kecepatan ala Thierry Hendry : berlari cepat saat transisi dari bertahan ke menyerang.
- tembakan jarak jauh ala Frank Lampard : ketepatan dalan menembak dari luar kotak pinalti.
- Visi permainan ala Inzaghi : Kemampuan membaca permainan dan mencari posisi ideal di dalam kotak pinalti.
- Heading ala Gerd Muller : sundulan dengan kekuatan ekstra, cocok untuk duel udara.
- Tekad Baja : memperkuat mental untuk bertahan di situasi yang sulit.
...................
Melihat statusnya, Angga merasa semakin yakin bahwa ia merasa dijalur yang tepat untuk mencapai mimpinya. Namun, dia juga tahu bahwa ini hanyalah sebuah permulaan, masih banyak tantangan yang menantinya didepan, terutama di liga yang akan segera dimulai.
"Ngga, siap untuk latihan besok?" tanya Sven sambil merapikan tempat tidurnya.
"Siap, bro. Kita mulai pertualangan yang sebenarnya," Angga menatap ke luar jendela, membayangkan hari dimana ia bisa bermain di bundesliga, mewakili Borussia Dortmund panggung besar Eropa.
Setelah puas melihat ke luar jendela, Angga merebahkan diri di tempat tidurnya, menatap langit-langit asrama dengan berbagai pikiran berputar di kepalanya. Liga remaja akan dimulai minggu depan, meskipun ia merasa siap, Angga tahu bahwa petandingan di level ini akan menantang.
Ia sudah mendengar desas desus tentang tim lawan yang penuh dengan pemain berbakat, dari seluruh jerman.
Di dalam hatinya, Angga merasakan ketegangan yang berbeda. Bukan ketakutan, tapi antisipasi, jalan menuju puncak masih panjang. Dan ia tahu bahwa setiap langkah membutuhkan kerja keras yang lebih basar dari sebelumnya.
Dengan keyakinan penuh, Angga menutup matanya, mempersiapkan diri untuk tantangan esok hari.
...****************...
Maaf baru uplod karena banyaknya kesibukan author, akan saya usahakan up setiap hari nya
_see you